Friday, February 12, 2016

Book Review : Vienna Blood

Judul Buku: The Lieberman Papers - Vienna Blood
Diterjemahkan dari : Vienna Blood
Penulis : Frank Tallis
Terbit Pertama : 2006
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Tebal : 584 hlm;
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-2, Desember 2007
Penerbit : Qanita
ISBN : 979-326-63-4

Vienna Blood merupakan novel kedua seri Lieberman Papers yang ditulis oleh Frank Tallis dan masih menggunakan tokoh utama Maxim Lieberman, murid dari Sigmund Freud. Lieberman merupakan seorang psikoanalis yang membantu membanturekannya Inspektur Detektif Oskar Rheinhardt membongkar kasus kejahatan dan misteri pembunuhan dalam novel Vienna Blood ini.
Dalam novel ini pembunuhan yang diceritakan memiliki tingkat kesadisan yang melebihi kasus pembunuhan di buku sebelumnya a Death in Vienna. Dimulai dengan kasus pembantaian di Hildegard, seekor anakonda telah dibelah menjadi tiga bagian. Setelah itu, terjadi pembantaian kedua yang menewaskan seorang wanita bordil dan tiga orang pelacur yang merupakan anak asuhnya dengan sangat mengerikan. Di lokasi pembantaian kedua ditemukan buku catatan hutang yang menimbulkan dugaan sementara bahwa pelaku pembunuhan adalah salah satu dari pelanggan mereka dan jejak simbol berupa salib yang dibuat menggunakan darah di dinding.
Seolah-olah rangkaian kesadisan ini belum cukup, selanjutnya seorang penjual ayam ditemukan tewas ditikam dengan sebilah pedang dan sebuah grendel yang dijejalkan ke dalam tenggorokannya. Ternyata pembunuhan berantai ini belum usai. Lagi-lagi pembunuhan itu terjadi dengan penuh kesadisan. Seorang pelayan lelaki asal Nubia tewas dibunuh dengan alat kelamin yang tercerabut dan tenggorokan terbelah.
Rasa galau meliputi Max Libermann akan cintanya terhadap calon pendamping hidupnya, Clara Weiss. Dalam perkara cintanya dengan Clara, Max tidak lebih bersemangat dan bergairah dibandingkan saat ia bersama Amelia Lydgate, seorang pengasuh pendeta asal Inggris yang merupakan mantan pasiennya.
Lieberman dan Reindhart dibuat pusing dengan misteri pembunuhan sadis ini. Frank Tallis begitu pintar meramu kronologi pembunuhan yang tidak mudah terpecahkan dengan alur cerita yang menarik dan menegangkan. Setelah kasus ini diselidiki secara berkala, apik dan mendalam oleh Max dan Oscar, akhirnya ditetapkanlah satu-satunya orang yang diduga sebagai pelaku.

Vienna Blood, novel Thriller Psikoanalisis dengan 4 bagian dan 88 bab-bab pendek yang menurut saya bagus karena saat membaca novel tersebut pembaca akan dibuat ikut berfikir mengenai pemecahan kasus, apa latar belakang kasus, menebak pelaku dan menebak kronologi terjadinya kasus. Cocok bagi pembaca yang menyukai cerita detektif, kasus-kasus yang rumit dan sulit terpecahkan. Novel ini juga menambah pengetahuan pemmbaca dengan ilmu-ilmu psikologi yang dituangkan oleh penulis. Tantangan bagi pembaca, sama seperti pada novel sebelumnya yaitu alur cerita yang lamban dengan tokoh yang banyak membuat pembaca harus mengingat-ingat para tokoh tersebut sampai kasus tersebut terpecahkan. 

0 komentar:

Post a Comment