Showing posts with label Python. Show all posts
Showing posts with label Python. Show all posts

Thursday, April 16, 2015

MERAWAT BALL PYTHON



Ball python tidak termasuk jenis ular yang berbisa. Merupakan ular yang cocok untuk hobies pemula, karena sifatnya yang tidak galak dan cara pertahanan dirinya yang bukannya menggigit melainkan menggulungkan dirinya membentuk seperti bola. Ukuran max rata-rata ball python sekitar 90-120cm. Usia bisa mencapai lebih dari 40th untuk ular yang berasal dari Africa ini.

Ball Pyhtons (Python Regius) banyak ditemukan di pinggiran hutan bagian tengah dan barat benua Afrika. Mereka termasuk jenis ular yang hidup dengan baik di pohon dan tanah. Ball Phyton termasuk crepuscular, aktif di saat matahari tenggelam dan menyingsing.

worldofballpythons.com
Di Eropa mereka disebut Royal Python, di Amerika disebut Ball, karena suka melingkar seperti bola apabila mereka lagi tidak nyaman, sambil menarik kepala kebagian tengah lingkaran. Seperti jenis python yang lain, Ball Python termasuk jenis ular yang lembut/kalem dan selalu ingin tahu. Panjang Ball Python biasanya sekitar 1,2m; ada juga sih yang panjangnya lebih dikit dari 1,5m. Kalau pemberian makannya bagus maka tubuh Ball Python akan berbentuk cantik dan bulat.

Ular jantan memiliki tanduk/kuku yang lebih panjang dari betina, jantan juga cenderung memiliki kepala lebih kecil dibanding betina. Ball Python di habitat aslinya senang berburu bermacam-macam jenis makanan segala jenis amphibi, kadal, ular dr jenis yg lain, burung dan mamalia kecil. Di habitatnya mereka tidak makan tikus, bahkan tangkapan liar Ball Python cenderung pilih-pilih makanan. Sumber

Cara merawat ular ball python

Siapkan kandang yang tertutup namun memiliki sirkulasi udara yang baik. Sebuah container box bervolume 40 galon (97x46x40 sentimeter) sudah mencukupi sebagai kandang. Alasi kandang dengan substrat (alas kandang) berupa koran bersih. Ganti subsrat jika dirasa sudah kotor atau berbau.

Sediakan juga hiding box di dalam kandang yang sesuai dengan ukuran tubuh ular ball python (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil namun masih memungkinkan ular bisa bergerak di dalam hiding box-nya).

Sediakan wadah kecil yang nantinya akan diisi oleh air minum. Tempatkan wadah air minum itu di dalam kandang.

Tempatkan ular langsung di dalam kandangnya. Biarkan dia membiasakan diri dengan lingkungan barunya. Masukkan air minum di dalam wadah di kandang yang sudah disiapkan, lalu biarkan si ular di dalam kandangnya satu atau dua jam. Setelah si ular terbiasa dengan kandangnya, sentuh perlahan tubuh ular dengan jari jemari anda untuk memperkenalkan diri, sekaligus menunjukkan bahwa anda adalah "partner barunya". Lalu biarkan si ular menyendiri lagi.

Ball python juga termasuk ular yang sangat cerdas dan mudah untuk meloloskan diri. Maka dari itu, cek selalu keberadaan si ular atau pastikan si ular tidak mudah meloloskan diri dari kandangnya. Temperatur dalam kandang juga harus diperhatikan. Kandang ball python hendaknya bertemperatur tidak lebih dari 32 derajat celcius di siang hari dan tidak lebih dari 28 celcius di malam hari.

Perawatan harian ular ball python
  1. Ular ball python memerlukan pencahayaan dan sinar UVB. jemur ular di bawah matahari pagi minimal 3 menit setiap harinya.
  2. Menu makan ular ball python disesuaikan dengan ukuran tubuhnya. pakan ular ball python adalah tikus putih atau mencit tikus putih atau pinkies, sesuai dengan ukuran dan usia si ball python. Pastikan anda membunuh tikus putih yang akan diberikan jika si tikus putih berusia tua atau ada kemungkinan melawan. ini tentu saja untuk mencegah melawannya si tikus putih terhadap ball python anda.
  3. Waktu pemberian makan biasanya memang menjadi hal yang krusial bagi beberapa orang. range waktu pemberian pakan pada ball python berbeda sesuai umur dan ukurannya ball pythonnya. Ada ball python yang cukup diberi makan 3 hari sekali, 7 hari sekali, bahkan ada pula yang cukup diberi makan 12 hari sekali. Sebaiknya tanyakan range pemberian pakan kepada seller saat memberi ball python. Sumber

MORELIA AMETHISTINA a.k.a PATOLA PYTHON


Nama spesifik , amethistina , adalah sebuah referensi terhadap  warna-warni kemilau   pada sisiknya , yang memberikan warna  seperti amethyst. Patola Python juga memiliki tempramen yang susah ditebak, terkadang dia bisa jinak total, terkadang bisa jumpy, bahkan tidak sedikit juga patola yang sering menggigit keepernya, maka ular ini tidak disaran kan bagi pemula yang ingin baru ingin memelihara ular :)

Morelia amethistina adalah spesies ular non-berbisa , yang dikenal sebagai amethystine, scrub python or Sanca permata, ditemukan di Indonesia, Papua New Guinea dan Australia. Populer di kalangan penggemar reptil, dan tercatat untuk warna dan ukuran,  adalah ular asli terbesar di Australia, Papua Nugini & Papua Barat, Indonesia. Saat ini ada 4 subspesies dari ras yang dicalonkan, Morelia amethystina amethystina, yang umumnya diakui. Pulau-pulau Mollucan, termasuk Halmahera, Ternate dan Tidore adalah populasi  bagi Morelia a. tracyei. Kepulauan Tanimbar adalah populasi  bagi ras yang lebih kecil, Morelia a. Nauta. Di pulau Seram, Morelia a. clastolepis dapat ditemukan, dan daratan PNG (termasuk setengah Indonesia bagian barat, pernah disebut Irian Jaya-sekarang Papua Barat).


Deskripsi
Patola Python dilaporkan telah diukur panjang total  lebih dari 8,5 m ( 28 kaki) , tapi ini luar biasa, sepertinya specimen  5 m ( 16 ft )  sudah dianggap besar . Seperti biasa bagi ular konstriksi  yang sangat besar , hampir tidak ada diverifikasi Patola Python dari spesies ini  yang telah melebihi 6 m ( 20 kaki) . Namun, pada tahun 1990 , ketika melakukan survei Herpetological , Tom Mendelson mengumpulkan Patola Python betina liar di Pulau Biak , jauh di  Timur Indonesia , yang diukur 22 kaki 7 inci . betina  besar lainnya , dalam sebuah laporan , diukur oleh  S. Dean pada tahun 1954  7,2 m ( 24 kaki) . Sebuah Patola Python dewasa  diukur sekitar 2 sampai 4 m ( 6,6-13,1 kaki) .   betina  biasanya berat  sekitar 15 kg (33 lb) .  Beberapa Patola Python yang luar biasa telah dikonfirmasi untuk ditimbang lebih dari 30 kg (66 lb) dan Patola Python outsized yang  belum dikonfirmasi telah dilaporkan dengan  skala 90 kg (200 lb ) , meskipun tidak ada Patola Python ukuran besar ini  telah dikonfirmasi .  jantan  jauh lebih kecil dan lebih ramping , rata-rata 5,1 kg (11 lb)  , dan kadang-kadang berat atas dari 11 kg (24 lb) .  tubuh relatif slim  , tidak seperti  anggota besar lainnya dari keluarga ini.


Jangkauan geografis 
Ditemukan di Indonesia (Kepulauan Maluku, Timur Laut Kepulauan, Banda, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru, Misool, Salawati, sebagian besar Western New Guinea, banyak pulau di Geelvink Bay), seperti Biak, Numfor, Yapen dan Supiori Papua Nugini (termasuk Umboi Island, Kepulauan Bismarck, Kepulauan Trobriand, d'Entrecasteaux Islands ke Rossel Island, Louisiade archipelago), dan Australia (di beberapa pulau di Selat Torres, utara Cape York Peninsula selatan termasuk Atherton Tableland dan kaki bukit timur besar  yang membagi Range). Jenis lokalitas tidak diketahui.


Habitat 
di semak dan pinggiran kota. Di Indonesia dan utara tropis Queensland, Australia, ditemukan terutama di hutan hujan. Hangat, habitat lembab dengan sumber air yang baik lebih  mereka disukai. 
Di bagian utara Australia dan New Guinea, umumnya tinggal di semak belukar.


Pemberian makanan 
Diet umumnya terdiri dari burung, kelelawar buah, tikus, possum, dan mamalia kecil lainnya. Patola Python Australia dan Papua yang lebih besar akan menangkap dan makan walabi, dan kuskus, menunggu di sungai  untuk mencari mangsa  yang akan minum . 


Foto : kawanuareptilshop.blogspot.com
Jenis dan Asal Patola :
- Morelia Amethistine (Irian Jaya)
- Morelia Clastolepis (Seram)
- Morelia Tracyae (Halmahera)
- Morelia Nauta (Tanibar)


Interaksi dengan manusia 
Se ekor amethystine merangkak ke sebuah pesawat penumpang Bombardier Q400 milik Qantas di Cairns, Australia. Penerbangan tersebut berangkat tanpa ada yang memperhatikan ular tersebut . Pada saat penerbangan mencapai Port Moresby, Papua Nugini, ular itu mati. Sumber

MEMELIHARA BLOOD PYTHON

Blood Python
Nama : Blood Pythons
Nama Latin : Python Curtus
Ukuran : Jantan Dewasa 1 s/d 1.8 mtr. Betina Dewasa 1.5 s/d 2.5
Umur : lebih dari 20 thn dalam peternakan (penangkaran )

Sifat Secara Umum
Blood pyton yang masih muda, sangat mudah takut, terkejut dan sedikit pemalu, tetapi setelah beradaptasi dengan lingkungan di sekitar, maka mereka akan menjadi ular yang jinak.

Kadang :
Seperti halnya ular Retic, kandang yang diperlukan sama halnya dengan mereka, hanya saja Blood yang masih mudah memerlukan tempat sembunyi yang telah diisi dengan sphagnum basah. Ukuran adalah 0.5 – 1.2 mtr, apabila Blood pyton sudah mencapai panjang 2 mtr maka kandang yang diperlukan adalah 1.8 mtr x 0.9 mtr.

Aksesories:
Blood pythons suka sekali dengan berendam di dalam air, disaranjkan untuk menaruh kotak air di dalam kandang. Karena mereka memerlukan kelembaban yang tinggi.

Kebersihan
Blood pythons cenderung sedikit kotor daripada ular jenis Boa yang lain. Jadi sanagt disarankan untuk membersihkan setiap hari. Perlu diingat sebelum memutuskan untuk membeli ular jenis ini, anda harus bersedia membersihkan kandangnya setiap hari.

Makan :  
Dalam pemeliharaan, pemberian makan dilakukan seperti halnya ular-ular lain, dipong pada umumnya memakan tikus putih yang banyak di jual di pasar-pasar hewan/ peternakan tikus/ reptile pet shop. Umumnya dipong usia di bawah 1 th di berikan tikus putih berukuran sedang, di atas 1 th dapat di berikan tikus putih yang lebih besar, sebaiknya berikan ukuran makan yang hanya 2x besar kepalanya. Pemberian makan dapat dilakukan 4-7 hari sekali. Sumber

Penyakit :
1. Sembelit
Ada juga yang menyebutnya prolapse. Pencernaan ular tergantung pada ukuran dan metabolismenya, bisa lebih lama, bisa juga lebih cepat, tapi apabila jadwal yang seharusnya sudah terlewati dan ular terlihat bengkak, lesu dan kurang nafsu makan itu mungkin disebabkan oleh sembelit. Pengobatan sederhana memerlukan perendaman di air hangat selama 15 menit /hari yang biasanya bisa sangat membantu mempercepat pengeluaran apalagi bila dibantu dengan pijatan ringan ke arah bawah selama perendaman. Apabila tindakan ini tidak membantu dan bagian perut ular semakin membengkak, lebih baik segera menemui dokter hewan yang berpengalaman , karena terkadang, kotoran bisa berbentuk sangat keras dan tidak bisa dikeluarkan atau ular memakan sesuatu yang tidak bisa dikeluarkan secara normal sehingga diperlukan tindakan operasi untuk mencegah kematian.

2. Inclusion Body Disease
adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang ditemui di ular peliharaan. Biasanya dijumpai di jenis boa dan python terutama pada jenis molurus dan boa constrictors. Tanda tanda berbeda pada tiap jenis tapi biasanya melibatkan gangguan saraf , tumor dan penyakit lainnya. Tanda khas dari gangguan saraf pada ular adalah keadaan dimana ular tidak bisa mendirikan badannya, selalu tergolek ke arah belakang, melihat ke atas (star gazing), tidak merespon gerakan , besar pupil mata yang tidak seimbang, muntah muntah dan kelumpuhan. Apabila anda mencurigai ular anda menderita IBD, segeralah isolasikan pada tempat yang terpisah dan segera mencari bantuan dari dokter hewan yang berpengalaman. Sampai sekarang ini, belum ada pengobatan yang bisa mengobati IBD, dan biasanya tindakan euthanasia selalu dianjurkan. Tindakan pencegahan untuk IBD adalah selalu melakukan tindakan karantina terhadap ular yang baru selama 90 – 180 hari sebelum menggabungkan dengan ular lain dan pembersihan kandang ular dari kutu yang diduga juga menjadi penyebar IBD harus selalu dilakukan , dan jangan menggunakan kandang yang pernah dipakai ular yang menderita IBD untuk ular lain sebelum diadakan pembersihan total dengan cairan pemutih /bleaching.

3. Kutu dan Caplak
Warnanya bisa merah, hitam atau putih sementara caplak berbentuk lebih besar yang tergantung pada bagian tertentu pada ular atau ada di bawah sisik ular. Metode teraman untuk menyingkirkan caplak ini dengan mengoleskan petroleum jelly pada caplak untuk memaksa caplak ini melepaskan gigitannya pada ular. Mencabut caplak pada ular dengan menggunakan pinset juga harus dipastikan kepala caplak itu ikut tercabut karena apabila kepala caplak itu tertinggal di kulit ular, bisa mengakibatkan infeksi yang kemudian bisa mengakibatkan abses atau luka bernanah . apabila ini terjadi, segeralah menemui dokter hewan yang berpengalaman.

Penanganan kutu yang paling aman adalah merendam ular itu dengan air hangat, selama beberapa jam, sampai terlihat kutu kutu yang terlepas dari kulit dan tenggelam di dalam air, dan selama kegiatan ini dilakukan, jangan lupa juga membersihkan kandang ular itu untuk mencegah adanya serangan lanjutan dan segera ganti tempat2 atau alat2 yang dicurigai menjadi sarang kutu. Pembersihan sebaiknya dilakukan menggunakan cairan pemutih/bleaching lalu di jemur di panas matahari selama mungkin.

4. Sariawan
Juga dikenal dengan sebutan mouth rot, ini adalah penyakit yang umum dijumpai pada ular peliharaan. Sewaktu bakteri memasuki mulut, bisa menyebabkan infeksi meliputi bagian mulut, gusi dan berpotensi juga menyerang bagian pencernaan ular. Tanda tanda ular terkena sariawn antara lain adanya pembengkakan , perubahan warna pada mulut dan gusi, mulut yang tidak bisa tertutup sempurna. Pencegahan bakteri bisa dilakukan dengan pembersihan yang teratur, air minum bersih dan menyingkirkan segala benda yang bisa mengakibatkan luka pada mulut ular. pisahkann ular yang terinfeksi dari yang lain, bersihkan mulut dengan kapas atau cotton bud dengan betadine yang dicairkan, yakinkan kalau ular tidak menelan cairan pembersih dengan mengarahkan kepala ular ke bagian bawah sewaktu melakukan pembersihan, lalu oleskan obat yang mengandung antibiotik, apabila keadaan tidak juga membaik selama seminggu, segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman sesegera mungkin.

5. Muntah
Penyebab muntahnya ular biasanya disebabkan oleh stress , penanganan yang terlalu cepat sehabis makan , lingkungan yang tidak layak atau penyakit yang belum terdiagnosa. Setelah makan, tunggu selama minimal 2 hari sebelum menangani ular, biarkan juga ular mempunyai tempat hangat yang bisa membantunya mencerna makanannya. Kalau sempat perhatikan juga kalau alaminya ular mencari tempat hangat dan bersembunyi setelah makan. Suhu yang terlalu dingin juga bisa menyebabkan ular memuntahkan makanannya , yakinkan kalau makanan dalam keadaan tidak tercemar dan dalam ukuran yang seharusnya. Apabila ular muntah lebih dari satu kali maka penyebabnya bukan lagi stress atau lingkungan yang tidak memadai melainkan gejala penyakit. Segeralah bawa ke dokter hewan yang berpengalaman. Ular muntah tidak boleh dianggap remeh karena muntah bisa menyebabkan akibat psikologis pada ular yang mengakibatkan ular menghindari jenis makanan tertentu.

Masalah dalam ganti kulit (shedding)
Kelembaban adalah kunci untuk mencegah masalah ganti kulit pada ular. Dimulai waktu mata ular mulai kelabu, selalu dianjurkan untuk menyemprotkan air didalam kandang untuk menjaga kelembaban. Tempat air juga harus ada untuk tempat ular berendam menjelang ganti kulit itu.

Beberapa ular kadang mengalami kesulitan sewaktu ganti kulit yang diakibatkan lingkungan yang kering atau bekas luka. Selalu memeriksa kulit lama yang harusnya dalam satu bentuk dan tidak terpecah pecah. Yakinkan kalau bagian mata dan ekor juga ikut mengelupas. Karena pengelupasan bagian ekor yang tidak sempurna bisa mengakibatkan kulit lama menumpuk dan membuat aliran darah ke bagian ekor tidak sempurna dan akhirnya harus diamputasi karena membusuk.

Pada bagian mata, apabila tertinggal harus disingkirkan untuk mencegah infeksi yang mengakibatkan kebutaan pada ular. Untuk menyingkirkan kulit mata , basahi mata ular dengan air bersih lalu gunakan dobel tape, sentuh bagian mata supaya kulit lama menempel. apabila kulit di bagian mata masih juga menempel,segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman.

Breeding/ mengawinkan
Pastikan ular anda sehat. Sebagian ular memerlukan kelembaban, suhu, dan waktu pencahayaan yang berbeda. Kadang-kadang perlu hibernasi pada beberapa jenis ular. Cara terbaik adalah menyesuaikan keadaan alami dengan ular yang akan di breed. Ular biasanya akan lebih agresif, menolak makan, dll.

Langkah pertama adalah menentukan kelamin ular anda. Jantan memiliki 2 hemipenis yang terletak pada pangkal ekor. Ada berbagai cara untuk melakukan sexing. Bisa dengan probing atau popping. Sebaiknya anda meminta petunjuk dari para expert yang sudah biasa melakukan probing atau popping. Popping hanya bisa dilakukan pada ular yang masih baby. Proses tersebut dilakukan dengan mengeluarkan hemipenis secara paksa. Teknik yang salah akan membuat ular stress dan dapat melukai ular tersebut. Probing dilakukan dengan cara memasukkan batang metal khusus yang sudah diolesi cairan pelumas ke dalam anus ular (ini adalah tehnik paling akurat). Selain itu, secara fisik bisa juga dilihat pada ukuran spur. Pada jantan spur lebih besar (cara ini tidak 100% akurat).

Beberapa ular perlu melakukan hibernasi sebelum breeding. Hal ini disebabkan mereka melalui musim dingin sebellum musim panas dimana mereka mating. Biasanya, proses hibernasi buatan dilakukan dengan mengurangi porsi makan, mengurangi waktu cahaya pada siang hari, dan mengurangi suhu. Proses ini biasanya memakan waktu 1 bulan sampai 3 bulan.

Ketika ular anda sudah siap untuk mating, mulailah dengan menggabungkan dengan betina. Jantan akan melilitkan ekornya pada betina, menempelkan kloakanya, dan memasukkan salah 1 hemipenisnya ke dalam betina.untuk ular yang agresif, setelah proses kopulasi selesai, atau jantan tidak menunjukan ketertarikannya lagi pada betina, segera keluarkan dan pisahkan jantan. Beberapa hari kemudian, gabungkan lagi jantan dan betina sehingga mereka bisa mating lagi. Hal ini akan memperbesar kemungkinan betina hamil. (ular betina bisa menyimpan sperma dalam waktu yang cukup lama sebelum digunakan untuk membuahi sel telurnnya).

Untuk mengetahui ular anda hamil atau tidak, cara paling mudah adalah dengan membiarkannya bergerak melewati jari-jari anda. Pegang dan raba, tapi jangan terlalu keras, krn akan membahayakan ular tersebut. Ular yang hamil akan terasa seperti habis menelan sesuatu. Biasanya ular yang sedang hamil akan lebih agresif.

Ular yang bertelur memerlukan nesting box, beberapa jenis ular (misal: reticulatus) lebih memilih untuk mengerami telurnya, apabila anda membiarkan si induk mengerami telurnya, pastikan induk yg sedang mengerami jauh dari gangguan (orang lalu lalang, suara bersik dan lampu yg terlalu terang). Letakkan nesting box tersebut di tempat yang gelap dan terlindungi. Setelah itu, ambil dan pindahkan telur-telur tersebut ke tempat inkubasi. Gunakan sarung tangan yang steril, dan jangan membalikan telur karena akan merusak embrio. Telur-telur tersebut harus dijaga dalam suhu dan kelembaban tertentu. Setelah proses melahirkan atau bertelur, beri sang induk makan karena ia kehilangan banyak berat badan saat mengandung.tidak seperti mamalia, sang induk tidak perlu melakukan apa-apa terhadap bayinya, mereka harus bisa bertahan hidup tanpa bantuan dari induknya. Beberapa breeder (peternak/pengembangbiak) ular memilik trik-trik khusus dalam proses pengeraman, uraian diatas hanya garis besar dari tehnik basic perkembangbiakan ular.  Sumber

Tuesday, January 13, 2015

MOLURUS PYTHON


Ular sanca bodo atau Python molurus, termasuk salah satu jenis ular yang banyak dipelihara oleh pencinta reptil. Namun tidak sedikit yang tidak menyadari bahwa ular sanca bodo yang biasa disebut juga sebagai Asiatic Rock Python termasuk salah satu binatang langka yang dilindungi undang-undang di Indonesia. Ular sanca bodo (Python molurus) dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999.

Ular sanca bodo terdiri atas dua anak jenis (subspesies) yaitu Python molurus molurusyang dijumpai di India, Bangladesh, Pakistan hingga Nepal dan Python molurus bivittatusyang hidup secara alami di Indochina termasuk Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sumbawa, dan Sulawesi). Ular sanca bodo dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Asiatic Rock Python, Burmese Python, atau Tiger Python. Sedangkan dalam bahasa latin, ular yang banyak dijadikan peliharaan ini disebutPython molurus (Linnaeus, 1758) sebagai yang bersinonim dengan Coluber molurus (Linnaeus, 1758).

Ular sanca bodo termasuk ular besar lantaran mampu mencapai panjang 9 meter, meskipun rata-rata hanya mencapai 5 meter saja. Berat tubuh Burmese Python ini mampu mencapai 160 kg. Dikarenakan ukuran yang besar serta panjangnya ular ini sangat tidak dianjurkan untuk pemula. Memelihara ular ini diperluakan suatu keseriusan dan tidak jarang pula investasi yang sangat mahal. Disebabkan karena tidak adanya penanganan yang memadai ular ini akan menyebabkan kematian. Salah satu contoh adalah mengalungkan ular ini di leher.

Ular sanca bodo (Python molurus) mempunyai warna dasar kulitnya coklat muda hingga coklat tua, ada pula yang kuning atau krem, dengan belang-belang hitam atau coklat tua. Corak belang pada sanca bodoberupa jaringan dengan mata jaring hampir berbentuk segi empat. Tersedianya jenis yang banyak di penangkaran, sekarang bisa diperoleh bermacam warna dan jenis. Yang paling populer adalah Albino, Hijau, labyrinth, Granit, Tiger.

Ular sanca bodo secara alami mendiami hutan tropis basah. Ular ini senang berada ditempat yang tidak jauh dari air atau tempat lembab bahkan kadang di dekat pemukiman. Ular sanca bodo lebih suka berada di tanah dari pada bergulung di pohon, tetapi sesekall dia akan memanjat pohon untuk mendapatkan sinar matahari guna menaikkan suhu tubuhnya.

Meskipun hewan ini termasuk binatang nokturnal (beraktifitas di malam hari), namun sanca bodo juga senang berkeliaran disiang hari. Hewan yang banyak dijadikan peliharaan ini mematikan mangsanya dengan cara melilit tubuhnya. Makanan kesukaan sanca bodo antara lain tikus, luwak, kera, bajing juga hewan besar seperti babi hutan, rusa dan kijang. Selain itu mereka makan pula burung dan ayam hutan.
Seekor ular bodo betina sekali bertelur bisa mencapai 40 butir bahkan lebih. Telur-telur tersebut akan menetas setelah 60-80 hari. Panjang anak yang baru menetas tersebut  berkisar 60-70 cm.

Ular sanca bodo tersebar di India, Bangladesh, Pakistan hingga Nepal hingga ke Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Di Indonesia, ular sanca bodo (Python molurus) dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sumbawa, hingga sebagian Sulawesi. Beberapa dekade terakhir, hewan melata raksasa ini juga dapat ditemukan di hutan di Florida Amerika Serikat akibat banyak para pemeliharanya yang melepaskan hewan ini begitu saja ke alam liar.

Ular sanca bodo meskipun mulai langka di Indonesia tetapi populasinya masih dianggap banyak sehingga IUCN Redlist masih melabelinya dalam status konservasi “Near Threatened” (Hampir Terancam). Satu yang pasti, meskipun hewan melata ini banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan namun banyak yang tidak mengetahui bahwa ular sanca bodo ini termasuk hewan yang dilindungi sebagaimana saudara dekatnya sanca timor (Python timorensis) lantaran semakin langka di alam liar.

Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Animalia;
Filum: Chordata;
Kelas: Reptilia;
Ordo: Squamata;
Upaordo: Serpentes;
Famili: Pythonidae;
Genus: Python;
Spesies: Python molurus;
Subspesies: Python molurus molurus dan Python molurus bivittatus
Nama Ilmiah (latin): Python molurus;
Sinonim: Coluber molurus;
Nama Indonesia: sanca bodo

Sumber:



Monday, October 20, 2014

LOKALITY RETIC

SUMATRA GROUP
Pulau Sumatera
Retic Sumatra
Sumatra: Indentik dengan warna abu2nya yang kental/dominan….retic terbesar didunia saat ini
yang dipelihara berasal dari Jambi pertama kali ditemukan tahun 2002 dengan panjang 14.85m dan berat 447kg menurut berita harian ‘Suara Merdeka’ dan menurut berita harian ‘Republika’ memberitakan ketika ditangkap ular tersebut memuntahkan seekor rusa betina dewasa…ular ini dinamakan “Kembang Wangi”. salah satu pic retic Sumatra.

Pulau Nias/pulau batu: secara typikal “high contrast” sumatra,warna yang terang dan kontras sekali Medan: Biasanya sedikit garis dn bagian ekor motif lateralnya hilang mirip dengan sunfire retic.

JAWA GROUP
Pulau Jawa
Retic Jawa
Jawa: krem campur dengan coklat dan perak.typikal mainland Indonesia ada yg “yellowhead” ada juga yg tidak tergantung lokasi jawa nya…lokality jawa barat,jawa timur,jawa tengah reticnya beda2 dari segi pola/motif dan warna.
Jawa Barat
Jawa Timur (Banyuwangi)
Jawa Tengah






BORNEO GROUP
Retic Borneo
Pulau Kalimantan; 
Retic ini identik dengan motif “granite” nya di bagian punggungnya Serawak; sama dengan Kalimantan











SULAWESI GROUP
Pulau Sulawesi
Retic Sulawesi
“Classic” Sulawesi: Ini mungkin retic pulau yang paling byk dipelihara di indonesia.merupakan asli “giant”,dgn “Yellow Heads” yg kontras….sering ditemui dgn Kepalanya ada 4 titik atau lebih Matanya emas kehijauan tetapi beberapa spesimen macem2 wrn matanya.

“Makassar” Sulawesi: Retic ini sangat identik sekali dari segi penampilan,ukuran dengan “Classic” Sulawesi, sangat dipastikan sekali ini SAMA dengan “Classic” Sulawesi,penamaan baru Makassar karena di dapat di kota makassar,Pada tahun 1912 ditemukan retic dengan ukuran 9,75 meter dekat kota makassar rekor dunia kedua setelah dari Jambi.

“Palopo” Sulawesi: Retics Palopo sangat mirip dengan 2 bentuk Sulawesi diatas tetapi semua spesimen yg pernah ditangkap memiliki “chain link” (menyerupai rantai) terletak di bagian utara kota makassar dan pala kuning.Beberapa specimen matanya ada yg berwarna gelap sekali berwarna hitam seperti batu onyx dan tidak kuning kepalanya.

Retic Button
Buton : Pulau Buton terletak di bagian timur selatan Sulawesi.Sangat mirip sekali dengan “Classic”/”Makassar”.

Selayar (python reticulatus saputrai) : Pulau Selayar terletak di selatan kota Makassar dari segi penampilan mirip dgn classic/Makassar tetapi wrn kuning di motif samping sangat kental dan beberapa ad yg sedikit bintik2 hitam .Matanya yg aneh wrnnya perak kehijauan biasanya akan berkembang seiring dgn umurnya uk max betina 4,5m ini termasuk jenis dwarf. Merupakan subspecies yg diakui dan disahkan.

Takabonerate
Pulau Tanahjampea (python reticulatus jampeanus) : Retic Jampea memiliki pola yg buram dominasi wrn perak,abu-abu,hiaju,coklat dan kuning,Warna matanya typikal Tembaga keperakkan beberapa orang bilang retic ini jenis Dwarf panjang max betina 3 meter saat ini di captivity ada yg sampai 4,5 meter betina,
dan merupakan subspecies resmi diakui dan disahkan.

Pulau Kayuadi : Retic Pulau Kayuadi dikatakan panjang max betina tidak sampai 3 meter motif Pola dan warna mirip dengan jampea,byk diobservasikan warna matanya yg variatif dari oranye, oranye kehitaman,tembaga keperakkan,tembaga keorenan dan kehijauaan. Kemungkinan besar satu subspesies dengan jampea mungkin juga dengan subspecies baru.

Pulau Kalaotoa : Retic di Pulau Kalaotoa memiliki ciri-ciri warna emas gelap dan silver gelap, matanya berwarna perak..

Retic Pulau Madu
Pulau Madu : Pulau Madu adalah pulau terkecil dari Taka Bonerate chain sangat dekat speciesnya (close related) dgn kalaotoa dari Bonerate Pygmy locality yg lainnya Beberapa orang menilai dan meniliti retic ini merupakan retic terkecil dari semua Bonerate Pygmy (“Dwarf”\”Super Dwarf”) Reticulated Pythons. Diakan datang dekat2 ini dipastikan subspecies retic madu ini penamaannya kemungkinan
Python reticulatus boneratensis,secara geografis semua binatang dari Bonerate\Taka’Bonerate group akan menjadi subspecies baru tidak hanya reptil saja.


MALUKU GROUP
Kepulauan Halmahera

Retic Halmahera
Halmahera : Retic ini identik dengan warnanya yg ekstrim emas pola unik yg nyambung banyak ditemuin yg berwarna gelap hitam sangat kental dan wrn mata tembaga termasuk jenis dwarf.

Pulau Gebe : sering dibilang dan disebut new dwarf locality,reticnya sangat mirip dengan Maluku group tetapi lebih gelap,dimungkinkan retic2 ini migrasi atau ada penyusup yg menumpang dikapal yg mau ke wilayah Irian Jaya pulau ini sangat dekat dengan pulau Waigeo dn byk pulau2 kecil lagi yg dekat sekali dengan pulau Gebe….sangat dipastikan sekali ada retic di Irian Jaya.


SERAM GROUP
Ambon “Kepala Kuning” : Sangat terang sekali warnanya mirip dengan buton warnanya tapi motifnya beda sekali dengan buton.

Seram “Kepala Kuning” : Mirip dengan Ambon, sama dengan Pulau Gebe di mungkinkan bisa menyusup atau menyeberang ke wilayah papua sangat dekat sekali dengan FAK-FAK


SELAT SUNDA GROUP

Bali “Kepala Kuning” : dari segi size retic bali itu kecil dibandingkan dengan mainland jawa,retic bali beberapa peniliti eropa menilai retic bali termasuk dwarf…identik dgn wrn kepalanya yg kuning terang pola/motif yg kontras hitam pekat.






Nusa Tenggara Barat

Pulau Lombok : sekilas mirip dengan halmahera kepala tidak kuning….

Pulau Sumbawa: sama dengan Pulau Lombok
Nusa Tenggara Timur

Flores : motif sangat mirip dgn bali warna mata lebih ke oranye dengan warna badan perak sampai tembaga, tempramen seperti preman.

Kupang : uniknya motif samping yg biasanya tembus dengan motif di bagian punggung, kepala tidak kuning



Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sanca_kembang
http://hewanpeliharaan.wordpress.com/2010/07/02/cara-memilih-ular-python-reticulatus-sebagai-hewan-peliharaan/
http://beanrepticulatus.blogspot.com/2011_11_01_archive.html

Tuesday, October 14, 2014

LEIOPYTHON ALBRTISI


Habitat Hidup :
Papuan New Guinea dan kepulauan disekitarnya, mendiami hutan muson (monsoon forest) dan hutan hujan (rainforest)

Reproduksi :
bertelur antara 8-15 telur

Diet and Prey :
Mamalia kecil seperti tikus, marmut kelinci, unggas,

Aktifitas :
termasuk kedalam nocturnal karena lebih aktif di malam hari.

Leiopython Albertisi dikenal oleh para pecinta reptile di Indonesia yaitu Albertisi. Albertisi ini sendiri tidak termasuk kedalam jenis ular yang mengandung racun, ular ini memiliki warna hitam di bagian kepalanya dan warna kuning atau hitam dibagian badannya. Disamping mulutnya berwarna putih dengan garis zigzag, sehingga kita melihatnya seperti dia memiliki gigi yang besar - besar. Ukuran rata - rata albertisi sekitar 2 meter meski Albertisi bisa mencapai panjang 3 meter. Habitat asalnya dari daerah hutan hujan Papua Guinea dan Pulau sekita. Albertisi berkembang biak dengan cara bertelur yang dijaga oleh induknya selama kurun waktu 2bulan.

Ular ini pun sama seperti Patola, dia memiliki tempramen yang tidak bisa ditebak. Oleh karena itu ular ini juga tidak disarankan untuk Pemula yang ingin memelihara ular. Kepalanya hitam dengan warna badan kuning dan ada juga yang hitam. Disamping mulutnya berwarna putih dengan garis zigzag, sehingga kita melihatnya seperti dia memiliki gigi yang besar-besar. Sebaran kedua leiopython ini meliputi pulau pulau di sekitar irian jaya seperti salawati, biak, misol, normanby, mussau, dan emirau.. belum (lagi-lagi jangan) termasuk appendix II..

Albertisi cukup digemari karena selain coraknya yang indah biasanya bertemperamen tinggi dan menjadikan para snake lovers mencoba untuk menjinakkannya. Albertisi pun mudah stres dan masa adaptasinya cukup lama, namun karakternya tidak seperti gtp, Albertisi lebih mudah untuk dijinakkan.

Sumber :
http://karawangreptileindependent.weebly.com/3/category/all/4.html
https://www.facebook.com/ForeBal/posts/408649129225129
http://kawanuareptilshop.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-ular_28.html


RETICULATUS PYTHON


Nama: Reticulated Python
Nama Latin: Python reticulatus
Ukuran: Dewasa Jantan Panjang, 3.6 mtr -“ 4.8 mtr, Berat 40 – 100 pound, Dewasa Betina Panjang, 3.6 mtr – 6 mtr, Berat 80 – 250 pound
Umur Hidup: 20 Tahun

Jenis ular ini lebih dikenal sebagai retic atau sanca kembang. Retic termasuk ke dalam keluarga python. Seluruh keluarga besar python tidak memiliki bisa. Mereka membunuh mangsa dengan cara melilit tubuh mangsanya sampai kehabisan nafas. Retic tercatat sebagai ular terbesar di dunia. Panjang rata-rata retic dewasa adalah 5-7 meter. Dengan ukuran sebesar itu retic dapat membunuh orang dewasa sendirian dengan belitannya.

Retic seringkali dijumpai oleh masyarakat. Ciri ular ini adalah coraknya yang cukup cantik. Pada punggungnya terdapat rangkaian pola berwana hitam yang membentuk berbagai pola. Ada yang bulat seperti rangkaian rantai, ada pula yang kotak seperti kartu wajik, dan masih banyak bentuk lainnya yang memanjang dari leher sampai dengan ekornya. Bagian samping ular ini dihiasi corak berwarna kuning dan abu-abu keperakan. Nama sanca batik itu sendiri karena melihat sisi sampinya ini yang nampak seperti lukisan batik yang beraturan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memelihara ular python ini

1. Tingkat Kesulitan
Mahir – sebelumnya pemilik harus mempunyai pengalaman dengan ular yang lebih besar dan dapat menyesuaikan ataupun terbiasa (“nyaman”) dengan perawatan serta penanganannya. Tidak cocok sebagai ular untuk pemula. Sanca Kembang biasanya menyesuaikan dengan perlakuan pemilik mereka . Bila dipelihara oleh pemilik yang sudah mengerti mereka akan berprilaku baik dan ular sanca yang besar dan jinak.

Sedikit tambahan dari beberapa referensi, Sanca Kembang hasil tangkapan liar biasanya walaupun sudah jinak, kadang kala menjadi galak serta menyerang karena keget, ataupun kadang kala tanpa alasan yang jelas.

2. Tingkat keagresifan
Tingkat keagresifan ular sangatlah penting untuk diperhatikan. Hendaknya pilihlah ular yang jinak tetapi masih memiliki insting liarnya. Insting liar disini diperlukan oleh ular untuk menangkap mangsanya karena kita pastinya akan memberikan makanan yang masih hidup semisal tikus putih. Percuma saja kita memelihara ular tetapi tidak dapat memangsa mangsanya hidup-hidup. Tingkat keagresifan ini sangat berhubungan langsung dengan nafsu makan ular tersebut.

3. Kondisi mata dan mulut
Kondisi mata yang sehat terlihat jernih dan terang tanpa adanya leleran-leleran cairan yang keluar dari mata. Kondisi mulut yang sehat tidak ditemukan luka-luka seperti sariawan pada gusinya, dan gusi yang normal berwarna pink.

4. Kulit dan kondisi tubuh
Ular yang sehat memiliki kulit yang lentur, kulit yang lentur mengindikasikan konsistensi (turgor) kulit yang baik dengan otot pada tubuh teraba penuh. Kulit yang bersih dan mengkilat juga dapat dijadikan ukuran sehatnya ular tersebut. Kulit ular yang tidak sehat cenderung kering, kulit melipat, sisik mengelupas, dan adanya benjolan-benjolan di bawah kulit. Pemeriksaan parasit pada kulit ular juga perlu dilakukan, biasanya parasit ditemukan di sela-sela sisik.

5. Pemilihan jenis kelamin (sexing)
Sexing ular dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu visual, poping, dan probing. Sexing visual dilakukan dengan melihat ukuran ekor. Ular jantan memiliki ekor yang relatif lebih panjang dengan pangkal ekor besar. Sedangkan betina memiliki ekor yang relatif lebih pendek dengan pangkal ekor yang lebih kurus. Ular jantan memiliki tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan betina dan ular jantan terkesan lebih agresif dibandingkan ular betina. 

6. Kandang
Retic termasuk ular yang hidup di atas permukaan tanah (terrestrial). Kandang yang pas adalah berbentuk meluas dan melebar, bukan meninggi. Kandang yang baik adalah si ular dapat merentangkan tubuhnya minimal 2/3 tubuhnya. Harus ada ventilasi yang cukup karena retic mempunyai kencing yang cukup menyengat aromanya. Untuk alas kandang biasa gunakan alas koran. Ada juga yang menggunakan serpihan kayu atau serutan kayu. Kandang yang digunakan dapat dibuat sendiri atau membeli jadi. Namun demi kepraktisan kebanyakan hobiis menggunakan kontainer box yang dilubangi sisinya dengan solder untuk lubang nafas dan ventilasi.

Kandang bisa sederhana ataupun rumit tergantung kemampuan menjaganya. Ingatlah bahwa semakin banyak barang yang ditaruh di kurungan, semikin banyak pula barang yang harus di bersihkan. Sangat banyak pilihan untuk pemilihan kandang untuk Sanca Kembang yang masih kecil, seperti kotak plastic tempat baju, rak melamin, dan kandang-kandang plastic reptile yang banyak di jual di pasaran. Akuarium dari kaca memadai untuk hewan yang lebih kecil. Perlu diingat bahwa penutup kandang kadang kala dapat menimbulkan kesulitan untuk mengatur tingkat kelembaban.

Sanca Kembang yang baru menetas sepertinya cocok di kandang yang kecil juga. Ular kecil di kandang yang besar bisa menjadi stress. Untuk ular yang besar, paling sedikit kandangnya harus mempunyai panjang setengah dari ular tersebut. Semakin panjang semakin baik. Dan juga pilihlah yang lebar karena Sanca Kembang perlu lantai yang lebar. Semua kandang harus memiliki tempat yang panas pada sebuah sudut, dan tempat yang lebih dingin di sudut yang berlawanan. Berapapun umur ular itu, Sanca Kembang sangat kuat maka harus ditaruh di kandang yang kuat dan pengunci yang kuat. Kandang yang baik (kuat dan nyaman untuk ular) sangat dibutuhkan, sehingga kandang ini harus menjadi bahan pertimbangan dalam memelihara ular raksasa. Kandang yang baik adalah yang luas dan bisa memberikan ular ruangan untuk bergerak. Ukuran sekitar 91.45 cm x 243 cm bisa dipakai sebagai acuan untuk ukuran ular 6 m.

7. Alas
Hanya sedikit alas yang bekerja dengan baik. Koran adalah yang paling murah dan paling mudah untuk dibersihkan: buang yang lama dan ganti dengan yang baru. Cypress mulch bagus untuk mengendalikan kelembaban, tetapi ingatlah bahwa terlalu tinggi kelembaban dapat mengganggu kesehatan, begitu juga kalau terlalu rendah kelembaban. Jangan pernah menggunakan alas yang mengandung Cedar karena mematikan untuk reptil.

8. Suhu dan Pemanasan
Sediakan ular Sanca Kembang anda dengan titik berjemur 88-92 F (31-33 C) dan suhu kandang 78-80 F (25.5-26.6 C)(suhu ini tidak boleh turun hingga lebih rendah dari 75 oF-24 C). Sangat penting untuk mengetahui suhu di kandang, dan janganlah menebak. Yang bagus adalah menggunakan termometer digital luar/dalam. Taruh thermometer di dalam kandang, dan ujung lainnya di luar kandang. Sehingga anda dapat mengetahui suhu di luar dan di dalam pada waktu yang sama.

Ada beberapa cara untuk menghangatkan kandang: alas pemanas dari bawah kandang, pemanas keramik, lampu “berjemur” (lampu ditempatkan di suatu sudut sisi untuk berjemur, baik lampu untuk siang maupun lampu malam). Bila menggunakan bohlam ataupun keramik haruslah memperhatikan kelembaban di dalam kandang, apalagi bila menggunakan kandang dengan tutup atas, karena pemanas maupun kandang dengan tutup atas keduanya membuat kelembaban hilang dengan sangat cepat. Gunakan thermostats, rheostats, dan atau timer untuk mengontrol sumber panas. Jangan menggunakan batu pemanas pada ular karena terlalu kecil untuk permukaannya dan dapat menyebabkan luka bakar yang serius.

9. Kelembaban
Menyediakan kelembaban yang cocok untuk Sanca Kembang adalah sangat penting untuk menjamin lingkungan yang sehat dan membantu ketika proses ganti kulit, tetapi seperti dibilang sebelumnya, kelembaban yang terlalu tinggi pun dapat menjadi masalah sama seperti bila terlalu sedikit. Untuk membuat tingkat kelembaban 50% – 60%, kita memiliki beberapa pilihan.

Gunakan cypress mulch atau bahan yang sejenis yang dapat melembabkan. Cypress sangat bagus untuk digunakan, ciri-cirinya warnanya coklat terang saat kering dan menjadi gelap setelah basah, jadi kita tahu kapan kita perlu membasahinya lagi.

Buatlah box kelembaban untuk ular. Menggunakan container plastic dengan ukuran yang lebih kecil dari kandang dan muat saat ditaruh didalam kandang, yang diisi dengan sphagum moss (peras lah untuk mengetahui ukuran kelembaban), gunting container plastic pada bagian atas tutupnya atau bagian samping dari plastic container tersebut. Taruh di dalam kandang ular sehingga ular dapat masuk kedalamnya saat ular tersebut menginginkannya.

Harus diingat, bila kita memiliki kandang dengan tutup atas yang berlubang, buka dari atas, atau sejenisnya, ada baiknya kita menutupnya dengan plastic, handuk atau sesuatu yang dapat menahan kelembaban agar tidak hilang. Juga harus menjaga suhu karena udara yang hangat lebih dapat menahan kelembaban daripada udara yang dingin. Kita harus membuat kandang yang lembab, bukan basah. Kandang yang basah dapat menyebabkan infeksi baik karena bakteri maupun jamur, dan tentu saja akhirnya kepada kematian.

10. Pencahayaan
Asupan (pemberian) cahaya tidak diperlukan pada jenis ini, tetapi bila digunakan haruslah 12/12 cycle, yang artinya 12 jam nyala dan 12 jam mati. Bila terus-menerus, bisa menyebabkan stress pada ular, apalagi jenis ini termasuk nocturnal (aktif pada malam hari).

11. Air
Selalu ganti air dengan air yang bersih untuk ular Sanca Kembang anda, sebagaimana mereka memiliki kecendrungan untuk minum dengan sangat banyak. Ukuran dari tempat air minum adalah terserah anda. Bila cukup besar untuk berendam, maka cepat atau lambat si ular akan tampak senang untuk berendam dari waktu ke waktu. Pastikan bahwa tempat minum tidak terlalu dalam untuk hewan yang masih kecil. Banyak ular akan membuang kotorannya di tempat air minum, jadi siap-sedialah untuk membersihkannya, men-disinfektan dan mengganti air kapan saja dibutuhkan. Sering kali kita perlu menyediakan tempat minum cadangan, sehingga ada pengganti tempat minum ketika yang satu lagi dibersihkan.

12. Asesoris
Satu asesori kandang yang berguna untuk membuat Sanca Kembang tetap bahagia adalah sebuah tempat persembunyian yang bagus… atau mungkin sepasang tempat persembunyian. Ular ini sensitive, ular yang pintar yang menyadari dan menggunakan tempat persembunyian. Sediakan di dua titik panas dan dingin dari kandang, sehingga ular dapat bersembunyi baik di tempat panas maupun di tempat dingin, dan ular tidak bingung memilih antar suhu dan keamanan. Pot bunga dari tanah liat atau plastic, maupun tempat sembunyi yang dijual di toko hewan semuanya dapat digunakan. Untuk Sanca Kembang yang lebih besar, menempelkan kertas yang gelap pada semua bagian kandang adalah cara yang mudah untuk membuat ular kita merasa lebih aman. jadi apapun asesorinya pastikan tidak mengganggu keamanan ular kita.

13. Pemberian Makan
Retic termasuk pemakan segala. Mulai dari tikus, kelinci, marmut, ayam, bahkan daging sapi pun bisa jadi menu makannya. Nafsu makan retic termasuk nomor satu jika dibanding dengan ular lain. Maka tak jarang retic dijuluki tong sampah yang berarti bisa masuk apa saja ke perutnya. Untuk ular yang masih baby bis alangsung diberi makan tikus mencit yang masih muda (jumper). Saran dari saya jangan terlalu banyak memberikan makan ketika masih kecil. Sebab dikhawatirkan akan muntah. Pemberian pakan dalam intensitas sering dan kuantitas yang banyak hanya akan membuat retic anda menjadi cepat besar. Perlu diingat anda memlihara hewan ini tidak hanya satu atau dua tahun. Anda harus bertanggung jawab mengurus ular ini sampai dia besar nanti. Pakan untuk ular yang besar di atas satu meter bisa diberikan rat atau marmut. Sedangkan untuk retic yang sudah masuk ukuran adult (3 meter keatas) berikan pakan berupa ayam atau kelinci.

Kebanyakan Sanca Kembang mempunyai “feeding response” atau response makan (response saat diberi makan) yang kuat dan pada umumnya mudah untuk mengganti makanannya dengan hewan yang dibekukan/dicairkan atau hewan yang telah dimatikan. Jangan pernah meninggalkan hewan pengerat yang masih hidup tanpa diawasi bersama ular. Pemberian makan paling tidak 1 kali setiap 10 hari, terutama pada Sanca Kembang yang masih muda. Hal ini berguna untuk mengendalikan pertumbuhan ular, perlu diingat pemberian makan yang jarang membuat ular anda lapar dan membuatnya ”gelisah” mencari makan, sehingga response makannya lebih kuat selama berinteraksi dengan orang yang memegangnya. Sebaliknya pemberian makan yang terlalu sering sekitar 1 – 2 kali seminggu memicu pertumbuhan yang cepat, sehingga harus bijaksana untuk memikirkan seberapa besar ular kita kita harapkan pada jangka waktu tertentu.

Sanca Kembang adalah jenis ular yang sangat penting membangun kebiasaan makannya agar aman saat dipegang, dimana ular ini adalah pembelit yang sangat kuat dan harus dipertimbangkan dan diperhitungkan ketika sedang lapar. Jangan pernah pegang hewan lain lalu memegang ular; anda bisa dipikir ular sebagai makanannya. Saat ular mencapai ukuran 6 kaki (2 m) adalah bijaksana memberi makan ular dengan cara menaruh hewan yang sudah mati ke dalam kandangnya dan membiarkan ular menemukannya sendiri, karena ini akan menumbuhkan pencarian makanan yang lemah-lembut.

Semakin bertumbuh ular kita, makin lama kita juga harus memberi makan yang semakin besar juga, seperti contohnya kelinci yang besar dan lain-lainnya. Kita perlu mencari dan menemukan tempat membeli makanan untuk ular kita lebih dahulu, karena hal ini sangat bermanfaat dalam memelihara Sanca Kembang, berhubungan dengan anggaran belanja dan jadwal makan ular kita. Hubungi pemelihara ular lainnya atau anggota dari perkumpulan pecinta reptil dimana anda berada untuk membantu menunjukan tempat yang tepat. Memberi makan Sanca Kembang yang besar tidak selalu murah dan pengeluaran ini harus dipertimbangkan sebelum memilih untuk memelihara jenis ini.

14. Handling:
Urusan handling retic mejadi hal yang sangat penting diperhatikan. Retic termasuk hewan yang buas dan susah diprediksi. Selain itu kekuatan retic juga patut dipertimbangkan sebab tenaganya cukup besar dan menguras energi kita. Pastikan sebelum menghandle ular anda tangan harus dalam keadaan dicuci. Sebab dikhawatirkan jika tangan kita tidak bersih, khususnya setelah memberi makan, ular akan menghajar tangan anda karena mengira tangan anda adalah makanan. Kunci utamanya adalah anda harus percaya diri dan tenang. Biarkan ular percaya kepada anda dan tidak menganggap anda sebagai ancaman.

Sumber :

http://fatahilla.blogspot.com/2012/01/pemeliharaan-sanca-kembang-python.html
http://www.satwaunik.com/animal-care/cara-perawatan-python-reticulatus/
http://reptilelov.blogspot.com/2012/11/cara-memelihara-ular-python-reticulatus.html


GREEN TREE PYTHON

Green Tree Python (Morelia Viridis) atau yang biasa dikenal dengan nama Chondro banyak terdapat di Irian Jaya, Papua New Guinea & Australia. Ular Chondro tinggal di habitat yang lembab dan bagian tropis yang hangat. Chondro termasuk satwa yang mulai langka di tempat asalanya karena penghancuran habitat, perdagangan kulitnya & diburu untuk makanan. Seperti kebanyakan ular pohon, chondro memangsa binatang pengerat (tikus, mencit) dan unggas kecil. Chondro dewasa bisa berukuran panjang hingga 2,1 meter untuk specimen yang besar, sedangkan untuk specimen yang medium, chondro bisa mencapai panjang 1.8 meter. Chondro suka bergelung di pohon, melingkarkan diri dengan kuat di cabang pohon.

Chondro memiliki lubang thermosensory di sepanjang labial atas dan bawah. Kebanyakan Chondro berwarna hijau cerah tapi ada beberapa chondro dewasa yang berwarna biru atau kuning (chondro canary). Sebagian besar Chondro memiliki serangkaian titik putih/biru dan atau bintik lateral yang jelas terlihat. Bayi chondro memiliki warna yang sangat variable. Bayi chondro bisa berwarna merah bata, kuning lemon hingga coklat. Anehnya, semua warna ini bisa ditemukan di clutch telur yang sama.

Nama ilmiah Morelia Viridis baru didapatkan pada tahun 1994, karena sebelumnya nama ilmiah chondro adalah Chondropython Viridis. Penggantian nama ini menunjukkan kekerabatan chondro yang sangat dekat dengan Carpet Python.  Bayi chondro bisa berubah warna secara drastis dan ini dimulai saat bayi chondro berumur beberapa minggu hingga berumur 2 tahun. Musim kawin chondro biasanya terjadi pada akhir bulan August hingga akhir bulan Desember dan chondro bertelur sekitar akhir bulan November hingga Februari. Chondro betina harus memiliki tempat untuk bertelur yang menggantung atau telur akan jatuh ke tanah. Masa inkubasi telur chondro adalah 39 hingga 65 hari.

Chondro mencari mangsa di tanah pada malam hari dan tidur di siang hari. Lubang  thermosensory membantu mereka mengenali perubahan suhu. Contohnya, jika ada hewan yang bersuhu tubuh hangat mendekati jangkauannya, chondro akan dapat mengenali perubahan suhunya.

Secara keseluruhan, chondro adalah ular yang cantik & sangat popular. Warnanya bervariasi & indah. Tapi walaupun ukurannya cocok sebagai hewan peliharaan, chondro memiliki temperamen yang agak liar. Maka dari itu, dianjurkan hanya yang sudah berpengalaman yang sebaiknya memelihara chondro.

Untuk memelihara chondro, perlu diperhatikan beberapa hal berikut :

  1. Kandang yang cocok untuk ular chondro adalah kandang yang lembab dan hangat serta bersih dari bakteri dan kuman. Untuk kebutuhan kandang ular chondro ini, anda bisa membuat kandang atau terrarium dengan ventilasi terbatas hingga kehangatan udara di dalam terrarium menjadi terjaga. Suhu yang tepat untuk kandang ular chondro adalah berkisar 28 hingga 30 derajat celcius.
  2. Kulit ular gtp atau chondro adalah jenis ular dengan kulit sangat tipis sehingga kadang sulit untuk ular chondro untuk shedding atau ganti kulit. Inilah sebabnya kenapa chondro membutuhkan kandang yang lembab, sehingga kelembaban kulitnya bisa terus terjaga dan ular chondro bisa terhindar dari kekeringan kulit. Untuk mendapatkan kelembaban yang pas untuk kandang ular chondro, cukup semprotkan air menggunakan semprotan air hingga terlihat titik-titik air kecil menempel di dinding kandang ular chondro anda, kemudian tutup kandang. 3 jam kemudian, buka kembali kandang dan lihat apakah masih ada sisa air menempel di dinding kandang atau tidak. Jika sudah tidak ada sisa air menempel di dinding kandang berarti kelembaban kandang bisa dikatakan masih kurang. Tutup salahsatu ventilasi kandang, dan lakukan penyemprotan lagi. Begitu seterusnya sehingga terlihat air masih menempel di dinding kandang dalam waktu 3 jam.
  3. Penyemprotan kandang ular chondro ini juga bisa dilakukan kepada ular chondro saat masa shedding berlangsung. Ular chondro juga kerap minum titik-titik air yang menempel di tubuhnya. Maka dari itu, gunakan air mineral untuk menyemprot kandang dan tubuh ular chondro anda.
  4. Memilih bedding atau alas kandang adalah hal krusial karena menyangkut kesehatan ular chondro. Pilih alas kandang berupa koran bekas yang bersih sebagai alas kandang, dan ganti bedding kandang ular gtp anda setiap hari dengan yang baru.
  5. Ular chondro atau ular gtp adalah jenis ular arboreal yang banyak menghabiskan hidupnya di atas pohon. Maka dari itu, tempatkan aksesoris berupa dahan pohon yang diameternya sama dengan ular chondro anda. Dahan pohon sebaiknya terpasang dengan kuat sehingga tidak mudah jatuh dan tidak bergerak saat ular naik ke atasnya. pastikan juga bahwa dahan pohon yang digunakan bebas racun.
  6. Ular chondro atau ular gtp tidak membutuhkan pencahayaan khusus sinar UVB. Cukup pastikan ada cahaya selama 12 jam dan biarkan kandang dalam keadaan gelap 12 jam berikutnya. Ular chondro adalah ular nocturnal yang aktif di malam hari. Mereka biasanya lebih menyukai suasana gelap dan lebih aktif saat gelap.
  7. Makanan ular chondro adalah mice atau pinkies. pastikan makanan yang diberikan tidak lebih besar dari diameter tubuh ular chondro, dan berikan makanan dalam suasana gelap. perlu diingat bahwa makanan yang terlalu besar ukurannya akan membuat ular chondro anda mengalami ambeien. mice atau pinkies yang diberikan sebaiknya dalam keadaan pingsan. Dan usahakan suhu tangan anda lebih rendah daripada suhu mice atau pinkies yang diberikan karena mata ular chondro sangat sensitif dengan panas tubuh. ular gtp atau ular chondro akan menyambar tangan yang lebih panas dibandingkan mice atau pinkies. Porsi makan ular chondro yang masih bayi adalah sekali dalam seminggu (5 - 7 hari sekali), sementara porsi makan ular gtp atau chondro yang berumur 1 tahun keatas adalah sekali dalam 7 hingga 10 hari, dan porsi makan ular chondro atau gtp yang sudah dewasa adalah sekali dalam 12 hingga 14 hari.
  8. Chondro mendapatkan nutrisi yang cukup dari tikus peternakkan maka dari itu chondro tidak membutuhkan tambahan suplemen. Biasakan untuk memberi makan dalam keadaan gelap agar reflek dari chondro itu tetap kuat. Chondro memiliki sensor panas maka hati hati dengan tangan, chondro akan menyerang tangan anda jika tangan anda lebih hangat dari makanan itu.
  9. Jadwal shedding atau jadwal ganti kulit ular chondro atau gtp berbeda-beda, tergantung kepada usia dan jenis kelamin ular chondro tersebut. umumnya, jadwal ganti kulit atau shedding ular gtp bergantung pada usianya, semakin tua umur seekor ular chondro, maka semakin lama pula jadwal sheddingnya. Ular chondro yang masih bayi ganti kulit pada 6 atau 8 minggu. Penting untuk mengetahui jadwal kapan ular chondro anda ganti kulit karena memainkan chondro saat ganti kulit, memegang ular chondro saat ganti kulit, dan memberi makan ular chondro saat ganti kulit akan membuat ular stres yang biasanya mengakibatkan mogok makan dan akhirnya mati. Pastikan juga anda menjaga kelembaban kandang saat jadwal ganti kulit (shedding) ular chondro dimulai.
  10. Kesalahan besar jika memberi makanan yang terlampau besar kepada chondro , chondro tidak dapat mencernanya dengan baik dan dapat mengakibatkan ambeyen. Chondro adalah Phyton kecil yang ramping dan tidak memerlukan makanan yang besar, cukup seekor rat atau beberapa mice untuk chondro dewasa tidak seperti jenis colubrid atau burmese python, chondro tidak makan banyak berikan makan secukupnya dan teratur. Chondro yang gendut adalah chondro yang tidak sehat dan mereka tidak akan berkembang biak dengan baik. Baby chondro sebaiknya makan antara 5 – 7 hari, 1 tahun ke atas 7 – 10 hari, dan dewasa dengan ukuran yang sudah besar antara 12 – 14 hari. Usahakan agar makanan yang diberikan selalu dalam keadaan mati atau setidaknya dalam keadaan tidak sadar.



Beberapa jenis-jenis condro
Chondro berdasarkan lokalitas :

>ARU

Kelompok chondro ini mewakili varian warna alami yang ditemukan di pulau Aru Indonesia. Spesies ini berwarna kuning cerah dengan corak yang menarik. Saat dewasa akan berwarna hijau kebiruan dan terkadang disertai bintik-bintik berwarna putih.

 Fase baby


Fase Dewasa

>BIAK

Kelompok chondro ini mewakili varian warna alami yang ditemukan di pulau Biak ndonesia. Ditandai dengan warna tubuh hijau pudar dengan pigmentasi warna kuning.

 Fase Baby A


 Fase Baby B


Fase Dewasa

>KOFIAU

Ditemukan di Pulau Kofiau yang merupakan bagian dari Kepulauan Boo. Terletak di utara Pulau Misool di lepas pantai barat Papua. Menurut laporan, beberapa spesimen mempertahankan warna kuning sepanjang hidup mereka.

 Fase Baby


Fase Dewasa

>MERAUKE

Chondro jenis ini ditemukan pedalaman dari kota Merauke sepanjang pantai Barat Selatan Papua Barat (sebelumnya Irian Jaya). Hampir sama dengan corak jenis Aru. Kebanyakan dari jenis ini memiliki tubuh hidup hijau cerah dengan garis bintik putih yang tersusun padat di sepanjang tulang belakang ular.

Fase Baby

Fase Dewasa

>PAPUA NUGINI

Spesies ini berasal dari Papua Nugini. Sisi lain pulau itu dikenal sebagai Irian Jaya (sekarang Papua Barat) Indonesia. Karena angka kematian sangat tinggi spesies ini dibiakkan dengan persilangan. Terciptalah beberapa bentuk warna yang sangat luar biasa dari Chondro Papua nugini ini.

Fase Baby

Fase Dewasa

>SORONG DAN JAYAPURA

Chondro ini adalah beberapa bentuk alami banyak ditemukan di Irian Jaya. Banyak bentuk dan variasi warna ditandai dengan warna hijau kebiruan pada tubuh mereka dengan garis vertebral yang menonjol berwarna biru. Bercak putih dan kuning terkadang juga ikut memberi variasi. Beberapa memiliki ekor berwarna terang, lainnya memiliki ekor gelap.


 A
Fase Baby


 Fase Remaja


 Fase Dewasa


B
 Fase Baby



 Fase Remaja




Memelihara ular chondro itu susah-susah gampang, asalkan dipelihara dengan baik dan memperhatikan hal-hal yang perlu dilakukan dalam penangannan ular ini, tentunya akan aman-aman saja dan terawat dengan baik. sekian dulu sharingnya. semoga bermanfaat.


Sumber : 
http://www.satwaunik.com/informasi-umum/green-tree-python-vs-emerald-tree-boa/
http://jual-beli-hewan-peliharaan.blogspot.com/2014/06/cara-memelihara-chondro-gtp.html
http://fansreptiles.blogspot.com/2012/06/chondro-morelia-viridis-reptil-ini.html