Diterjemahkan dari : Angels and Demons
Penulis : Dan Brown
Terbit Pertama : 2000
Penerjemah: Isma B. Koesalamwardi
Tebal : 680 halaman
Terbit
di Indonesia : Cetakan ke-12, April 2007
Penerbit : Serambi
ISBN : 979-16-0029-5
Berawal dari Robert Langdon yang
terbangun oleh dering telepon dari Maximilian Kohler, Direktur CERN (Conseil Europeen pour la Recherche
Nucleaire) dan menerima foto melalui faks tentang berita pembunuhan Leonardo
Vetra, seorang pastor sekaligus ahli fisika dengan kondisi yang mengenaskan.
Leher patah dengan kepala yang diputar ke belakang, luka bakar di dada dengan
cetakan ambigram bertuliskan “illuminati” dan rongga mata yang kosong karena matanya
yang hilang dicuri. Vetra dibunuh karena ia berhasil membuat sebuah penemuan
dengan adanya fasilitas pembuatan antimateri, Antiproton Decelerator. Langdon
diundang datang ke CERN di Jenewa Swiss untuk memeriksa dan menjelaskan simbol
dari organisasi yang sudah lama tak terdengar. Di tempat ini lah Langdon
bertemu dengan Vittoria Vetra anak angkat dari Leonardo Vetra yang diadopsi
dari sebuah asrama yatim piatu Katolik bernama Ofranotrofio di Siena ahli
fisika yang berhubungan dengan biologi.
Vittoria sangat terpukul atas kabar
kematian ayahnya yang dibunuh secara sadis dan antimateri yang ternyata dicuri
padahal tak seorangpun tahu bahwa dirinya dan ayahnya menciptakan benda itu.
Bersamaan dengan itu, Kohler mendapat telepon dari Vatikan, mengabarkan tentang
keberadaan antimateri. Langdon dan Vittoria berangkat ke Vatikan Italia untuk
memastikan hal itu. Dalam hal ini Vittoria merasa dirinya lah yang bertanggung
jawab atas bahaya yang akan ditimbulkan antimateri di Vatikan. Ia tahu persis
jika sampai antimateri ini kehabisan tenaga batrenya, maka Vatikan akan berubah
menjadi sebuah kawah yang besar akibat ledakan yang disebabkan oleh benda
ciptaannya itu. Ia berusaha keras untuk menemukan antimateri sebelum ada korban
yang jatuh.
Hari itu merupakan hari ke-15
semenjak Paus Fransiscus wafat, yang artinya hari itu adalah hari di mana para
kardinal dari seluruh dunia berkumpul untuk memilih Paus yang baru. 165
kardinal dari seluruh dunia dikumpulkan di Basilika Santo Petrus. Hari yang
mendebarkan dan sangat menentukan untuk umat Katolik di seluruh dunia.
Langdon dan Vittoria bukan saja
dihadapkan pada pencarian antimateri yang disimpan si pencuri dan siap meledak tepat
jam 12 malam, seorang hassasin beraksen Arab yang bekerja untuk Illuminati
ternyata menelpon Vatikan dan memberi kabar bahwa ia telah menculik
empat Preferiti, yaitu empat orang kardinal yang di unggulkanan sebagai
kandidat Paus berikutnya. Si hassasin mengancam akan membunuh keempat kardinal
itu secara berurutan setiap jamnya dan dimulai pukul 8 malam tepat dan menjadi
korban di altar ilmu pengetahuan. Pemilihan Paus pun tak membuahkan hasil tanpa
empat Prefetti. Sudah dua kali pemilihan
dan asap warna hitam yang mengepul dari Kapel Sistina. Masalah
berikutnya pun muncul dari BBC London yang menyiarkan bahwa mendiang Paus
diduga meninggal bukan karena serangan stroke, melainkan karena diracun.
Langdon berusaha menemukan empat
kardinal yang diculik itu dengan memecahkan kode-kode dan teka-teki dari Illuminati.
Di mana empat altar pengetahuan itu? Langdon menangkap kode dari si hassasin
tentang empat altar pengetahuan dan meminta izin untuk mengakses ruang arsip
Vatikan untuk mencari buku Diagrama yang ditulis Galilleo. Berbekal dari
petunjuk dari buku Galileo dan beberapa karya dari Bernini, Langdon berusaha
mencari dan menemukan empat altar pengetahuan dan berusaha membongkar siapa
dalang dibalik peristiwa ini. Langdon berhasil menemukan empat kardinal di empat altar pengetahuan, namun saat Langdon
menemukan keempatnya ia terlambat menyelamatkan para kardinal itu. Langdon
kehilangan Vittoria saat ia menemukan kardinal ketiga. Vittoria dibawa oleh
hassasin. Empat kegagalan itu, tidak memyurutkan semangat Langdon. Langdon
menemukan tempat terakhir, markas besar Iluminati di Gereja Santa Angelo
sekaligus tempat si hassasin menyekap Vittoria. Di tempat itu Langdon bertarung
dengan si Hassasin dan nyaris Langdon terbunuh oleh si Hassasin jika Vittoria
tidak membantunya dan mengempaskan si Hassasin keluar jendela hingga terjatuh
dan tewas seketika.
Waktu terus berputar dan
hitungan mundur terus berjalan. Langdon dan Vittoria langsung menuju Vatican
melalui Il Passeto, terowongan rahasia yang mengubungkan Santa Angelo
dan Basillika Santo Petrus. Sesampainya di Basillika Langdon dan Vittoria
mengetahui bahwa Kohler sudah datang terlebih dahulu dan sedang bertemu dengan
camerlengo. Menyadari akan hal itu, mereka takut Kohler adalah dalang di balik
penculikan dan pembunuhan prefetti. Akhirnya mereka memutuskan untuk segera
membunuh Kohler, namun sebelum meninggal, Kohler sempat memberikan sebuah kaset
rekaman kepada Langdon. Camerlenggo yang mengakui dirinya telah mendapat pesan
dari Tuhan tentang tempat antimateri itu berada, langsung menuju makam Santo
Petrus, tempat antimateri itu disembunyikan. Ia membawa benda itu ke pemukaan
dan mengunakan helikopter ntuk menerbangkan antimateri itu dengan dirinya.
Langdon pun ikut dalam helikopter itu dan berhasil lolos dan selamat dari
ledakan. Setelah mendapatkan perawatan dari tim medis, Langdon memutar kaset
yang diberikan Kohler, barulah mereka sadar bahwa Camerlengo lah otak semua
ini. Akhirnya Camerlengo mengakui semua kesalahannya dan bunuh diri dengan membakar
dirinya sendiri. Dia juga kaget dan menyesal karena ternyata Paus Fransiscus
yang ia bunuh adalah ayahnya. Pemilihan Paus dilanjutkan dan Mortati terpilih
sebagai Paus berikutnya.
Pembaca akan dibuat kagum dengan
karya Dan Brown ini. Meskipun novel ini bukan novel tentang teologi, tapi
didalamnya mempertanyakan kembali keberadaan Tuhan. Apa bedanya Dewa dengan
Tuhan jika sama-sama tidak bisa dibuktikan keberadaannya. Pertentangan antara
ideologi dan ilmu pengetahuan. Apakah keduanya dapat saling menopang atau kah
memang harus berjalan masing-masing. Buku ini sangat direkomendasikan bagi
pembaca yang senang mengkaji sejarah, ajaran kuno, dan permasalahan teologi.
Novel karya Dan Brown memiliki
keunggulan yang khas yaitu kemampuannya menulis imajinasi sebuah cerita yang di
dalamnya kaya dengan fakta-fakta yang dapat dibuktikan nyata adanya mengenai
bangunan-bangunan dengan detailnya, terowongan, jembatan, dan termasuk
organisasi Illuminati dan lembaga CERN. Dalam novel setebal 680 halaman ini Dan
Brown berhasil membuat pembaca terpukau. Perkiraan pembaca akan akhir dari
novel ini ternyata diuar dugaan. Banyak sekali kejutan-kejutan yang tak diduga
sebelumnya oleh pembaca. Luar biasa.
0 komentar:
Post a Comment