Friday, February 19, 2016

Book Review : Bulan Terbelah di Langit Amerika

Judul Buku: Bulan Terbelah di Langit Amerika
Penulis : Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra
Terbit Pertama : 2014
Tebal : 344 halaman
Cetakan : ke-9, Agustus 2015
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-0545-5

Tragedi 11 September 2001 meninggalkan luka mendalam bagi yang kehilangan orang-orang tercintanya di tragedi rubuhnya gedung WTC New York Amerika Serikat. Islam menjadi kambing hitam dan dimusuhi oleh orang-orang Amerika. Akibatnya orang menjadi saling curiga, saling tuding, dan menyudutkan berbagai pihak.
Hanum Rais dan Rangga Almahendra, sepasang suami istri asal Indonesia yang tinggal di Wina, Austria memiliki kesibukan masing-masing. Hanum bekerja di sebuah kantor media cetak sebagai seorang jurnalis dan rangga fokus menyelesaikan kuliah S-3 nya. Hanum ditugasi oleh pimpinannya, Gertrud Robinson untuk menulis sebuah artikel tentang “Apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam” dengan menelusuri malapetaka tragedi WTC. Rangga ditugasi oleh dosennya untuk melakukan wawancara untuk mendukung penyelesaian proposal disertasinya. Suatu kebetulan yang memberangkatkan mereka berdua ke Amerika meski dengan tempat yang berbeda. Hanum ke New York dan Rangga ke Washington DC.
. Misi yang berbeda dari keduanya yang ternyata pada akhirnya mempertemukan mereka pada Azima Hussein, seorang wanita muslim yang suaminya menjadi korban Black Tuesday 9/11 yang menyimpan banyak rahasia tentang sejarah Amerika Serikat. Juga mempertemukan mereka dengan seorang Philipus Brown, seorang CEO perusahaan besar dan penderma yang juga merupakan korban tragedi WTC. Semuanya terungkap ketika Philipus Brown bercerita bagaimana situasi dan kenyataan yang ada saat tragedi Black Tuesday 9/11 terjadi. Membawa mereka mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang selama bertahun-tahun dipertanyakan dengan kehadiran Philipus dan Azima Hussein. Menuntaskan tugas Hanum dan Rangga dengan hasil yang memuaskan bagi keduanya. Amerika dan islam adalah dua hal yang tak seharusnya berbenturan.
Selain itu, novel ini juga mengungkap tentang Colombus yang merupakan bukan orang pertama penemu Benua Amerika melainkan ada bangsa yang sudah lebih dulu ada, jauh sebelum kedatangan Christopher Colombus. Mengungkap sejarah benua Amerika, mengungkap misteri dibalik tragedi WTC, dan membuktikan bahwa Islam sangat dibutuhkan keberadaannya di dunia ini. The World will be better with Islam.
Novel dengan alur maju mundur, serta konsep cerita yang serba kebetulan dan penuh kejutan. Pembaca akan terkagum-kagum dengan cara penulis menyajikan cerita. Emosi pembaca akan meluap-luap karena terbawa oleh suasana cerita. Senang, sedih, haru akan dirasakan pembaca ketika mulai membaca novel ini hingga menuntaskannya. Sangat rekomended untuk dibaca oleh siapapun. Bagi pembaca muslim, akan menambah keyakinan kita bahwa Islam itu benar-benar agama “rahmatan lil ‘alamin”. Bagi pembaca non muslim, akan menjadi informasi bahwa “islam is not terorist”.

Kekurangan pada novel ini, adanya istilah-istilah yang cukup asing namun tidak dibuatkan catatan kaki. Selebihnya, novel ini luar biasa.

0 komentar:

Post a Comment