Judul Buku: Harry Potter dan Tawanan dari
Azkaban
Diterjemahkan dari : Harry Potter And The
Prisoner of Azkaban
Penulis : J.K. Rowling
Terbit Pertama : 1999
Penerjemah: Listiana Srisanti
Tebal : 544 halaman
Terbit
di Indonesia : Cetakan ke-7, Mei
2001
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-655-852-1
Usia Harry memasuki 13 tahun dan ini merupakan tahun
ketiganya di Hogwarts. Ia selalu mengalami hal yang tidak menyenangkan saat ia
berada di kediaman pamannya di Private Drive. Suatu hari dia menerbangkan bibi
Merge karena kesal. Harry begitu kesal karena Bibi Marge menjelek-jelekan Ayah
dan Ibunya yang sudah meninggal. Kemudian ia memutuskan untuk meninggalkan
Private Drive. Setelah meninggalkan rumah Paman Vernon, pada malam hari menuju
tempat penginapan di Leaky Cauldron, Harry melihat anjing hitam besar yang
membuatnya takut dan bertanya-tanya.
Akhirnya ia tiba di Leaky Couldron setelah melakukan
perjalanan dengan bis ksatria dan akhirnya kembali bertemu dengan orang-orang
yang disayanginya, Hermione Granger dan keluarga Weasley. Harry juga bertemu
dengan menteri sihir Cornelius Fudge yang mengabarkan bahwa Harry bebas dari
hukuman karena sihir yang tidak sengaja ia gunakan di dunia muggle.
Keterlibatan kementerian ternyata mengabarkan sekaligus mengingatkan agar
waspada karena Sirius Black, yang dikabarkan sebagai tangan kanan Voldemort, telah
kabur dari penjara Azkaban.
Hal tersebut mengakibatkan seluruh pintu masuk Hogwarts dan
Hogwarts Express dikawal oleh penjaga penjara sihir Azkaban, yaitu Dementor
dengan super ketat. Dalam perjalanan kembali ke sekolah, Harry melihat
Dementor, makhluk penghisap jiwa, berkeliaran di sekitar Hogwarts sebagai
perlindungan terhadap Sirius Black. Keberadaan Dementor membuat Harry merasa
lemah saat berada di dekat mereka. Harry akan kolaps setiap kali Dementor
mendekat. Kehadiran Reamus Lupin guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang baru,
memberi semangat dan rasa percaya diri Harry. Profesor Lupin kemudian
mengajarinya mantra Patronus, satu-satunya mantra yang dapat digunakan untuk
melawan Dementor.
Dalam kegiatan sekolah di tahun ketiga, Hermione mengambil
kelas yang sangat banyak. Teman-temannya tentu bingung dan bertanya-tanya,
bagaimana Hermione membagi waktu untuk bisa mengikuti semua pelajaran yang
diambilnya. Sempat terjadi masalah antara Ron dan Hermione soal peliharaan
mereka. Kucing Hermione selalu mengejar tikus milik Ron. Dan suatu ketika Ron
sangat marah karena menemukan kucing Hermione sedang memainkan ekor tikus Ron
dimulutnya.
Pada pertandingan Quidditch pertama di tahun ajaran, Harry
terjatuh dari sapu terbang kesayangannya disebabkan oleh Dementor yang telah memasuki
area sekolah. Keadaan ini membuat Harry dilarang pergi ke Hogsmeade bersama
teman-teman seangkatannya, terutama Ron dan Hermione. Fred dan George
memberikan sebuah peta rahasia kepada Harry yang merupakan peta perampok untuk
menjelajahi Hogwarts dan bahkan bergabung ke Hogsmeade tanpa sepengetahuan guru
Hogwarts dan mengetahui kenyataan bahwa ternyata Sirius Black dan James
Potter(Ayah Harry) bersahabat. Ayah dan Ibunya menunjuk Sirius Black sebagai
wali Harry. Tetapi Sirius Black bergabung dengan Lord Voldemort, mengkhianati
keluarga Potter dan memberi tahu Lord Voldemort di mana keluarga Potter berada.
Dan kini, Sirius Black kabur dari Azkaban, hanya karena ingin menyerahkan Harry kepada Lord
Voldemort.
Kebenaran pun akhirnya terungkap saaat Harry, Ron, dan
Hermione mengetahui bahwa Sirius tak bersalah dalam kematian ayah dan ibu
Harry. Ternyata Sirius, Luin, Pettigrew, dan James Potter bersahabat,
keempatnya adalah Animagus (penyihir yang bisa berubah menjadi binatang), dan
justru Pettigrew lah yang menghianati persahabatan mereka dan menjadi pengikut
Voldemort. Cerita yang sebenarnya adalah kebalikan dari apa yang orang tahu
tentang Sirius Black. Ketika Pettigrew akan dibawa menuju kastil untuk
diserahkan pada Dumbledore, ia bertransformasi menjadi tikus dan melarikan
diri. Profesor Snape datang disaat yang tidak tepat dan membawa Sirius Black ke
Profesor Dumbledre. Sirius Black dikurung di menara kastil dan akan dibawa ke
Azkaban.
Secara diam-diam ternyata Hermione menyimpan sebuah alat
pemutar waktu. Dengan alat itulah mengapa ia bisa mengambil dan mengikuti
begitu banyak pelajaran. Profesor Dumbledore sebenartnya telah mengetahui apa
yang sebenarnya terjadi, tetapi tidak mempunyai bukti ketidak bersalahan
Sirius. Maka Dumbledore meminta Hermione untuk memutar waktu ke tiga jam yang
lalu tanpa terlihat orang lain dan membebaskan Sirius Black bersama Harry. Dia
memutannya tiga kali, dan kembali ke tiga jam yang lalu. Mereka membebaskan Sirius Black, lalu kembali
ke rumah sakit tepat pada waktunya tanpa orang lain mengetahuinya.
Tahun ajaran pun usai. Siswa-siswa menaiki Hogwarts Express
untuk menikmati liburan musim panasnya di rumah masing-masing. Harry senang
karena tahu ia memiliki bapa baptis, Sirius Black. Meski Harry tidak tahu
dimana keberadaan Black, tapi ia tenang karena Black memberi kabar kepada Harry
bahwa dirinya baik-baik saja.
Cerita yang luar biasa. Petualangan persahabatan dengan
balutan penghianatan dan kisah yang mengharukan. J.K. Rowling begitu pandai
daam menyusun alur cerita. Alur yang maju dengan sesekali flash back ke masa
generasi sebelumnya dengan maksud mengungkapkan kejadian yang sebenarnya. Hal
ini membuat pembaca menjadi begitu terkesan dengan penyajian kisah dari novel
ini. Bahasa yang ringan dan mudah dipahami, novel ini masih cocok dan mampu
dibaca oleh semua kalangan.
Kekurangan novel ini bagi saya masih sama dengan buku
sebelumnya. Pembaca harus membaca terlebih dahulu seri sebelumnya untuk
mengetahui asal-usul tokoh dalam novel magis ini. Jika pembaca membaca dari
buku awal sampai akhir, maka pembaca akan sulit menemukan kekurangan dalam
konten novel ini.
0 komentar:
Post a Comment