Allosaurus Sumber : Livescience.com |
Allosaurus adalah Theropoda terbesar di Periode Jurasik. Allosaurus merupakan dinosaurus besar, dengan berat sekitar 2,7 ton, panjang 8,5 meter, dan tinggi 5 meter. Para ilmuwan percaya bahwa Allosaurus bisa berlari hingga kecepatan 32,2 km per jam. Panjang tubuh maksimal Allosaurus dewasa bisa mencapai sekitar 12 m dengan tinggi sekitar 4 m dan berat mencapai 6 ton. Terdapat beberapa jenis Allosaurus yang berbeda, seperti Allosaurus fragilis, Allosaurus amplexus(terbesar), Allosaurus maximus, Allosaurus ferox, dan Allosaurus atrox. Panjang tengkorak mereka bervariasi, namun yang terbesar sekitar 1, 45 m panjangnya, dengan puluhan gigi tajam bergerigi sepanjang 12 cm untuk mencabik-cabik mangsa. Allosaurus merupakan salah satu fosil dinosaurus yang ditemukan paling awal dan memiliki jumlah penemuan melimpah.
Theropoda besar ini hidup antara 155 juta -150 juta tahun yang lalu selama akhir Periode Jurassic. Lebih dari 10.000 tulang dari sekitar 46 spesimen telah ditemukan di Cleveland-Lloyd Quarry di Utah, membuat Allosaurus menjadi fosil yang paling sering ditemukan disana. Fosil Allosaurus juga ditemukan di Thailand serta di Portugal dan bagian lain Eropa, serta diperkirakan juga ditemukan di Afrika dan Australia.
Terdapat ruang kosong di leher dan tulang punggung bagian atas. Ruang tersebut, yang juga ditemukan pada burung modern, diyakini memiliki kantung udara yang digunakan untuk respirasi. Tulang rusuk dinosaurus ini lebar serta memiliki rusuk perut.
Tujuh spesies Allosaurus telah diidentifikasi, dengan Allosaurus fragilis menjadi yang paling dikenal. Nama Allosaurus berasal dari Yunani ‘allos’ (berbeda atau lain) dan sauros (kadal). Salah satu fitur yang membuat dinosaurus ini “berbeda” adalah susunan tulang belakang yang tidak biasa. Allosaurus memiliki sembilan tulang leher, 14 tulang punggung dan lima tulang yang menyangga pinggul.
Makanan Allosaurus
Allosaurus berburu dinosaurus herbivora besar dan sering bentrok dengan Stegosaurus. Ahli paleontologi menemukan fosil tulang belakang Allosaurus dengan luka tusukan yang cocok dengan bentuk duri ekor Stegosaurus dan tulang leher Stegosaurus yang memiliki bekas gigitan Allosaurus.
Alllosaurus diperkirakan mampu membunuh sauropoda ukuran sedang atau sauropoda besar, seperti Apatosaurus, yang sedang sakit atau terluka. Terdapat spekulasi bahwa Allosaurus berburu dalam kawanan, namun lebih banyak bukti menunjukkan mereka berburu secara individu.
Ahli paleontologi percaya Allosaurus mencapai masa dewasa pada usia 15 tahun dan bisa hidup sampai 25 tahun. Karena banyak fosil Allosaurus ditemukan pada berbagai tahap perkembangan, terdapat bukti bahwa bayi Allosauruses mungkin makan serangga seperti capung, kelabang dan binatang kecil lainnya sampai usia 2 tahun, untuk kemudian mulai memakan dinosaurus kecil.
Penemuan Fosil
Fosil Allosaurus pertama ditemukan pada tahun 1877 di Colorado dan diberi nama oleh Otniel Charles Marsh. Sebuah kerangka yang lebih lengkap ditemukan pada tahun 1879 oleh HF Hubbell tetapi tidak pernah dibuka ke publik. Pada tahun 1908, setelah kematiannya, spesimen itu akhirnya diperiksa dan ternyata menjadi salah satu kerangka theropoda paling lengkap yang pernah ditemukan.
Sebuah fosil yang 95 persen utuh dan dijuluki “Big Al” digali di dekat Shell, Wyoming, oleh tim gabungan dari Museum of the Rockies dan University of Wyoming Geological Museum. Pada tahun 1996, tim yang sama menemukan Allosaurus kedua yang terawetkan dengan baik dan dinamakan “Big Al Two.”
Sumber
0 komentar:
Post a Comment