Saat tahu bawah di Baleendah ada bukit batu yang tampak asik
untuk didatangi, saya langsung tancap gas ke sana. Cuaca sedang terik-teriknya.
Panas luar biasa.
Untuk sampai ke tempat ini karena saya datang dari Cileunyi
atau yang datang dari arah Bandung, dari Jl. Soekarno Hatta belok kiri di
perempatan Buah Batu. Lurus saja ikuti jalan sampai bertemu dengan pertigaan
ambil arah dayeuh kolot dan bertemu lagi dengan pertigaan. Ambil belok kiri. Ikuti
jalan tersebt dan ambil jalan yang mau ke arah Banjaran. Bertemu lagi dengan
pertigaan (banyak ya pertigaannya, tapi sebenarnya tidaklah sulit) menuju Tugu
Perjuangan Baleendah, lalu ikuti jalan sebelah kiri. Kurang lebih 500 meter,
kamu bisa menemukan Gunung Batu Baleendah ini.
Sampailah kami di gunung ini. ternyata ini tempat penambangan
batu. Saat siang hari yang begitu panas, para pekerja tetap saja bekerja
membelah batu-batu hingga terpecah menjadi ukuran-ukuran yang diinginkan. Wah,
demi sesuap nasi mereka begitu giat membelah batu meski saat terik matahari. Pemandangannya
sebetulnya indah, hanya saja waktu itu masih musim kemarau sekitar seminggu
setelah Idul Fitri 1436 H, jadi rumput-ruputnya begitu kering. Hal yang sangat disayangkan juga, adalah
coretan-coretan cat semprot yang dilakukan oleh para vandalisme yang tidak
bertanggung jawab dan tidak mencintai alamnya.
Meski cuaca panas, kami tidak membuang waktu dengan berteduh.
Langsung saja kami ambil spot bagus untuk mengabadikan foto. Masa jauh-jauh
datang tapi ga ambil gambar hanya gara-gara cuaca panas. Biar panas tetap
eksis. Tempat ini bukan tempat wisata jadi siapapun tidak akan dipungut biaya
masuk atau biaya parkir. Meski gratis dan tidak dikelola oleh dinas pariwisata,
kita sebagai warga masyarakat yang baik tetap wajib menjaga kebersihan dan
kenyamanan lingkungan dengan tidak mersak atau menambah coretan di
dinding-dinding batu sehingga mengurangi keindahannya.
0 komentar:
Post a Comment