Sunday, April 16, 2017

Book Review - Sir Arthur Conan Doyle : The Adventure of Sherlock Holmes (The Man With The Twisted Lip)

Judul Buku: Sherlock Holmes : Petualangan Sherlock Holmes
Sub Judul : Pria Berbibir Sumbing
Diterjemahkan dari : The Adventure of Sherlock Holmes
Terbit pertama : 1891
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah : Sendra B. Tanuwidjaja
Tebal : 504 halaman
Terbit di Indonesia : Maret, 2012
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-7999-3

Alasan saya membaca buku ini, karena ketertarikan saya yang amat sangat pada Sherlock Holmes. Setelah membaca 4 buku sebelumnya (A Study in Scarlet, Sign of Four, The Valley of Fear, dan Hound of Baskerville) saya lanjutkan dengan buku The Adventure of Sherlock Holmes.
Kisah seorang pria bernama Neville st. Clair yang dikabarkan menghilang di pondok candu. Istrinya sangat sedih dengan menghilangnya sang suami dan hanya menemukan jakenya yang terbawa oleh arus sungai Thames. Pihak berwenang menangkap seorang pengemis yang kotor, tua, dan berbibir sumbing bernama Huge Boone yang diduga telah membunuh atau menghilangkan tuan Neville st.Clair. namun Holmes menyelesaikan kasus ini dengan membongkar identitas dari si pengemis Hugh Boone yang ternyata adalah Neville st.Clair. Dua identitas dengan orang yang sama. Neville menjalani dua pekerjaan yang berbeda dengan identitas yang berbeda. Motif dari enghilangnya Nevile adalah karena tak sengaja terlihat oleh istrinya di pondok candu, lkarena memang di depan pondok itulah dia biasa melakukan pekerjaan mengemisnya. Maka pada akhirnya dia harus berakting seolah-olah dia tewas dan dibuang dari pondok itu ke sungai Thames untuk mengelabui istrinya. Terbongkarnya kasus itu, sekaligus mengehentikan Neville dari pekerjaan mengemisnya dengan catatan Holmes akan minjaga rahasianya dari istrinya.

Pesan moral dalam cerita ini, kebohongan selalu berahir dengan tidak bahagia. Kebohongan akan selalu menbuat diri tidak tenang karena ada hal yang disembunyikan. Jadi hindari berbohong dan hiduplah dengan kejujuran, meski terkadang untuk jujur itu sulit dan perlu perjuangan yang luar biasa.

Book Review - Sir Arthur Conan Doyle : The Adventure of Sherlock Holmes (The Five Orange Pips)

Judul Buku: Sherlock Holmes : Petualangan Sherlock Holmes
Sub Judul : Misteri di Boscombe Valley
Diterjemahkan dari : The Adventure of Sherlock Holmes
Terbit pertama : 1891
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah : Sendra B. Tanuwidjaja
Tebal : 504 halaman
Terbit di Indonesia : Maret, 2012
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-7999-3

Alasan saya membaca buku ini, karena ketertarikan saya yang amat sangat pada Sherlock Holmes. Setelah membaca 4 buku sebelumnya (A Study in Scarlet, Sign of Four, The Valley of Fear, dan Hound of Baskerville) saya lanjutkan dengan buku The Adventure of Sherlock Holmes.
Misteri dalam kisah ini merupakan kasus pembunuhan di daerah pedesaan bernama Boscombe Valley. Berawal dari perseteruan antara tuan Charles McCarty dan anaknya. Mereka tinggal yang menyewa tanah di lahan milik dan anaknya tuan John Turner, pemilik tanah terbesar di daerah itu. Perseteruan antara ayah dan anak itu berakhir pada kematian sang ayah yang mengejutkan sang anak karena menurut pengakuan sang anak, sang ayah ditemukan sekarat dan terluka dibagian kepala belakang setelah anak itu selesai berseteru dan berpisah dengan ayahnya. Miss Turner, puteri dari tuan John Turner juga membantah jika anak tuan McCarty membunuh ayahnya. Dia mengenal betul siapa McCarty muda. Namun karena anak itu tak memiliki alibi, maka anaknya McCarty muda ditahan dengan tuduhan pembunuhan terhadap sang ayah.
Sherlock Holmes menangani kasus ini untuk memastikan kejelasan dan pelaku sebenarnya jika memang anak tuan McCarty tidak bersalah. Dia memikirkan kasus itu dengan sangat jeli, membolak-balik fakta-faktanya, memeriksa dengan detail tempat kejadian perkara sampai akhirnya ia menemukan berbagai petunjuk yang dapat menggambarkan ciri-ciri pelaku dan alat apa yang digunakan untuk membunuh korban dan mengerti pokok permasalahan atau motif pembunuhan tersebut sekaligus membuktikan bahwa anak tuan McCarty terbukti tidak bersalah.
Kisah ini pun berakhir dengan perasaan sedih dan haru. Sedih akan kehidupan masa lalu tuan John Turner dan tuan McCarty, lalu haru akan kebahagiaan kedua puteri mereka yang menikah dan hidup bahagia.

Pesan moral dalam cerita ini, mendapatkan sesuatu yang sedikit namun didapatkan dengan cara yang baik dan halal tentu lebih baik dari pada mendapatkan sesuatu yang berlimpah namun didapat dengan cara yang haram dan merugikan orang lain. Ketenangan didapat bkan dari benyaknya harta yang dimiliki, melainkan menjalani kehidupan dengan banyak berbuat baik kepada orang lain.

Book Review - Sir Arthur Conan Doyle : The Adventure of Sherlock Holmes (The Boscombe valley Mystery)

Judul Buku: Sherlock Holmes : Petualangan Sherlock Holmes
Sub Judul : Misteri di Boscombe Valley
Diterjemahkan dari : The Adventure of Sherlock Holmes
Terbit pertama : 1891
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah : Sendra B. Tanuwidjaja
Tebal : 504 halaman
Terbit di Indonesia : Maret, 2012
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-7999-3

Alasan saya membaca buku ini, karena ketertarikan saya yang amat sangat pada Sherlock Holmes. Setelah membaca 4 buku sebelumnya (A Study in Scarlet, Sign of Four, The Valley of Fear, dan Hound of Baskerville) saya lanjutkan dengan buku The Adventure of Sherlock Holmes.
Misteri dalam kisah ini merupakan kasus pembunuhan di daerah pedesaan bernama Boscombe Valley. Berawal dari perseteruan antara tuan Charles McCarty dan anaknya. Mereka tinggal yang menyewa tanah di lahan milik dan anaknya tuan John Turner, pemilik tanah terbesar di daerah itu. Perseteruan antara ayah dan anak itu berakhir pada kematian sang ayah yang mengejutkan sang anak karena menurut pengakuan sang anak, sang ayah ditemukan sekarat dan terluka dibagian kepala belakang setelah anak itu selesai berseteru dan berpisah dengan ayahnya. Miss Turner, puteri dari tuan John Turner juga membantah jika anak tuan McCarty membunuh ayahnya. Dia mengenal betul siapa McCarty muda. Namun karena anak itu tak memiliki alibi, maka anaknya McCarty muda ditahan dengan tuduhan pembunuhan terhadap sang ayah.
Sherlock Holmes menangani kasus ini untuk memastikan kejelasan dan pelaku sebenarnya jika memang anak tuan McCarty tidak bersalah. Dia memikirkan kasus itu dengan sangat jeli, membolak-balik fakta-faktanya, memeriksa dengan detail tempat kejadian perkara sampai akhirnya ia menemukan berbagai petunjuk yang dapat menggambarkan ciri-ciri pelaku dan alat apa yang digunakan untuk membunuh korban dan mengerti pokok permasalahan atau motif pembunuhan tersebut sekaligus membuktikan bahwa anak tuan McCarty terbukti tidak bersalah.
Kisah ini pun berakhir dengan perasaan sedih dan haru. Sedih akan kehidupan masa lalu tuan John Turner dan tuan McCarty, lalu haru akan kebahagiaan kedua puteri mereka yang menikah dan hidup bahagia.

Pesan moral dalam cerita ini, mendapatkan sesuatu yang sedikit namun didapatkan dengan cara yang baik dan halal tentu lebih baik dari pada mendapatkan sesuatu yang berlimpah namun didapat dengan cara yang haram dan merugikan orang lain. Ketenangan didapat bkan dari benyaknya harta yang dimiliki, melainkan menjalani kehidupan dengan banyak berbuat baik kepada orang lain.