Judul
Buku: Sherlock Homes dan Laskar Jalanan Baker Street
(Misteri
Kematian Bintang Sirkus)
Diterjemahkan
dari : Sherlock Holmes and the Baker Street Irregulars
Penulis
: Tracy Mack dan Michael Citrin
Terbit
Pertama : 2006
Penerjemah:
Maria M. Lubis
Tebal
: 308 halaman
Terbit
di Indonesia : Cetakan ketiga, November 2010
Penerbit
: Qanita
ISBN
: 978-602-8579-23-0
Sherlock Holmes adalah seorang detektif yang cerdas dan
terhebat di Inggris Raya pada masanya. Dengan kemampuan deduksi luar biasa, dia
mampu menyimpulkan identitas dan latar belakang seseorang hanya dengan
melihatnya beberapa detik saja. Karya Sir Arthur Conan Doyle ini dihidupkan
kembali di abad 21 oleh pasangan Tracy Mack dan Michael Citrin, seorang editor
dan asisten pengacara yang sangat memuja Sherlock Holmes dengan petualangan
baru dan dari sudut pandang yang berbeda dengan karya pencipta aslinya. Karya
Conan Doyle mengambil sudut pandang dari sahabat Holmes yaitu Dr. John Watson
yang menceritakan petualangan Holmes, namun Tracy Mack dan Michael Citrin
mengambil sudut pandang dari Wiggins, salah satu dari anak-anak yang menyebut
mereka Laskar Jalanan Baker Street. Dalam novel karya Mack dan Citrin,
merekalah yang terlihat lebih dominan, sekaligus sebagai tokoh sentral yang
membantu pemecahan kasus yang ditangani Holmes.
Kematian bintang Walenda bersaudara menjadi pembuka
petualangan Holmes dan Laskar Jalanan Baker Street dalam novel ini. Walenda
bersaudara yang merupakan bintang Sirkus Grand Barboza tewas karena terjatuh dari tali akrobat saat
mereka melakukan atraksi berjalan di tali. Tali akrobat yang mereka gunakan
putus secara misterius, dan membuat mereka terjatuh menghujam tanah dan tewas.
Hal tersebut memicu ketegangan penonton yang menyaksikan pertunjukan dan
dianggap sebagai kecelakaan paling mengerikan sepanjang sejarah bisnis
pertunjukan.
Pada saat yang sama terjadi peristiwa di tempat lain yaitu
istana Buckhingham Inggris. Holmes menangani kasus lain, yaitu kasus pencurian
buku The Stuart Chronicle. The Stuart Chronicle merupakan buku kerajaan yang
berumur dua ratus tahun dan bertatahkan batu-batu mulia lambang kekuasan
kerajaan. Pada saat itulah Laskar Jalanan Baker Street diminta bantuan oleh
Holmes untuk membantu membereskan kasus tersebut. Mereka diutus oleh holmes
mencari informasi yang akurat mengenai pembunuhan Walenda bersaudara dari
tempat sirkus Barboza. Anak-anak itu berhasil mengumpulkan data-data mengenai Walenda
bersaudara orang-orang yang berkaitan dengan kematian Walenda bersaudara.
Ternyata ada Walenda keempat yaitu Cesar Walenda yang menghilang beberapa hari
yang lalu bersama Penelope seorang asisten seorang pelempar pisau bernama
Zoloft. Orlando Vile, seorang penjual tali juga dihubungkan dengan kematian
Walenda bersaudara karena dia sempat bersama keempat Walenda dan Penelope
selama beberapa hari. Holmes menduga kasus jatuhnya tiga Walenda yang tewas
bukan karena kecelakaan melainkan pembunuhan berencana.
Sesuatu yang mengejutkan ditemukan Holmes saat melakukan
penyelidikan di istana. Nyaris tidak ada bekas jejak kaki di karpet. Tapi
Holmes menemukan darah dan bekas seperti gesekan sebuah tali di jendela. Holmes
menduga bahwa kasus sirkus dan istana Buckingham memang ada kaitannya dan
Orlando Vile lah yang diduga sebagai pelaku pencurian dan pembunuhan berencana
Walenda bersaudara. Holmes meminta Wiggins untuk membantunya mengintai Orlando
Vile di sebuah dermaga untuk menguak kejahatannya. Wiggins pun memilih beberapa
anak untuk membantu tugas yang diberikan Holmes. Di dermaga Holmes bertemu
dengan Profesor Moriarty. Yang merupakan musuh besarnya. Moriarty dianggap oleh
orang yang paling berbahaya yang pernah Holmes kenal. Dari pertemuannya dengan
Moriarty, ia mneyimpulkan bahwa Moriarty lah dalang dari semua ini. Holmes
gagal menangkap profesor Moriarty di dermaga, tapi ia berhasil merebut The
Stuart Chronicle. Begitu juga Laskar Jalanan Baker Street berhasil menangkap
Orlando Vile.
Beberapa waktu setelah penangkapan Orlando Vile, Ozzie
kembali ke kantor duplikat dokumen tempat ia bekerja. Sungguh tak disangka
ternyata seseorang memintanya untuk menduplikat sebuah buku yang ia kenal. Buku
itu adalah buku The Stuart Chronicle, dan orang yang menyuruhnya adalah
profesor Moriarty. Holmes dan Laskar Jalanan Baker Street datang untuk
menyelamatkan Ozzie. Dengan konfrontasi yang terjadi antara Holmes dan
orang-orang Moriarty, Ozzie pun berhasil diselamatkan. Tak hanya Ozzie yang
berhasil diselamatkan, tapi juga The Stuart Chronicle berhasil direbut dan
dikembalikan ke tempat asalnya.
Mack dan Citrin menjadikan Laskar Jalanan Baker Street sebagai
fokus atau tokoh sentral dalam novel ini. Holmes tetap menjadi tokoh yang
memecahkan akhir dari kasus ini meskipun kehidupan Wiggins dan kawan-kawan
lebih disorot. Bahasa yang ringan dan mudah dicerna, cerita yang singkat tapi
masih dengan trik yang rumit dan tak terbayang oleh saya sebagi pembaca menjadi
kelebihan dari novel ini.
Kelemahan novel ini bagi saya adalah dominasi Laskar Jalanan
Baker Street dalam cerita ini dari pada Sherlock Holmes sang detektif,
mengingat tokoh utama dalam judul novel ini adalah Sherlock Holmes. Selebihnya,
dari segi konten dan cerita, novel ini tetap asik dan menarik untuk dibaca.
.
.
0 komentar:
Post a Comment