Ular sanca bodo atau Python molurus, termasuk salah
satu jenis ular yang banyak dipelihara oleh pencinta reptil. Namun tidak
sedikit yang tidak menyadari bahwa ular sanca bodo yang biasa disebut juga
sebagai Asiatic Rock Python termasuk salah satu binatang langka yang dilindungi
undang-undang di Indonesia. Ular sanca bodo (Python molurus) dilindungi
berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999.
Ular sanca bodo terdiri atas dua anak jenis
(subspesies) yaitu Python molurus molurusyang dijumpai di India, Bangladesh,
Pakistan hingga Nepal dan Python molurus bivittatusyang hidup secara alami di
Indochina termasuk Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sumbawa, dan
Sulawesi). Ular sanca bodo dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Asiatic Rock
Python, Burmese Python, atau Tiger Python. Sedangkan dalam bahasa latin, ular
yang banyak dijadikan peliharaan ini disebutPython molurus (Linnaeus, 1758)
sebagai yang bersinonim dengan Coluber molurus (Linnaeus, 1758).
Ular sanca bodo termasuk ular besar lantaran mampu
mencapai panjang 9 meter, meskipun rata-rata hanya mencapai 5 meter saja. Berat
tubuh Burmese Python ini mampu mencapai 160 kg. Dikarenakan ukuran yang besar
serta panjangnya ular ini sangat tidak dianjurkan untuk pemula. Memelihara ular
ini diperluakan suatu keseriusan dan tidak jarang pula investasi yang sangat
mahal. Disebabkan karena tidak adanya penanganan yang memadai ular ini akan
menyebabkan kematian. Salah satu contoh adalah mengalungkan ular ini di leher.
Ular sanca bodo (Python molurus) mempunyai warna
dasar kulitnya coklat muda hingga coklat tua, ada pula yang kuning atau krem,
dengan belang-belang hitam atau coklat tua. Corak belang pada sanca bodoberupa
jaringan dengan mata jaring hampir berbentuk segi empat. Tersedianya jenis yang
banyak di penangkaran, sekarang bisa diperoleh bermacam warna dan jenis. Yang
paling populer adalah Albino, Hijau, labyrinth, Granit, Tiger.
Ular sanca bodo secara alami mendiami hutan tropis
basah. Ular ini senang berada ditempat yang tidak jauh dari air atau tempat lembab
bahkan kadang di dekat pemukiman. Ular sanca bodo lebih suka berada di tanah
dari pada bergulung di pohon, tetapi sesekall dia akan memanjat pohon untuk
mendapatkan sinar matahari guna menaikkan suhu tubuhnya.
Meskipun hewan ini termasuk binatang nokturnal
(beraktifitas di malam hari), namun sanca bodo juga senang berkeliaran disiang
hari. Hewan yang banyak dijadikan peliharaan ini mematikan mangsanya dengan
cara melilit tubuhnya. Makanan kesukaan sanca bodo antara lain tikus, luwak,
kera, bajing juga hewan besar seperti babi hutan, rusa dan kijang. Selain itu
mereka makan pula burung dan ayam hutan.
Seekor ular bodo betina sekali bertelur bisa
mencapai 40 butir bahkan lebih. Telur-telur tersebut akan menetas setelah 60-80
hari. Panjang anak yang baru menetas tersebut
berkisar 60-70 cm.
Ular sanca bodo tersebar di India, Bangladesh,
Pakistan hingga Nepal hingga ke Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam,
dan Malaysia. Di Indonesia, ular sanca bodo (Python molurus) dapat ditemukan di
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sumbawa, hingga sebagian Sulawesi. Beberapa dekade
terakhir, hewan melata raksasa ini juga dapat ditemukan di hutan di Florida
Amerika Serikat akibat banyak para pemeliharanya yang melepaskan hewan ini
begitu saja ke alam liar.
Ular sanca bodo meskipun mulai langka di Indonesia
tetapi populasinya masih dianggap banyak sehingga IUCN Redlist masih
melabelinya dalam status konservasi “Near Threatened” (Hampir Terancam). Satu
yang pasti, meskipun hewan melata ini banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan
namun banyak yang tidak mengetahui bahwa ular sanca bodo ini termasuk hewan
yang dilindungi sebagaimana saudara dekatnya sanca timor (Python timorensis)
lantaran semakin langka di alam liar.
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Animalia;
Filum: Chordata;
Kelas: Reptilia;
Ordo: Squamata;
Upaordo: Serpentes;
Famili: Pythonidae;
Genus: Python;
Spesies: Python molurus;
Subspesies: Python molurus molurus dan Python
molurus bivittatus
Nama Ilmiah (latin): Python molurus;
Sinonim: Coluber molurus;
Nama Indonesia: sanca bodo
Sumber:
0 komentar:
Post a Comment