Mereviu buku, bukanlah sesuatu
yang mudah untuk orang lakukan. Bukan sulit dalam pengerjaannya, tapi
kemalasanlah yang sering mengurungkan niat seseorang untuk membuat sebuah reviu
buku yang sudah dibaca. Reviu merupakan kegiatan meninjau kembali buku yang
sudah dibaca dan ditulis hal yang kita dapat dari buku tersebut melingkupi
garis besar isi buku dan hikmah atau amanah yang didapat dari buku tersebut.
Di Indonesia sejak beberapa tahun
yang lalu muncul GLS (Gerakan Literasi Sekolah) yang mengajak kepada seluruh
bangsa Indonesia untuk giat membaca dan menulis demi menciptakan bangsa yang
literat dan meningkatkan minat baca bangsa Indonesia. Di Jawa Barat terdapat
program WJLRC (West Java Leader’s Reading Challenge) yang merupakan turunan
dari GLS tersebut yang merupakan tantangan bagi masyarakat Jawa Baat untuk
banyak membaca dan kegiatannya tentu berhubungan dengan membaca dan menulis.
Berikut ini ada tiga teknik reviu
buku yang ditetapkan oleh tim WJLRC untuk para pembaca yang sudah meyelesaikan
bacaannya.
1. Teknik Paragraf AIH
Teknik paragraf
AIH adalah teknik reviu yang penyusunannya berbentuk paragraf dengan struktur
paragraf sebagai berikut:
Alasan, yaitu alasan
mengapa pembaca memiih buku tersebut
Isi, yaitu berisi
gagasan tentang isi buku yang menarik
Hikmah, yaitu
paragraf yang mengungkapkan pesan moral dari buku yang dibaca
2. Teknik Y Chart.
Teknik Y Chart
adalah teknik reviu dengan melaporkan hal yang telah diindra (dilihat, didengar
dam dirasa) dari suatu buku yang telah dibaca. Laporan yang telah disusun
tersebut disusun dibagian batas garis huruf Y atau dibagi ke dalam tiga hal
yang telah diindra/ meliputi:
Insight: Hal
berkesan “terlihat” dalam bacaan
Ideas: Hal
berkesan “terdengar” dari bacaan
Learning: Pembelajaran
atau hikmah yang terasa dalam bacaan
3. Teknik Fishbone
Fishbone secara
bahasa artinya tulang ikan. Dalam reviu buku, teknik fishbone merupakan teknik
untuk menelaah atau mencari informasi dari suatu buku/informasi yang dibangun
oleh kata tanya 5W 1H (what, when, where, why, who, dan how).
What (peristiwa
apa yang terjadi?), berhubungan dengan kejadian atau peristiwa yang diliput
atau ditulis.
When ( kapan
peristiwa tersebut terjadi?), berhubungan dengan waktu kejadian.
Where (di mana
peristiwa itu terjadi?), berhubungan dengan tempat kejadian atau peristiwa itu.
Why (mengapa
peristiwa tersebut bisa terjadi?), berkaitan dengan penyebab terjadinya
peristiwa.
Who (siapa yang
terlibat dalam peristiwa itu?), digunakan untuk mendeteksi siapa saja yang
terlibat dalam peristiwa itu, baik pelaku, korban, saksi mata, dan sebagainya.
How (bagaimana
tindak lanjutnya/ bagaimana kejadiannya?), berkaitan dengan kronologi atau
proses kejadian itu.
Jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut, ditempelkan hingga menyerupai bentuk ikan.
Silahkan perhatikan gambar di bawah ini!
0 komentar:
Post a Comment