Judul Buku: Harry Potter dan Kamar Rahasia
Diterjemahkan dari : Harry Potter And The Chamber
of Secret
Penulis : J.K. Rowling
Terbit Pertama : 1998
Penerjemah: Listiana Srisanti
Tebal : 432 halaman
Terbit
di Indonesia : Cetakan ke-22,
Desember 2012
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-655-852-1
Buku kedua dari Harry Potter
ini, masih lanjutan dari buku pertama yang diakhiri dengan kepulangan Harry
dari Hogwarts untuk liburan musim panas. Kembali ke Private Drive. Kembali ke
rumah Paman Dursley dan Bibi Petunia, juga Dudley. Saat berlangsung pesta makan
malam yang diselenggarakan oleh paman dan bibinya, Harry dikunjungi oleh Dobby,
makhluk aneh setengah manusia yang disebut peri-rumah. Dobby tiba-tiba melarang
keras Harry agar tidak kembali lagi ke Hogwarts dengan alasan bahwa keselamatan
Harry terancam dan dalam bahaya. Namun, saran Dobby tidak dihiraukan oleh Harry
dan tetap memutuskan untuk kembali ke Hogwarts dengan menggunakan mobil terbang
Weasley karena dia dan Ron tidak bisa membuka platform 9¾.
Dalam buku kedua ini, Harry
bertemu dengan Gilderoy Lockhart, guru pertahanan ilmu hitam yang sebelumnya
pernah bertemu di Diagon Alley saat Harry dan keluarga Weasley membeli
perlengkapan sekolah sebelum berangkat ke Hogwarts. Namun ternyata semakin hari
semakin terlihat bahwa Lokhart bukan guru yang kompeten.
Terlepas dari masalah Lokhart, Harry
mengalami hal yang aneh terjadi di Hogwarts. Ada kejadian di mana beberpa
siswa-siswi di Hogwarts menjadi batu termasuk Hermione. Dari kejadian pertama
yang terjadi, terungkaplah bahwa keturunan dari Salazar Slytherin (salah satu
pendiri Hogwarts) telah kembali dan membuka Kamar Rahasia. Hal itu diketahui
dari pesan yang dilihat di dekat tempat kucing Mr. Flich digantung. Tulisan itu
berisi “KAMAR RAHASIA TELAH DIBUKA”. Ruangan yang sangat tersembunyi yang letaknya
tidak diketahui oleh siapa pun. Kecurigaan pun mengarah pada Harry yang
ternyata seorang Parselmouth (seseoarang yang bisa berbicara dengan ular). Hal
itu diketahui saat ia mampu berkomunikasi dengan ular di klub duel. Salazar
Slytherine juga seorang Parselmouth. Itulah sebabnya lambang asrama Slytherine
dilambangkan dengan ular.
Suatu ketika Harry menemukan
buku harian di kamar mandi. Buku harian itu ternyata bukan buku biasa, tetapi
buku itu dapat merespon apa yang Harry tulis. Setelah berkomunikasi dengan buku
itu, diketahui bahwa buku itu milik seseorang bernama Tom Marvollo Riddle. Dari
beberapa pencarian informasi dan mengumpulkan data-data mengenai Tom Riddle,
Harry, Ron, dan Hermione, juga dibantu oleh hantu wanita penunggu toilet Myrtle
Merana, letak Kamar Rahasia pun ditemukan.
Lockhart diminta oleh dewan guru
Howarts untu memeriksa kamar rahasia itu. Harry dan Ron berhasil membongkar
kedok Lokhart sebagai guru sihir gadungan. Lokhart hendak melarikan diri namun
Harry dan ron berhasil mencegahnya dan membawanya ke dalam Kamar Rahasia. Kamar
Rahasia itu berhasil dibuka oleh Harry menggunakan Parseltongue. Di dalam Kamar
Rahasia, Lockhart mencuri tongkat Ron, dan mencoba menghapus ingatan keduanya
tentang pengakuan Lokhart agar rahasianya tetap aman. Namun sialnya tongkat Ron
yang rusak kecelakaan mobil pada awal tahun, membuat mantra sihinya kembali
pada Lokhart dan ingatannya pun hilang. Harry dan Ron tidak ingin membuang
waktu dengan mengurus Lokhart dan memilih untuk menolong Ginny terlebih dahulu.
Di dalam Kamar rahasia itu,
Harry menemukan Ginny Weasley (adik Ron) dalam kondisi tak sadar dan sosok
nyata Tom Riddle. Riddle menjelaskan bahwa ternyata Ginny telah berkomunikasi
melalui buku hariannya. Nama “Tom Marvollo Riddle” ternyata sebuah anagram dari
“I’m Lord Voldemort”. Ginny lah yang membuka Kamar Rahasia dengan pengaruh dari
Riddle dan mengendalikan Basilisk, monster besar berbentuk ular raksasa dengan
kemampuan dapat merubah makhluk yang melihat matanya berubah menjadi batu. Harry pun dengan susah
payah bertarung melawan Basilisk dengan menggunakan pedang Godric Griffindors
yang dibawa oleh Fawkes, seekor burung phoenix milik Dumbledore. Saat Harry
menancapkan pedangnya ke arah Basilisk tangan Harry terkena taring Basilisk
yang beracun, untungnya ia diselamatkan oleh air mata Fawkes. Harry kemudian
menghancurkan buku harian Riddle dan meninggalkan Kamar Rahasia. Kali ini
mereka berhasil lagi mencegah kembalinya Voldemort. Dengan hancurnya buku
harian riddle dan basilisk, semua yang membatu menjadi normal kembali. Di akhir
cerita Harry memerdekakan Dobby dari majikannya Lucius Malfoy, ayah dari Draco
Malfoy dan Dobby menjadi peri yang bebas. Tahun ajaran berakhir dan Harry
kembali ke Private Drive.
Novel fiksi dengan tema magis ini, menggiring pembaca untuk
ikut memasuki dunia khayalan, diajak untuk membangkitkan daya imajinasi. Penyajian
alur yang menarik, dimana disetiap tahapan novel akan membuat rasa penasaran
pembaca untuk membaca kelanjutan ceritanya. Novel ini mampu dibaca oleh semua
kalangan dari mulai anak-anak, remaja, dan dewasa karena J.K.Rowling
menggunakan bahasa yang sangat mudah dipahami.
Kekurangan novel ini, bagi saya hanya terletak pada
penokohan. Pembaca harus membaca buku pertama sebelum membaca buku kedua ini,
karena pembaca akan kebingungan dengan beberapa tokoh dan beberapa tempat jika
tidak membaca kisah pada buku sebelumnya.
0 komentar:
Post a Comment