Sunday, January 15, 2017

Book Review - Sir Arthur Conan Doyle : The Adventure of Sherlock Holmes (a Case of Identity)

Judul Buku: Sherlock Holmes : Petualangan Sherlock Holmes
Sub Judul : Kasus Identitas
Diterjemahkan dari : The Adventure of Sherlock Holmes
Terbit pertama : 1891
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah : Sendra B. Tanuwidjaja
Tebal : 504 halaman
Terbit di Indonesia : Maret, 2012
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-7999-3

Alasan saya membaca buku ini, karena ketertarikan saya yang amat sangat pada Sherlock Holmes. Setelah membaca 4 buku sebelumnya (A Study in Scarlet, Sign of Four, The Valley of Fear, dan Hound of Baskerville) saya lanjutkan dengan buku The Adventure of Sherlock Holmes.
Holmes, kedatangan tamu seorang wanita bernama Miss Mary Sutherland yang meminta bantuannya untuk mencari seseorang bernama Mr. Hosmer Angel, tunangannya yang menghilang secara misterius pada hari pernikahan mereka. Perasaan kehilangan yang begtu mengagetkan dan mendalam karena harus kehlangan orang yang tersayang pada hari mereka akan bersatu menjadi sepasang suami istri. Ia juga mengeluhkan sikap ayah tirinya, Mr. Windibank yang melarang Miss Mary untuk bersosialisasi dengan banyak orang dengan melarangnya untuk datang ke berbagai pertemuan-pertemuan atau pesta-pesta. Namun pada saat Miss Marry melanggar larangan ayahnya itulah ia bertemu dengan Mr. Hosmer Angle calon suaminya itu yang kini menghilang dengan misterius. Holmes tertarik pada kasus Miss Marry ini, dan mulai menelusuri detail kasusnya dengan mendengarkan cerita dari Miss Marry. Dari seluruh cerita yang diceritakan oleh Miss Marry, Holmes menemukan berbagai kejanggalan dan dengan kejelian dan ketajaman berfikir, sang detektif berhasil menemukan sang suami yang menghilang.
Windibank, ayah tiri Marry dan Hosmer, calon suami Marry merupakan orang yang sama. Ketertarikan Windibank kepada harta yang seharusnya dinikmati oleh Miss Marry,dia pun menikahi ibu Marry yang usianya terpaut jauh lebih tua dari dirinya. Ketamakan pada harta membuat orang menjadi jahat. Windibank mencegah Marry bergaul dengan yang lainnya dengan tujuan, jika Marry menikah maka harta yang dinikmatinya akan berhenti dan berpindah kepada Marry. Hingga akhirnya dia menyamar sebagai Hosmer. Dia tahu dengan sedikit samaran sudah dapat mengelabui Marry karena mengetahui Marry itu rabun dekat. Windibank pun mengarang-ngarang cerita tentang pekerjaannya di Perancis. Namun tak ada kejahatan yang sempurna. Dengan beberapa kejanggalan yang dia buat, Holmes berakhir membongkar kejahatannya.

Pesan moral dalam cerita ini, tidak menyakiti orang yang sayang kepada kita. Jika ingin mendapatkan kepercayaan orang lain, maka jadilah orang yang dapat dipercaya karena kejujuran adalah sesuatu yang sulit ditanam namun mahal harganya. Satu hal lagi, bahwa ketamakan akan merusak segalanya.

0 komentar:

Post a Comment