Friday, February 19, 2016

Book Review : Harry Potter And The Half Blood Prince

Judul Buku: Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran
Diterjemahkan dari : Harry Potter And The Half Blood Prince
Penulis : J.K. Rowling
Penerjemah: Listiana Srisanti
Tebal : 816 halaman
Cetakan: Pertama, Januari 2006
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 979-22-1762-2

Cornelius Fudge tidak lagi menjabat sebagai perdana menteri sihir setelah pengunduran dirinya karena tuntutan dari komunitas sihir atas kinerjanya dalam penanganan masalah Voldemort dan digantikan oleh Rufus Scrimgeour sebagai perdana menteri sihir yang baru. Kejadian-kejadian yang dinilai sangat janggal terjadi di Britania Inggris akibat ulah para pengikut Voldemort.
Di lain tempat, Narcisa dan Bellatrix mendatangi Snape di Spinner’s End. Snape melakukan Sumpah Tak Terlanggar dengan ibu Draco Malfoy, Narcissa, yang tidak lain adalah suami dari Lucius Malfoy. Dalam sumpahnya, Snape menyanggupi dirinya untuk membantu Draco, melindungi Draco, dan menyelesaikan tugas Draco andaiakan Draco tidak bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Voldemort. Sikap Draco yang menjadi tidak seperti biasanya, membuat Harry menaruh curiga padanya, dengan meyangka Draco telah menjadi pelahap maut dan mencoba memantau segala gerak-geriknya.
Tahun keenam Harry di Hogwarts dimulai. Dumbledore mengumumkan perubahan posisi pengajar. Severus Snape mengisi posisi guru pertahanan terhadap sihir hitam, dan guru ramuan diisi oleh sahabat lama Dumbledore, yaitu Horace Slughorn. Harry tak pernah menadapat nilai bagus dalam pelajaran ramuan selama diajari oleh Snape, namun sekarang merupakan kesempatan bagi Harry untuk mendapat nilai bagus dalam pelajaran Ramuan setelah Snape tergantikan. Di kelas Slughorn, Harry menjadi siswa paling pintar dalam hal ramuan karena membaca buku milik Pangeran Berdarah Campuran.
Harry berpetualang melalui pensive Dumbledore melihat masa lalu Voldemort. Bagi Dumbledore, Harry perlu tahu siapa Voldemort, dari mana ia berasal, dan bagaimana ia bisa menjadi penyihir yang jahat dan berambisi membunuhnya. Prof. Slughorn ternyata yang memberikan informasi tentang Horcrux. Beberapa Horcrux yang dihancurkan, salah satunya cincin Dumbledore dan Bbuku harian Tom Ridle. Harry pun terlibat dalam pencarian sisa Horcrux, meninggalkan Hogwarts bersama Dumbledore dan menemukan Horcrux yang ternyata palsu dan disembunyikan oleh orang berinisial R.A.B. Hogwarts diserang oleh Pelahap Maut. Orde Phoenix pun tak tinggal diam dan datang untuk menyelamatkan Hogwarts dibantu dengan para Laskar Dumbledore. Harry pun kembali harus kehilangan orang yang disayanginya sekaligus panutan bagi dirinya. Dumbledore terbunuh dihadapannya.
Novel keenam ini tampaknya semakin serius. Keadaan yang mulai kacau akibat ulah Voldemort dan Hogwarts yang sudah mulai tidak aman karena Pelahap Maut sudah bisa menembus pertahanan Hogwarts. J.K. Rowling berhasil membuat pembaca menebak-nebak ceritanya. Penyelidikan Harry terhadap Draco, pencarian identitas Pangeran Berdarah Campuran, dan tentunya dengan akhir yang menyedihkan.

Harry Potter merupakan novel fiksi terbaik menurut saya. Novel yang dapat merangsang daya imajinasi pembaca. Pembaca akan memiliki imajinasi liar masing-masing saat membaca. Bahasa yang ringan dan mudah dipahami alur ceritanya. Namun begitu banyak istilah-istilah yang digunakan Rowling, seperti nama-nama tempat, mantra-mantra sihir, ramuan-ramuan, dan istilah sihir lainnya yang asing bagi pembaca jika tidak memulai novel ini dari seri pertama.

0 komentar:

Post a Comment