Kamis
pagi 8 Oktober 2015 kami berangkat dari cileunyi menuju Cipatat dengan perut
yang sudah terisi dan juga perbekalan di dalam tas. Membawa banyak perbekalan
karena kami tau perjalanan yang akan ditempuh akan menguras tenaga. Tujuan kami
adalah Sanghyang Poek dan Sanghyang
Heuleut yang lokasinya dekat dengan PLTA Saguling.
Kami sampai
di Power House PLTA Saguling sekitar pukul 09.30. sampai di portal, bilang aja
ke POS satpam mau ke Sanghyang Heuleut nanti diarahkan ke POS berikutnya alias
tempat untuk kita parker motor. jadi patokannya Power House PLTA aja ya. Dari
lokasi parkir motor, intuk sampai ke lokasi Sanghyang Heuleut, kita harus
melewati gua Sanghyang Poek terlebih dahulu dengan melewati jalan setapak di
sisi sungai sekitar 10 menit untuk sampai ke Sanghyang Poek.
Sanghyang Poek |
Gua Sanghyang
Poek merupakan gua purbakala. Gua Sanghyang Poek ini seperti
celah yang dibebani tebing tinggi. Sungai yang mengalir di depan Sanghyang
Poek, aliran nya tenang, dan tidak terlalu besar. Banyak batu-batuan besar,
yang pasti bikin kamu pengin tidur-tiduran dan gak beranjak dari situ. Setelah berfoto ria di
sekitar gua Sanghyang Poek, kami melanjutkan perjalanan menyusuri sungai untuk
sampai ke tujuan berikutnya yaitu Sanghyang Heuleut. Saran untuk rekan-rekan
yangmau main ke sini, bawa perbekalan air yang banyak, karena dari lokasi gua
Sanghyang Poek menuju ke Sanghyang Heuleut, harus berjalan kaki menyusuri
sungai kurang lebih 1-2 jam, tergantung berapa lama dan berapa kali kita
istirahat. Ada dua jalur untuk sampai ke Sanghyang Heuleut, yaitu berjalan
dilawan arus sungai (arus sungainya juga kalem kok ga deras seperti di
Sanghyang Tikoro), yang kedua melalui jalan setapak sebelah kanan sungai. Kalo mau
cepet sampai ya pilih jalan setapak karena tidak harus melewati batu-batu, tapi
jangan salah, jika memilih lewat jalur sungai banyak spot yang bagus untuk
berfoto.
Sanghyang heuleut |