Diterjemahkan dari : Digital Fortress
Penulis : Dan Brown
Terbit Pertama : 1998
Penerjemah: Ferry Halim
Tebal : 600 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-7, Juli 2006
Penerbit : Serambi
ISBN : 979-1112-50-9
Sebuah ancaman muncul. NSA (National Security Agency) lembaga rahasia Amerika Serikat yang menangani pemecahan sandi-sandi untuk melindungi data-data penting dari para hacker dan penyusup atau serangan-serangan virus memiliki mesin rahasia canggih pengurai sandi bernama TRANSLTR. Ensei Tankado, salah seorang kriptograf NSA, menentang penggunaan mesin itu karena NSA tidak menyertakan sebuah program di TRANSLTR yang dapat mencegah NSA menguping hubungan komunikasi orang-orang yang taat hukum di seluruh dunia, dimana kunci program tersebut dipegang oleh Kantor Federal dan Departemen Kehakiman. Tankado menganggap hal ini sama saja dengan memasang alat penyadap di setiap telepon di seluruh dunia. Oleh karena protes Tankado tidak ditanggapi, Tankado pun berhenti dari NSA. Tankado pun membuat software 'asing' dan memasukannya ke dalam TRANSLATR yang dinamakan benteng digital. Tankado berhasil menyudutkan NSA. Tankado mengancam jika NSA tidak memberitahu pada publik tentang penggunaan TRANSLTR, maka ia akan menjual kunci sandi tersebut kepada pihak lain. Dan kalaupun NSA melakukan sesuatu padanya, rekan rahasianya akan langsung mempublikasikan kunci sandi itu ke seluruh dunia.
Trevor Strathmore wakil direktur NSA, yang kemudian memanggil Susan Fletcher yang juga seorang kriptografer dan menduduki posisi penting di NSA untuk menyelesaikan masalah ini. Dikatakan bahwa, Ensei Tankado telah menyusupkan virus pada TRANSLTR dan belum dapat dipecahkan. Sayangnya saat Strathmore dan susan baru saja memulai untuk memecahkan masalah tersebut, Tankado yang berada di Spanyol telah terbunuh. Tankado meninggalkan kunci sandi pemecah virusnya pada cincin yang dikenakannya dan pada seseorang di mana ia berniat untuk menjualnya.
Sementara, Strathmore tidak mau tinggal diam begitu saja, ia pun mengutus Tunangan susan, David Becker adalah seorang profesor di Universitas Georgetown, ahli bahasa asing. Keberadaan seorang David Becker yang mampu menguasai berbagai bahasa, membantu pekerjaan Susan dalam memecahkan kode.
David Becker ke Spanyol sebagai orang sipil yang tidak berhubungan dengan NSA untuk mengambil cincin tersebut pada barang-barang yang ditinggalkan Tankado di Spanyol. Selain itu, karena Becker menguasai banyak bahasa, diharapkan tidak mengalami kesulitan untuk melakuan tugas itu.
Ambisi Strathmore terhadap pemecahan masalah ni justru malah memperkeruh suasana dan memperuit semuanya. Strathmore yang termakan umpan Tankado telah memotong jalan penyaring Gauntlet, suatu program disinfektan yang memeriksa dokumen-dokumen yang akan masuk ke TRANSLTR agar bebas dari virus. Karena kesalahan Strathmore inilah, bank data utama yang berhubungan dengan TRANSLTR juga terinfeksi virus. Tanpa perisai itu, seluruh data dalam bank data bisa diakses siapa saja. Satu-satunya yang dapat menghentikan aksi virus itu hanyalah kode yang terdapat di cincin Tankado. Selanjutnya, bank data yang berisikan cetak biru dari senjata-senjata canggih, analisis-analisis dan proposal untuk operasi terselubung, dan data-data vital lain yang dirahasiakan di semakin terancam.
Novel Dan Brown kali ini berbasis teknologi komputer. Khas Dan Brown dengan gaya intelektualnya mengupas mengenai program komputer, virus, worm, keamanan data internasional, dan tentunya lembaga NSA sebagai objekya. Memberikan pembaca berbagai pengetahuan yang dibalut dengan teka-teki penuh misteri menjadikan novel ini menjadi sebuah bacaan yang menyedot pembaca untuk tidak berhenti membaca.
Kekurangan dari novel ini mungkin dari segi istilah-istilah teknologi yang asing dan jarang didengar, sehingga pembaca (termasuk saya) harus googling tentang istilah-istilah tersebut. Tapi tidaklah rugi, pengetauan kita jadi semakin bertambah. Bagi para pecinta komputer atau pecinta cerita misteri dan teka-teki, coba baca novel ini. Recomended pokonya.
0 komentar:
Post a Comment