Dunia hanya sementara. Semua
makhluk Allah akan hancur. Semua yang hidup akan mati. Banyak orang yang
terlena akan kenikmatan dunia, tanpa mengingat kematian dirinya. Seolah-olah
kematian hanya akan menghampiri orang lain. Seolah-olah yang dibawa ke liang
kubur hanya orang lain. Dirinya hanya akan menjadi orang yang mengantarkan
orang lain ke kuburan. Seolah dirinya lepas dan bebas dari maut. Ketika ada
anak Adam yang meninggal dunia, itulah gambaran bahwa kita yang juga sama-sama
anak Adam akan mengalami hal yang serupa. Mengalami dicabutnya nyawa dari raga.
Mengalami dimandikan, dikafani, disholatkan dan dikuburkan.
Sudah menjadi budaya kita di
Indonesia untuk mengkhususkan waktu berziarah kubur. Padahal tidak ada waktu
khusus dalam berziarah kubur. Kapan pun kita boleh birziarah kubur. Bukan untuk
meminta safaat, bukan untuk bertawashul, melainkan untuk mengingat kematian.
Sebagaimana sabda Rosulullah saw :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ زَارَ
النَّبِيُّ:
قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي فِي
أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِي أَنْ أَزُورَ
قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِي فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ. )صحيح مسلم 2: 271
رقم:976
باب استئذان النبي ص ربه عز وجل في زيارة قبر أمه(
Dari Abu Hurairah ia berkata, ‘Nabi saw berziarah
ke kuburan ibunya kemudian Nabi saw menangis dan menangis pula orang yang ada
di sekitarnya, kemudian Nabi bersabda, “Aku meminta izin kepada Tuhanku untuk
memintakan ampunan baginya (ibunya) tetapi Ia (Allah) tidak memberikan izin
kepadaku, kemudian aku meminta izin untuk menziarahi kuburannya, maka diberikan
izin bagiku, maka ziarahilah kuburan-kuburan karena sesungguhnya (ziarah kubur)
itu akan mengingatkan kepada kematian”’. Shahih Muslim II: 271 No. 976.
Dalam
hadits lain disebutkan :
عَنْ
ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ: نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ
فَزُورُوهَا فَإِنَّ فِي زِيَارَتِهَا تَذْكِرَةً.
)سنن أبي داود 3:
171 رقم:3235
باب في زيارة القبور(
Dari Ibnu Burdah dari ayahnya ia berkata,
‘Rasulullah saw bersabda, “Aku pernah melarang kalian untuk ziarah kubur, maka
ziarahilah ia (kuburan), karena sesungguhnya dalam menziarahinya itu sebagai
peringatan’”. Sunan Abu Daud III: 171 No. 3235 Bab; Tentang ziarah kubur.
Dari hadits tersebut, maka
jelaslah bagi kita bahwa menziarahi kubur itu tidak lain dan tidak bukan adalah
sebagai pengingat bahwa kita akan mengalami hal yang sama dengan yang ada dalam
kuburan tersebut. Maka dari itu, bagi yang masih merasakan nikmatnya hidup,
maksimalkan hidup kita, optimalkan ibadah kita dan usahakan yang terbaik untuk
menjadi hamba Allah yang bertakwa, dan memperbanyak mengingat kematian.