Judul Buku: The Girl Who Saved The King of Sweden
Diterjemahkan dari : The Girl Who Saved The King of
Sweden
Penulis : Jonas Jonasson
Terbit Pertama : 2013
Penerjemah: Marcalais Frasisca
Tebal : 554 hlm
Terbit
di Indonesia : Cetakan ke-2, Juni 2015
Penerbit : Bentang
ISBN : 978-602-291-071-8
Kisah tentang seorang gadis Afrika
Selatan yang awalnya buta huruf, Nombeko Mayeki. Pekerjaannya adalah penguras
jamban dengan ibu yang begitu cepat mati, karena seorang pecandu Tinner.
Ayahnya pun demikian, bahkan lebih cepat mati saat dua puluh menit sejak
pembuahan terjadi. Nombeko seorang buta huruf berusia empat belas tahun melawan
atasannya yang merupakan wakil dari pemerintah bagian Sanitasi. Impian gadis
buta huruf ini selanjutnya pergi dari Soweto untuk membaca di perpustakaan
Nasional di Pretoria. Sebelumnya ia telah belajar membaca dari seorang pria
genit, Thabo yang kemudian mati. Dan dengan kematian itu membantu Nombeko
keluar dari Soweto dan membawa harta 19,6 juta Krona dalam saku jaketnya.
Keluar dari Soweto ternyata tak
juga memperbaiki nasibnya. Nombeko terlindas oleh mobil seorang insinyir bodoh
bernama Engelbrecht van der Westhuizen tepat dihari ulang tahunnya. Alih-alih
mengganti rugi karena luka di sana-sini, insinyur yang ternyata pembuat bom
atom itu menjadikan Nombeko pengurus rumah tangganya selama 7 tahun (pada
akhirnya tidak 7 tahun melainkan lebih kejam dari sekedar 7 tahun) hingga pada
akhirnya Nombeko lah yang bertanggung jawab atas bom atom yang seharusnya tidak
ada tetapi justru ada ada kenyataannya hingga dia harus berurusan dengan agen
intelejen dan berakhir di Swedia.
Di Swedia Nombeko memulai
petualangan barunya dengan membawa tujuh bom atom berkekuatan tiga megaton atau
12,552 petajoule dan tentunya 19,6 juta Krona. Nombeko juga harus berurusan
dengan dua Mossad Israel, bertemu Hogler Satu (si idiot) yang berambisi untuk
menyingkirkan sistem monarki dan Hoger Dua (cinta dan masa depannya yang jauh
berbeda dengan kembarannya), Celestine seorang gadis pemarah, seorang Countess,
Presiden Tiongkok Hu Jintao, istrinya yang kuda dan mobil Volvo, daging
antelop, bertemu tiga gadis Tiongkok yang hanya mengetahui bahwa Piramida Mesir
itu ada di Mesir (yang sebelumnya sudah bertemu di rumah si insinyur bodoh),
seorang mantan tentara Amerika yang trauma pada CIA, perdana menteri Swedia
Fredrik Reinfieldt dan, Raja Swedia Carl Gustaf XVI. Dengan orang-orang inilah
Nombeko berusaha untuk menyelesaikan masalah dirinya dengan keterkaitannya
dengan t bom atom yang jika meledak, maka ledakannya mencapai radius 50 km.
Jonas Jonasson pandai membuat
pembaca terkekeh dengan kejadian dan tingkah para tokohnya. Dari awal novel ini
dibaca hingga akhir, tak habis ide seorang Jonas Jonasson membuat cerita dengan
penuh gelak tawa. Meski tak bergambar seperti komik, tapi luar biasa novel ini.
Plot yang terlihat melompat-lompat, dengan mendeskripsikan beberapa tokoh di
awal-awal bab yang nantinya para tokoh ini bertemu. Novel ini selain humoris,
juga sangat kental degan muatan politik dan istilah-istilahnya. Terus terang,
noel ini bagi saya bukan bacaan yang ringan dan sederhana sesederhana desain
cvernya. Melainkan novel yang benar-benar novel yang syarat akan pengetahuan politik,
sejarah tokoh-tokoh terkenal seperti raja dan ratu, perdana menteri, Lenin,
Marxixme dan tokoh lain yang berpengaruh di Afrika Selatan, Tiongkok, dan
Swedia. Bagi yang menyukai novel beraroma politik, maka novel Jonas Jonasson
ini sangat direkomendasikan. Selamat berpetualang bersama Nombeko Mayeki, gadis
buta huruf yang pandai berhitung.
0 komentar:
Post a Comment