Friday, February 19, 2016

Book Review : Harry Potter And The Deathly Hallows

Judul Buku: Harry Potter dan Relikui Kematian
Diterjemahkan dari : Harry Potter And The Deathly Hallows
Penulis : J.K. Rowling
Penerjemah: Listiana Srisanti
Tebal : 1008 halaman
Cetakan: Pertama, Januari 2008
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-3349-0

Perlindungan yang ada di rumah Dursley akan menghilang karena sebentar lagi Harry berusia 17. Voldemort sudah merencanakan untuk melakukan penyerangan terhadap Harry. Untuk mengantisipasi hal itu, Orde Phoenix memindahkan Harry dari Privet Drive. Membuat duplikat 7 Harry dalam pemindahan tersebut. Namun ternyata Voldemort mengetahui rencana pemindahan Harry dan menyerang Orde Phoenix dalam perjalanan. Harry berhasil lolos dan sampai ke The Burrow meski Hedwig, burung hantunya mati dibunuh dan juga Mad Eye Moody juga tewas di tangan pelahap maut.
Albus Dumbledore meninggalkan beberapa benda untuk Harry, Ron dan Hermione. Benda warisan tersebut diberikan dengan harapan dapat membantu mereka dalam menemukan Horcrux. Tanpa sengaja pencarian Horcrux menggiring Harry pada cerita sihir legendaris ‘The Deathly Hallows,’ Xenophilius Lovegood yang merupakan ayah dari Luna Lovegood, menyatakan bahwa The Deathly Hallows terdiri dari 3 benda sakti dan legendaris yaitu Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Sorcerer Stone), dan Jubah Gaib. Ketiga benda itu diyakini dapat menaklukan kematian. Siapa pun yang memiliki ketiga barang itu maka ia akan menjadi yang tak terkalahkan.
Satu persatu Horcrux ditemukan dan dhancurkan. Pikiran Harry dan Voldemort yang terhubung,sangat membantu Harry dalam menemukan dimana Horcrux itu disembunyikan. Voldemort pun merasakan jiwanya melemah karena beberapa Horcruxnya telah hancur. Hingga pertemuan Harry dan Voldemort pun tak terhindarkan lagi di hutan terlarang. Pertarungan dihutan terlarang dimenangkan oleh oldemort dan ia berhasil mengenai Harry dengan utukan Aveda Kedavra. Voldemort mengira ia telah berhasil membunuh Harry dengan tangannya sendiri namun Harry tidak terbunuh, karena yang terbunuh merupakan jiwa Voldemort yang terdapat dalam diri Harry. Jasad Harry di bawa ke Hogwarts untuk diperlihatkan sebagai bukti kemenangan Voldmort. Namun di Hogwarts, Harry bangkit lagi dan membuat Voldemort murka. Ia kembali bertarung dengan Voldemort dan memenangkan  pertarungan yang berat itu.
Akibat dari peristiwa itu, Harry banyak kehilangan orang-orang tercintanya. Lupin, Tonks, dan George Weasley. Yang paling disayangkan adalah kematian Severus Snape. Setelah ia mengetahui rahasia Snape dan Dumbledore, Snape guru yang paling dia benci itu kini menjadi seseorang paling berani yang pernah ada. Snape tewas sebelum Harry berterima kasih kepadanya.
Buku seri terakhir ini memiliki alur cerita yang menarik dengan akhir yang jelas dan bahagia. Dalam buku terakhir ini terdapat jawaban dari semuanya, jawaban yang menjelaskan masa lalu Harry, menjelaskan masa lalu Lily dan Petunia, alasan kenapa Harry menjadi perhatian Dumbledore, menjawab semua kenapa Snape terlihat begitu benci kepada Harry, jawaban kenapa Harry begitu kagum dengan keberanias Snape.

Kekurangan buku ini, seperti sudah saya tulis di resensi buku seri sebelumnya, pembaca harus membaca seri sebelumnya karena banyak tokoh dan istilah sihir serta tempat-tempat yang tidak akan paham jika langsung membaca hanya buku terakhirnya. Yang paling penting, karena buku 1-7 terdapat kesinambungan cerita.

0 komentar:

Post a Comment