Thursday, April 2, 2015

BUCKINGHAM PALACE LONDON : Pusat Berkumpulnya Masyarakat Britania Raya

Buckingham Palace
Salah satu keluarga kerajaan yang menjadi pusat perhatian dunia adalah kerajaan Inggris. Sejak awal berdirinya beragam intrik terjadi di dalam istana kerajaan Great Britain. Perjalanan panjang perebutan kekuasaan, menjadikan kerajaan Inggris penuh dengan dinamika.

Buckingham Palace adalah kediaman resmi ratu Inggris di London. Istana ini adalah tempat untuk peristiwa-peristiwa kenegaraan, tempat menyambut tamu negara, dan tempat kunjungan pariwisata. Seringkali dalam masa-masa kegembiraan, krisis atau perkabungan, tempat ini juga menjadi pusat berkumpul untuk masyarakat Britania Raya.
 
Tentara Buckigham London
Bangunan ini sebelumnya dikenal dengan nama Buckingham House, gedung yang dipergunakan sekarang ini dan menjadi tempat kunjungan dari para wisatawan asing, sebenarnya adalah sebuah balai kota yang dibangun untuk Duke of Buckingham pada tahun 1703 dan diambil alih oleh George III pada tahun 1761 dan dijadikan sebagai rumah pribadi yang dikenal sebagai "The Queen's House". Bangunan ini sudah mengalami pengembangan dari sejak dibangun, secara dasar oleh arsitek John Nash dan Edward Blore, sehingga menghasilkan tiga gedung sayap tambahan dari halaman tengah. Buckingham Palace akhirnya menjadi kediaman resmi dari keluarga kerajaan Britania Raya sejak pengangkatan Ratu Victoria pada tahun 1837. Penambahan terakhir dari gedung ini dibuat pada akhir abad ke-19 dan awal dari abad ke-20, termasuk di dalamnya bagian depan yang sering kita lihat sekarang dari Buckingham Palace. Bangunan ini juga masih beberapa kali direferensikan sebagai "Buck House".

Ratu Victoria, keluarga kerajaan pertama yang tinggal Buckingham Palace, menempatinya sejak tahun 1837. Desain interiornya didominasi oleh hiasan yang berasal dari awal abad ke-19, dimana masih banyak juga yang dipajang hingga sekarang, termasuk penggunaan warna-warna cerah yang dikenal dengan teknikscagliola dan biru serta merah jambu lapis, yang merupakan saran dari Sir Charles Long. King Edward VII melakukan perubahan perubahan dekorasinya dan menambahkan Belle epoque cream dan warna-warna keemasan. Banyak ruangan untuk menerima tamu dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan furnitur-furnitur Cina yang dibawa dari Royal Pavilion yang terletak di Brighton dan dari Carlton House setelah wafatnya King George IV. Buckingham Palace Garden adalah taman milik pribadi yang terbesar di London, dimana desainnya dirancang oleh ahli pertamanan, Capability Brown, namun dirancang ulang oleh William Townsend Aiton dari Kew Gardens dan John Nash. Danau buatannya selesai dibuat pada tahun 1828 dan diisi air dari Serpentine, sebuah danau yang terletak di Hyde Park.
 
Buckingham Palace top view
Didalam gedung ini juga ada satu ruangan yang dipergunakan sebagai ruangan kerja dari Queen Elizabeth II dan keluarga kerajaan untuk acara maupun jamuan resmi kenegaraan. Gedung ini merupakan salah satu gedung yang sangat popular dan dikunjungi oleh wisatawan tak kurang dari 50,000 orang per tahunnya untuk menghadiri jamuan makan malam, makan siang, resepsi dan pesta-pesta resmi keluarga kerajaan.
 
Salah satu interior Buckingham Palace
Pada Abad Pertengahan, area Buckingham Palace membentuk area dari "Manor of Ebury" (yang juga dikenal dengan "Eia"). Namun area tersebut sekarang sudah menjadi satu dengan sungai Tyburn, yang masih mengalir hingga sekarang, di arah Selatan dari istana. Kepemilikan dari area ini pernah berpindah tangan beberapa kali, dari Edward the Confessor, Edith of Wessex pada akhir-akhir zaman Saxon, dan sesudah Norman Conquest, William the Conqueror. William kemudian memberikan area ini kepada Geoffrey de Mandeville, yang menyerahkannya kepada biarawan dari Westminster Abbey.

Pada tahun 1531, Henry VIII mengakusisi Rumah Sakit St James (yang nantinya dikenal sebagai St. James's Palace) dari Eton College, dan pada tahun 1536 ia membeli Manor of Ebury dari Westminster Abbey. Proses ini menjadikan area Buckingham Palace kembali ke tangan kerajaan untuk pertama kali sejak William "Sang Penakluk" memberikannya kepada orang lain selama kurun waktu tidak kurang dari 500 tahun lamanya.

Berbagai macam pemilik pernah menyewanya dari pada tuan tanah dan itu adalah hal yang lazim dilakukan pada sekitar abad ke-17-an, dimana setelah itu, kawasan desa lama dari Eye Cross telah berubah menjadi "decay", dan area tersebut pada umumnya adalah area buangan. Karena membutuhkan uang, James I menjual sebagian area dari Crown freehold tapi tetap memiliki bagian lainya yang terdiri atas empat hektare kebun mulberry untuk membuat sutra. (Area ini terletak pada arah sudut Barat Daya dari areanya yang sekarang dikenal.). Sumber

Beberapa fakta sejarah yang diungkap, hanya sedikit dari sejarah panjang perebutan kekuasaan dalam tubuh kerajaan Inggris.
  1. Istana ini tidak menetapkan dress code secara resmi, tetapi tidak ada satu orang pun yang mengunjungi dengan jeans lusuh juga. Kebanyakan orang yang diundang ke Istana Buckingham di siang hari akan mengenakan seragam kerja ataupun jas. Sedangkan di malam hari, tergantung dari tingkat formalitas, para pengunjung pria akan mengenakan dasi hitam atau putih. Jika para pria mengenakan dasi putih, maka para wanita akan mengenakan tiara.
  2. Suatu ritual yang harus dilakukan setiap hari walaupun pada hari Natal adalah pembersihan kerakal (gravel) pekarangan dari istana ini. Kerakal ini dibersihkan dan dirapikan dengan perlengkapan mesin setiap pagi. Kemudian menjelang sore hari, akan diadakan lagi dua inspeksi, berjaga-jaga agar tidak kelihatan sampah bermunculan. 
  3. Tempat dimana Istana Buckingham berdiri dulunya merupakan kebun pohon murbei (mulberry) yang ditanam oleh Raja James I, seorang raja pencinta buku yang memerintah selama tahun 1603 hingga 1625. Raja James juga menternak ulat sutera di istana tersebut. Tetapi, James memilih semak-semak murbei yang salah sehingga usahanya sia-sia.
  4. Meskipun namanya adalah Istana Buckingham, tempat ini dulunya hanya merupakan ‘landasan’ bagi para aristokrat. Nama tempat ini diberikan pada abad ke-18 oleh politisi Tory: John Sheffield, Earl of Mulgrave dan Marquess of Normanby ketiga, yang merupakan Duke of Buckingham pada tahun 1703. Sang bangsawan ini pun membangun tempat yang dinamakan Rumah Buckingham untuk dirinya sendiri sebagai tempat berkumpul yang mewah di London.
  5. Arsitek virtuoso John Nash kemudian mengubah Rumah Buckingham menjadi Istana Buckingham pada tahun 1820-an. Monarki pertama yang menggunakan kreasi Nash sebagai rumah resmi adalah Ratu Victoria yang pindah ke sini pada tahun 1837. Leluhur Victoria, William IV, menganggap ini sebagai tempat kumuh - sebagaimana para orang Inggris mengatakan dan malah menetap di tempat yang lebih umum yaitu Clarence House on The Mall.
  6. Istana Buckingham secara desain sebenarnya lebih radikal daripada apa yang dibayangkan. Beberapa kamar bertemakan kebudayaan Cina. Beberapa perabotan dan dekorasi dipinjam dari gaya oriental berani Pangeran Regent Brighton Pavilion. Tetapi kemudian ini dijual oleh Ratu Victoria untuk membiayai pembangunan Istana Buckingham.
  7. Monarki satu-satunya yang dilahirkan dan meninggal di Istana Buckingham adalah Edward VII, sang perokok yang juga pencipta kedamaian, yang hidup dari tahun 1841 hingga 1910. 
  8. Sebenarnya, pemboman terjadi dengan sangat parah. Istana ini terpukul 9 kali. Beberapa kali, Raja George VI dan Ratu Elizabeth menghindar agar tidak terbunuh.
  9. Selama pemboman tersebut, setidaknya nyawa seseorang menjadi korban, yaitu PC Steve Robertson, seorang polisi yang sedang berdinas di istana. PC Steve Robertson terkena sisa puing-puing yang beterbangan pada 8 Maret 1941 ketika bagian utara dari istana ini dihancurkan. Terdapat sebuah logam pipih di kebun untuk mengenang beliau.
  10. Tempat bersejarah ini memiliki lebih dari 350 buah jam. 2 orang ahli jam akan memutar kembali jam nya setiap minggu agar jam-jam tersebut semuanya terawat. Sumber



1 comment:


  1. Thanks infonya, menarik bgt. Oiya ngomongin kerajaan Inggris, ada fakta menarik nih yang berhasil terungkap ke permukaan. Usut punya usut, meski sering terlihat mewah, ternyata keluarga kerajaan Inggris punya sederet kebiasaan hemat loh yang bisa dicontoh. Nggak percaya? Cek disini ya: 10 kebiasaan hemat keluarga kerajaan Inggris, patut ditiru!

    ReplyDelete