Tuesday, January 13, 2015

TITANIC DAN MISTERI YANG TENGGELAM

Titanic merupakan yang kedua dari tiga kapal penumpang super yang bertujuan untuk mengawali perniagaan perjalanan trans-Atlantik. Dimiliki oleh White Star Line dan dibuat di galangan kapal Harland and Wolff, Titanic merupakan kapal uap penumpang terbesar di dunia pada masa peluncurannya. Pada saat pelayaran pertamanya, Titanic menabrak gunung es pada 23:40 (waktu kapal), Minggu, 14 April 1912, dan tenggelam dua jam empat puluh menit kemudian pada 2:20 pagi hari Senin.

Bencana tersebut mengakibatkan kematian lebih 1.500 orang, menjadikannya sebagai bencana laut terburuk semasa aman dalam sejarah dan sampai kini paling termashyur. Titanic dilengkapi dengan teknologi paling maju pada masa itu dan orang awam percaya bahwa ia “tidak mungkin tenggelam”. Ia amat mengejutkan bagi orang banyak bahwa walaupun dengan teknologi modern dan awak kapal yang berpengalaman, Titanic masih tenggelam dengan jumlah kematian yang tinggi. Kegairahan media massa mengenai korban terkenal Titanic, legenda mengenai apa yang terjadi di atas kapal, mengakibatkan undang-undang laut diganti, dan penemuan kapal yang pecah pada 1985 oleh pasukan yang diketuai oleh Jean-Louis Michel dan Robert Ballard menjadikan Titanic terkenal pada tahun berikutnya.


PEMBUATAN


Kapal Titanic merupakan kapal penumpang milik White Star Line, dibangun di galangan Harland and Wolff di Belfast, Irlandia Utara, didisain untuk menyaingi Lusitania dan Mauretania milik Cunard Line. Titanic, bersama kapal saudaranya kelas-Olympic, Olympic dan yang akan dibuat Britannic (pada awalnya dinamakan Gigantic, bertujuan menjadi kapal paling mewah dan terbesar yang pernah dibuat. Pembuatan RMS Titanic, dibiayai oleh hartawan Amerika, J.P. Morgan dan perusahaannya International Mercantile Marine Co., dimulai pada 31 Maret 1909. Badan kapal Titanic dilancarkan pada 31 Mei 1911, dan perlengkapan dalam disiapkan pada 31 Maret tahun berikutnya. Titanic sepanjang 269 meter (882 kaki 9 inci) dan 28 meter (92 kaki 6 inci) lebar, seberat 46.328 ton kasar, dan ketinggian dari permukaan air ke geladak setinggi 18 meter (60 kaki). Walaupun ia melitupi lebih banyak ruang dan dengan ton kasar yang lebih itu, badan kapal Titanic sama panjang dengan kapal Olympic. Titanic dilengkapi dengan dua mesin berbalasan empat silinder, tiga pembesaran, mesin uap terbalik dan satu turbin Parsons bertekanan rendah yang menggerakkan tiga kipas. Terdapat 29 ketel dipanaskan oleh 159 pendiang arang batu yang mampu menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43 km/j). Hanya tiga dari empat cerobong kapal setinggi 19 meter (63 kaki) yang berfungsi; 4 cerobong yang digunakan sebagai pengudaraan, ditambah untuk menampakkan kehebatan kapal. Kapal Titanic mampu membawa 3.547 penumpang dan anak kapal dan, disebabkan ia membawa surat, namanya diberikan penambahan kata depan RMS dan juga sebagai kapal uap -SS (Steam Ship).

Untuk masa itu, fasilitas dan kemewahannya tidak dapat ditandingi. Ia menawarkan fasilitas kolam renang, ruang olahraga, pemandian Turki, perpustakaan dan gelanggang squash. Bilik umum kelas pertama dihias indah dengan panel kayu meluas, perabot mahal dan hiasan indah yang lain. 

Titanic dianggap sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian teknologi. Ia dianggap oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang "hampir tidak mungkin tenggelam." Titanic terbagi atas 16 ruang kedap air dengan pintu yang dikawal oleh kunci magnetik dan akan diturunkan hanya dengan menekan satu tombol dari dek kapal; bagaimanapun, sekat kapal tidak menghalangi keseluruhan ketinggian geladak (hanya sampai Dek-E). Titanic mampu terapung dengan sembarang dua ruang tengah dipenuhi air atau empat bagian pertama dipenuhi air; apabila lebih dari itu ia akan tenggelam.


PELAYARAN PERTAMA
Kapal Titanic memulai pelayaran pertamanya dari Southampton, Inggris, dalam perjalanan ke New York City, New York, pada Rabu, 10 April 1912, di bawah kendali Kapten Edward J. Smith. Ketika Titanic bergerak meninggalkan tempat berlabuh, kuasa sedutan yang dihasilkan oleh kapal tersebut menyebabkan kapal penumpang New York, yang berlabuh di dekatnya, putus tambatan dan ditarik begitu hampir (sekitar 4 kaki) dengan Titanic sebelum kapal tunda New York pergi. Kejadian tersebut melewatkannya berlepas selama satu jam. Selepas menyeberangi selat Inggris, Titanic berhenti di Cherbourg, Prancis, untuk menurun dan mengambil penumpang tambahan dan berhenti sekali lagi di Queenstown (sekarang ini dikenal sebagai Cobh), Irlandia, sebelum meneruskan pelayaran ke New York dengan 2.223 penumpang.

Titanic mempunyai tiga bagian kelas penumpang yang dipisahkan. Kelas ketiga juga dikenal sebagai geladak, terdiri dari kabin kecil di dek bawah, diduduki kebanyakan oleh pendatang yang mengharapkan kehidupan lebih baik di Amerika. Kabin dan bilik umum kelas kedua, terletak di bagian belakang, sama dengan fasilitas kelas pertama di kapal lain. Kebanyakan penumpang kelas kedua pada asalnya menempati kelas pertama di kapal yang lain tetapi, disebabkan mogok arang batu, dipindahkan ke Titanic. Kelas pertama merupakan bagian kapal yang paling mewah.

Sebagian dari orang yang terkenal turut belayar sebagai penumpang kelas pertama. Ini termasuk jutawan John Jacob Astor dan isterinya Madeleine Force Astor; pemilik kilang Benjamin Guggenheim; pemilik Macy, Isidor Straus dan isterinya Ida; jutawan Denver, Margaret "Molly" Brown; Sir Cosmo Duff-Gordon dan isterinya Lady Lucille Duff-Gordon; George Elkins Widener dan istrinya Eleanor; John Borland Thayer, isterinya Marian dan anak mereka yang berusia tujuh belas tahun, Jack; wartawan William Thomas Stead; Countess of Rothes; pembantu presiden AS Archibald Butt; pengarang dan tokoh masyarakat Helen Churchill Candee; pengarang Jacques Futrelle, dan isterinya May, dan rekan mereka, pengarah Broadway Henry dan Irene Harris; aktris film bisu Dorothy Gibson; dan yang lain. Turut bersama di kelas pertama adalah pengarah urusan White Star Line J. Bruce Ismay yang mencadangkan Titanic dan pembuat kapal Thomas Andrews, yang turut bersama untuk memantau sembarang masalah dan menilai prestasi keseluruhan kapal baru tersebut.

MALAPETAKA
Peringatan 100 tahun Tragedi TITANIC
Titanic tenggelam dan menewaskan 1.517 orang pada 15 April 1912. Kisah spektakuler dan sungguh luar biasa mengenai misteri tenggelamnya masih menyedot banyak perhatian.  Bila kita membicarakan mengenai penyebab tenggelamnya kapal yang dibuat untuk tidak tenggelam tersebut, memang terdapat berbagai kisah dan versi, baik yang bersifat mistis dan juga ilmiah.

Perayaan 100 tahun Titanic yang berlangsung 15 april 2012 lalu, juga masih banyak menimbulkan berbagai cerita mengenai tenggelamnya kapal raksasa tersebut. Versi tahayul atau mistis juga mempunyai ragam cerita dengan alur dan bumbu khas masing-masing.

Dalam satu cerita mistis mengenai tenggelamnya RMS Titanic, menyebut bahwa Titanic  terkena kutukan, karena membawa artefak kuno Mesir. Dalam perjalanannya Titanic mengangkut sebuah mumi kuno. Mumi itu milik seorang kolektor barang antik dari Inggris, Lord Canterville. Karena harganya yang begitu tingginya, maka tempat penyimpanannya dilakukan khusus dan ditempatkan didekat ruangan Kapten Smith. Masih menurut mereka yang mengetehui Mumi itu, bahwa Mumi yang dibawa kedalam Titanic adalah mayat seorang tukang Sihir, ahli nujum dan Peramal yang sangat sakti, hidup dalam jaman Amenophis IV. Diduga makamnya telah diketemukan di Tell el-Amarna. Mumi itu, seperti halnya mumi-mumi Mesir lainnya, mengenakan sangat banyak benda – benda jimat dan unsur-unsur mistis lainnya. Di bagian kepala, terdapat sebuah amulet, yang berisi gambar Dewa Osiris, disertai tulisan, yang berbunyi sebagai berikut: “Bangunlah dari tidur anda yang nyenyak; sorot mata anda akan mengalahkan segalanya, yang dilakukan terhadap anda”.

Disinyalir juga, Mumi sang peramal itu dapat mengeluarkan hal-hal yang berbentuk mistis dan diluar logika akal sehat, bahkan dapat mempengaruhi sistem navigasi dan serta terkadang memancarkan  kekuatan medan magnet yang amat kuat.

Lain lagi dengan teori dari Donald Olson, fisikawan dari Texas State University yang menjadi bagian tim astronomi forensik yang meneliti peran gravitasi bulan, terhadap keberadaan gunung es di jalur pelayaran Titanic. Hubungan  lunar ternyata bisa menjelaskan bagaimana gunung es yang luar biasa banyak ada di jalur yang dilalui Titanic,” kata Olson kepada kantor berita Reuters. Olson juga menyelidiki spekulasi ahli kelautan Fergus Wood bahwa pergerakan lunar mendekati bumi yang tidak biasa pada Januari  hingga Mei 1912. Kemungkinan pada waktu-waktu tersebut menghasilkan air pasang tinggi sehingga gunung-gunung es bergerak lebih jauh dari biasanya sampai terpisah dari Greenland dan mengapung sampai ke jalur pelayaran kapal.

Louise Patten
Namun ada hal yang mengejutkan banyak orang akhirnya terungkap mengenai misteri tenggelamnya Titanic. Adalah Louise Patten, seorang pengusaha wanita Inggris yang juga merupakan direktur perusahaan FTSE 100. “Kebenaran adalah kebenaran”, ungkapnya. Namun semua kebenaran tentang informasi tersebut tersembunyi dan terlindung dengan sangat-sangat baiknya selama hampir 100 tahun. “Kebenaran adalah kebenaran”, ungkapnya. Namun semua kebenaran tentang informasi tersebut tersembunyi dan terlindung dengan sangat-sangat baiknya selama hampir 100 tahun, good as gold. Ia mengatakan bahwa neneknya telah mengungkapkan sebuah rahasia ketika Patten berusia 16 tahun tetapi Patten dilarang untuk membocorkannya karena akan menyebabkan dua hal.

Pertama, rahasia ini akan menghancurkan nama baik almarhum kakeknya, Charles Lightoller, seorang penerima penghargaan pada Perang Dunia I yang juga merupakan pahlawan karena ambil bagian dalam operasi evakuasi Dunkirk pada 1940.
Kedua, rahasia ini akan mengubah sejarah serta membalikkan versi resmi dari tenggelamnya Titanic pada Minggu malam, 14 April 1912 yang menewaskan 1517 orang.

Kapten Edward John Smith
Akhirnya, pada usianya yang ke-56 tahun, dia membeberkan rahasia tersebut karena dinilainya merupakan waktu yang tepat. Lagipula, menurutnya, semua yang terlibat dalam peristiwa Titanic telah meninggal. Patten tidak ingin rahasia ini ikut hilang ketika dia meninggal nanti. Rahasianya ini juga dibaginya dalam novel terbarunya yang berjudul “Good as Gold”.  “Kakekku adalah seorang petugas nomor dua di Titanic,Charles (Herbert) Lightoller. Dia sedang berada di kabin ketika kapal itu menabrak gunung es. Dia menolak untuk ikut dalam sekoci penyelamat, karena keberuntunganlah dia akhirnya dapat hidup,” ujar Patten memulai ceritanya saat diwawancara oleh The Telegraph, Kamis 23 September 2010.

Patten menceritakan semua yang ibunya ceritakan dahulu. Patten mengatakan bahwa kakeknya meloncat ke air yang dingin saat Titanic tenggelam di perairan Grand Banks dekat pulau Newfoundland di Kanada. Kakeknya ikut terhisap air saat kapal tersebut terhisap ke dasar laut, kemudian terjadi ledakan pada kapal yang mendorong kakeknya ke permukaan. Beruntung, kapal penyelamat sedang berada di lokasi tersebut dan dia berhasil diselamatkan. 

William Murdoch
Ketika ditanya oleh Dewan Perdagangan Inggris dan Senat AS apakah dia melakukan percakapan setelah tabrakan dengan Kapten atau petugas pertama William (McMaster) Murdoch yang saat itu sedang bertugas, kakeknya menjawab tidak. Patten mengatakan bahwa kakeknya berbohong. “Setelah tabrakan terjadi, kakekku turun ke bawah dengan Kapten Edward John Smith dan Murdoch, menuju ke kabin Murdoch untuk mengambil senapan untuk menjaga keadaan jika terjadi kerusuhan ketika menurunkan sekoci. Kakek menceritakan bahwa bukannya mengendalikan Titanic memutari gunung es ke sebelah kiri, pengendali kapal Robert Hichens, panik dan memutarnya ke arah yang berlawanan,” ujar Patten.

Mungkin ini terdengar sebagai kesalahan yang tidak patut bagi pengemudi kapal sekelas Titanic, namun Patten menjelaskan semuanya. Dia mengatakan bahwa kapal uap Titanic masih menggunakan kemudi seperti kapal layar, yang disebut sebagai Tiller Orders. 

Pada kemudi seperti ini, jika ingin berbelok ke kanan, maka yang ditekan adalah yang ke arah kiri, begitu juga sebaliknya. Sedangkan kapal uap umumnya menggunakan Rudder Orders atau Helm Orders, yaitu kemudi yang berbelok persis seperti yang diinginkan. “Murdoch memberikan perintah Tiller Orders kepada Hitchins. Dalam keadaan panik, Hitchins memutarnya menggunakan Rudder Order persis seperti pada latihan”. “Mereka hanya punya empat menit untuk mengubahnya, ketika Murdoch mendapati kesalahan Hitchins dan mencoba memperbaikinya, semuanya sudah terlambat,” jelas Patten. Kemudian Patten menceritakan lagi rahasia yang lebih mencengangkan. Patten mengatakan bahwa Hitchin lah yang membuat kesalahan, namun yang membuat keputusan menenggelamkan kapal titanic yang menewaskan ribuan orang adalah pemilik Titanic sendiri, Bruce Ismay, pemimpin White Star Line. “Titanic menabrak gunung es pada titik vitalnya, namun menurut perkiraan kakekku, Titanic dapat mengapung dalam waktu yang lama. Tapi Ismay keluar dan tidak ingin investasi besarnya berada diam di tengah laut Atlantic dan tenggelam perlahan, atau diderek ke pelabuhan terdekat. Itu bukanlah publisitas yang bagus! Dia menyerukan Kapten untuk berjalan dengan pelan. Titanic dibuat tidak untuk tenggelam,” kisah Patten. Patten mengatakan bahwa Titanic bisa saja selamat dan tidak akan ada orang yang tewas jika kapal itu diam saja dan menunggu bantuan datang. Namun dengan berjalan perlahan, tekanan air laut memasuki lambung yang robek dan memenuhi setiap lantai satu persatu, itulah yang menyebabkannya tenggelam. 

Ditanya mengapa kakeknya berbohong selama ini, Patten mengatakan bahwa kakeknya terpaksa berbohong untuk melindungi orang banyak. “Ketika dia berada di sekoci, Bruce Ismay mengatakan kepada kakekku bahwa jika membocorkan hal ini, maka White Star Lineakan dinyatakan lalai dan tidak layak menerima asuransi”. Ismay mengatakan bahwa perusahaannya akan bangkrut dan semua orang akan kehilangan pekerjaannya jika semua rahasia ini terkuak. “Ini adalah kode kehormatan diantara orang-orang seperti kakek saya pada waktu itu. Jadi dia berbohong untuk melindungi pekerjaan orang lain,” jelasnya.

Jadi pada intinya, kejadian tenggelamnya Titanic ini bisa dibilang sabotase pemimpinWhite Star Line, Bruce Ismay agar mendapatkan asuransi! Ya, semua ini demi hanya untuk mendapatkan asuransi dengan mengorbankan ribuan nyawa para penumpangnya dalam perjalanan pertama perdana, dari Eropa ke Amerika.

Itulah kisah yang sebenar-benarnya yang diceritakan oleh Louise Patten tentang RMS (Royal Mail Ship) Titanic, “kapal terbesar yang takkan pernah tenggelam”, justru tenggelam pada awal pelayarannya!

Rumit dan begitu kompleksnya teori-teori mengenai tenggelamnya Titanic, hingga akhirnya generasi dari “Titanic Second Officer” , Charles Lightoller, mengungkapkan inti dari tenggelamnya Titanic. Karena Titanic benar-benar tidak akan tenggelam oleh sebab apapun kecuali memang dibuat tenggelam oleh penciptanya atau pemiliknya sendiri.

Sumber :
http://sejarah.kompasiana.com/
https://indocropcircles.wordpress.com/
http://www.wikipedia.org/titanic history/

0 komentar:

Post a Comment