Judul Buku: Misteri Di Styles
Diterjemahkan dari : The Mysterious Affair at
Styles
Penulis : Agatha Christie
Terbit Pertama : 1920
Penerjemah: Lulu Fitri Rahman
Tebal : 276 Halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan pertama 2013
Penerbit : Visimedia
ISBN
: 978-979-065-189-0
Berawal dari Arthur Hasting yang bertemu dengan sahabatnya,
Hercule Poirot, seorang detektif dari Belgia yang sedang berkunjung ke
Inggiris. Hasting juga bertemu dengan John Cavendish dan diajak untuk tinggal
dirumah keluarganya di Styles Inggris. Di kkediaman John, Hastings
diperkenalkan dengan para penghuni di rumah John. John tinggal bersama ibu
tirinya Nyonya Emily Inglethorp yang menikah dengan pria bernama Alfred, yang
usianya lebih muda dari Emily. Penghuni lainnya dalam rumah itu di antaranya
Evelyn Howard, sekretaris Emily Inglethorp, sekaligus sepupu Alfred, Mary
Cavendish istri John Cavendish, dan
Cynthia Murdock.
Suatu malam terjadi kegaduhan dalam rumah itu, karena Nyonya
Emily Inglethorp tewas pada malam itu. Kematiannya diduga disebabkan karena
racun. Hasil pemeriksaan menunjukan kematian Emily karena racun Stiknin. Atas
anjuran Hastings kepada John Cavendish,
Poirot diminta untuk menangani dan memecahkan kasus kematian Emily.
Setelah penyelidikan dan mengumpulkan fakta-fakta yang
dibuthkan, disimpulkan bahwa pelaku merupakan orang yang paham betul dengan
Emily. Pelaku paham bahwa obat yang diminum Emily mengandung striknin. Striknin
yang ada dalam obat Emily diracik dengan tepat sehingga berfungsi sebagai obat.
Pelaku menambahkan bromida, yang akan mengakibatkan pengendapan striknin dan
menjadi racun bagi peminumnya. Pembunuhan ini telah direncanakan dengan sangat
matang sehingga, pada saat terjadi kematian, pelaku mampu membuat alibi karena
racun itu bereaksi dan mematikan korban setelah beberapa lama diminum. Dugaan
demi dugaan Hasting dilontarkan kepada beberapa orang yang berbeda. Namun
Poirot sudah menduga dari awal siapa pelakunya, hanya saja Poirot mengumpulkan
mata rantai untuk memperkuat alasan pada saat membuktikan siapa pelaku
pembunuhan Emily.
Novel ini menggunakan sudut pandang Hasting sebagai narator.
Sama halnya dengan Sherlock Holes karya Sir Arthur Conan Doyle, yang
menggunakan sudut pandang Dr.John Watson sebagai naratornya. Agatha Cristie
lebih menekankan analisa psikologi dalam karyanya, sehingga pelaku
kadang-kadang dapat diketahui lebih awal, namun rumit menemukan cara bagaimana
pelaku melakukannya. Agatha Christie sungguh pintar dalam mengemas alur cerita,
dengan menghidupkan semua tokoh yang ada memiliki pengaruh bahkan berpotensi
menjadi pelaku dari pembunuhan Emily. Untuk pembaca yang menyukai cerita
detektif, petualangan memecahkan kasus, novel-novel Agatha Cristie menajdi
salah satu rekomendasi.
0 komentar:
Post a Comment