Pengertian Hati
“Dan sesungguhnya
dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka akan baik (pekerjaan)
jasad seluruhnya. Tapi jika ia rusak, maka akan rusak (pekerjaan) jasad
seluruhnya, ketahuilah dia itu Qolbu (HR. Bukhari; dari Nu’man bin Basyir ra.)
Peran Hati
عَنْ
اَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ, قَالَ
رَسُولُ اللهِ صلم
اِنَّ
اللهَ
لاَيَنْظُرُ اِلَى صُوَرِكُمْ وَاَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ اِلَى
قُلُو
بِكُمْ وَاَعْمَالِكُمْ ( رواه
مسلم
ؤ
ابن
ما
جه
)
“Dari Abu Hurairah r.a. berkata, bersabda
Rasulullah Saw, : “Sesungguhnya Allah tidak akan memperhatikan atas rupa dan
kekayaan kamu, tapi akan memperhatikan atas hati dan amal kamu” (HR. Muslim dan
Ibnu Majah)
“Dan
jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah
orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya.”
Indikator Qolbun
Salim
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman[1]
ialah mereka yang bila disebut nama Allah[2] gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian
dari rezki yang kami berikan kepada mereka.
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan
memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki
(nikmat) yang mulia.”
[1] Maksudnya: orang yang Sempurna imannya.
[2] dimaksud dengan disebut nama Allah ialah:
menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.
a.
Merasa
nikmat beribadah
b.
Sensitive
terhadap dosa / menerima bila diingatkan
c.
Selalu
bertawakal
d.
Berusaha
menjadi hamba yang berkualitas
0 komentar:
Post a Comment