Bagian Depan Istana Versailles |
Bangunan Istana Versailles berdiri di atas lahan 250 meter
persegi dengan total 1.300-an ruang. Dibangun selama 40 tahun lebih dan
menyedot puluhan ribu pekerja yang sebagian besar adalah pekerja paksa dari
wilayah jajahan. Interior istana tersebut dipenuhi dekorasi yang megah menawan.
Ruang-ruangan di seantero istana memiliki tatanan yang berbeda dengan
peruntukan yang beragam. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah ruang
pribadi raja dan ratu, ruang Hercules (Room of Hercules), dan aula kaca (Hall
of Mirrors).
Hall of Mirrors |
Keindahan rancang bangun Istana Versailles dilengkapi dengan
tatanan taman istana yang tak kalah indahnya. Taman ini pertama kali dirancang
oleh Andre Le Notre pada kurun 1660-an. Ia melakukan perbesaran lahan beberapa
kali hingga mencapai luasan 101 hektar.
Taman Istana Versailles |
Di sana juga terdapat istal kuda, sebuah rumah kaca
pembibitan jeruk impor. Juga dilengkapi kebun mini yang didesain khusus buat
Ratu Marie Antoinette. Sumber
Sejarah
Sejarah istana ini berawal sejak abad ke-11. Pada awalnya
Versailles merupakan kota yang melingkupi sebuah istana dan gereja
Saint-Julien. Setelah mengalami peperangan, tempat ini hanya ditinggali
segelintir orang saja. Aslinya, istana Versailles adalah bekas pondok berburu
yang dibangun oleh Raja Louis XIII di wilayah barat Kota Versailles. Pada abad
ke-16, calon Raja Louis XIII terpikat saat mengunjungi daerah ini. Ia pun
membeli tanah di daerah tersebut lalu membangun sebuah pondok kecil di tahun
1622. Ia kemudian memperluas pondok tersebut dengan membangun benteng sederhana
di sekitarnya. Louis XIII kerap mampirke pondok berburu itu disela kesibukannya
mengurus pemerintahan. Sepuluh tahun kemudian ia menjadi Raja Versailles dan
tak lama kemudian mulai membeli banyak lahan di daerah kekuasaannya itu. Louis
XIII meninggal pada 1643.
Setelah Raja Louis XIII wafat, putranya Louis XIV bertekad
untuk membangun istana di lokasi tersebut untuk mengenang ayahnya. Pekerjaan
pembangunan itu dimulai pada 1661 di bawah arahan arsitek Perancis terkenal di
masanya, Louis Le Vau. Tujuh belas tahun kemudian, arsitek Jules Hardouin
Mansart turut membantu desain arsitektur istana tersebut.
Setelah kematian Louis Le Vau, Jules Hardouin Mansart
ditugaskan untuk melakukan ekspansi istana hingga tiga kali lipat dari ukuran
semula. Di bawah pengawasan ketatnya, dibangunlah The Orangerie, The Grand
Trianon dan The Royal Chapel di sayap utara dan selatan istana. Pada tahun
1761-1765, Louis XV dan Madame de Pompadour menambah pembangunan istana dengan
The Opera and The Petit Trianon. Selama Revoluisi Perancis bergulir, banyak
koleksi luar biasa berupa lukisan, barang antik dan karya seni lainnya yang
dipindah dari Versailes ke Louvre. Sedangkan aneka koleksi penting lainnya
disimpan dalam The National Library and Conservatory of Arts and Crafts.
Sayangnya, sebagian besar furniture di sanatelah terjual dalam proses lelang.
Setelah revolusi Perancis berlalu, Napoleon menghabiskan
musim panas di Versailles hingga ia turun tahta. Pada tahun 1830, Louis –
Phillipe mengubah fungsi istana menjadi sebuah grand museum. Selain The Chapel,
Opera dan Hall of Mirrors, banyak apartemen kecil di sekitar istana yang
akhirnya dihancurkan untuk dibuat ruang pameran yang luas.
Pada tahun 1960, seorang Kurator bernama Pierre Verlet
bertanggung jawab untuk mengembalikan beberapa perabot penting istana yang
hilang dan melakukan sejumlah restorasi pada apartemen kerajaan. Hingga saat
ini, wisatawan yang berkunjung ke Versailles masih dapat menikmati interior
istana yang spektakuler dilengkapi dengan sebuah taman terkenal di dunia
bernama Geometric Garden. Sumber
0 komentar:
Post a Comment