Diterjemahkan dari : Vienna Blood
Penulis : Frank Tallis
Terbit Pertama : 2006
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Tebal : 584 hlm;
Terbit
di Indonesia : Cetakan ke-2, Desember 2007
Penerbit : Qanita
ISBN : 979-326-63-4
Vienna Blood merupakan novel kedua
seri Lieberman Papers yang ditulis oleh Frank Tallis dan masih menggunakan
tokoh utama Maxim Lieberman, murid dari Sigmund Freud. Lieberman merupakan
seorang psikoanalis yang membantu membanturekannya Inspektur Detektif Oskar
Rheinhardt membongkar kasus kejahatan dan misteri pembunuhan dalam novel Vienna
Blood ini.
Dalam novel ini pembunuhan yang
diceritakan memiliki tingkat kesadisan yang melebihi kasus pembunuhan di buku
sebelumnya a Death in Vienna. Dimulai dengan kasus pembantaian di Hildegard,
seekor anakonda telah dibelah menjadi tiga bagian. Setelah itu, terjadi
pembantaian kedua yang menewaskan seorang wanita bordil dan tiga orang pelacur
yang merupakan anak asuhnya dengan sangat mengerikan. Di lokasi pembantaian
kedua ditemukan buku catatan hutang yang menimbulkan dugaan sementara bahwa
pelaku pembunuhan adalah salah satu dari pelanggan mereka dan jejak simbol berupa
salib yang dibuat menggunakan darah di dinding.
Seolah-olah rangkaian kesadisan ini
belum cukup, selanjutnya seorang penjual ayam ditemukan tewas ditikam dengan
sebilah pedang dan sebuah grendel yang dijejalkan ke dalam tenggorokannya.
Ternyata pembunuhan berantai ini belum usai. Lagi-lagi pembunuhan itu terjadi
dengan penuh kesadisan. Seorang pelayan lelaki asal Nubia tewas dibunuh dengan
alat kelamin yang tercerabut dan tenggorokan terbelah.
Rasa galau meliputi Max Libermann
akan cintanya terhadap calon pendamping hidupnya, Clara Weiss. Dalam perkara
cintanya dengan Clara, Max tidak lebih bersemangat dan bergairah dibandingkan
saat ia bersama Amelia Lydgate, seorang pengasuh pendeta asal Inggris yang
merupakan mantan pasiennya.
Lieberman dan Reindhart dibuat
pusing dengan misteri pembunuhan sadis ini. Frank Tallis begitu pintar meramu
kronologi pembunuhan yang tidak mudah terpecahkan dengan alur cerita yang
menarik dan menegangkan. Setelah kasus ini diselidiki secara berkala, apik dan
mendalam oleh Max dan Oscar, akhirnya ditetapkanlah satu-satunya orang yang
diduga sebagai pelaku.
Vienna Blood, novel Thriller
Psikoanalisis dengan 4 bagian dan 88 bab-bab pendek yang menurut saya bagus
karena saat membaca novel tersebut pembaca akan dibuat ikut berfikir mengenai
pemecahan kasus, apa latar belakang kasus, menebak pelaku dan menebak kronologi
terjadinya kasus. Cocok bagi pembaca yang menyukai cerita detektif, kasus-kasus
yang rumit dan sulit terpecahkan. Novel ini juga menambah pengetahuan pemmbaca
dengan ilmu-ilmu psikologi yang dituangkan oleh penulis. Tantangan bagi
pembaca, sama seperti pada novel sebelumnya yaitu alur cerita yang lamban
dengan tokoh yang banyak membuat pembaca harus mengingat-ingat para tokoh
tersebut sampai kasus tersebut terpecahkan.
0 komentar:
Post a Comment