Pada zaman yang sudah serba maju ini, manusia dituntut untuk bisa
mengikuti perkembangan zaman tersebut. Ketika mampu mengikuti perubahan zaman
tapi tanpa larut tergerus zaman, berarti dia sudah menjadi manausia bersaing. Berbagai
media telah memudahkan kita untuk mengetahui dunia secara global. Sudah menjadi
sebuah keharusan untuk tidak menjadi sumber daya manusia yang gagap terhadap
teknologi yang menyebar luas. Media internet sudah masuk dan dapat diakses
dengan mudah agar manusia tidak buta informasi baik dalam dan luar negeri.
Lembaga pendidikan memiliki tugas untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam
sebuah lembaga pendidikan, tenaga pendidik profesional menjadi faktor utama
untuk meningkatkan kualitas SDM peserta didiknya. Guru sebagai tenaga
profesional memiliki peranan penting untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap peserta didiknya agar menjadi generasi pembangun masa
depan bangsa.
Sebagai seorang tenaga pendidik yang akan selalu menghadapi dunia
yang penuh warna setiap harinya bersama peserta didik, dengan
pertanyaan-pertanyaan luar biasa yang merupakan luapan rasa ingin tahu dari
mereka, bukan saja tentang pelajaran yang diajarkan tapi juga seputar
perkembangan yang sedang ramai dibicarakan baik itu berasal dari dalam maupun
luar negeri. Bagi saya, ketika peserta didik bertanya apapun yang mereka ingin
tahu, itu artinya mereka menganggap bahwa seorang guru itu adalah seorang yang
serba tahu. Anggapan seperti itu menjadi kesempatan sekaligus tuntutan bagi
saya mencari tahu segala informasi, bukan saja tentang pengetahuan pelajaran
yang saya ajarkan yakni Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tapi juga
informasi di luar itu, baik berita-berita yang sedang ramai dibicarakan,
informasi tentang kehidupan global, budaya bangsa, hubungan politik, juga
pengetahuan tentang agama. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengakomodir rasa
ingin tahu para peserta didik sekaligus menambah wawasan saya sebagai seorang guru
yang kaya akan informasi. Namun dengan belajar melalui bacaan, pengamatan dalam
media internet dan media massa saja tidak cukup. Dengan kata lain perlu adanya
peningkatan kompetensi profesional guru.
Lahirnya Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 merupakan salah satu usaha
untuk meningkatkan mutu guru, sekaligus diharapkan dapat meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia. Salah satu yang diamanatkan dalam Undang-Undang ini adalah
bahwa guru wajib memiliki kompetensi untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Maka dari itu, program guru magang ini menjadi berita gembira dan
reward yang luar biasa bagi saya dan tenaga pendidik non PNS lainnya untuk
tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Inilah kesempatan untuk meningkatkan
kompetensi profesional seorang guru. Kesempatan belajar, kesempatan menambah
pengalaman, dan kesempatan meningkatkan kualitas mengajar agar lebih
profesional. Profesionalisasi harus dipandang sebagai proses yang terus
menerus. Dalam proses ini, penataran, pembinaan dari organisasi profesi dan
tempat kerja, secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalitas
seseorang termasuk guru. Seorang guru juga membutuhkan pengalaman baru dan
lebih, karena ada sebuah ungkapan bahwa pengalaman adalah guru yang paling
baik. Untuk menambah wawasan dan pengalaman baru, salah satunya dengan belajar
ke luar negeri. Jika membaca sebuah pepatah, tuntutlah ilmu walaupun ke negeri
Cina, itu merupakan anjuran agar kita mempunyai kemauan belajar meski pergi ke
tempat yang asing dan jauh sekalipun.
Belajar di luar negeri adalah bentuk usaha untuk meraih masa depan
yang lebih baik. Jalan untuk memperoleh ilmu yang lebih kaya, melalui
pengalaman mempelajari segala bentuk hal yang ada di sana. Dari segi manfaat,
jangan ditanya lagi manfaat belajar ke luar negeri. Menurut orang-orang yang
saya kenal dan sudah merasakan belajar di luar negeri, bahwa belajar di luar
negeri merupakan cara terbaik untuk mempelajari budaya baru yang sudah barang
tentu akan menambah keterampilan kita dalam bersosialisasi khususnya dalam
budaya pemanfaatan IT. Selain mempelajari budaya kita juga bisa berteman dengan
orang-orang yang datang dari penjuru dunia lalu membangun hubungan yang luas
dan menjadi bagian dari komunitas akademis yang sangat beragam serta tentu
meningkatkan kualitas belajar kita. Hal yang tidak kalah penting dari manfaat
belajar di luar negeri adalah mendapatkan kesempatan baik untuk menganalisa
masalah dan berbagai fenomena yang terjadi di sekitar kita dari orang-orang
yang asing dan bebeda budaya dengan kita. Dengan begitu akan membuat kita mampu
berfikir objektif saat menilai seseorang. Sebagai bonus dari belajar di luar
negeri adalah meningkatnya kemampuan berbahasa.
Pogram magang guru non PNS dalam Teacher Development oleh Dinas
Kabupaten Bandung yang akan dilaksanakan di Adelaide Australia merupakan salah
satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru di tanah air, khususnya di
kabupaten Bandung. Melihat bahwa Australia adalah negara yang relatif muda,
perkembangannya sangat pesat dan iklim yang mengagumkan. Dari kehidupan
kota-kota metropolitan di tepi pantai yang ramah dan bersahabat, hingga
pusat-pusat kota yang tenang dan damai, Australia memberikan suatu lingkungan
yang sangat nyaman bagi pelajar Indonesia untuk tumbuh dan berkembang, baik
secara akademis maupun dalam pembentukan kepribadian yang berkarakter
masyarakat dunia. Dengan diberangkatkannya kami ke luar negeri, maka akan
banyak pengalaman dan ilmu baru yang akan kita peroleh di sana. Mulai dari
informasi aktual tentang proses pembelajaran di sana, budaya pembelajaran di
sana, karakter pembelajaran di sana, dan hal-hal yang lainnya menjadi target
pencapaian belajar di sana juga sebagai bahan perbandingan dengan negara kita
terlebih khusus lagi dengan tempat saya bekerja. Semua hal positif yang didapat,
akan dibawa pulang sebagai oleh-oleh, khususnya para peserta didik kita ketika
nanti kita pulang ke lingkungan kerja, tanpa mengurangi budaya positif religius
yang sudah menerap di tempat kerja. Alangkah bahagianya jika bisa berbagi
pengalaman dan ilmu baru setelah belajar di luar negeri kepada rekan-rekan
kerja.
Seperti yang sudah disinggung di atas tentang manfaat belajar ke
luar negeri, program magang ini juga akan membentuk hubungan dengan para
pengajar di Australia. Bukan hanya hubungan diplomatis antar negara saja, melainkan
hubungan sosial, hubungan kemitraan, dan hubungan emosional antara guru magang,
guru pengajar di sana, dan juga hubungan dengan masyarakat di sana. Setelah
kembali ke tanah air pun, tetap bisa menjalin hubungan dengan mereka. Apalagi
dengan adanya smartphone yang sudah lengkap dengan berbagai media sosial.
Dengan memanfaatkan media informasi dan teknologi media sosial seperti
Whatsapp, Instagram, dan Skype menjalin hubungan antar negara tidaklah menjadi
sulit.
Terakhir, saya berharap agar program guru magang ini
konsisten setiap tahun dan kuotanya semakin bertambah dari tahun ke tahun
sebagai wadah atau kesempatan bagi guru-guru yang memiliki motivasi tinggi
untuk belajar. Karena semakin banyak tenaga pendidik yang berangkat ke luar
negeri untuk belajar, maka kualitas pendidikan di tanah air akan semakin baik.
0 komentar:
Post a Comment