Judul Buku: Sherlock Holmes : Anjing Setan
Diterjemahkan dari : The Hound of The Baskerville
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Terbit Pertama : 1902
Penerjemah : Sendra B. Tanuwidjaja
Tebal : 292 halaman
Terbit
di Indonesia : Cetakan: ke-1, Januari 2013
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN
: 978-979-22-9015-8
Keluarga Baskervilles memiliki legenda kutukan keluarga yang
sudah ada turun-temurun terkait dengan seekor anjing setan. Begitulah inti dari
manuskrip yang dibawa oleh James Mortimer, seorang dokter pribadi keluarga
Baskerville. Bangsawan dari Devonshire ini datang sehubungan pamannya, Sir
Charles Baskerville yang meninggal dengan misterius. Sherlock Holmes, detektif
terhebat Inggris pada era Victoria kembali menangani kasus pelik bersama
rekannya Dr. Watson. Kali ini kasus yang ditanganinya merupakan kasus yang tiak
biasa karena melibatkan hal-hal yang gaib. Holmes menyelidiki penyebab kematian
para kepala keluarga Baskerville untuk menyelamatkan nyawa sang kepala keluarga
yang baru, Sir Henry Baskerville dan tidak begitu saja percaya pada cerita
kutukan dan mitos anjing setan tersebut. Holmes harus memecahkan misteri teror
anjing tersebut demi menyelamatkan Sir Henry Baskerville.
Holmes melarang Sir Henry pergi ke Baskerville Hall apalagi
seorang diri karena khawatir sedang dimata-matai. Karena Sir Hendry tetap
memaksa, maka Watson dan Dr. Mortimer menemaninya ke Devonshire mendatangi
Basskerville Hall dengan kereta. Devonshire bukan merupakan wilayah yang indah
dan memberikan kesan nyaman, melainkan tempat yang gersang, dan hanya sebagian
mempunyai sisi yang menarik di mana terdapat peninggalan purbakala. Kesan
Devonshire yang menyeramkan tidak hanya soal teror anjing setan, rawa-rawa
Grimpen yang angker, tetapi juga dengan kabar tentang narapidana yang kabur dan
bersembunyi di sana, memberikan kesan Devonshire sebagai tempat yang tidak
nyaman untuk ditinggali.
Sir Henry, Watson, dan Dr, Mortimer tiba di Baskerville Hall
dan menginap di sana. Ketika Watson berjalan-jalan di sekitar Baskerville Hall
ia bertemu dengan Stapleton, seorang pecinta alam dan ahli botani yang sudah
mengetahui tentang Watson dari Dr. Mortimer. Sepanjang Watson tinggal di
kediaman Sir Henry yang megah tersebut, dia mengalami beberapa peristiwa yang menjadi
bahan laporan untuk Holmes, dimulai dari suara tangisan seorang wanita pada tengah
malam, pasangan Barrymore yang misterius, petualangan mencari narapidana, dan
legenda Hugo Baskerville.
Bantuan dari sang detektif datang tanpa diduga, Holmes
tiba-tiba sudah berada di Devonshire seolah ajaib. Ternyata selama ini dia
berada di suatu tempat di desa itu dengan melakukan investigasi keliling desa. Satu
persatu terungkap, mulai dari menemukan narapidana yang kabur itu dengan jasad
yang sudah tak bernyawa sampai membongkar misteri di balik legenda anjing setan
dan kutukan keluarga Baskerville. Anjing itu bukanlah anjing monster atau
anjing setan, melainkan anjing milik Stapleton dan dia lah dalang dari semua
pembunuhan di Devonshire. Stapleton ternyata masih keturunan Baskerville, putra
Rodger Baskerville, adik termuda Sir Charles. Harta, cinta, dan penghianatan
menjadi motif dari serangkaian pembunuhan yang dilakukan Stapleton.
Sir Arthur menulis cerita Holmes dengan sangat baik. Pembaca
terbawa suasana dalam cerita ini. Kelamnya Devonshire dapat terbayang dan
seolah mengalami apa yang dialami Holmes dan Watson. Selalu menebak-nebak siapa
dalang dari kasus ini. Cerita yang runut dan detail dengan kejutan-kejutan yang
muncul menjadikan novel ini menjadi buku yang wajib dibaca bagi yang suka
cerita petualangan, misteri, dan kisah-kisah detektif pemecah kasus.
0 komentar:
Post a Comment