Thursday, May 5, 2016

Book Review : Dan Brown - Angels and Demons

Judul Buku: Malakat dan Iblis
Diterjemahkan dari : Angels and Demons
Penulis : Dan Brown
Terbit Pertama : 2000
Penerjemah: Isma B. Koesalamwardi
Tebal : 680 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-12, April 2007
Penerbit : Serambi
ISBN : 979-16-0029-5

Berawal dari Robert Langdon yang terbangun oleh dering telepon dari Maximilian Kohler, Direktur  CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire) dan menerima foto melalui faks tentang berita pembunuhan Leonardo Vetra, seorang pastor sekaligus ahli fisika dengan kondisi yang mengenaskan. Leher patah dengan kepala yang diputar ke belakang, luka bakar di dada dengan cetakan ambigram bertuliskan “illuminati” dan rongga mata yang kosong karena matanya yang hilang dicuri. Vetra dibunuh karena ia berhasil membuat sebuah penemuan dengan adanya fasilitas pembuatan antimateri, Antiproton Decelerator. Langdon diundang datang ke CERN di Jenewa Swiss untuk memeriksa dan menjelaskan simbol dari organisasi yang sudah lama tak terdengar. Di tempat ini lah Langdon bertemu dengan Vittoria Vetra anak angkat dari Leonardo Vetra yang diadopsi dari sebuah asrama yatim piatu Katolik bernama Ofranotrofio di Siena ahli fisika yang berhubungan dengan biologi.
Vittoria sangat terpukul atas kabar kematian ayahnya yang dibunuh secara sadis dan antimateri yang ternyata dicuri padahal tak seorangpun tahu bahwa dirinya dan ayahnya menciptakan benda itu. Bersamaan dengan itu, Kohler mendapat telepon dari Vatikan, mengabarkan tentang keberadaan antimateri. Langdon dan Vittoria berangkat ke Vatikan Italia untuk memastikan hal itu. Dalam hal ini Vittoria merasa dirinya lah yang bertanggung jawab atas bahaya yang akan ditimbulkan antimateri di Vatikan. Ia tahu persis jika sampai antimateri ini kehabisan tenaga batrenya, maka Vatikan akan berubah menjadi sebuah kawah yang besar akibat ledakan yang disebabkan oleh benda ciptaannya itu. Ia berusaha keras untuk menemukan antimateri sebelum ada korban yang jatuh.
Hari itu merupakan hari ke-15 semenjak Paus Fransiscus wafat, yang artinya hari itu adalah hari di mana para kardinal dari seluruh dunia berkumpul untuk memilih Paus yang baru. 165 kardinal dari seluruh dunia dikumpulkan di Basilika Santo Petrus. Hari yang mendebarkan dan sangat menentukan untuk umat Katolik di seluruh dunia.
Langdon dan Vittoria bukan saja dihadapkan pada pencarian antimateri yang disimpan si pencuri dan siap meledak tepat jam 12 malam, seorang hassasin beraksen Arab yang bekerja untuk Illuminati ternyata menelpon Vatikan dan memberi kabar bahwa ia telah menculik empat Preferiti, yaitu empat orang kardinal yang di unggulkanan sebagai kandidat Paus berikutnya. Si hassasin mengancam akan membunuh keempat kardinal itu secara berurutan setiap jamnya dan dimulai pukul 8 malam tepat dan menjadi korban di altar ilmu pengetahuan. Pemilihan Paus pun tak membuahkan hasil tanpa empat Prefetti. Sudah dua kali pemilihan  dan asap warna hitam yang mengepul dari Kapel Sistina. Masalah berikutnya pun muncul dari BBC London yang menyiarkan bahwa mendiang Paus diduga meninggal bukan karena serangan stroke, melainkan karena diracun.
Langdon berusaha menemukan empat kardinal yang diculik itu dengan memecahkan kode-kode dan teka-teki dari Illuminati. Di mana empat altar pengetahuan itu? Langdon menangkap kode dari si hassasin tentang empat altar pengetahuan dan meminta izin untuk mengakses ruang arsip Vatikan untuk mencari buku Diagrama yang ditulis Galilleo. Berbekal dari petunjuk dari buku Galileo dan beberapa karya dari Bernini, Langdon berusaha mencari dan menemukan empat altar pengetahuan dan berusaha membongkar siapa dalang dibalik peristiwa ini. Langdon berhasil menemukan empat kardinal di  empat altar pengetahuan, namun saat Langdon menemukan keempatnya ia terlambat menyelamatkan para kardinal itu. Langdon kehilangan Vittoria saat ia menemukan kardinal ketiga. Vittoria dibawa oleh hassasin. Empat kegagalan itu, tidak memyurutkan semangat Langdon. Langdon menemukan tempat terakhir, markas besar Iluminati di Gereja Santa Angelo sekaligus tempat si hassasin menyekap Vittoria. Di tempat itu Langdon bertarung dengan si Hassasin dan nyaris Langdon terbunuh oleh si Hassasin jika Vittoria tidak membantunya dan mengempaskan si Hassasin keluar jendela hingga terjatuh dan tewas seketika.
Waktu terus berputar dan hitungan mundur terus berjalan. Langdon dan Vittoria langsung menuju Vatican melalui Il Passeto, terowongan rahasia yang mengubungkan Santa Angelo dan Basillika Santo Petrus. Sesampainya di Basillika Langdon dan Vittoria mengetahui bahwa Kohler sudah datang terlebih dahulu dan sedang bertemu dengan camerlengo. Menyadari akan hal itu, mereka takut Kohler adalah dalang di balik penculikan dan pembunuhan prefetti. Akhirnya mereka memutuskan untuk segera membunuh Kohler, namun sebelum meninggal, Kohler sempat memberikan sebuah kaset rekaman kepada Langdon. Camerlenggo yang mengakui dirinya telah mendapat pesan dari Tuhan tentang tempat antimateri itu berada, langsung menuju makam Santo Petrus, tempat antimateri itu disembunyikan. Ia membawa benda itu ke pemukaan dan mengunakan helikopter ntuk menerbangkan antimateri itu dengan dirinya. Langdon pun ikut dalam helikopter itu dan berhasil lolos dan selamat dari ledakan. Setelah mendapatkan perawatan dari tim medis, Langdon memutar kaset yang diberikan Kohler, barulah mereka sadar bahwa Camerlengo lah otak semua ini. Akhirnya Camerlengo mengakui semua kesalahannya dan bunuh diri dengan membakar dirinya sendiri. Dia juga kaget dan menyesal karena ternyata Paus Fransiscus yang ia bunuh adalah ayahnya. Pemilihan Paus dilanjutkan dan Mortati terpilih sebagai Paus berikutnya.
Pembaca akan dibuat kagum dengan karya Dan Brown ini. Meskipun novel ini bukan novel tentang teologi, tapi didalamnya mempertanyakan kembali keberadaan Tuhan. Apa bedanya Dewa dengan Tuhan jika sama-sama tidak bisa dibuktikan keberadaannya. Pertentangan antara ideologi dan ilmu pengetahuan. Apakah keduanya dapat saling menopang atau kah memang harus berjalan masing-masing. Buku ini sangat direkomendasikan bagi pembaca yang senang mengkaji sejarah, ajaran kuno, dan permasalahan teologi.
Novel karya Dan Brown memiliki keunggulan yang khas yaitu kemampuannya menulis imajinasi sebuah cerita yang di dalamnya kaya dengan fakta-fakta yang dapat dibuktikan nyata adanya mengenai bangunan-bangunan dengan detailnya, terowongan, jembatan, dan termasuk organisasi Illuminati dan lembaga CERN. Dalam novel setebal 680 halaman ini Dan Brown berhasil membuat pembaca terpukau. Perkiraan pembaca akan akhir dari novel ini ternyata diuar dugaan. Banyak sekali kejutan-kejutan yang tak diduga sebelumnya oleh pembaca. Luar biasa. 

0 komentar:

Post a Comment