Judul Buku: The Kill Order
Diterjemahkan dari : The Kill Order
Penulis : James Dashner
Terbit Pertama : 2012
Penerjemah: Yunita Candra
Tebal : 430 hlm
Terbit
di Indonesia : Cetakan ke-1, Juli 2015
Penerbit : Mizan Fantasy
ISBN : 978-979-433-892-6
Teresa merenung. Merenungkan
tentang WICKED, tentang dirinya dan Thomas yang akan memasuki Maze. Mereka tahu
bagaimana jika mereka masuk. Ya, mereka akan kehilangan ingatan mereka. Dalam
renungannya, Ia bertanya-tanya apakah kehilangan ingatannya itu akan berbanding
lurus dan pantas dengan hasil yang akan dicapai dalam eksperimen WICKED. Ternyata
renungan Teresa hanya sebatas prolog dalam buku ini.
Buku ini merupakan prekuel dari 3
buku sebelumnya. 13 tahun yang lalu. Sebelum WICKED dibentuk. Mark dan Trina
yang menjadi tokoh utama dalam seri ke-4 ini. Apakah mereka orang tua dari
Thomas? Mark sudah lama mengenal Trina, juga menyimpan rasa pada Trina. Mereka
berdua bersama beberapa teman seperjalanan bermukim di salah satu bagian hutan,
berusaha bertahan hidup. Mereka merupakan orang-orang yang selamat dari tragedy
Solar Flare.
Bermula dari datangnya Berg ke
pemukiman tempat Mark dkk tinggal. Anggapan Mark, mereka adalah penyelamat yang
datang dan hendak membantu mereka. Dugaan mereka salah! Mereka datang tidak
dengan damai, melainkan menghujani para penduduk dengan ratusan anak panah.
Untuk melindungi teman-teman dan penghuni lain, Mark dan Alec mengejar Berg itu
dan berhasil menyusup ke dalamnya. Hingga Mark menemukan sebuah petunjuk. Anak
panah yang ditembakkan kepada para penduduk itu bukan anak panah biasa, namun
anak panah yang mengandung virus berbahaya, cikal bakal dari virus Flare.
Ternyata para ilmuwan salah memprediksi. Virus itu tidak langsung membunuh
korbannya, melainkan menular, menyebar, dan membuat penderita kehilagan akal
sehatnya dan bertindak semaunya. Mengurangi populasi manusia di Bumi lah tujuan
asal dari penyebaran virus itu. Seperti judul bukunya The Kill Order (Perintah
Membunuh).
Hal tersebut diketahui Mark dan
Alec saat mereka tiba di pemukiman dengan aroma tak sedap khas bangkai.
Ternyata para penduduk sudah banyak yang tewas, da nada juga yang bertingkah
aneh dan tak wajar, salah satu di antaranya adalah rekan seperjuangan mereka
sendiri. Mark berusaha mencari jawaban dari kebingungannya, bertemu dengan
kelompok yang sama-sama diserang oleh hujan panah beracun, hingga menemukan
seorang anak kecil yang kebal terhadap virus tersebut meski bocah itu juga
terkena panah tersebut. Mereka terus berjuang untuk bertahan hidup dari kejaran
para Crank, menyusup ke markas penjahat penyebar virus, hingga menyelamatkan
Deedee bocah kebal virus untuk berada di posisi yang aman, yang mungkin
nantinya akan diteliti kenapa dia bias kebal terhadap virus mematikan itu.
Epilog dari buku ini menceritakan
saat ibu Thomas yang dengan berat hati menyerahkan Thomas kepada WICKED, sama
dengan adegan yang ada pada prolog Film The Scorch Trials. Memang epilog dengan
cerita di buku sama sekali tidak ada kaitannya. Namun bias saja semua itu
diungkap dan dapat diambil benang merahnya setelah membaca seri ke-5 dari buku
ini, The Fever Code.
Buku seri ke-4 ini meski sedikit
mengecewakan karena ternyata Mark dan Trina hanya merupakan tokoh dalam sejarah
saja, yang taka da kaitannya dengan terbentuknya Maze dan para Glader. Namun,
saya tetap menikmati ceritanya dengan alur yang cepat (khas novel The Maze
Runner). Sempat diceritakan pula kejadian saat Solar Flare itu terjadi. Saat
Mark dan kawan-kawannya berlarian di rel kereta bawah tanah, saat berlarian
menghindari banjir air panas, menaiki gedung demi menyelamatkan diri mereka.
Semuanya diceritakan dalam gambaran mimpi-mimpi Mark.
0 komentar:
Post a Comment