Wednesday, March 2, 2016

Book Review : Sherlock Holmes dan Laskar Jalanan Baker Street (Misteri Kematian Bintang Sirkus)

Judul Buku: Sherlock Homes dan Laskar Jalanan Baker Street
       (Misteri Kematian Bintang Sirkus)
Diterjemahkan dari : Sherlock Holmes and the Baker Street Irregulars
Penulis : Tracy Mack dan Michael Citrin
Terbit Pertama : 2006
Penerjemah: Maria M. Lubis
Tebal : 308 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan ketiga, November 2010
Penerbit : Qanita
ISBN : 978-602-8579-23-0

Sherlock Holmes adalah seorang detektif yang cerdas dan terhebat di Inggris Raya pada masanya. Dengan kemampuan deduksi luar biasa, dia mampu menyimpulkan identitas dan latar belakang seseorang hanya dengan melihatnya beberapa detik saja. Karya Sir Arthur Conan Doyle ini dihidupkan kembali di abad 21 oleh pasangan Tracy Mack dan Michael Citrin, seorang editor dan asisten pengacara yang sangat memuja Sherlock Holmes dengan petualangan baru dan dari sudut pandang yang berbeda dengan karya pencipta aslinya. Karya Conan Doyle mengambil sudut pandang dari sahabat Holmes yaitu Dr. John Watson yang menceritakan petualangan Holmes, namun Tracy Mack dan Michael Citrin mengambil sudut pandang dari Wiggins, salah satu dari anak-anak yang menyebut mereka Laskar Jalanan Baker Street. Dalam novel karya Mack dan Citrin, merekalah yang terlihat lebih dominan, sekaligus sebagai tokoh sentral yang membantu pemecahan kasus yang ditangani Holmes.
Kematian bintang Walenda bersaudara menjadi pembuka petualangan Holmes dan Laskar Jalanan Baker Street dalam novel ini. Walenda bersaudara yang merupakan bintang Sirkus Grand Barboza  tewas karena terjatuh dari tali akrobat saat mereka melakukan atraksi berjalan di tali. Tali akrobat yang mereka gunakan putus secara misterius, dan membuat mereka terjatuh menghujam tanah dan tewas. Hal tersebut memicu ketegangan penonton yang menyaksikan pertunjukan dan dianggap sebagai kecelakaan paling mengerikan sepanjang sejarah bisnis pertunjukan.
Pada saat yang sama terjadi peristiwa di tempat lain yaitu istana Buckhingham Inggris. Holmes menangani kasus lain, yaitu kasus pencurian buku The Stuart Chronicle. The Stuart Chronicle merupakan buku kerajaan yang berumur dua ratus tahun dan bertatahkan batu-batu mulia lambang kekuasan kerajaan. Pada saat itulah Laskar Jalanan Baker Street diminta bantuan oleh Holmes untuk membantu membereskan kasus tersebut. Mereka diutus oleh holmes mencari informasi yang akurat mengenai pembunuhan Walenda bersaudara dari tempat sirkus Barboza. Anak-anak itu berhasil mengumpulkan data-data mengenai Walenda bersaudara orang-orang yang berkaitan dengan kematian Walenda bersaudara. Ternyata ada Walenda keempat yaitu Cesar Walenda yang menghilang beberapa hari yang lalu bersama Penelope seorang asisten seorang pelempar pisau bernama Zoloft. Orlando Vile, seorang penjual tali juga dihubungkan dengan kematian Walenda bersaudara karena dia sempat bersama keempat Walenda dan Penelope selama beberapa hari. Holmes menduga kasus jatuhnya tiga Walenda yang tewas bukan karena kecelakaan melainkan pembunuhan berencana.
Sesuatu yang mengejutkan ditemukan Holmes saat melakukan penyelidikan di istana. Nyaris tidak ada bekas jejak kaki di karpet. Tapi Holmes menemukan darah dan bekas seperti gesekan sebuah tali di jendela. Holmes menduga bahwa kasus sirkus dan istana Buckingham memang ada kaitannya dan Orlando Vile lah yang diduga sebagai pelaku pencurian dan pembunuhan berencana Walenda bersaudara. Holmes meminta Wiggins untuk membantunya mengintai Orlando Vile di sebuah dermaga untuk menguak kejahatannya. Wiggins pun memilih beberapa anak untuk membantu tugas yang diberikan Holmes. Di dermaga Holmes bertemu dengan Profesor Moriarty. Yang merupakan musuh besarnya. Moriarty dianggap oleh orang yang paling berbahaya yang pernah Holmes kenal. Dari pertemuannya dengan Moriarty, ia mneyimpulkan bahwa Moriarty lah dalang dari semua ini. Holmes gagal menangkap profesor Moriarty di dermaga, tapi ia berhasil merebut The Stuart Chronicle. Begitu juga Laskar Jalanan Baker Street berhasil menangkap Orlando Vile.
Beberapa waktu setelah penangkapan Orlando Vile, Ozzie kembali ke kantor duplikat dokumen tempat ia bekerja. Sungguh tak disangka ternyata seseorang memintanya untuk menduplikat sebuah buku yang ia kenal. Buku itu adalah buku The Stuart Chronicle, dan orang yang menyuruhnya adalah profesor Moriarty. Holmes dan Laskar Jalanan Baker Street datang untuk menyelamatkan Ozzie. Dengan konfrontasi yang terjadi antara Holmes dan orang-orang Moriarty, Ozzie pun berhasil diselamatkan. Tak hanya Ozzie yang berhasil diselamatkan, tapi juga The Stuart Chronicle berhasil direbut dan dikembalikan ke tempat asalnya.
Mack dan Citrin menjadikan Laskar Jalanan Baker Street sebagai fokus atau tokoh sentral dalam novel ini. Holmes tetap menjadi tokoh yang memecahkan akhir dari kasus ini meskipun kehidupan Wiggins dan kawan-kawan lebih disorot. Bahasa yang ringan dan mudah dicerna, cerita yang singkat tapi masih dengan trik yang rumit dan tak terbayang oleh saya sebagi pembaca menjadi kelebihan dari novel ini.

Kelemahan novel ini bagi saya adalah dominasi Laskar Jalanan Baker Street dalam cerita ini dari pada Sherlock Holmes sang detektif, mengingat tokoh utama dalam judul novel ini adalah Sherlock Holmes. Selebihnya, dari segi konten dan cerita, novel ini tetap asik dan menarik untuk dibaca.
.

0 komentar:

Post a Comment