Tuesday, November 8, 2016

Book Review - Michael Scott : The Enchantress

Judul Buku: The Enchantress (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Diterjemahkan dari : The Enchantress (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Terbit pertama : 2012
Penulis : Michael Scott
Penerjemah : Muhammad Baihaqqi dan Lisa Indriana Yusuf
Tebal : 636 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan kedua, Juni 2013
Penerbit : Matahati
ISBN : 978-602-859-042-6

Begitu  sampai, Sophie dan Josh disambut oleh orang tua mereka  dalam wujud Osiris dan Isis. Osiris dan Isis merupakan tetua gelap yang ternyata menjadi majikan Dee selama ini. Osiris murka dan mencabut keabadian Dee hingga dia berubah menjadi tua renta dan tak berdaya. Namun Marethyu datang dan memberi sedikit tenaga untuk bertahan kepada Dee dan sang Magician pun berusaha untuk menebus semua dosanya kepada humani yang telah dia lakukan selama ini.
Setting waktu dalam novel ini pun terbagi dua, antara pertempuran di Danu Talis dan pertempuran di San Fransisco.  Dalam seri terakhir ini, pertempuran para  tetua di Danu Talis mengerucut menjadi dua kubu, Bastet  sang dewi kucing  ibu dari Anubis  vs Isis  Osiris. Ambisi Bastet untuk mendudukkan  Anubis sebagai penguasa  Danu Talis dan menyingkirkan  Aten (kakak Anubis) terhalang oleh Isis dan Osiris yang juga berambisi untuk menjadikan Sophie dan Josh jadi penguasa Danu Talis. Sementara itu di San Fransisco pasangan Flamel dan dibantu oleh para tetua dan manusia abadi yang lain mencegah monster-monster berdatangan menyerang kota. Mars Ultor, Billy the Kid, Niten, Machiavelli berguguran satu persatu demi menyelamatkan para Humani dari serangan monster atas ulah dari Bastet dan Quetzacoatl,
Pembangkangan dari Sophie dan Josh yang tak yakin bahwa Isis dan Osiris adalah orang tua mereka, membuat Isis dan Osiris murka dan memperlihatkan wujud asli mereka sebagai tetua yang sudah mengalami perubahan. Hingga pada akhirnya terungkap sudah apa yang diramalkan oleh Abraham sang Magus tentang si kembar "satu akan menyelamatkan dunia, satu akan menghancurkan dunia". Terjawab sudah dunia apa yang harus diselamatkan dan mana yang harus dihancurkan juga tentunya mengungkapkan siapa yang menyelamatkan dunia yang mana, dan siapa yang menghancurkan dunia yang mana. Danu talis memang harus musnah karena jika tidak, maka para humani tak akan bias menempati dunia pada generasi selanjutnya.
Penikmat fantasi akan sangat menyukai novel Michael Scott ini. Membaca dari awal The Alchemyst hingga tuntas membaca The Enchantress saya pribadi merasa berputar-putar pada alurnya. Tokoh yang pada saat ini ternyata adalah tokoh yang sudah ada sejak 10.000 tahun silam dan akan kembali lagi ke 10.000 tahun silam setelah mencapai 10.000 tahun mendatang. Bingung? Maka wajib lah membaca hingga tuntas. Dalam buku 1-6 hampir semuanya dalam kondisi tegang dan klimaks dengan alur yang cepat. Dua jempol untuk Michael Scott.



Book Review - Michael Scott : The Warlock

Judul Buku: The Warlock (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Diterjemahkan dari : The Warlock (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Terbit pertama : 2012
Penulis : Michael Scott
Penerjemah : Muhammad Baihaqqi dan Lisa Indriana Yusuf
Tebal : 636 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan kedua, Juni 2013
Penerbit : Matahati
ISBN : 978-602-859-042-6

The warlock, atau yang berarti sang penghianat merupakan buku ke-5 dari seri The Imortal Nicholas Flamel. Pada seri sebelumnya (The Alchemyst, The Magician, The Sorceress, dan The Necromancer) kisah petualangan Nicholas Flamel dan kawan-kawannya ini diakhiri dengan pilihan Josh Newman salah seorang kembar yang memiliki aura emas murni mengkhianati teman dan saudarinya dengan membantu Dr. John Dee membebaskan Archon terkuat. Sophie Newman dan Aofie kembaran dari Scathach dating tepat waktu dan menggagalkan rencana Dr. Dee
Dengan begitu banyaknya kegagalan yang dilakukan oleh Dee, maka dia  ditetapkan menjadi utlaga dan menjadi buruan para Tetua. Dr. John Dee telah menjadi seorang abdi yang mengancam tuannya dan berambisi menjadi penguasa tunggal.
Nocholas Flamel semakin sekarat. Perenelle pun memberikan satu hari kehidupannya untuk Nicholas. Bersama Prometheus dan Niten, mereka menghadang monster naga berkepala 7 yang sedang dalam perjalanan untuk menyerang San Fransisco. Sementara Mars, Odin dan Hel pergi ke Alcatraz untuk mencegah Dee melepaskan monster-monster ke kota.
Scathach, Joan of Arc, Saint Germain, Palamedes dan Shakespeare yang kembali ke sepuluh ribu tahun silam ketika Kerajaan Danu Tallis masih berdiri. Mereka bertemu dengan Marethyu (sang kematian). Marethyu lah orang yang memberikan Codex kepada Nicholas Flamel ratusan tahun lalu dan menceritakan masa depan pada Paranelle saat masih kecil juga orang yang sama yang mengajarkan sihir api kepada Saint Germain.
Sophie tak berhasil membawa Josh kembali bersamanya. Alih-alih tak berhasil membujuk Josh, dia pulang ke rumah Bibi Agnes. Kejutan pun dating menghantam Sophi (dan para pembaca tentunya). Ternyata Bibi Agnes sudah lama mengenal pasangan Flamel, dan ternyata Bibi Agnes bukan orang sembarangan. Dialah Tsagaglalal, wanita yang megawasi dan merupakan istri dari si pencipta Codex, Abraham sang Magus.
Sophie akhirnya berhasil mempelajari keempat sihir elemental (Air, Api, Tanah, dan Udara) segera mengejar Josh. Namun, Josh masih mengikuti Dee yang mulai terkepung dan mulai membuat gerbang ley. Sophie yang bertekad untuk tidak pernah kehilangan Josh lagi ikut memasuki gerbang ley tersebut. Begitu  sampai, Sophie dan Josh disambut oleh orang tua mereka  dalam wujud Osiris dan Isis.

Hingga akhir dari buku ke-5 ini masih belum bisa menjelaskan siapa sebenarnya Sophie dan Josh Newman, mengapa mereka terpilih menjadi si pasangan kembar dalam legenda. Meski semakin tergambar dengan para tokoh yang semakin jelas peran mereka, namun kejutan-kejutan terus bermunculan. Keadaan justru berbalik, yang awalnya menjadi sekutu berubah menjadi musuh, demikian pula sebaliknya.

Book Review - Michael Scott : The Necromancer

Judul Buku: The Necromancer (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Diterjemahkan dari : The Necromancer (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Terbit pertama : 2010
Penulis : Michael Scott
Penerjemah : Nadia Andwiani
Tebal : 492 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan ketiga, April 2011
Penerbit : Matahati
ISBN : 978-602-859-025-9

Setelah pertempuran dengan Cernunnos yang menemukan mereka dan kembali menyerang mereka dalam perjalanan menuju gerbang ley di Stonehenge, akhirnya Nicholas Flamel bersama si kembar Sophie dan Josh Newman kembali berhasil lolos meski Dee berhasil merebut Clarent setelah pedang itu terhemas dari tangan Josh Newman. Palamedes segera membawa mereka ke gerbang ley. Lewat gerbang ley tersebut Nicholas bersama si kembar kembali ke San Fransisco.
Di Gunung Tamalpais, mereka disambut Perenelle Flamel yang berhasil kabur dari pulau Alcatraz dengan mencuri perahu yang digunakan Machiavelli dan Billy the Kid. Pasangan Flamel memberikan kesempatan kepada sikembar untuk kembali ke kehidupan normal mereka. Sayangnya tidak ada kehidupan normal lagi buat si kembar. Belum lagi sampai ke rumah bibi Agnes, pengasuh mereka, mereka sudah dihadang seorang laki-laki keturunan Jepang dan Aofie (kembaran Scathach), yang datang untuk mencari Scathach.
Di sisi lain, Dr. John Dee telah diputuskan sebagai utlaga, seorang buangan. Monster-monster dan pembunuh bayaran kini beralih memburu Dee dengan imbalan dua kali lipat dari yang pernah Dee janjikan untuk memburu Flamel dan si kembar. Namun tak semudah itu menangkap Dee. Ia berhasil kabur dari kepungan para cucubuth dengan bantuan seorang manusia abadi, Virginia Dare. Dee menjanjikan bumi untuk Dare jika mau menolongnya. Bersama-sama, mereka kembali ke San Fransisco untuk mengambil Codex yang Dee simpan di suatu tempat.
Sementara itu, Saint-Germaint berusaha menyelamatkan istrinya yang terjebak di masa lalu. Dibantu Palamedes dan Shakespeare, mereka menemui Tetua Palamedes dan meminta Tetua tersebut untuk mengirim mereka ke tempat Joan dan Scathach. Ternyata mereka tidak berada di masa lalu, tetapi di sebuah alam bayangan yang dibentuk seperti masa lalu. Alam bayangan tersebut milik lelaki bertangan kait bernama Marethyu, sang kematian. Dia sengaja mengumpulkan para kesatria ini untuk pergi ke masa lalu yang sebenarnya. Pergi ke masa di mana Danu Talis, tempat di mana para Tetua berkuasa, sedang berada di ambang kehancuran.
Josh dan pasangan Flamel akhirnya berhasil menemukan Sophie dan Aofie. Bersma mereka pergi menemui paman Aofie, Prometheus, si Penguasa Api, untuk mengajari Josh sihir api. Puncaknya, Dee berhasil meminta bantuan kepada Mars Ultor untuk mempengaruhi Josh dan membantunya membangunkan Coatlique, sesosok Archon berbahaya untuk menyerang ras humani dan melahap para Tetua. Celakanya lagi,Dee berencana untuk menyerahkan Josh, si pemilik aura emas, kepada sang Archon sebagai persembahan pertama.
Josh berhasil memanggil sang Archon dan dia melihat sang Archon dalam sosok wanita cantik yang tidak berdaya. Namun yang sebenarnya tidaklah seperti apa yang dilihatnya. Sophie datang dan masuk bersama Aofie dan Niten. Tak menunggu lama, Sophie langsung menyerang sang Archon, yang sebenarnya berwujud wanita ular. Namum dalam penglihatan Josh, Sophie terlihat sedang mencambuk seorang wanita cantik yang tidak berdaya dan kesakitan, sehingga semakin yakinlah bahwa kubu Flamel adalah kubu jahat di mata Josh.
Aofie mengorbankan dirinya sendiri untuk menyeret sang Archon kembali ke alam bayangannya. Sementara itu, Josh melarikan diri bersama Dee dan Virginia Dare, meninggakan Sophie yang masih tidak percaya bahwa akhirnya kembarannya Josh Newman sang aura emas memilih berpihak kepada Dee.



Book Review - Michael Scott : The Sorceress

Judul Buku: The Sorceress (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Diterjemahkan dari : The Sorceress (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Terbit pertama : 2009
Penulis : Michael Scott
Penerjemah : Muhammad Baihaqqi
Tebal : 620 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan pertama, Maret 2010
Penerbit : Matahati
ISBN : 978-602-859-010-5

Setelah pertempuran di depan Katedral Notre Dame Paris melawan Dee dan Machiavelli, Nicholas Flamel membawa si kembar ke London untuk bertemu dengan manusia abadi tertua, Gilgamesh sang Raja. Tiba di London, mereka disambut oleh sahabat dari Saint-Germain, Palamedes. London merupakan daerah kekuasaan John Dee. Tempat di mana musuh-musuh Flamel berkumpul. Di kota ini, Flamel dan si kembar kembali dikejutkan dengan berbagai serangan yang bersumber tentu saja dari Dee. Mereka sudah mulai diserang saat tiba di London meski tak mengalami kesulitan. Mereka juga diserang oleh makhluk-makhluk suruhan John Dee. Dibantu serta oleh William Shakespeare, mereka melawan Cernunnos, Sang Archon, yang menyerbu tempat tinggal Palamedes dan William. Ketika tempat tersebut akhirnya terbakar habis, mereka dapat melarikan diri dengan selamat dan berhasil bertemu Gilgamesh. Setelah bertemu Gilgamesh, yang menceritakan sedikit tentang riwayat si kembar serta mengajari si kembar sihir air. Cernunnos menemukan mereka dan kembali menyerang mereka dalam perjalanan menuju gerbang ley di Stonehenge. Mereka kembali berhasil lolos meski Dee berhasil merebut Clarent setelah pedang itu terhemas dari tangan Josh Newman. Palamedes segera membawa mereka ke gerbang ley. Lewat gerbang ley tersebut Nicholas bersama si kembar kembali ke San Fransisco.
Di pulau Alcatraz, Perenelle membuat sekutu dengan Morrigan. Lebih tepatnya dua kembaran dari Morrigan, Macha dan Badb. Macha dan Badb membantu Prenelle sebagai baas budi karena sang Sorceress telah membebaskan mereka dari keserakahan Morrigan yang mendominasi raga mereka. Dengan bantuan sang Dewi Gagak, akhirnya Prenelle bisa kembali ke daratan menggunakan kapal curian milik Billy the Kid dan Machiavelli, kemudian meninggalkan Billy the Kid dan Machiavelli di Alcatraz untuk menjemput Nicholas dan si kembar.


Book Review - Michael Scott : The Magician

Judul Buku: The Magician (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Diterjemahkan dari : The Magician (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Terbit pertama : 2008
Penulis : Michael Scott
Penerjemah : Novia Stephani
Tebal : 580 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan kedua, April 2009
Penerbit : Matahati
ISBN : 979-1141-36-3

The magician merupakan buku kedua dari The Secret of The Immortal Nicholas Flamel. Jika buku pertama berlatar di San Fransisco, buku kedua ini berlatar di Paris. Si kembar tiba di Paris melalui gerbang ley setelah Dee menghancuran Yggdrasil dan membunuh Hekate dan Sophie dibangkitkan kekuatan sihirnya oleh Penyirir Endor di Ojai.
Di Paris, Nicholas bertemu dengan Saint-Germain serta Joan d’Arc, yang juga manusia abadi. Meski punya sekutu, Nicholas dan teman-temannya juga diincar oleh manusia abadi lain yaitu, Niccolo Machiavelli. Niccolo merupakan manusai abadi yang memiliki kekuasaan di Paris sebagai intelejen, sehingga dia mampu mengerahkan orang-orangnya untuk mengejar Nicholas dan teman-temannya. Dibantu oleh tiga saudara Disir yang membangkitkan makhluk Nidhogg. Nidhogg dibangkitkan oleh Dee untuk membantu menangkap si kembar demi mendapatkan kembali lembaran Codex untuk melengkapi bagian Codex yang ada di tangan Dee. Nidhogg menghancurkan beberapa bagian kota Paris dan sempat membawa lari Scathach dan Josh mengejarnya hingga akhirnya dibunuh oleh Josh menggunakan pedang Clarent.
Di lain tempat, di pulau Alcatraz Prenelle Flamel harus bertahan dan terus berjuang membebaskan diri dari pulau yang dipenuhi monster hasil tangkapan Dee dan dijaga oleh Sphinx. Selain itu Prenelle juga harus berhadapan dengan Morrigan sang Dewi Gagak. Namun tanpa disangka, di Alcatraz Prenelle bertemu dengan kawan lama, si laba-laba tua, salah satu ras tetua Aero-enap yang membantunya melumpuhkan Morrigan sag Dewi gagak.
Josh memang memegang Clarent, salah satu dari 4 pedang legenda, namun  meski demikian rasa iri di hati Josh tetap ada karena Sophie sudah dibangkitkan serta diajari sihir udara, serta sihir api oleh Saint-Germain. Setelah menyelamatkan Scathach dari cengkraman Nidhogg, Josh dibawa oleh Dee dan Niccolo untuk bertemu dengan Mars Ultor di Katakombe Paris, dan di sana sihir Josh akhirnya dibangkitkan.
Puncaknya, terjadi pertempuran hebat di depan gereja Notre Dame Paris. Sophie dan Josh bertempur melawan para Gargoyle yang dibangkitkan oleh Dee. Si kembar berhasil menghancurkan pasukan Gargoyle itu dan lolos dari buruan Dee dan Noccolo. Flamel dan si kembar melanjutkan perjalanan untuk kembali ke San fransisco, namun mereka harus singgah terlebih dahulu ke London Inggris tempat dimana musuh-musush Flamel berkumpul.
Buku yang cukup menghibur bagi saya yang menggemari kisah-kisah fantasi. Tokoh-tokoh yang diambil dari orang-orang yang benar-benar ada seperti suami istri Flamel dan Dee. Juga mengidupkan tokoh-tokoh mitologi kuno sehingga terasa dan seolah-olah mereka benar-benar nyata. Alur yang mudah diikuti dengan gaya bahasa yang mudah dipahami menjadikan nilai plus untuk novel ini. Novel ini memiliki 6 seri yang dan akan tuntas sampai di akhir cerita jika membaca seluruhnya. Tapi bagi penggemar fantasi series, buku ini menjadi tantangan dan recommended untuk dibaca. Selamat memasuki dunia mitologi dan manusia abadi.


Book Review - Michael Scott : The Alchemyst

Judul Buku: The Alchemyst (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Diterjemahkan dari : The Alchemyst (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)
Terbit pertama : 2007
Penulis : Michael Scott
Penerjemah : Berliani M. Nugrahani
Tebal : 503 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan keempat, Februari 2009
Penerbit : Matahati
ISBN : 979-1141-22-3

The Alchemyst merupakan buku pertama dari serial The Immortal Nicholas Flamel. Berawal dari dua saudara kembar Sophie Newman dan Josh Newman dua orang remaja yang menjalani kehidupan normal seperti halnya remaja lain pada umumnya, tiba-tiba dihadapkan dengan kejadian diluar nalar. Kedatangan Dr. John Dee, seorang ahli sihir Inggris, ke toko milik Flamel yang menggunakan nama Nick Flemming merupakan awal dari serangkaian kejadian-kejadian magis yang melibatkan Josh dan Sophie. Dee datang ke toko milik Flamel untuk mencuri Codex, sebuah buku yang ditulis oleh Abraham sang Magus untuk membangkitkan kembali ras Dark Elder untuk kembali menguasai dunia.  Dee menginginkan buku itu karena selain memuat resep ramuan kehidupan abadi menggunakan philosopher’s stone. Namun sayang, Dee tidak seutuhnya mengabil buku itu karena Josh sempat menyobek dua lembaran penting dalam Codex itu. Tapi setidaknya Dee mendapatkan Prenelle Flamel sebagai tawanannya dan ditempatkan di penjara pulau Alcatraz.
Hari-hari Sophie dan Josh pun berubah sejak kejadian itu. Mereka terlibat dalam pertempuran penuh dengan sihir dan mantra antara Sang Alchemist Nicholas Flamel dan Dr. John Dee yang sejatinya telah berselisih lebih dari setengah abad. Flamel memutuskan untuk membangitkan kemampuan sihir Sophie dan Josh untuk melindungi mereka dari kejaran Dee yang dibantu oleh dua Elder, Morrigan dan Bastet.
Flamel meminta bantuan kepada salah satu ras Tetua, seorang Elder, yaitu Hekate untuk membangkitkan sihir si kembar Sophie dan Josh sekaligus melatih mereka untuk menguasai elemental magic: udara, api, air, tanah. Dalam perjalanan menuju realm milik Hekate, mereka dibantu oleh seorang Elder generasi baru ahli beladiri bernama Scatach. Hingga pertempuran hebat tak terelakkan lagi terjadi di Yggdrasill, kediaman Hekate yang diserbu oleh Dee dan koloninya yang berujung dengan kehancuran pohon dunia Yggdrasill dan kematian Hekate.

Buku yang cukup menghibur bagi saya yang menggemari kisah-kisah fantasi. Tokoh-tokoh yang diambil dari orang-orang yang benar-benar ada seperti suami istri Flamel dan Dee. Juga mengidupkan tokoh-tokoh mitologi kuno sehingga terasa dan seolah-olah mereka benar-benar nyata. Alur yang mudah diikuti dengan gaya bahasa yang mudah dipahami menjadikan nilai plus untuk novel ini. Novel ini memiliki 5 seri yang dan akan tuntas sampai di akhir cerita jika membaca seluruhnya. Tapi bagi penggemar fantasi series, buku ini menjadi tantangan dan recommended untuk dibaca. Selamat memasuki dunia mitologi dan manusia abadi.

Book Review - Bobby Tan : Nine Dragon Warriors ; Misteri di Skeleton Island

Judul Buku: Nine Dragon Wariors (Misteri di Skeleton Island)
Penulis : Bobby Tan
Tebal : 163 hlm
Terbit: 2012
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-8005-0

Dikisahkan bahwa lima dari Sembilan kesatria naga itu tewas, gugur dalam pertempuran melawan tentara raja Munduz dan menyisakan empat kesatria yaitu Alen, Keitsh, Danz, dan Arkham. Alen Watson merupakan pemimpin dari Sembilan kesatria naga yang sangat dipercaya oleh kerajaan Black Mountain. Kerajaan Black Mountain sendiri dibawah kepemimpinan Kaisar Induz yang berusia 10 tahun mengalami krisis pasukan dan merencanakan persekutuan dengan kerajaan Algerian di bawah kepemimpinan Michael. Alen diutus oleh Induz menghadap Michael untuk menawarkan persekutuan antara Black Mountain dan Algerian. Michael menyetujui persekutuan tersebut naun dengan satu syarat. Michael ingin Alen Watson mengambil kembali pusaka milik Michael yang ada di Skeleton Island yang merupkan pulau menyeramkan yang dikenal dengan pulau kuburan para ksatria karena jarang sekali ada yang selamat jika sudah masuk ke dalam pulau tersebut.
Alen Watson menyanggupi syarat tersebut. Sebelum berangkat, Alen dibekali jurus-jurus tambahan dai gurunya Joel yang juga mengajarkan jurus delapan belas tendangan naga kepada Alen. Dengan bekal ilmu dari sang guru, Alen pun ditemani sang Guru, Danz, dan juga Graciela putri dari Michael pergi menuju Skeleton Island hingga akhirnya berhasil mendapatkan kembali pusaka milik Michael, sang Raja Algerian.
Bagi anak-anak novel ini bisa dibilang menarik karena fantasinya. Namun bai orang atau pembaca yang sudah biasa membaca fantasy yang bias dibilang expert seperti Harry Potter, The Maze Runner atau The Imortal of Nicholas Flamel tentu akan merasa bosan. Gaya bahasa yang digunakan masih bercampur antara bahasa yang baku dan tidak. Meski begitu, seperti dikatakan di atas bahwa bagi anak-anak atau pembaca pemula, novel ini bias direkomendasikan dan menjadi bacaan ringan.



Book Review - Jonas Jonasson : The Girl Who Saved The King of Sweden

Judul Buku: The Girl Who Saved The King of Sweden
Diterjemahkan dari : The Girl Who Saved The King of Sweden
Penulis : Jonas Jonasson
Terbit Pertama : 2013
Penerjemah: Marcalais Frasisca
Tebal : 554 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-2, Juni 2015
Penerbit : Bentang
ISBN : 978-602-291-071-8

Kisah tentang seorang gadis Afrika Selatan yang awalnya buta huruf, Nombeko Mayeki. Pekerjaannya adalah penguras jamban dengan ibu yang begitu cepat mati, karena seorang pecandu Tinner. Ayahnya pun demikian, bahkan lebih cepat mati saat dua puluh menit sejak pembuahan terjadi. Nombeko seorang buta huruf berusia empat belas tahun melawan atasannya yang merupakan wakil dari pemerintah bagian Sanitasi. Impian gadis buta huruf ini selanjutnya pergi dari Soweto untuk membaca di perpustakaan Nasional di Pretoria. Sebelumnya ia telah belajar membaca dari seorang pria genit, Thabo yang kemudian mati. Dan dengan kematian itu membantu Nombeko keluar dari Soweto dan membawa harta 19,6 juta Krona dalam saku jaketnya.
Keluar dari Soweto ternyata tak juga memperbaiki nasibnya. Nombeko terlindas oleh mobil seorang insinyir bodoh bernama Engelbrecht van der Westhuizen tepat dihari ulang tahunnya. Alih-alih mengganti rugi karena luka di sana-sini, insinyur yang ternyata pembuat bom atom itu menjadikan Nombeko pengurus rumah tangganya selama 7 tahun (pada akhirnya tidak 7 tahun melainkan lebih kejam dari sekedar 7 tahun) hingga pada akhirnya Nombeko lah yang bertanggung jawab atas bom atom yang seharusnya tidak ada tetapi justru ada ada kenyataannya hingga dia harus berurusan dengan agen intelejen dan berakhir di Swedia.
Di Swedia Nombeko memulai petualangan barunya dengan membawa tujuh bom atom berkekuatan tiga megaton atau 12,552 petajoule dan tentunya 19,6 juta Krona. Nombeko juga harus berurusan dengan dua Mossad Israel, bertemu Hogler Satu (si idiot) yang berambisi untuk menyingkirkan sistem monarki dan Hoger Dua (cinta dan masa depannya yang jauh berbeda dengan kembarannya), Celestine seorang gadis pemarah, seorang Countess, Presiden Tiongkok Hu Jintao, istrinya yang kuda dan mobil Volvo, daging antelop, bertemu tiga gadis Tiongkok yang hanya mengetahui bahwa Piramida Mesir itu ada di Mesir (yang sebelumnya sudah bertemu di rumah si insinyur bodoh), seorang mantan tentara Amerika yang trauma pada CIA, perdana menteri Swedia Fredrik Reinfieldt dan, Raja Swedia Carl Gustaf XVI. Dengan orang-orang inilah Nombeko berusaha untuk menyelesaikan masalah dirinya dengan keterkaitannya dengan t bom atom yang jika meledak, maka ledakannya mencapai radius 50 km.
Jonas Jonasson pandai membuat pembaca terkekeh dengan kejadian dan tingkah para tokohnya. Dari awal novel ini dibaca hingga akhir, tak habis ide seorang Jonas Jonasson membuat cerita dengan penuh gelak tawa. Meski tak bergambar seperti komik, tapi luar biasa novel ini. Plot yang terlihat melompat-lompat, dengan mendeskripsikan beberapa tokoh di awal-awal bab yang nantinya para tokoh ini bertemu. Novel ini selain humoris, juga sangat kental degan muatan politik dan istilah-istilahnya. Terus terang, noel ini bagi saya bukan bacaan yang ringan dan sederhana sesederhana desain cvernya. Melainkan novel yang benar-benar novel yang syarat akan pengetahuan politik, sejarah tokoh-tokoh terkenal seperti raja dan ratu, perdana menteri, Lenin, Marxixme dan tokoh lain yang berpengaruh di Afrika Selatan, Tiongkok, dan Swedia. Bagi yang menyukai novel beraroma politik, maka novel Jonas Jonasson ini sangat direkomendasikan. Selamat berpetualang bersama Nombeko Mayeki, gadis buta huruf yang pandai berhitung.