Thursday, April 2, 2015

PATUNG SPHINX AGUNG GIZA : Struktur Batu Tunggal Terbesar di Dunia

Sphinx Giza
Sphinx Agung Giza (bahasa Arab: أبو الهول Abū al Hūl, bahasa Inggris: The Terrifying One) adalah sebuah patung sfinks besar berbentuk separuh manusia, dan separuh singa yang terdapat di Mesir, di Dataran Giza, tepi barat Sungai Nil, dekat Kairo sekarang. Ini adalah satu dari beberapa patung terbesar di dunia yang terbuat dari satu batu utuh, dan dipercaya telah dibangun oleh Mesir Kuno pada milenium ketiga SM.

Nama yang digunakan bagi masyarakat Mesir Kuno untuk menyebut patung ini sama sekali tidak diketahui. Nama "sfinks" yang biasa digunakan diambil dari nama makhluk mitologi Yunani dengan tubuh seekor singa, kepala seorang wanita, dan sayap seekor elang, walaupun patung sfinks Mesir memiliki kepala laki-laki. Kata "sfinks" berasal dari bahasa Yunani (bahasa Yunani: Σφιγξ— Sphinx, dari kata kerja σφιγγω — sphingo) yang berarti mencekik, karena sfinks dari mitologi Yunani mencekik orang yang tidak dapat menjawab pertanyaan teka-tekinya. Bagi beberapa orang, dipercayai bahwa nama ini merupakan perubahan kata dari bahasa Mesir kuno Shesep-ankh, sebuah nama yang diberikan kepada patung bangsawan pada Dinasti Keempat. Pada tulisan-tulisan abad pertengahan, nama balhib dan bilhaw yang menunjuk pada Sphinx dipergunakan, termasuk oleh sejarawan Mesir Maqrizi, yang menyarankan penyusunan bahasa Koptik, tapi istilah Arab-Mesir Abul-Hôl, yang diartikan sebagai "Bapak Teror," lebih banyak digunakan. Walaupun diartikan "Bapak Teror", sphinx merupakan salah satu kebudayaan modern dimasanya, dan merupakan kawasan wisata yang diminati. Sumber

Sphinx Agung Giza merupakan sphinx terbesar dan paling terkenal.Sphinx ini terletak di dataran tinggi Giza, di pinggiran Kairo dan merupakan bagian dari kompleks piramida kuno Giza. Sphinx Giza, yang memiliki panjang 73,5 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 20 meter merupakan struktur batu tunggal terbesar di dunia. Meskipun tidak ada bukti langsung mengenai usia, sphinx ini diyakini dibangun sekitar 4.600 tahun yang lalu. Wajah Sphinx Giza menggambarkan firaun dinasti keempat Khafra dengan lambang ular kobra di dahi. Pahatan yang menggambarkan kain kepala nampak terukir di belakang telinga. Jejak cat dekat salah satu telinga menunjukkan bahwa sphinx tersebut dulunya dicat warna-warni.

Sphinx Giza yang kehilangan hidungnya
Awalnya, Sphinx Giza memiliki jenggot, namun kemudian digali dan disimpan di British Museum, London. Dikatakan bahwa sphinx ini kehilangan hidungnya saat menjadi latihan sasaran tembak oleh tentara Napoleon. Kepala sphinx ini memiliki panjang 10 meter dan lebar 4 meter. Matanya memiliki ketinggian dua meter begitu pula dengan lebar mulut yang juga 2 meter. Sedangkan panjang kaki berkisar 15 meter. Sphinx Giza memiliki lempengan batu dengan beberapa prasasti terletak diantara kakinya. Lempengan ini ditambahkan ke monumen asli oleh Raja Thutmose IV. Prasasti menceritakan mimpi Raja (Thutmose) sehingga disebut pula ‘Dream Stela’.

Sphinx Giza diukir langsung dari bukit kapur. Struktur tersebut memiliki beberapa lapisan batu kapur. Dibandingkan dengan bagian tubuh lain, kepala terbuat dari lapisan yang lebih keras sehingga lebih tahan terhadap erosi. Di lain sisi, dasar struktur terbuat dari lapisan lebih lunak sehingga rawan erosi bahkan tidak lama sejak sphinx tersebut dibuat. Angin gurun yang kuat dan banjir tahunan Sungai Nil menyebabkan erosi pada struktur. Angin gurun yang membawa pasir sering mengubur sphinx ini selama bertahun-tahun.


Sphinx Giza telah mengalami beberapa kali restorasi dan merupakan simbol nasional Mesir sekaligus warisan sejarah kuno yang amat berharga. Sumber

0 komentar:

Post a Comment