Hidup manusia lambat laun akan
berakhir. Kehidupan akan berakhir dengan kematian. Dunia tempat persinggahan
dan tempat mengumpulkan bekal untuk akhirat. Apa yang kita perbuat di dunia
akan kita peroleh balasannya di akhirat. Apa yang kita tanam di dunia ini, maka
kita akan menuai hasilnya di akhirat kelak. Kita memang diperintahkan untuk
beribadah kepada Allah untuk menjadikan derajat kita mulia di akhirat kelak di
sisi Allah swt. Namun hal tersebut bukan berarti kita hanya fokus saja pada
akhirat dengan melupakan dunia yang justru media untuk mencapai akhirat
tersebut. Dengan dunia lah kita melakukan muamalah. Menjadi manusia yang
dikenal baik dan dipandang mulia dengna keshalehan kita. Maka dari itu,
janganlah kita melupakan dunia sebagaimana firman Allah swt :
وَابْتَغِ
فِيمَا ءَاتَاكَ اللهُ الدَّارَ اْلآخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ
الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكَ وَلاَ تَبْغِ الْفَسَادَ فِي
اْلأَرْضِ إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
)سورة القصص:(77
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan. QS. Al Qashash: 77
Jelas
sudah dalam ayat di atas bahwa kita tidak boleh melupakan dunia. Karena dengan
dunia lah kita dapat menjadi insan yang baik, yang dikenal banyak orang sebagai
hamba yang shaleh yang suasana menjadi nyaman dengan keberadaan kita dan
keberadaannya dirindukan saat kita tidak ada. Baik buruknya kita di mata
manuisa adalah bagaimana mereka mengenang kita saat kita sudah tiada. Torehkan
sesuatu yang membuat nama kita abadi. Buatkah karya yang membuat dunia mengenal
kita. Buatlah diri kita menjadi manusia yang penuh akan manfaat untuk sesama.
0 komentar:
Post a Comment