Friday, February 19, 2016

Book Review : Shelock Holmes : Empat Pemburu Harta

Judul Buku: Sherlock Holmes : Empat Pemburu Harta
Diterjemahkan dari : The Sign of Four
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Terbit Pertama : 1890
Penerjemah: Sandra B. Tanuwidjaja
Tebal : 216 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-6, Juni 2013
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-9013-4

London. Baker Street 221B. Mary Morstan yang suatu hari mendatangi Sherlock Holmes saat ia dan Watson sedang berdiskusi tentang kebiasaan Holmes menggunakan kokain untuk menjernihkan pikirannya. Mary datang untuk meminta bantuan memecahkan misteri yang sedang dialaminya, yaitu hilangnya sang ayah, Arthur Morstan selama 10 tahun dan kiriman mutiara dari orang tidak dikenal setiap tahunnya selama 6 tahun terakhir.
Bersama Mary dan Watson, Holmes menemui Thaddeus Sholto, anak dari Mayor Sholto rekan Arthur Morstan, ayah Mary. Thaddeus Sholto menceritakan bahwa ayahnya dan ayah Mary bertengkar mengenai pembagian harta karun yang mereka dapatkan di India. Pertengkaran tersebut dan menyebabkan ayah Mary meninggal karena serangan jantung. Ayah Thaddeus Sholto pun menyembunyikan harta karun tersebut. Sayangnya Mayor Sholto meninggal sebelum sempat memberitahukan tempat ia menyembunyikan harta itu. Saudara kembar Thaddeus, Bartholomew Sholto berhasil menemukan tempat persembunyian harta karun tersebut. Oleh sebab itulah Mary diundang untuk datang ke kediaman Thaddeus untuk mendatangi Bartholomew agar Mary juga bisa mendapatkan haknya atas harta itu.
Bartholomew, ditemukan tak bernyawa saat Thaddeus Sholto dan Mary yang ditemani Holmes dan Watson datang. Harta karunnya pun dicuri dan ditemukan secarik kertas dengan tulisan “The Sign of Four”-Tanda Empat-, Jonathan Small, Mahomet Singh, Abdullah Khan, dan Dost Akbar. Dari kematian Bartholomew, berlanjut pada penyelidika tentang pelaku pembunuhan dan pencuri harta. Dari beberapa fakta yang ditemukan, kecurigaan dan dugaan mengarah kepada Jonathan Small. Holmes masih membutuhkan mata rantai untuk melengkapi bukti bahwa Jonathan Small pelaku dari kejahatan ini. Holmes dibantu oleh seekor aning bernama Toby dan para gelandangan Baker Street untuk mengumpulkan dan melengkapi data dan fakta. Aksi kejar-kejaran di atas kapal pun terjadi hingga berujung pada penangkapan Jonathan Small dan menyelamatkan harta karun Agra yang agung.

Kisah Sherlock Holmes yang ini gabungan antara kisah petualangan misteri dan petualangan cinta. Sir Arthur Conan Doyle menggiring pembaca terbawa ke dalam setting kota London akhir abad 19, membawa pembaca mengikuti alur dari kasus misterius yang mengesankan, membuat pembaca terkagum dengan analisis dan deduksi dari seorang Sherlock Holmes. Itu semua yang menjadi keunggulan dari novel ini bagi saya. Ditambah lagi ada beberapa catatan kaki yang menjelaskan beberapa kata yang tidak umum, menjadi nilai tambah lain dari novel ini. Satu hal yang menjadi kekurangan dari novel ini yaitu hanya dari sisi terjemahan bahasa asing yang tidak umum seperti “ Schade dass die Natur nur einen Mensch aus dir schuf. Denn zum wurdigen Mann war und zum Schelmen der Stoff.”. Alangkah baiknya jika penerjemah memberikan terjemahan dalam bahasa Indonesia sehingga pembaca mengerti semua bahasa asing dan hal-hal yang tidak umum diketahui pembaca. Selebihnya, secara konten novel Sir Arthur ini sangat menarik.

0 komentar:

Post a Comment