Sunday, June 21, 2015

KAJIAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM 2 : LANDASAN PENDIDIKAN ISLAM


a.        Ilmu Pendidikan Islam oleh Prof. Dr. Ahmad Tafsir
       Ilmu  Pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam yang bersumber pada al-Quran dan hadits serta akal. Dilihat dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa landasan dari lmu Pendidikan Islam adalah al-Quran, hadits, dan akal (ijtihad). Penggunaan ini haruslah berurutan: al-Quran lebih dahulu; bila tidak ada atau tidak jelas di dalam al-Quran maka harus dicari di dalam hadits; bila tidak juga jelas atau tidak ada di dalam hadits, barulah digunakan akal (pemikiran), tetapi temuan akal itu tidak boleh bertentangan dengan jiwa al-Quran dan atau hadits. Oleh karena itu, teori dalam pendidikan Islam haruslah dilengkapi dengan ayat-ayat al-Quran dan atau hadits dan atau argumen (akal) yang menjamin teori tersebut. Jadi perbuatan dan penulisan teori dalam ilmu pendidikan Islam tidak jauh berbeda dari pembuatan dan penulisan teori dalam fikih (Prof. Dr. Ahmad Tafsir, 2008: 12).

b.        Ilmu Pendidikan Islam oleh Prof. Dr. H. Abuddin Nata
1.    Dasar Religius
Dasar religius adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama. Adapun inti ajaran agama ialah terbentuknya akhlak mulia yang bertumpu pada hubungan yang harmonis antara manusia dan Tuhan, dan antara manuisa dan manusia. Dasar religius ialah dasar yang bersifat humanisme teocentris, yaitu dasar yang memperlakukan dan memuliakan manusia sesuai dengan petunjuk Allah SWT, dan dapat pula berarti dasar yang mengarahkan manusia agar berbakti, patuh, dan tunduk kepada Allah SWT, dalam rangka memuliakan manusia. Dasar religius seperti inilah yang harus dijadikan dasar bagi perumusan berbagai komponen pendidikan. Visi, misi, tujuan, kurikulum, bahan ajar, sifat dan karakter pendidik, peserta didik, hubungan pendidik dan peserta didik, lingkungan pendidikan, manajemen pengelolaan, dan lainnya harus berdasarkan pada dasar religius.

2.    Dasar Filsafat Islam
Dasar filsafat adalah dasar yang digali dari hasil pemikiran spekulatif, mendalam, sistematik, radikal, dan universal tentang berbagai hal yang selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi perumusan konsep ilmu pendidikan islam.

3.    Dasar Ilmu Pengetahuan
Yang dimaksud dasr ilmu pengetahuan adalah dasar nilai guna dan manfaat yang terdapat dalam setiap ilmu pengetahuan bagi kepentingan pendidikan dan pengajaran. Ilmu pengetahuan memiliki manfaat yang harus digunakan sebagai dasar ilmu pendidikan islam.

c.         http://akbarvice.blogspot.com/2009/06/landasan-pendidikan-islam.html
1.    Al-Qur’an
Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril kepada nabi Muhammad SAW. Didalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad.
Didalam Al-Qur’an terdapat banyak yang berisi prinsip-prinsip berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu. Sebagai contoh dapat dibaca kisah Lukman mengajari anaknya dalam surat Lukman ayat 12 s/d 19. Cerita itu menggariskan prinsip materi pendidikan yang terdiri dari masalah iman, akhlak ibadat, sosial dan ilmu pengetahuan. Ayat lain menceritakan tujuan hidup dan tentang nilai sesuatu kegiatan dan amal saleh. Itu berarti bahwa kegiatan pendidikan harus mendukung tujuan hidup tersebut. Oleh karena itu tujuan pendidikan islam harus menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai teori tentang pendidikan islam. Dengan kata lain, pendidikan islam harus berlandaskan ayat-ayat Al-Qur’an yang penafsirannya dapat dilakukan berdasarkan ijtihad disesuaikan dengan perubahan dan pembaharuan.

2.    As-Sunnah
As-sunnah ialah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan Rasul Allah SWT. Yang dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah al-Qur’an. Sunnah berisi petunjuk (pedoman) untuk kemaslahatan umat manusia dalam segala aspeknya, untuk membina umat menjadi manusia seutuhnya atau muslim yang bertaqwa. Untuk itu Rasul Allah menjadi guru dan pendidik utama. Beliau sendiri mendidik, pertama dengan menggunakan rumah Al-arqam ibn Abi Albarqam, kedua dengan memamfaatkan tawanan perang untuk mengajar baca tulis, ketiga dengan mengirim para sahabat ke daerah-daerah yang baru masuk islam. Semua itu adalah pendidikan dalam rangka pembentukan manusia muslim dan masyarakat islam.
Oleh karena itu, sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim. Sunnah selalu membuka kemungkinan penafsiran berkembang. Itulah sebabnya, mengapa ijtihad perlu ditingkatkan dalam memahaminya termasuk sunnah yang berkaitan dengan pendidikan.

3.    Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqawah, yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syari’ah islam untuk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum atau syari’at islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oeh Al-qur’an dan As-sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan sunnah. Namun demikian ijtihad harus mengikuti kaidah-kaidah yang diatur oleh para mujtahid tidak boleh bertentangan dengan isi Al-Qur’an dan sunnah tersebut. Karena itu ijtihad dipandang sebagai salah satu sumber hukum islam yang sangat dibutuhkan sepanjang masa setelah Rasul Allah wafat. Sasaran ijtihad adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam kehidupan, yang senantiasa berkembang. Ijtihad bidang pendidikan sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, terasa semakin urgen dan mendesak, tidak saja dibidang materi atau isi, melainkan juga dibidang sistem dalam arti yang luas.

Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat dari para ahli pendidikan islam. Ijtihad tersebut haruslah dalam hal-hal yang berhubungan lansung dengan kebutuhan hidup di suatu tempat pada kondisi dan situasi tertentu. Teori-teori pendidikan baru hasil ijtihad harus dikaitkan denag ajaran islam dan kebutuhan hidup.

0 komentar:

Post a Comment