1.
Perbedaan Tujuan Pendidikan Islam dengan Tujuan
Pendidikan Barat
Islam
dan Barat memiliki pandangan berbeda mengenai pendidikan. Paham rasionalisme
empirisme, humanisme, kapitalisme, eksistensialisme, relatifisme, atheisme,
dan lainnya yang berkembang di Barat dijadikan dasar pijakan bagi konsep-konsep
pendidikan Barat. Ini jauh berbeda dengan Islam yang memiliki al-Qur’an, Sunnah
dan Ijtihad para ulama sebagai konsep pendidikannya. Hal inilah yang membedakan
ciri pendidikan yang ada di Barat dengan pendidikan Islam. Masing-masing
peradaban ini memiliki karakter yang berbeda sehingga out put yang ‘dihasilkan’
pun berbeda.
Secara universal, tujuan pendidikan Islam adalah bahwa
pendidikan harus ditujukan untuk menciptakan keseimbangan pertumbuhan
kepribadian manusia secara menyeluruh dengan cara melatih jiwa, akal pikiran,
perasaan, dan fisik manusia. Dengan demikian pendidikan harus mengupayakan
tumbuhnya seluruh potensi manusia, baik yang bersifat spiritual, intelektual,
daya khayal, fisik, ilmu pengetahuan, maupun bahasa, baik secara perorangan
maupun kelompok, dan mendorong tumbuhnya seluruh aspek tersebut agar mencapai
kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan akhir pendidikan terletak pada terlaksananya
pengabdian yang penuh kepada Allah, baik pada tingkat seseorang, kelompok
maupun kemanusiaan dalam arti yang seluas-luasnya. (Abuddin Nata, 2010: 62).
Menurut Syed Naquib
al-Attas, ilmu dalam peradaban Barat tidak dibangun di atas wahyu dan
kepercayaan agama
namun dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofis
yang terkait dengan kehidupan sekular yang memusatkan manusia sebagai makhluk
rasional. Akibatnya, ilmu pengetahuan serta nilai-nilai
etika dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, terus menerus berubah .
Sehingga dari cara pandang yang seperti inilah pada akhirnya akan melahirkan
ilmu-ilmu sekular. Jika pendidikan barat hanya
menghasilkan ilmu-ilmu sekular yang cenderung menjauhkan manusia dengan agamanya, maka
pendidikan Islam
justru mampu membangunkan pemikiran dan keseimbangan antara aspek rohani dan
jasmani pribadi muslim yang akan menambahkan lagi keimanannya kepada Allah SWT Orientasi keakhiratan X Orientasi kesekuleran.
- Berupaya mencapai sosialisasi ke dalam Islam X Berupaya mencapai perkembangan individu.
- Kurikulum tidak berubah sejak abad pertengahan X Kurikulum merespon perubahan-perubahan berkenaan dengan bidang studi.
- Pengetahuan berdasarkan pada wahyu dan tidak dipersoalkan X Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan deduksi.
- Pengetahuan dicari dan diperoleh berdasarkan pada perintah Tuhan X Pengetahuan diperlukan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah.
- Mendiskusikan moralitas dan asumsi-asumsi tidak dikehendaki X Mendiskusikan moralitas dan asumsi-asumsi disambut baik.
- Metode dan teknik mengajar pada dasarnya otoriter X Metode dan teknik mengajar student-center.
- Penghapalan dianggap sangat menentukan X Pencerapan konsep-konsep kunci dianggap menentukan.
- Mental mahasiswa dianggap pasif-reseptif X Mental mahasisswa dianggap aktif-produktif.
- Pendidikan secara umum tidak dispesialisasikan X Pendidikan dispesialisasikan.
2. Perbedaan Tujuan Pendidikan Islam dengan Tujuan
Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional sebgai berikut:
Membentuk manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadian,
memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan, sehat jasmani dan
rohani, memiliki rasa seni, serta bertanggung jawab bagi masyarakat, bangsa,
dan negara.
Dalam rumusan tujuan pendidikan nasional
tersebut mengandung nilai-nilai ajaran Islam yang terobjektivasi, yakni ajaran
Islam yang telah mentransformasi ke dalam nilai-nilai yang disepakati dalam
kehidupan nasional (Abuddin Nata, 2010: 64). Namun, tujuan tersebut tidak seluas
dan spesifik seperti tujuan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan nasional
orientasinya hanya di masyarakat, bangsa, negara dan dunia saja sedangkan
tujuan pendidikan Islam mencakup semua hal di dunia dan juga di akhirat.
0 komentar:
Post a Comment