Judul
Buku: The Lieberman Papers - A Death in Vienna
Diterjemahkan
dari : Mortal Mischief
Penulis
: Frank Tallis
Terbit
Pertama : 2006
Penerjemah:
Esti A. Budihabsari
Tebal
: 580 hlm; 20.5 cm
Terbit
di Indonesia : Cetakan pertama Maret 2007
Penerbit
: Qanita
ISBN
: 979-3269-63-x
"Itu adalah hari saat terjadinya badai besar. Aku ingat
dengan baik karena ayahku-Mendel Liebermann-mengundangku untuk minum kopi di
The Imperial. Aku curiga bahwa ia punya maksud tertentu ...."
Kalimat ini berada di awal sebagai pembuka dan di akhir sekaligus
penutup novel yang mungkin ditambahkan untuk menyatakan bahwa isi novel
merupakan pengalaman peristiwa tokoh utama, dokter Maxim Liebermann, seorang
psikoanalis muda, terkait dengan kasus kriminal yang dipecahkannya.
Kasus terbunuhnya wanita cantik bernama Charlotte Lownstein
(Lotte), seorang medium muda merupakan garis besar cerita pada novel ini, sebab
ia ditemukan tewas di apartemennya dengan meninggalkan sebuah pesan misterius
yang seolah-olah menggambarkan bahwa ia sendiri yang melakukan pembunuhan;
Tuhan, ampuni aku atas apa yang telah kulakukan. Di dunia ini
memang ada pengetahuan yang terlarang. Ia akan membawaku ke neraka dan tak ada
jalan untuk bertobat.
Wanita itu meninggal dengan luka tembak di dadanya, akan
tetapi fakta menunjukkan berbagai keanehan, sebab di dalam kamar tersebut tidak
ditemukan adanya bukti senjata yang digunakan, sementara pintu kamarnya
terkunci dari dalam dan tidak ada tanda-tanda seseorang melarikan diri. Hal
lain yag menjadi misteri adalah tidak ditemukannya peluru di dalam tubuh Lotte
ketika dilakukan otopsi oleh Profesor Mathias.
Terkaitnya Max Liebermann dalam kasus ini, mengarahkan
investigasinya pada anggota kelompok spiritualis yang dipimpin oleh Lotte.
Mereka adalah Otto Braun, pesulap yang memiliki masa lalu bersama Lotte,
beberapa waktu lalu sebelum mereka pada akhirnya bertengkar masalah keuangan;
Hans Bruckmüller, mantan penjual daging yang memiliki bisnis alat bedah dan
tunangan dari salah satu wanita kaya di Wina, Cosima von Rath; Karl Uberhorst,
pria kecil seorang tukang kunci; Natalie Heck gadis yang berprofesi sebagai
penjahit; Zoltán Zaborszky, bangsawan Hungaria yang berkehidupan seksual
abnormal; Heinrich Holderlin, seorang bankir dan istrinya Juno.
Bersamaan dengan kasus kematian Lotte, Lieberman, sebagai
seorang psikoanalis harus merawat pasiennya, Amelia Lydgate atau Miss Lydgate,
pengasuh anak-anak Pendeta Schelling, seorang pendeta anggota parlemen dari
Partai Sosial. Miss Lydgate adalah gadis Inggris yang datang ke Wina dengan
tujuan untuk kuliah kedokteran. Liebermaan menduga ada trauma dari masa lalu yang
menyebabkan penyakit Amelia Lydgate. Adanya kepribadian ganda bernama
‘Katherine’ semakin menguatkan argumennya.
Novel ini juga menceritakan sekelumit tentang kisah cinta
Liebermann, kisah cinta sebagai bagian wajar dari kehidupan seorang lelaki
lajang, yakni tentang hubungannya dengan Clara yang tak kalah menarik, meski
bukan merupakan bagian utama novel. Kisah romansa antara Dokter Liebermann,
Clara dan Amelia Lydgate yang masih belum jelas di seri pertama The
Liebermann Papers dan mungkin akan lebih merebak dalam seri The
Lieberman Papers selanjutnya.
Frank Tallis membagi novel
ini ke dalam 6 bagian dengan 87 bab. Alur cerita yang tidak terburu-buru, namun
bab-babnya yang pendek dan
persuasif mampu membuat pembacanya untuk tidak meninggalkan buku ini karena
setiap bab memiliki keterkaitan yang erat dan sayang untuk menunda membacanya.
Tantangan bagi pembacanya adalah dengan mengingat banyaknya tokoh dalam novel
ini serta masing-masing peran dan latar belakang masing-masing tokoh.
Novel A Death in Vienna, tidak hanya berkutat dengan kriminal
dan misteri, tapi juga pembaca diajak mengenal romantisme Wina - Austria di
tahun 1902-1914 dengan kesan abad pertengahan yang begitu terasa. Kekhasan
budaya, musik-musik klasik, gedung-gedung peninggalan raja-raja terdahulu,
kendaraan omni bus dan kereta kuda menjadi ciri kota Wina pada saat itu.
0 komentar:
Post a Comment