Wednesday, February 3, 2016

HADITS MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM : KURIKULUM


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BEAKANG
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang juga sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Meskipun hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan untuk menjadi manusia yang sesempurna mungkin sejauh yang dapat diusahakan.
Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat juga legalitas pelaksanaannya. Oleh karena itu pendidikan agama Islam sebagai suatu usaha membentuk manusia, harus mempunyai landasan yang kokoh dan legalitas pelaksanaan dan merencanakan tujuan yang hendak dicapai. Dalam malakah ini akan dibahas bagaimana landasan, legalitas dan tujuan pendidikan dalam perspektif hadits.

B. RUMUSAN MASALAH
1.       Bagaimana landasan pendidikan dalam perspektif hadits?
2.       Bagaimana legalitas pendidikan dalam perspektif hadits?
3.       Bagaimana tujuan pendidikan dalam perspektif hadits?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1.       Untuk mengetahui  landasan pendidikan dalam perspektif hadits.
2.       Untuk mengetahui  legalitas pendidikan dalam perspektif hadits.
3.       Untuk mengetahui  tujuan pendidikan dalam perspektif hadits.




BAB II
PEMBAHASAN

A. LANDASAN PENDIDIKAN
a. Hadits Landasan Pendidikan
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ سَأَلْتُ الْأَعْمَشَ فَقَالَ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ سَمِعْتُ حُذَيْفَةَ يَقُولُ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ الْأَمَانَةَ نَزَلَتْ مِنْ السَّمَاءِ فِي جَذْرِ قُلُوبِ الرِّجَالِ وَنَزَلَ الْقُرْآنُ فَقَرَءُوا الْقُرْآنَ وَعَلِمُوا مِنْ السُّنَّةِ (رواه البخارى (6734:

Artinya : menceritakan kepada kami ali ibn abdullah, menceritakan kepada kami sufyan, ia berkata, “ aku bertanya kepada A’masyi, ia berkata,”dari zaid ibn wahab, aku mendengar huzaifat, ia berkata, “ menceritakan kepada kami rasulullah SAW, bahwa amanah turun dari langit pada hati seseorang, dan di turunkan al-qur’an, maka bacalah al-qur’an dan pelajari sunnah.” (HR. Bukhari). (Shohih Bukhari, Kitab : Berpegang teguh terhadap kitab dan sunnah, Bab : Mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, No. Hadist : 6734)

b. Studi Sanad Hadits :
1.      Huzaifah : Bernama lengkap  Hudzaifah bin Al Yaman, kalangan sahabat, wafat 36 H, semasa hidup di Kuffah.
2.      Zaid bin Wahab : Bernama lengkap Zaid bin Wahab, Kalangan Tabiin tua, wafat 96 H, merupakan rowi yang tsiqoh jalil menurut Ibn Hajar Al Ashqolani dan tsiqoh menurut Ibnu Hibban, semasa hidup di Kuffah.
3.      A’masyi : Bernama lengkap Sulaiman bin Mihran, kalangan Tabi’in biasa, wafat 147 H, merupakan rowi yang tsiqoh tsabat menurut An Nasa’i, tsiqoh hafiz menurut Ibn Hajar Al Ashqolani, tsiqoh haditsnya dapat dijadikan hujjah menurut Abu Hatim Ar Rozi, semasa hidup di Kuffah.
4.      Sufyan : Bernama lengkap Sufyan bin 'Uyainah bin Abi 'Imran Maimun, wafat 198 H, kalangan Tabi'ut Tabi'in, merupakan hafiz muttaqin menurt Ibnu Hibban, tsiqoh dan hafiz imam menurut Adz Dzahabi, semasa hidup di Kuffah.
5.      Ali bin Abdullah : Bernama lengkap Ali bin 'Abdullah bin Ja'far bin Najih, Wafat 234 H, Kalangan Tabi'ul Atba', merupakan rowi yang tsiqah menurut Ibnu Hibban An Nasa’i dan Ibnu Hajar Al Ashqolani, semasa hidup di Bashrah. (Software Kutubuttis’ah)

c. Pemahaman Hadits Kaitannya Dengan Landasan Pendidikan
Landasan adalah dasar tempat berpijak atau tepat di mulainya suatu perbuatan. Dalam bahasa inggris,landasan disebut dengan istilah foundation, yang dalam bahasan, Indonesia menjadi fondasi. Dalam membuat suatu bangunan, fondasi merupakan bagian yang sangat penting agar bangunan itu bisa berdiri tegak dan kokoh serta kuat (Uus Ruswandi, 2008 : 23).
Pendidikan berasal dari kata didik, kata ini mendapatkan awalan me, sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Menurut A. tafsir (2008: 27), menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal. Adapun indicator dari kata “maksimal” itu, ialah manusia yang : 1) jasmani yag sehat dan kuat serta berketerampilan; 2) cerdas dan pandai; dan 3) rohani yang berkualitas tinggi.
Jadi, landasan pendidikan adalah asas, dasar atau fondasi yang memperkuat dan memperkokoh dunia pendidikan dalam rangka untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Landasan pendidikan merupakan sarana dalam memberikan dasar-dasar pemahaman tentang pendidikan secara komprehensif-integral. Dalam Islam pendidikan sangat diutamakan dan diwajibkan. Dilihat dari segi sifat dan sumbernya, landasan pendidikan terdiri dari dasar keagamaan, filsafat dan ilmu pengetahuan. Landasan keagamaan bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits, dasar filsafat bersumber dari pemikiran filsafat, dan dasar ilmu pengetahuan berasal dari hasil penelitian terhadap fenomena alam dan fenomena sosial.
Dalam mengelola sebuah lembaga pendidikan, untuk menghasilkan lulusan yang bagus, yaitu manusia yang sesempurna mungkin sejauh yang dapat diusahakan, pendidikan harus dirancang sebaik-baiknya. Rancangan tersebut didalamnya harus diletakkan dan dipertanggungjawabkan dasar yang kokoh bagi rancangan dan pekerjaan pendidikan tersebut (A. Tafsir, 2010 : 45).
Al-Quran dan Al-Hadits sebagai dasar keagamaan berfungsi memberikan nilai keimanan dan akhlak bagi kegiatan pendidikan. Setelah melihat redaksi hadits tersebut, jelas bahwa perkataan, perbuatan, ketepatan, dan sifat Rasulullah s.a.w. sarat dengan pendidikan. Oleh karena itu, hadits merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim. Mempelajari hadits-hadits rosululloh akan membuat mata kita semakin terbuka dan pengetahuan kita akan Islam akan semakin luas. Hadits selalu membuka kemungkinan penafsiran berkembang. Itulah sebabnya, mengapa ijtihad perlu ditingkatkan dalam memahaminya termasuk hadits yang berkaitan dengan pendidikan sebagai landasan yang kokoh.
Dasar pendidikan tidak secara langsung memberikan dasar bagi pelaksanaan pendidikan, namun lebh memberikan konsep bagi perencanaan pendidikan (Abudin Nata, 2010 : 90). Yang menjadi landasan operasional pendidikan yaitu prinsip-prinsip, misalnya prinsip tidak adanya pemisah antara ilmu agama dan ilmu umum, termasuk di dalamnya prinsip-prinsip yang juga ada dalam ajaran Islam yang diambil dari Al-Quran dan Al-Hadits.



B. LEGALITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
a. Hadits Legalitas Pendidikan
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ شِنْظِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ .قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ (رواه ابن مجة:220)
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin ‘Ammar, telah menceritakan kepada kami Hafs bin Sulaiman, telah enceritakan kepada kami Katsir bin Syindzir, dari Muhammad bin Syirin, dari Anas bin Malik dia berkata, telah bersabda Rosulullah saw. “Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah).” (HR. Ibnu Majah)(Sunan Ibnu Majah dalam kitab Mukadimah Keutamaan ulama dan dorongan untuk menuntut ilmu No. Hadist : 220)

b. Studi Sanad Hadits
1.      Anas bin Malik : Bernama lengkap Anas bin Malik bin An Nadlir bin Dzomdzom bin Zaid bin Haram, kalangan sahabat, wafat 91H, semasa hidup Bashrah. (Software Kutubuttis’ah)
2.      Muhammad bin Sirin : Bernama lengkap Muhammad bin Sirin, Tabiin kalangan pertengahan, wafat 110H, merupakan rowi yang tsiqoh menurut Ahmad bin Hambal dan Ibnu HAjar Al Ashqolani, hafizh menurut Ibnu Hibban, semasa hidup di Bashrah
3.      Katsir bin Syinzhir : Bernama lengkap Katsir bin Syinzhir, tabiin yang tidak jumpa dengan sahabat, merupakan rowi yang kadzab (dusta) menurut An Nasa’I, semasa hidup di Bashrah.
4.      Hafsh bin Sulaiman : Bernama lengkap Hafsh bin Sulaiman, Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan, wafat 180 H, merupakan rowi yang kadzab menurut Imam Bukhori dan hadits yang matruk menurut Ahmad ibn Hambal, semasa hidup di Kuffah.
5.      Hisyam bin ‘Ammar : Bernama lengkap Hisyam bin 'Ammar bin Nushair bin Maisarah bin Aban, Kalangan tabiin biasa, wafat 245H, merupakan rowi yang tsiqoh menurut Al ‘Ajli, shodiiq menurut Ad Daaruqutni dan Ibnu Hajar Al Ashqolani, semasa hidup di Syam.

c. Pemahaman Hadits Kaitannya Dengan Legalitas Pendidikan
Legalitas adalah berasal dari kata legal yang berarti sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau hukum, sah, sedangkan legalitas berarti perihal (keadaan) sah atau keabsahan.
Setelah mengetahui tentang dasar hukum dari pendidikan itu sendiri, maka barang tentu legalitasnya pun sudah tidak diragukan lagi dalam artian pendidikan menjadi hal yang wajib. Hadits riwayat ibnu majah diatas sudah jelas bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi orang islam, kewajiban di sini mempunyai arti keabsahan dalam menuntut ilmu. Oleh karena itu, secara tidak langsung agama Islam sudah melegalkan menyelenggarakan pendidikan khusunya bagi kaum muslimin. Selain agama Islam di negara kita Indonesia sudah mewajibkan bagi para penduduknya wajib belajar sembilan tahun. Pasal 30 (1) undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas) dikatakan bahwa “pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah dan atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama sesuai dengan peraturan perundang-undangan.”(UU RI No.20/2003, Pasal 30 ayat 1). Pasal ini menunjukkan legalitas eksistensi pendidikan agama islam adalah kuat dan dijamin oleh konsitusi negara.

C. TUJUAN PENDIDIKAN
a. Hadits Tujuan Pendidikan
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ .قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ .(رواه التّرمذي)
 Artinya : Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al A’mas, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah berkata: nabi Muhammad SAW bersabda: barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga, (HR. Tirmidzi) (Sunan Tirmidzi, Kitab : Ilmu, Bab : Memburu ilmu, No. Hadist : 2570)

b. Studi Sanad Hadits
1.      Abu Hurairah : Bernama lengkap Abdur Rahman bin Shakhr, Kalangan Shahabat, Negeri semasa hidup : Madinah, Wafat : 57 H
2.      Abu Shalih : Bernama Lengkap : Dzakwan, Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan, Kuniyah : Abu Shalih, Negeri semasa hidup : Madinah, Wafat : 101 H, rowi yang Tsiqoh menurut Ibnu Hibban dan Ibnu Hajar al 'Asqalani.
3.      Al A’mas : Bernama Lengkap : Sulaiman bin Mihran. Kalangan : Tabi'in kalangan biasa. Negeri semasa hidup : Kufah, Wafat : 147 H. rowi yang tsiqoh menurut An Nasa'i, Yahya bin Ma'in, Ibnu Hibban, dan Ibnu Hajar al 'Asqalani.
4.      Abu Usamah : Bernama Lengkap : Hammad bin Usamah bin Zaid. Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa. Negeri semasa hidup : Kufah. Wafat : 201 H. rowi yang tsiqoh menurut Ibnu Hibban
5.      Bernama Lengkap : Mahmud bin Ghailan. Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan. semasa hidup : Baghdad. Wafat : 239 H. Rowi yang tsiqoh menurut An Nasa'i, Ibnu Hibban, Maslamah bin Qasim, Ibnu Hajar al 'Asqalani, dan hafiz menurut Adz Dzahabi. (Software Kutubuttis’ah)


c. Pemahaman Hadits Kaitannya Dengan Tujuan Pendidikan
Tatkala seseorang merancang sebuah pendidikan, maka ia harus memulainya dengan merumusakan tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan dasar pendidikan yang menjadi pandangan hidup dari perancang pendidikan tersebutlah ia merumuskan pendidikan. Jadi, tujuan pendidikan selalu diwarnai oleh pandangan hidup (the way of life) dari perancang pendidikan tersebut. Inilah yang menyebabkan perbedaaan desain pendidikan (A. Tafsir, 2010 : 75). Tujuan-tujuan pendidikan yang dirumuskan mengindikasikan apa yang kita ingin dapatkan sebagai hasilnya (Lorin W. Anderson, 2015 : 3).
 Tujuan pendidikan secara filosofis berdasarkan pemahaman dari hadis Rasulullah Saw yang sedang dikaji memberikan penjelaskan bahwa manusia sejatinya adalah makhluk yang disempurnakan dengan akal oleh Allah Swt yang merupakan potensi dasar manusia, dengan potensi dasar tersebut manusia diharuskkan untuk menuntut ilmu melalui proses pendidikan. Oleh karena itu tujuan meninti jalan ilmu pada hakikatnya adalah agar manusia dapat lebih mengenal dirinya dalam artian memanusiakan manusia, agar ia benar-benar mampu menjadi khalifah di muka bumi.
Pendidikan harus ditujukan untuk menciptakan keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara menyeluruh, dengan cara melatih jiwa, akal pikiran, perasaan, dan fisik manusia. Dengan demikian, pendidikan harus mengupayakan tumbuhnya seluruh potensi manusia, baik yang bersifat spiritual, intelektual, daya hayal, fisik, ilmu pengetahuan baik secara perorangan maupun kelompok, dan mendorong tumbuhnya seluruh aspek tersebut agar mencapai kebaikan dan kesempurnaan (Abudin Nata, 2010 : 62).
Nilai penting lainnya dari memahami hadis di atas kaitannya denan tujuan pendidikan adalah bahwa dalam meniti jalan menuntut ilmu terdapat proses pendewasaan jasmani dan rohani yakni bahwa selain tujuan filosofis terdapat pula tujuan insidental yaitu meningkatkan kecerdasan motorik, emosional, intelektual dan spiritual, sebab dalam meniti jalan menuntut ilmu dibutuhkan ketenangan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai kesulitan-kesulitan dalam belajar.
Kesuksesan seorang penuntut ilmu terletak dalam kesabarannya menghadapi berbagai bentuk kesulitan, kesusahan, dan keletihan dalam mengarungi proses pendidikan. Seluruh bentuk kesulitan yang dihadapi  oleh penuntut ilmu merupakan proses pendewasaan jasmani dan rohani.


  


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan sebagai sebuah bangunan memerlukan landasan yang kuat, agar bangunan tersebut dapat berdiri kokoh dan berdaya guna bagi pembinaan sumber daya manusia.
Dilihat dari segi sifat dan sumbernya, landasan pendidikan terdiri dari dasar keagamaan, filsafat dan ilmu pengetahuan. Landasan keagamaan bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits, dasar filsafat bersumber dari pemikiran filsafat, dan dasar ilmu pengetahuan berasal dari hasil penelitian terhadap fenomena alam dan fenomena sosial.Al-Quran dan Al-Hadits sebagai dasar keagamaan berfungsi memberikan nilai keimanan dan akhlak bagi kegiatan pendidikan.
Tujuan Pendidikan dalam Islam lebih diarahkan pada terbinanya seluruh potensi manusia sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam, sehingga dapat melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi.












DAFTAR PUSTAKA

1.      Anderson, Lorin W dan David R. Krathwohl. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Terjemahan oleh Agung Prihantoro. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2015.
2.      Anonimous. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Fokusmedia. 2003.
3.      Nata, Abudin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Prenada Media. 2010.
4.      Ruswandi, Uus dan A. Heris Hermawan. Landasan Pendidikan. Bandung : Insan Mandiri. 2008.
5.      Tafsir, Ahmad. Filsafat Pendidikan Islami. Bandung. Remaja Rosdakarya. 2010.
6.      Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidian dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2008.
7.      Software Kutubuttis’ah

8.      Software Maktabah Syamilaa

2 comments:

  1. ituDewa Poker Domino QQ | Ceme Judi Domino QQ | Agen Domino QQ | Domino QQ Online | Agen Poker | Judi Poker | Poker Online | Agen OMAHA | Agen Super Ten | BlackJack

    PROMO SPESIAL GEBYAR BULANAN ITUDEWA. KUMPULKAN TURNOVER SEBANYAK-BANYAKNYA DAN DAPATKAN HADIAH YANG FANTASTIS DARI ITUDEWA.

    MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL RATUSAN JUTA, TANPA DI UNDI SETIAP BULANNYA!

    ? DAIHATSU ALYA 1.0 D MANUAL ( Senilai Rp.100.000.000,- )
    ? New Yamaha Vixion 150 ( Senilai Rp.25.340.000,- )
    ? Emas Antam 10 Gram ( Senilai Rp.10.160.000,- )
    ? Free Chips 1.500.000
    ? Free Chips 1.000.000
    ? Free Chips 250.000

    SYARAT DAN KETENTUAN : KLIK DISINI

    DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA : DAFTAR ITUDEWA

    1 ID untuk 7 Game Permainan yang disediakan oleh Situs ituDewa

    => Bonus Cashback 0.3%
    => Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
    => Bonus UPLINE REFERRAL UP TO 100.000!
    => Bonus New Member 10%
    => Customer Service 24 Jam Nonstop
    => Support 7 Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Cimb Niaga, Permata Bank)

    • Deposit Via Pulsa, OVO & GOPAY
    • Pusat Bantuan ituDewa

    Facebook : ituDewa Club
    Line: ituDewa
    WeChat : OfficialituDewa
    Telp / WA : +85561809401
    Livechat : ituDewa Livechat

    ReplyDelete