Friday, November 29, 2013

SYAFA'AT

Secara bahasa syafa’at diambil dari kata (اَلشَّفْعُ) yang merupakan lawan kata dari (اَلْوِتْرُ) yaitu ganjil atau tunggal. Sedangkan secara istilah syafa’at adalah Allah menggenapkan, menyempurnakan pahala amal seorang hamba sehingga pahalanya cukup untuk memasuki syurga Allah. Pertolongan Allah yag diberikan kepada manusia di padang mahsyar karena amal-ama shalehnya. Jadi syafaat itu menjadi perantara (penghubung) dalam menyelesaikan hajat yaitu perantara antara orang yang memiliki hajat dan yang bisa menyelesaikan hajat. Allah swt berfirman:
]وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِي السَّمَوَاتِ لاَ تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلاَّ مِنْ بَعْدِ أَنْ يَأْذَنَ اللهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَى[ سورة النجم: 26
Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa`at mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya). QS. Al Najm: 26

!$tBur $uZù=yör& `ÏB @Aqߧ žwÎ) tí$sÜãÏ9 ÂcøŒÎ*Î/ «!$# 4 öqs9ur öNßg¯Rr& ŒÎ) (#þqßJn=¤ß öNßg|¡àÿRr& x8râä!$y_ (#rãxÿøótGó$$sù ©!$# txÿøótGó$#ur ÞOßgs9 ãAqߧ9$# (#rßy`uqs9 ©!$# $\/#§qs? $VJŠÏm§ ÇÏÍÈ
Dan kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya[313] datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. QS. An-Nisa: 64
[313]  ialah: berhakim kepada selain nabi Muhammad s.a.w.

]يَوْم يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لاَ عِوَجَ لَهُ وَخَشَعَتِ اْلأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ فَلاَ تَسْمَعُ إِلاَّ هَمْسًا* يَوْمَئِذٍ لاَ تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ إِلاَّ مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلاً[ سورة طه: 108-109

“Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja”* Pada hari itu tidak berguna syafa`at, kecuali (syafa`at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya. QS. Thaahaa: 108-109

Hari tersebut adalah hari yang sangat dahsyat. Manusia pada saat itu akan menemui kesulitan dan kesusahan yang tidak mampu untuk dihilangkan selain dengan meminta pertolongan kepada Allah swt melalui syafa’at. Akhirnya, orang-orang saat itu mendapatkan ilham untuk meminta syafa’at kepada para Nabi untuk menghilangkan kesulitan mereka saat itu. Maka mereka berbondong-bondong mendatangi para Nabi agar mereka memohonkan syafa’at kepada Allah swt untuk mereka. Dan permohonan (dimintakan) syafa’at itu berakhir kepada Nabi saw. 

0 komentar:

Post a Comment