Friday, February 19, 2016

Book Review : Harry Potter And The Prisoner Of Azkaban

Judul Buku: Harry Potter dan Tawanan dari Azkaban
Diterjemahkan dari : Harry Potter And The Prisoner of Azkaban
Penulis : J.K. Rowling
Terbit Pertama : 1999
Penerjemah: Listiana Srisanti
Tebal : 544 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-7, Mei 2001
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-655-852-1

Usia Harry memasuki 13 tahun dan ini merupakan tahun ketiganya di Hogwarts. Ia selalu mengalami hal yang tidak menyenangkan saat ia berada di kediaman pamannya di Private Drive. Suatu hari dia menerbangkan bibi Merge karena kesal. Harry begitu kesal karena Bibi Marge menjelek-jelekan Ayah dan Ibunya yang sudah meninggal. Kemudian ia memutuskan untuk meninggalkan Private Drive. Setelah meninggalkan rumah Paman Vernon, pada malam hari menuju tempat penginapan di Leaky Cauldron, Harry melihat anjing hitam besar yang membuatnya takut dan bertanya-tanya.
Akhirnya ia tiba di Leaky Couldron setelah melakukan perjalanan dengan bis ksatria dan akhirnya kembali bertemu dengan orang-orang yang disayanginya, Hermione Granger dan keluarga Weasley. Harry juga bertemu dengan menteri sihir Cornelius Fudge yang mengabarkan bahwa Harry bebas dari hukuman karena sihir yang tidak sengaja ia gunakan di dunia muggle. Keterlibatan kementerian ternyata mengabarkan sekaligus mengingatkan agar waspada karena Sirius Black, yang dikabarkan sebagai tangan kanan Voldemort, telah kabur dari penjara Azkaban.
Hal tersebut mengakibatkan seluruh pintu masuk Hogwarts dan Hogwarts Express dikawal oleh penjaga penjara sihir Azkaban, yaitu Dementor dengan super ketat. Dalam perjalanan kembali ke sekolah, Harry melihat Dementor, makhluk penghisap jiwa, berkeliaran di sekitar Hogwarts sebagai perlindungan terhadap Sirius Black. Keberadaan Dementor membuat Harry merasa lemah saat berada di dekat mereka. Harry akan kolaps setiap kali Dementor mendekat. Kehadiran Reamus Lupin guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang baru, memberi semangat dan rasa percaya diri Harry. Profesor Lupin kemudian mengajarinya mantra Patronus, satu-satunya mantra yang dapat digunakan untuk melawan Dementor.
Dalam kegiatan sekolah di tahun ketiga, Hermione mengambil kelas yang sangat banyak. Teman-temannya tentu bingung dan bertanya-tanya, bagaimana Hermione membagi waktu untuk bisa mengikuti semua pelajaran yang diambilnya. Sempat terjadi masalah antara Ron dan Hermione soal peliharaan mereka. Kucing Hermione selalu mengejar tikus milik Ron. Dan suatu ketika Ron sangat marah karena menemukan kucing Hermione sedang memainkan ekor tikus Ron dimulutnya.
Pada pertandingan Quidditch pertama di tahun ajaran, Harry terjatuh dari sapu terbang kesayangannya disebabkan oleh Dementor yang telah memasuki area sekolah. Keadaan ini membuat Harry dilarang pergi ke Hogsmeade bersama teman-teman seangkatannya, terutama Ron dan Hermione. Fred dan George memberikan sebuah peta rahasia kepada Harry yang merupakan peta perampok untuk menjelajahi Hogwarts dan bahkan bergabung ke Hogsmeade tanpa sepengetahuan guru Hogwarts dan mengetahui kenyataan bahwa ternyata Sirius Black dan James Potter(Ayah Harry) bersahabat. Ayah dan Ibunya menunjuk Sirius Black sebagai wali Harry. Tetapi Sirius Black bergabung dengan Lord Voldemort, mengkhianati keluarga Potter dan memberi tahu Lord Voldemort di mana keluarga Potter berada. Dan kini, Sirius Black kabur dari Azkaban, hanya  karena ingin menyerahkan Harry kepada Lord Voldemort.
Kebenaran pun akhirnya terungkap saaat Harry, Ron, dan Hermione mengetahui bahwa Sirius tak bersalah dalam kematian ayah dan ibu Harry. Ternyata Sirius, Luin, Pettigrew, dan James Potter bersahabat, keempatnya adalah Animagus (penyihir yang bisa berubah menjadi binatang), dan justru Pettigrew lah yang menghianati persahabatan mereka dan menjadi pengikut Voldemort. Cerita yang sebenarnya adalah kebalikan dari apa yang orang tahu tentang Sirius Black. Ketika Pettigrew akan dibawa menuju kastil untuk diserahkan pada Dumbledore, ia bertransformasi menjadi tikus dan melarikan diri. Profesor Snape datang disaat yang tidak tepat dan membawa Sirius Black ke Profesor Dumbledre. Sirius Black dikurung di menara kastil dan akan dibawa ke Azkaban.
Secara diam-diam ternyata Hermione menyimpan sebuah alat pemutar waktu. Dengan alat itulah mengapa ia bisa mengambil dan mengikuti begitu banyak pelajaran. Profesor Dumbledore sebenartnya telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tetapi tidak mempunyai bukti ketidak bersalahan Sirius. Maka Dumbledore meminta Hermione untuk memutar waktu ke tiga jam yang lalu tanpa terlihat orang lain dan membebaskan Sirius Black bersama Harry. Dia memutannya tiga kali, dan kembali ke tiga jam yang lalu.  Mereka membebaskan Sirius Black, lalu kembali ke rumah sakit tepat pada waktunya tanpa orang lain mengetahuinya.
Tahun ajaran pun usai. Siswa-siswa menaiki Hogwarts Express untuk menikmati liburan musim panasnya di rumah masing-masing. Harry senang karena tahu ia memiliki bapa baptis, Sirius Black. Meski Harry tidak tahu dimana keberadaan Black, tapi ia tenang karena Black memberi kabar kepada Harry bahwa dirinya baik-baik saja.
Cerita yang luar biasa. Petualangan persahabatan dengan balutan penghianatan dan kisah yang mengharukan. J.K. Rowling begitu pandai daam menyusun alur cerita. Alur yang maju dengan sesekali flash back ke masa generasi sebelumnya dengan maksud mengungkapkan kejadian yang sebenarnya. Hal ini membuat pembaca menjadi begitu terkesan dengan penyajian kisah dari novel ini. Bahasa yang ringan dan mudah dipahami, novel ini masih cocok dan mampu dibaca oleh semua kalangan.

Kekurangan novel ini bagi saya masih sama dengan buku sebelumnya. Pembaca harus membaca terlebih dahulu seri sebelumnya untuk mengetahui asal-usul tokoh dalam novel magis ini. Jika pembaca membaca dari buku awal sampai akhir, maka pembaca akan sulit menemukan kekurangan dalam konten novel ini.

0 komentar:

Post a Comment