Judul Buku: Sherlock Holmes : Empat Pemburu
Harta
Diterjemahkan dari : The Sign of Four
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Terbit Pertama : 1890
Penerjemah: Sandra B. Tanuwidjaja
Tebal : 216 halaman
Terbit
di Indonesia : Cetakan ke-6, Juni 2013
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN
: 978-979-22-9013-4
London. Baker Street 221B. Mary Morstan yang suatu hari
mendatangi Sherlock Holmes saat ia dan Watson sedang berdiskusi tentang
kebiasaan Holmes menggunakan kokain untuk menjernihkan pikirannya. Mary datang
untuk meminta bantuan memecahkan misteri yang sedang dialaminya, yaitu hilangnya
sang ayah, Arthur Morstan selama 10 tahun dan kiriman mutiara dari orang tidak
dikenal setiap tahunnya selama 6 tahun terakhir.
Bersama Mary dan Watson, Holmes menemui Thaddeus Sholto, anak
dari Mayor Sholto rekan Arthur Morstan, ayah Mary. Thaddeus Sholto menceritakan
bahwa ayahnya dan ayah Mary bertengkar mengenai pembagian harta karun yang
mereka dapatkan di India. Pertengkaran tersebut dan menyebabkan ayah Mary
meninggal karena serangan jantung. Ayah Thaddeus Sholto pun menyembunyikan
harta karun tersebut. Sayangnya Mayor Sholto meninggal sebelum sempat
memberitahukan tempat ia menyembunyikan harta itu. Saudara kembar Thaddeus,
Bartholomew Sholto berhasil menemukan tempat persembunyian harta karun
tersebut. Oleh sebab itulah Mary diundang untuk datang ke kediaman Thaddeus
untuk mendatangi Bartholomew agar Mary juga bisa mendapatkan haknya atas harta
itu.
Bartholomew, ditemukan tak bernyawa saat Thaddeus Sholto dan
Mary yang ditemani Holmes dan Watson datang. Harta karunnya pun dicuri dan
ditemukan secarik kertas dengan tulisan “The Sign of Four”-Tanda Empat-,
Jonathan Small, Mahomet Singh, Abdullah Khan, dan Dost Akbar. Dari kematian
Bartholomew, berlanjut pada penyelidika tentang pelaku pembunuhan dan pencuri
harta. Dari beberapa fakta yang ditemukan, kecurigaan dan dugaan mengarah
kepada Jonathan Small. Holmes masih membutuhkan mata rantai untuk melengkapi
bukti bahwa Jonathan Small pelaku dari kejahatan ini. Holmes dibantu oleh
seekor aning bernama Toby dan para gelandangan Baker Street untuk mengumpulkan
dan melengkapi data dan fakta. Aksi kejar-kejaran di atas kapal pun terjadi
hingga berujung pada penangkapan Jonathan Small dan menyelamatkan harta karun
Agra yang agung.
Kisah Sherlock Holmes yang ini gabungan antara kisah
petualangan misteri dan petualangan cinta. Sir Arthur Conan Doyle menggiring
pembaca terbawa ke dalam setting kota London akhir abad 19, membawa pembaca
mengikuti alur dari kasus misterius yang mengesankan, membuat pembaca terkagum dengan
analisis dan deduksi dari seorang Sherlock Holmes. Itu semua yang menjadi
keunggulan dari novel ini bagi saya. Ditambah lagi ada beberapa catatan kaki
yang menjelaskan beberapa kata yang tidak umum, menjadi nilai tambah lain dari
novel ini. Satu hal yang menjadi kekurangan dari novel ini yaitu hanya dari
sisi terjemahan bahasa asing yang tidak umum seperti “ Schade dass die Natur
nur einen Mensch aus dir schuf. Denn zum wurdigen Mann war und zum Schelmen der
Stoff.”. Alangkah baiknya jika penerjemah memberikan terjemahan dalam
bahasa Indonesia sehingga pembaca mengerti semua bahasa asing dan hal-hal yang
tidak umum diketahui pembaca. Selebihnya, secara konten novel Sir Arthur ini
sangat menarik.
0 komentar:
Post a Comment