Secara
bahasa syafa’at diambil dari kata (اَلشَّفْعُ) yang
merupakan lawan kata dari (اَلْوِتْرُ) yaitu ganjil atau tunggal. Sedangkan secara istilah syafa’at
adalah Allah menggenapkan, menyempurnakan pahala amal seorang hamba sehingga
pahalanya cukup untuk memasuki syurga Allah. Pertolongan Allah yag diberikan
kepada manusia di padang mahsyar karena amal-ama shalehnya. Jadi syafaat itu menjadi
perantara (penghubung) dalam menyelesaikan hajat yaitu perantara antara orang
yang memiliki hajat dan yang bisa menyelesaikan hajat. Allah swt berfirman:
]وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِي السَّمَوَاتِ لاَ تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا
إِلاَّ مِنْ بَعْدِ أَنْ يَأْذَنَ اللهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَى[ سورة النجم: 26
Dan berapa banyaknya malaikat
di langit, syafa`at mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah
mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).
QS. Al Najm: 26
!$tBur
$uZù=yör& `ÏB @Aqߧ wÎ)
tí$sÜãÏ9 ÂcøÎ*Î/
«!$#
4 öqs9ur
öNßg¯Rr&
Î) (#þqßJn=¤ß
öNßg|¡àÿRr& x8râä!$y_ (#rãxÿøótGó$$sù ©!$#
txÿøótGó$#ur
ÞOßgs9
ãAqߧ9$#
(#rßy`uqs9 ©!$#
$\/#§qs?
$VJÏm§
ÇÏÍÈ
Dan kami tidak mengutus seseorang
Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka
ketika menganiaya dirinya[313] datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada
Allah, dan rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati
Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. QS.
An-Nisa: 64
[313]
ialah: berhakim kepada selain nabi Muhammad s.a.w.
]يَوْم يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لاَ عِوَجَ لَهُ وَخَشَعَتِ اْلأَصْوَاتُ
لِلرَّحْمَنِ فَلاَ تَسْمَعُ إِلاَّ هَمْسًا* يَوْمَئِذٍ
لاَ تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ إِلاَّ مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلاً[ سورة طه: 108-109
“Pada hari itu manusia
mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan
merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak
mendengar kecuali bisikan saja”* Pada hari itu tidak berguna syafa`at, kecuali
(syafa`at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia
telah meridhai perkataannya. QS. Thaahaa:
108-109
Hari
tersebut adalah hari yang sangat dahsyat. Manusia pada saat itu akan menemui
kesulitan dan kesusahan yang tidak mampu untuk dihilangkan selain dengan
meminta pertolongan kepada Allah swt melalui syafa’at. Akhirnya, orang-orang
saat itu mendapatkan ilham untuk meminta syafa’at kepada para Nabi untuk
menghilangkan kesulitan mereka saat itu. Maka mereka berbondong-bondong
mendatangi para Nabi agar mereka memohonkan syafa’at kepada Allah swt untuk
mereka. Dan permohonan (dimintakan) syafa’at itu berakhir kepada Nabi saw.
0 komentar:
Post a Comment