Wednesday, April 8, 2015

MUSEUM VICTORIA & ALBERT LONDON : Museum Eropa yang Menyimpan Artefak Indonesia


V&A Museum (foto : e-architect.co.uk)
Museum Victoria dan Albert (sering disingkat V & A), adalah museum disain dan seni dekoratif terbesar di dunia, dengan koleksi lebih dari 4,5 juta objek. Museum ini berlokasi di London dan dinamai untuk menghormati Pangeran Albert dan Ratu Victoria. The Victoria & Albert Museum merupakan salah satu museum wajib kunjung bagi penggemar sejarah perkembangan seni dan dekorasi dalam peradaban manusia di dunia. Museum yang sejak berdiri bernama South Kensington Museum ini, pada tahun 1980 diganti nama menjadi “The Victoria and Albert Museum, the National Museum of Art and Design” oleh Sir Rou Strong. Berada di antara beberapa tempat bersejarah lain yaitu Natural History Museum, Science Museum, Royal Albert Hall, dan Albert Memorial, The V&A museum sangat pantas menjadi rujukan perjalanan wisata di London.

Dibangun pada tahun 1852, saat ini museum ini menempati area seluas 12.5 acres (51,000 m2), dan terdiri dari 145 galeri. Koleksi museum ini mencakup benda-benda seni berumur 5.000 tahun, yang berasal dari zaman kuno sampai zaman sekarang, dari hampir setiap media, dari budaya Eropa, Asia, dan Afrika Utara. Museum Victoria dan Albert adalah lembaga non departemen publik yang disponsori oleh Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga.

Foto : fiscal-muscs.com
Koleksi-koleksi keramik, kaca, tekstil, kostum, perak, besi, perhiasan, perabotan, benda abad pertengahan, patung, seni grafis, dan foto-foto adalah salah satu koleksi terbesar, terpenting dan paling komprehensif di dunia. Museum ini memiliki koleksi benda-benda pasca-zaman klasik terbesar di dunia, dan kepemilikan atas koleksi-koleksi dari zaman Pencerahan Italia adalah yang terbesar di luar Italia. Departemen Asia termasuk seni dari Asia Selatan, Cina, Jepang, Korea dan dunia Islam. Koleksi Asia Timur museum ini adalah salah satu koleksi terbaik di Eropa, sedangkan koleksi Islam, bersama dengan British Museum, Museum Louvre, dan Museum Seni Metropolitan New York City, adalah koleksi terbesar di dunia Barat.

Koleksi yang tersimpan dalam The V&A museum meliputi karya arsitektur, obyek bersejarah dari Asia, koleksi British Design sejak tahun 1500-1900, aneka keramik, dan lebih dari 14.000 jenis furniture dari Inggris, Eropa, Amerika dari abad pertengahan hingga saat ini.  Terdapat juga karya berupa lukisan, ribuan hasil fotografi, tekstil, buku, dan banyak lagi karya seni peradaban manusia yang disimpan dengan baik di museum ini.

Interior V&A Museum (foto : coolplaces.co.uk)
Sangat menarik ketika menemui kumpulan koleksi seni budaya Indonesia di salah satu sudut museum. Terdapat jajaran patung batu peninggalan jaman Majapahit di abad ke-15. Patung batu dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, meskipun tak banyak, tetapi menjadi bagian dari sejarah peradaban yang dikoleksi oleh The V&A museum.

Galeri baru yang diperkenalkan kepada setiap pengunjung adalah galeri Islamic & Middle East, yang selain mencakup seni budaya Islam di Timur Tengah, juga meliputi kawasan Afrika Utara. Terdapat sebuah kitab Al Quran berukuran besar dari Turki yang diperkirakan berasal dari tahun 1600-1700. Kitab ini merupakan salah satu saksi sejarah awal mula munculnya ketertarikan untuk menggandakan Al Quran di Turki.

Seperti halnya museum-museum di London, untuk menjelajah The V&A museum tidak dikenakan tiket masuk. Waktu untuk berkunjung setiap hari adalah jam 10.00 – 17.45, khusus pada hari Jumat museum buka hingga pukul 22.00. Museum tutup pada tanggal 24, 25, dan 26 Desember. Mencapai museum ini juga mudah, baik dengan taksi, bus maupun tube/underground. Stasiun terdekat adalah South Kensington, sedangkan bus yang lewat adalah nomor C1, 14, 74 dan 414.

Museum ini terletak di distrik Brompton, Borough Kensington dan Chelsea, berdekatan dengan Museum Sejarah Alam dan Museum Sains. V & A terletak di tempat yang disebut sebagai "Albertopolis" London, yaitu area yang menjadi pusat budaya, ilmiah dan pendidikan. Sejak tahun 2001, museum telah memulai program renovasi besar-besaran yang menghabiskan dana sebesar £150 juta. Sama seperti museum lainnya di Britania Raya, biaya masuk ke museum ini telah digratiskan sejak tahun 2001.

Untuk informasi lebih lengkap dapat mengunjungi website resmi The Victoria & Albert museum berikut ini: http://www.vam.ac.uk/index.html.




0 komentar:

Post a Comment