Judul Buku: Harry Potter dan Orde Phoenix
Diterjemahkan dari : Harry Potter And The Order
of Phoenix
Penulis : J.K. Rowling
Terbit Pertama : 2003
Penerjemah: Listiana Srisanti
Tebal : 1200 halaman
Terbit
di Indonesia : Cetakan Kedua,
Januari 2004
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 979-22-0652-3
Voldemort telah kembali. Harry menyaksikan bagaimana Pangeran
Kegelapan dibangkitkan, bagaimana Cedric dibunuh. Tidak sedikit yang meragukan
kembalinya Voldemort, termasuk orang-orang kementerian sihir. Meskipun
demikian, masih banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah
yang tergabung dalam Orde Phoenix (. Hal ini menjadi beban pikirannya selama
liburan musim panas.
Suatu hari di penghujung iburan musim panasnya, Harry dengan
terpaksa mengeluarkan sihir patronusnya karena dementor melakukan penyerangan
terhadapnya dan Dudley. Harry terancam dikeluarkan dari Hogwarts dan pun mau
tak mau memenuhi pangglan kementrian sihir untuk kasusnya itu, namun Harry
terbebas dari hukuman karena alibinya kuat.
Di tahun kelima ini siswa tingkat 5 akan menjalani ujian OWL,
yang menentukan karir setelah lulus. Tapi Hogwarts di tahun kelimanya, sungguh
membuatnya tidak betah. Mulai dari Dolores Umbidge, salah satu orang di
kementrian sihir menjadi guru Pertahanan Ilmu Hitam di Hogwarts, hubungannya
dengan Cho yang berantakan, dan akibat masalahnya dengan Malfoy, dia terancam
kehilangan posisinya sebagai seeker Quidditch Gryifindor. Umbidge terus menekan
para siswa dengan segala dekritnya, Harry dan kawan-kawan membentuk kelompok
Laskar Dumbledore untuk melawan Umbridge dan usaha mereka berhasil.
Voldemort yang berambisi membunuh Harry, terus menyiksa Harry
lewat bekas lukanya. Hingga akhirnya ia mendapat kesimpulan bahwa dirinya dan
Voldemort terhubung melalui pikiran. Harry melihat dalam pikirannya bahwa Arthur
Waesley diserang ular raksasa. Dan hal itu ternyata menyelamatkan Mr. Weasley.
Harry juga melihat Sirius disiksa oleh Voldemort. Voldemort menginginkan
ramalan tentang dirinya dan Harry. Harry mengenal tempat di mana Sirius
disiksa, yaitu kemeterian sihir. Harry dan para Laskar Dumbledore mendatangi
kemeterian sihir. Ternyata Harry dijebak. Tidak ada Sirius yang disiksa
melainkan para pelahap maut sudah menunggunya. Pertempuran pun terjadi antara
Laskar Dumbledore melawan Death Eater. Orde Phoenix pun datang tak lama
kemudian, termasuk Sirius Black. Namun sayang Sirius harus tewas dalam
pertempuran ini. Ia dibunuh oleh pengikut Voldemort, Bellatrix Lestrange, dan Harry
sangat terpukul akan kematian Ayah baptisnya.
Dumbledore menceritakan tentang ramalan itu diakhir cerita,
bahwa Syibill Trelawney memberikan ramalan itu enam belas tahun yang lalu
mengenai anak yang akan mengalahkan pangeran kegelapan. Voldemort yang
mengetahui sebagian ramalan itu, berusaha mencari dan membunuh anak dengan
ciri-ciri sesuai dengan ramalan itu, dan ana itu adalah Harry. Voldemort sangat
menginginkan isi ramalan itu secara utuh.
Dalam buku ke-5 ini terdapat sesuatu yang baru dari
cerita-cerita pada seri sebelumnya. Dalam seri ke-5 ini J.K. Rowling memberikan
beban yang begitu menyulitkan Harry dengan berbagai hal dan situasi, sehingga
tantangan yang dirasakan pembaca pun begitu banyak. Mengingat novel ini adalah
novel paling tebal dengan 1200 halaman, tentunya isinya pun lebih kompleks.
Namun meski tebal, pembaca akan tetap asik membacanya karena ceritanya begitu
menarik dan mnghipnotis pembaca untuk tidak berhenti membaca. Kekurangannya
masih sama dengan seri sebelumnya yaitu mengenai tokoh-tokoh dan
istilah-istilah yang tidak akan dimengeri tanpa membaca buku sebelumnya.
0 komentar:
Post a Comment