Minggu pagi, saya dan kawan-kawan remaja masjid berencana
untuk mengunjungi Gunung Galunggung di Tasikmalaya Jawa Barat. Sekalian makan-makan
di tempat tinggal di kampung salah satu dari pengurus DKM hehe. Berangkat dari Cileunyi pukul setengah 8 pagi dan tiba di
lokasi pukul 11 siang karena memang agak macet saat memasuki kawasan
Tasikmalaya.
Untuk mencapai kawah Galungggung tdk terlalu sulit, dari
tepi jalan Bandung-Tasikmalaya tepatnya di kawasan Indihiang belok kanan kearah
selatan, menempuh 15km jalan desa yg agak sempit bercabang-cabang tanpa plang
penunjuk jalan yg jelas, cukup membingungkan pada awalnya, jadi harus sering
bertanya. Juga akan sering berpapasan dgn truk pasir yg kadangkala salah satu
kendaraan harus mundur krn di bbrp bagian jalan dan belokan yg sempit
Saat ini Gunung Galunggung dapat didekati dgn aman. Kepundan
Galunggung pun saat ini sudah diberi 620 anak tangga yang terlihat tanpa ujung dengan jarak sekitar 200m menuju kawah utama. Sejauh mata memandang terlihat
pepohonan berwarna hijau, dengan batangnya yang nampak masih kecil-kecil. Memandang
kearah dalam, dpt disaksikan 40 ha danau baru bentukan letusan 1982 berwarna
kehijauan. Dari bibir kawah kita bisa melihat kota Tasik membentang.
Air danau dijaga tidak melebihi 1 juta m3 dgn mengalirkan
sisanya melalui terowongan pelimpah ke sungai Cibanjaran dan Cikunir di timur
kaldera. Air sungai yang cukup hangat, bisa dinikmati di pemandian bernama
Cipanas atau sungainya yg berada 3km sebelum kawah tak jauh dari tempat parkir
bawah.
Di area objek wisata kawah tersebut juga banyak terdapat
warung-warung makan yang menjajakan, masakan, makanan-makanan ringan dan
minuman segar. Di tengah-tengah kawah ada sebuah gugusan pulau kecil yang di
atasnya terdapat bendera Indonesia Merah Putih yang berkibar dengan gagahnya.
0 komentar:
Post a Comment