BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BEAKANG
Pendidikan merupakan bagian penting
dari kehidupan manusia yang juga sekaligus membedakan manusia dengan makhluk
hidup lainnya. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai
suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan
transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang
dicakupnya. Meskipun hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh
instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan
menuju pendewasaan untuk menjadi manusia yang sesempurna mungkin sejauh yang
dapat diusahakan.
Setiap usaha, kegiatan dan tindakan
yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan tempat
berpijak yang baik dan kuat juga legalitas pelaksanaannya. Oleh karena itu
pendidikan agama Islam sebagai suatu usaha membentuk manusia, harus mempunyai
landasan yang kokoh dan legalitas pelaksanaan dan merencanakan tujuan yang
hendak dicapai. Dalam malakah ini akan dibahas bagaimana landasan, legalitas
dan tujuan pendidikan dalam perspektif hadits.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana landasan pendidikan dalam perspektif hadits?
2.
Bagaimana legalitas pendidikan dalam perspektif hadits?
3.
Bagaimana tujuan pendidikan dalam perspektif hadits?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1.
Untuk mengetahui
landasan pendidikan dalam perspektif hadits.
2.
Untuk mengetahui
legalitas pendidikan dalam perspektif hadits.
3.
Untuk mengetahui
tujuan pendidikan dalam perspektif hadits.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN
PENDIDIKAN
a.
Hadits Landasan Pendidikan
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
سَأَلْتُ الْأَعْمَشَ فَقَالَ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ سَمِعْتُ حُذَيْفَةَ
يَقُولُ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ الْأَمَانَةَ نَزَلَتْ مِنْ السَّمَاءِ فِي جَذْرِ
قُلُوبِ الرِّجَالِ وَنَزَلَ الْقُرْآنُ فَقَرَءُوا الْقُرْآنَ وَعَلِمُوا مِنْ
السُّنَّةِ (رواه
البخارى (6734:
Artinya : menceritakan kepada kami ali ibn abdullah,
menceritakan kepada kami sufyan, ia berkata, “ aku bertanya kepada A’masyi, ia
berkata,”dari zaid ibn wahab, aku mendengar huzaifat, ia berkata, “
menceritakan kepada kami rasulullah SAW, bahwa amanah turun dari langit pada
hati seseorang, dan di turunkan al-qur’an, maka bacalah al-qur’an dan pelajari
sunnah.” (HR. Bukhari). (Shohih Bukhari, Kitab : Berpegang teguh terhadap
kitab dan sunnah, Bab : Mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wa Sallam, No. Hadist : 6734)
b. Studi Sanad Hadits :
1.
Huzaifah : Bernama lengkap Hudzaifah bin Al Yaman, kalangan sahabat, wafat 36 H,
semasa hidup di Kuffah.
2.
Zaid bin Wahab : Bernama lengkap Zaid bin
Wahab, Kalangan Tabiin tua, wafat 96 H, merupakan rowi yang tsiqoh jalil
menurut Ibn Hajar Al Ashqolani dan tsiqoh menurut Ibnu Hibban, semasa hidup di
Kuffah.
3.
A’masyi : Bernama lengkap Sulaiman bin
Mihran, kalangan Tabi’in biasa, wafat 147 H, merupakan rowi yang tsiqoh tsabat
menurut An Nasa’i, tsiqoh hafiz menurut Ibn Hajar Al Ashqolani, tsiqoh
haditsnya dapat dijadikan hujjah menurut Abu Hatim Ar Rozi, semasa hidup di
Kuffah.
4.
Sufyan : Bernama lengkap Sufyan bin
'Uyainah bin Abi 'Imran Maimun, wafat 198 H, kalangan Tabi'ut Tabi'in,
merupakan hafiz muttaqin menurt Ibnu Hibban, tsiqoh dan hafiz imam menurut Adz
Dzahabi, semasa hidup di Kuffah.
5.
Ali bin Abdullah : Bernama lengkap Ali bin
'Abdullah bin Ja'far bin Najih, Wafat 234 H, Kalangan Tabi'ul Atba', merupakan rowi yang tsiqah menurut Ibnu
Hibban An Nasa’i dan Ibnu Hajar Al Ashqolani, semasa hidup di Bashrah. (Software
Kutubuttis’ah)
c. Pemahaman
Hadits Kaitannya Dengan Landasan Pendidikan
Landasan adalah dasar tempat
berpijak atau tepat di mulainya suatu perbuatan. Dalam bahasa inggris,landasan
disebut dengan istilah foundation, yang dalam bahasan, Indonesia
menjadi fondasi. Dalam membuat suatu bangunan, fondasi merupakan bagian yang
sangat penting agar bangunan itu bisa berdiri tegak dan kokoh serta kuat (Uus
Ruswandi, 2008 : 23).
Pendidikan berasal dari kata
didik, kata ini mendapatkan awalan me, sehingga menjadi mendidik,
artinya memelihara dan memberi latihan. Menurut A. tafsir (2008: 27),
menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada seseorang
agar ia berkembang secara maksimal. Adapun indicator dari kata “maksimal” itu,
ialah manusia yang : 1) jasmani yag sehat dan kuat serta berketerampilan; 2)
cerdas dan pandai; dan 3) rohani yang berkualitas tinggi.
Jadi, landasan pendidikan
adalah asas, dasar atau fondasi yang memperkuat dan memperkokoh dunia
pendidikan dalam rangka untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan
bermutu. Landasan pendidikan merupakan sarana dalam memberikan dasar-dasar
pemahaman tentang pendidikan secara komprehensif-integral. Dalam Islam
pendidikan sangat diutamakan dan diwajibkan. Dilihat dari segi sifat dan
sumbernya, landasan pendidikan terdiri dari dasar keagamaan, filsafat dan ilmu
pengetahuan. Landasan keagamaan bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits, dasar
filsafat bersumber dari pemikiran filsafat, dan dasar ilmu pengetahuan berasal
dari hasil penelitian terhadap fenomena alam dan fenomena sosial.
Dalam mengelola sebuah
lembaga pendidikan, untuk menghasilkan lulusan yang bagus, yaitu manusia yang
sesempurna mungkin sejauh yang dapat diusahakan, pendidikan harus dirancang
sebaik-baiknya. Rancangan tersebut didalamnya harus diletakkan dan
dipertanggungjawabkan dasar yang kokoh bagi rancangan dan pekerjaan pendidikan
tersebut (A. Tafsir, 2010 : 45).
Al-Quran dan Al-Hadits
sebagai dasar keagamaan berfungsi memberikan nilai keimanan dan akhlak bagi
kegiatan pendidikan. Setelah melihat redaksi hadits tersebut, jelas bahwa
perkataan, perbuatan, ketepatan, dan sifat Rasulullah s.a.w. sarat dengan
pendidikan. Oleh karena itu, hadits merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan
pribadi manusia muslim. Mempelajari hadits-hadits rosululloh akan membuat mata
kita semakin terbuka dan pengetahuan kita akan Islam akan semakin luas. Hadits
selalu membuka kemungkinan penafsiran berkembang. Itulah sebabnya, mengapa
ijtihad perlu ditingkatkan dalam memahaminya termasuk hadits yang berkaitan dengan
pendidikan sebagai landasan yang kokoh.
Dasar pendidikan tidak
secara langsung memberikan dasar bagi pelaksanaan pendidikan, namun lebh
memberikan konsep bagi perencanaan pendidikan (Abudin Nata, 2010 : 90). Yang
menjadi landasan operasional pendidikan yaitu prinsip-prinsip, misalnya prinsip
tidak adanya pemisah antara ilmu agama dan ilmu umum, termasuk di dalamnya
prinsip-prinsip yang juga ada dalam ajaran Islam yang diambil dari Al-Quran dan
Al-Hadits.
B. LEGALITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
a. Hadits Legalitas Pendidikan
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ
حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ شِنْظِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ .قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ (رواه ابن مجة:220)
Artinya: Telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin ‘Ammar, telah menceritakan kepada kami Hafs bin Sulaiman, telah
enceritakan kepada kami Katsir bin Syindzir, dari Muhammad bin Syirin, dari
Anas bin Malik dia berkata, telah bersabda Rosulullah saw. “Menuntut ilmu wajib
atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah).” (HR. Ibnu Majah)(Sunan Ibnu
Majah dalam kitab Mukadimah Keutamaan ulama dan dorongan untuk menuntut ilmu
No. Hadist : 220)
b.
Studi Sanad Hadits
1. Anas bin Malik : Bernama lengkap Anas
bin Malik bin An Nadlir bin Dzomdzom bin Zaid bin Haram, kalangan sahabat,
wafat 91H, semasa hidup Bashrah. (Software Kutubuttis’ah)
2. Muhammad bin Sirin :
Bernama lengkap Muhammad bin Sirin, Tabiin kalangan pertengahan, wafat 110H,
merupakan rowi yang tsiqoh menurut Ahmad bin Hambal dan Ibnu HAjar Al
Ashqolani, hafizh menurut Ibnu Hibban, semasa hidup di Bashrah
3. Katsir bin Syinzhir
: Bernama lengkap Katsir bin Syinzhir, tabiin yang tidak jumpa dengan sahabat,
merupakan rowi yang kadzab (dusta) menurut An Nasa’I, semasa hidup di Bashrah.
4. Hafsh bin Sulaiman :
Bernama lengkap Hafsh bin Sulaiman, Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan, wafat
180 H, merupakan rowi yang kadzab menurut Imam Bukhori dan hadits yang matruk
menurut Ahmad ibn Hambal, semasa hidup di Kuffah.
5. Hisyam bin ‘Ammar :
Bernama lengkap Hisyam bin 'Ammar bin Nushair bin Maisarah bin Aban, Kalangan
tabiin biasa, wafat 245H, merupakan rowi yang tsiqoh menurut Al ‘Ajli, shodiiq
menurut Ad Daaruqutni dan Ibnu Hajar Al Ashqolani, semasa hidup di Syam.
c. Pemahaman Hadits Kaitannya Dengan Legalitas Pendidikan
Legalitas adalah berasal dari kata legal yang
berarti sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau hukum, sah, sedangkan legalitas berarti perihal (keadaan) sah
atau keabsahan.
Setelah
mengetahui tentang dasar hukum dari pendidikan itu sendiri, maka barang tentu
legalitasnya pun sudah tidak diragukan lagi dalam artian pendidikan menjadi hal
yang wajib. Hadits riwayat ibnu majah diatas sudah jelas bahwa menuntut ilmu merupakan
kewajiban bagi orang islam, kewajiban di sini mempunyai arti keabsahan dalam
menuntut ilmu. Oleh karena itu, secara tidak langsung agama Islam sudah melegalkan menyelenggarakan
pendidikan khusunya bagi kaum muslimin. Selain agama Islam di negara kita
Indonesia sudah mewajibkan bagi para penduduknya wajib belajar sembilan tahun. Pasal 30 (1) undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas) dikatakan bahwa “pendidikan keagamaan
diselenggarakan oleh pemerintah dan
atau kelompok
masyarakat dari pemeluk agama sesuai dengan peraturan perundang-undangan.”(UU RI No.20/2003, Pasal 30 ayat 1). Pasal ini menunjukkan legalitas eksistensi pendidikan agama islam adalah
kuat dan dijamin oleh konsitusi negara.
C. TUJUAN PENDIDIKAN
a. Hadits Tujuan Pendidikan
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ
الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ .قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ
سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى
الْجَنَّةِ .(رواه التّرمذي)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami
Mahmud bin Ghailan, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al A’mas,
dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah berkata: nabi Muhammad SAW bersabda: barang
siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan
menuju surga, (HR. Tirmidzi) (Sunan
Tirmidzi, Kitab : Ilmu, Bab : Memburu ilmu, No. Hadist : 2570)
b. Studi
Sanad Hadits
1.
Abu Hurairah : Bernama lengkap Abdur Rahman bin Shakhr, Kalangan
Shahabat, Negeri semasa hidup : Madinah, Wafat : 57 H
2.
Abu Shalih : Bernama Lengkap : Dzakwan, Kalangan : Tabi'in kalangan
pertengahan, Kuniyah : Abu Shalih, Negeri semasa hidup : Madinah, Wafat : 101
H, rowi yang Tsiqoh menurut Ibnu Hibban dan Ibnu Hajar al 'Asqalani.
3.
Al A’mas : Bernama Lengkap : Sulaiman bin Mihran. Kalangan : Tabi'in
kalangan biasa. Negeri semasa hidup : Kufah, Wafat : 147 H. rowi yang tsiqoh
menurut An Nasa'i, Yahya bin Ma'in, Ibnu Hibban, dan Ibnu Hajar al 'Asqalani.
4.
Abu Usamah : Bernama Lengkap : Hammad bin Usamah bin Zaid. Kalangan :
Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa. Negeri semasa hidup : Kufah. Wafat : 201 H.
rowi yang tsiqoh menurut Ibnu Hibban
5.
Bernama Lengkap : Mahmud bin Ghailan. Kalangan : Tabi'in kalangan
pertengahan. semasa hidup : Baghdad. Wafat : 239 H. Rowi yang tsiqoh menurut An
Nasa'i, Ibnu Hibban, Maslamah bin Qasim, Ibnu Hajar al 'Asqalani, dan hafiz
menurut Adz Dzahabi. (Software Kutubuttis’ah)
c. Pemahaman Hadits Kaitannya Dengan Tujuan Pendidikan
Tatkala seseorang merancang sebuah
pendidikan, maka ia harus memulainya dengan merumusakan tujuan yang hendak
dicapai. Berdasarkan dasar pendidikan yang menjadi pandangan hidup dari
perancang pendidikan tersebutlah ia merumuskan pendidikan. Jadi, tujuan pendidikan
selalu diwarnai oleh pandangan hidup (the way of life) dari perancang
pendidikan tersebut. Inilah yang menyebabkan perbedaaan desain pendidikan (A.
Tafsir, 2010 : 75). Tujuan-tujuan pendidikan yang dirumuskan mengindikasikan
apa yang kita ingin dapatkan sebagai hasilnya (Lorin W. Anderson, 2015 : 3).
Tujuan pendidikan secara
filosofis berdasarkan pemahaman dari hadis
Rasulullah Saw yang sedang dikaji memberikan penjelaskan bahwa manusia
sejatinya adalah makhluk yang disempurnakan dengan akal oleh Allah Swt yang
merupakan potensi dasar manusia, dengan potensi dasar tersebut manusia
diharuskkan untuk menuntut ilmu melalui proses pendidikan. Oleh karena itu
tujuan meninti jalan ilmu pada hakikatnya adalah agar manusia dapat lebih
mengenal dirinya dalam artian memanusiakan manusia, agar ia benar-benar mampu
menjadi khalifah di muka bumi.
Pendidikan harus ditujukan untuk menciptakan
keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara menyeluruh, dengan cara
melatih jiwa, akal pikiran, perasaan, dan fisik manusia. Dengan demikian,
pendidikan harus mengupayakan tumbuhnya seluruh potensi manusia, baik yang
bersifat spiritual, intelektual, daya hayal, fisik, ilmu pengetahuan baik secara
perorangan maupun kelompok, dan mendorong tumbuhnya seluruh aspek tersebut agar
mencapai kebaikan dan kesempurnaan (Abudin Nata, 2010 : 62).
Nilai penting lainnya
dari memahami hadis di atas kaitannya
denan tujuan pendidikan adalah bahwa dalam meniti jalan menuntut ilmu terdapat
proses pendewasaan jasmani dan rohani yakni bahwa selain tujuan filosofis
terdapat pula tujuan insidental yaitu meningkatkan kecerdasan motorik,
emosional, intelektual dan spiritual, sebab dalam meniti jalan menuntut
ilmu dibutuhkan ketenangan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai kesulitan-kesulitan
dalam belajar.
Kesuksesan seorang penuntut ilmu terletak dalam
kesabarannya menghadapi berbagai bentuk kesulitan, kesusahan, dan keletihan
dalam mengarungi proses pendidikan. Seluruh bentuk kesulitan yang dihadapi
oleh penuntut ilmu merupakan proses pendewasaan jasmani dan rohani.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan sebagai sebuah
bangunan memerlukan landasan yang kuat, agar bangunan tersebut dapat berdiri
kokoh dan berdaya guna bagi pembinaan sumber daya manusia.
Dilihat dari segi sifat dan
sumbernya, landasan pendidikan terdiri dari dasar keagamaan, filsafat dan ilmu
pengetahuan. Landasan keagamaan bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits, dasar
filsafat bersumber dari pemikiran filsafat, dan dasar ilmu pengetahuan berasal
dari hasil penelitian terhadap fenomena alam dan fenomena sosial.Al-Quran dan
Al-Hadits sebagai dasar keagamaan berfungsi memberikan nilai keimanan dan
akhlak bagi kegiatan pendidikan.
Tujuan Pendidikan dalam
Islam lebih diarahkan pada terbinanya seluruh potensi manusia sesuai dengan
nilai-nilai ajaran Islam, sehingga dapat melaksanakan fungsinya sebagai
khalifah di muka bumi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Anderson, Lorin W dan
David R. Krathwohl. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Terjemahan oleh Agung
Prihantoro. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2015.
2.
Anonimous. Undang-Undang
RI No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Fokusmedia.
2003.
3.
Nata, Abudin. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta : Prenada Media. 2010.
4.
Ruswandi, Uus dan A.
Heris Hermawan. Landasan Pendidikan. Bandung : Insan Mandiri. 2008.
5.
Tafsir, Ahmad. Filsafat
Pendidikan Islami. Bandung. Remaja Rosdakarya. 2010.
6.
Tafsir, Ahmad. Ilmu
Pendidian dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2008.
7.
Software
Kutubuttis’ah
8.
Software Maktabah
Syamilaa
maksih manfaat bangeeed
ReplyDeleteituDewa Poker Domino QQ | Ceme Judi Domino QQ | Agen Domino QQ | Domino QQ Online | Agen Poker | Judi Poker | Poker Online | Agen OMAHA | Agen Super Ten | BlackJack
ReplyDeletePROMO SPESIAL GEBYAR BULANAN ITUDEWA. KUMPULKAN TURNOVER SEBANYAK-BANYAKNYA DAN DAPATKAN HADIAH YANG FANTASTIS DARI ITUDEWA.
MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL RATUSAN JUTA, TANPA DI UNDI SETIAP BULANNYA!
? DAIHATSU ALYA 1.0 D MANUAL ( Senilai Rp.100.000.000,- )
? New Yamaha Vixion 150 ( Senilai Rp.25.340.000,- )
? Emas Antam 10 Gram ( Senilai Rp.10.160.000,- )
? Free Chips 1.500.000
? Free Chips 1.000.000
? Free Chips 250.000
SYARAT DAN KETENTUAN : KLIK DISINI
DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA : DAFTAR ITUDEWA
1 ID untuk 7 Game Permainan yang disediakan oleh Situs ituDewa
=> Bonus Cashback 0.3%
=> Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
=> Bonus UPLINE REFERRAL UP TO 100.000!
=> Bonus New Member 10%
=> Customer Service 24 Jam Nonstop
=> Support 7 Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Cimb Niaga, Permata Bank)
• Deposit Via Pulsa, OVO & GOPAY
• Pusat Bantuan ituDewa
Facebook : ituDewa Club
Line: ituDewa
WeChat : OfficialituDewa
Telp / WA : +85561809401
Livechat : ituDewa Livechat