Showing posts with label Museum London. Show all posts
Showing posts with label Museum London. Show all posts

Wednesday, April 15, 2015

THE NATIONAL HISTORY MUSEUM LONDON

en.wikipedia.org
The Natural History Museum di London adalah museum yang memamerkan berbagai macam spesimen dari berbagai segmen sejarah alam. Ini adalah salah satu dari tiga museum utama di Exhibition Road di South Kensington, yang lainnya adalah Museum Sains dan Victoria dan Albert Museum. Frontage utama Natural History Museum, bagaimanapun, adalah pada Cromwell Road.

Museum ini adalah rumah bagi spesimen hidup dan ilmu bumi yang terdiri dari sekitar 80 juta item dalam lima koleksi utama: botani, entomologi, mineralogi, paleontologi dan zoologi. Museum ini pusat terkenal di dunia penelitian yang mengkhususkan diri dalam taksonomi, identifikasi dan konservasi. Mengingat usia lembaga, banyak koleksi memiliki sejarah besar serta nilai ilmiah, seperti spesimen yang dikumpulkan oleh Charles Darwin.


Sejarah
Sebelum berdirinya Natural History Museum, benda-benda di museum ini adalah koleksi milik British Museum yang merupakan hasil sumbangan dari Sir Hans Sloane pada tahun 1756. Namun pada awal abad 18, banyak koleksi sumbangan dari Sloane yang menghilang. Bahkan pada tahun 1833, laporan tahunan menyebutkan bahwa lebih dari 5500 serangga yang terdaftar di katalog sudah tidak ada lagi.

Pihak British Museum dianggap tidak mampu untuk melestarikan spesimen-spesimen tersebut. Hal ini diperburuk dengan pemilihan staff dan pejabat yang tidak mumpuni. Kepala Perpustakaan saat itu, Antonio Panizzi, menganggap bahwa departemen Natural History di British Museum sudah keterlaluan dan dia menyarankan kepada masyarakat untuk tidak mengunjungi museum tersebut.

Kekacauan di bagian departemen Natural History tersebut kemudian bisa dibenahi sedikit demi sedikit oleh Richard Owen. Menurut Owen, terbatasnya ruang di British Museum sangat berpengaruh, Departemen Natural History membutuhkan ruang yang lebih luas untuk mengelola koleksinya.

Maka muncullah gagasan untuk memisahkan Departemen Natural History dengan British Museum. Pada tahun 1864, sebidang area tanah di daerah Kensington dibeli untuk memenuhi kebutuhan akan museum baru. Desain bangunan yang dipergunakan merupakan karya dari seorang insinyur sipil yaitu Captain Francis Fowke. Namun tidak lama kemudian Fowke meninggal, sehingga pembangunan diambil alih oleh Alfred Waterhouse. Waterhouse kemudian mengubah desain arsitektur pada bagian muka atau facade sesuai dengan gayanya sendiri. Pembangunan museum akhirnya dimulai pada tahun 1873 dan selesai pada tahun 1880.

Sementara pemindahan benda koleksi dari British Museum baru selesai pada tahun 1883. Pada saat museum baru ini pertama kali resmi dibuka, museum ini masih merupakan bagian dari British Museum dan dikenal dengan nama “British Museum (Natural History)” atau biasa disingkat BMNH.


Deskripsi

en.wikipedia.org
Pada tahun 1986, Geological Museum menjadi bagian dari Natural History Museum karena memiliki masalah keterbatasan tempat di area yang lama. Galeri ini terkenal dengan pameran model gunung berapi aktif dan earthquake machine (rancangan James Gardner). Pintu masuk galeri merupakan desain dari Neal Potter, terdiri atas sebuah eskalator yang naik dan masuk melewati sebuah model globe. Berbagai macam fossil, mineral, dan bebatuan ditampilkan di galeri ini. Saat memasuki area utama atau central hall Anda dapat melihat patung Charles Darwin seberat 2,2 ton yang terbuat dari marmer karya Sir Joseph Boehm dan dalam posisi duduk.

Dari sekian banyak koleksi museum, yang paling terkenal adalah “Dippy”, sebuah replika tulang belulang yang membentuk badan salah satu jenis dinosaurus yaitu Diplodocus Carnegii. Dippy yang mempunyai tinggi mencapai 32 meter dapat dilihat di Central Hall. Ikon lain dari museum ini adalah sebuah model dari seekor paus biru, terletak di Large Mammals Hall. 

brightstaredu.net
Koleksi lain dari Natural History Museum ditampilkan dan dibagi dalam beberapa galeri yaitu Red Zone, Green Zone, Blue Zone dan Orange Zone. Red Zone atau yang juga dikenal dengan nama The Earth Gallery terletak di bagian timur gedung adalah galeri yang bertemakan bumi dan perubahannya. Sebagian besar isi dari galeri ini dulunya merupakan koleksi dari Geological Museum.

Green Zone adalah galeri yang menampilkan koleksi yang berhubungan dengan alam, hutan, dan lingkungan. Galeri ini terbagi dalam beberapa area yaitu area burung, area hewan melata, area tanaman, area reptil dan primata. Galeri berikutnya adalah Blue Zone dengan tema laut. Beberapa area di galeri ini adalah area dinosaurus yang menampilkan berbagai replika tulang jenis-jenis dinosaurus, area ikan dan ampibi, area invertebrata laut, mamals dan large mamals. Galery terakhir adalah Orange Zone yang terdiri atas Wildlife Garden dan Darwin Centre.

Darwin Centre adalah sebuah lab yang diambil dari nama Charles Darwin, berisi ribuan spesimen yang telah diawetkan sekaligus sebagai ruang kerja bagi staff ilmuwan. Koleksi paling terkenal dari area ini adalah Archie, cumi-cumi raksasa sepanjang 8.62 meter. Darwin Centre ini bukan satu-satunya bentuk penghargaan museum untuk jasa-jasa Darwin, pada bagian main hall terdapat pula sebuah patung Charles Darwin, karya Sir Joseph Boehm.

Untuk mengunjungi Natural History Museum Anda tidak dikenakan biaya masuk. Museum dapat dikunjungi setiap hari, termasuk hari libur. Satu-satunya hari libur untuk museum ini adalah pada saat libur natal (24-26 Desember).

Museum dibuka dari pukul 10:00 sampai pukul 17:50; pada hari Jumat terakhir setiap bulan museum dibuka sampai pukul 22:30 malam. Pengunjung dapat mempergunakan transportasi bus pada jalur 14, 49, 70, 74, 345, 360, 414 dan C1 untuk menuju museum ini. Bisa juga mempergunakan kereta bawah tanah dngan stasiun terdekatnya adalah South Kensington Station. 

Sumber  : jalan2.com

Wednesday, April 8, 2015

MUSEUM VICTORIA & ALBERT LONDON : Museum Eropa yang Menyimpan Artefak Indonesia


V&A Museum (foto : e-architect.co.uk)
Museum Victoria dan Albert (sering disingkat V & A), adalah museum disain dan seni dekoratif terbesar di dunia, dengan koleksi lebih dari 4,5 juta objek. Museum ini berlokasi di London dan dinamai untuk menghormati Pangeran Albert dan Ratu Victoria. The Victoria & Albert Museum merupakan salah satu museum wajib kunjung bagi penggemar sejarah perkembangan seni dan dekorasi dalam peradaban manusia di dunia. Museum yang sejak berdiri bernama South Kensington Museum ini, pada tahun 1980 diganti nama menjadi “The Victoria and Albert Museum, the National Museum of Art and Design” oleh Sir Rou Strong. Berada di antara beberapa tempat bersejarah lain yaitu Natural History Museum, Science Museum, Royal Albert Hall, dan Albert Memorial, The V&A museum sangat pantas menjadi rujukan perjalanan wisata di London.

Dibangun pada tahun 1852, saat ini museum ini menempati area seluas 12.5 acres (51,000 m2), dan terdiri dari 145 galeri. Koleksi museum ini mencakup benda-benda seni berumur 5.000 tahun, yang berasal dari zaman kuno sampai zaman sekarang, dari hampir setiap media, dari budaya Eropa, Asia, dan Afrika Utara. Museum Victoria dan Albert adalah lembaga non departemen publik yang disponsori oleh Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga.

Foto : fiscal-muscs.com
Koleksi-koleksi keramik, kaca, tekstil, kostum, perak, besi, perhiasan, perabotan, benda abad pertengahan, patung, seni grafis, dan foto-foto adalah salah satu koleksi terbesar, terpenting dan paling komprehensif di dunia. Museum ini memiliki koleksi benda-benda pasca-zaman klasik terbesar di dunia, dan kepemilikan atas koleksi-koleksi dari zaman Pencerahan Italia adalah yang terbesar di luar Italia. Departemen Asia termasuk seni dari Asia Selatan, Cina, Jepang, Korea dan dunia Islam. Koleksi Asia Timur museum ini adalah salah satu koleksi terbaik di Eropa, sedangkan koleksi Islam, bersama dengan British Museum, Museum Louvre, dan Museum Seni Metropolitan New York City, adalah koleksi terbesar di dunia Barat.

Koleksi yang tersimpan dalam The V&A museum meliputi karya arsitektur, obyek bersejarah dari Asia, koleksi British Design sejak tahun 1500-1900, aneka keramik, dan lebih dari 14.000 jenis furniture dari Inggris, Eropa, Amerika dari abad pertengahan hingga saat ini.  Terdapat juga karya berupa lukisan, ribuan hasil fotografi, tekstil, buku, dan banyak lagi karya seni peradaban manusia yang disimpan dengan baik di museum ini.

Interior V&A Museum (foto : coolplaces.co.uk)
Sangat menarik ketika menemui kumpulan koleksi seni budaya Indonesia di salah satu sudut museum. Terdapat jajaran patung batu peninggalan jaman Majapahit di abad ke-15. Patung batu dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, meskipun tak banyak, tetapi menjadi bagian dari sejarah peradaban yang dikoleksi oleh The V&A museum.

Galeri baru yang diperkenalkan kepada setiap pengunjung adalah galeri Islamic & Middle East, yang selain mencakup seni budaya Islam di Timur Tengah, juga meliputi kawasan Afrika Utara. Terdapat sebuah kitab Al Quran berukuran besar dari Turki yang diperkirakan berasal dari tahun 1600-1700. Kitab ini merupakan salah satu saksi sejarah awal mula munculnya ketertarikan untuk menggandakan Al Quran di Turki.

Seperti halnya museum-museum di London, untuk menjelajah The V&A museum tidak dikenakan tiket masuk. Waktu untuk berkunjung setiap hari adalah jam 10.00 – 17.45, khusus pada hari Jumat museum buka hingga pukul 22.00. Museum tutup pada tanggal 24, 25, dan 26 Desember. Mencapai museum ini juga mudah, baik dengan taksi, bus maupun tube/underground. Stasiun terdekat adalah South Kensington, sedangkan bus yang lewat adalah nomor C1, 14, 74 dan 414.

Museum ini terletak di distrik Brompton, Borough Kensington dan Chelsea, berdekatan dengan Museum Sejarah Alam dan Museum Sains. V & A terletak di tempat yang disebut sebagai "Albertopolis" London, yaitu area yang menjadi pusat budaya, ilmiah dan pendidikan. Sejak tahun 2001, museum telah memulai program renovasi besar-besaran yang menghabiskan dana sebesar £150 juta. Sama seperti museum lainnya di Britania Raya, biaya masuk ke museum ini telah digratiskan sejak tahun 2001.

Untuk informasi lebih lengkap dapat mengunjungi website resmi The Victoria & Albert museum berikut ini: http://www.vam.ac.uk/index.html.




Monday, April 6, 2015

BRITISH MUSEUM LONDON : Melihat dunia dalam Museum


Didirikan pada tahun 1753, sebagian besar koleksi benda dari British Museum pada awalnya merupakan sumbangan dari Sir Hans Sloane. Sloane tidak ingin benda-benda koleksinya menjadi terbengkalai setelah ia meninggal, maka ia menyerahkannya kepada King George II.

Benda-benda koleksi tersebut mencapai lebih dari 71.000 objek yang berupa 40.000 buku cetak, 7000 manuscript, lukisan, foto dan juga barang-barang antik dari Yunani, Mesir, Roma, Asia timur dan juga America. Setelah itu, pada tanggal 7 Juni 1953, King George II memberikan persetujuan resmi untuk mendirikan the British Museum.

Interior dari British Museum (Foto: alwaysimages.com)
Tempat yang dipilih untuk dijadikan sebagai museum adalah Montagu House, sebuah mansion abad 17 milik keluarga Montagu. Kandidat bangunan lain yang akan dipergunakan adalah Buckingham House (sebelum menjadi Istana kerajaan), namun ditolak karena alasan biaya dan ketidakcocokan lokasi. Pada tanggal 15 Januari 1759, British Museum resmi dibuka di Montagu House. Sumber

Dengan semakin meluasnya expansi Inggris ke negara lain, dan banyaknya penjelajah Inggris yang berlayar ke seluruh dunia, makin banyak pula koleksi benda yang mereka bawa. Misalnya Captaint James Cook yang membawa benda-benda antik, koin, patung, dan lukisan dari antah berantah. Hal ini semakin menaikkan reputasi dari museum dan membuat museum semakin ramai dikunjungi.

British Museum dari ketinggian (foto: travelioo.com)
Pendiriannya dimulai dari wasiat seorang dokter dan naturalis Sir Hans Sloane (1660-1753). Semasa hidupnya, Sloane mengumpulkan benda-benda yang membangkitkan rasa keingintahuannya. Kumpulan koleksinya tersebut dinamakan cabinet of curiosities. Sloane tidak ingin koleksinya tersebut rusak setelah dia meninggal, dia lalu mewariskannya kepada Raja George II, agar dapat dimanfaatkan oleh negaranya. Koleksinya tersebut bernilai sekitar £20,000.


Departemen Mesir kuno dan Sudan
Seni mesir kuno telah membentuk koleksi British Museum sejak pertama kali museum tersebut dibangun pada tahun 1753 setelah mendapatkan 160 benda purbakala dari Mesir yang diberikan oleh Sir Hans Sloane. Pada musim gugur 2001, 8 juta benda yang menjadi kolekis permanen British Museum ditambahkan dengan koleksi dari Wendorf yang berjumlah 6 juta benda dari masa Prasejarah Mesir dan Prasejarah Sudan. Koleksi ini didonasikan oleh Professor Fred Wendorf dari Southern Methodist University di Texas, dan meliputi seluruh koleksi artefak dan ekofak dari seluruh penggaliannya yang dilakukan antara tahun 1963 hingga tahun 1997. Seluruh koleksi ini berada dalam perawatan Departemen Mesir Kuno dan Sudan.

Departemen Yunani dan Romawi
Pada departemen ini dipamerkan mengenai peradaban Kyklades, Peradaban Minoa dan Peradaban Mykenai, dan koleksi Yunani Kuno termasuk diantaranya pahatan penting dari Parthenon di Athena, dan dua dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, yaitu Mausoleum Mausolus dari Halicarnassus dan Kuil Artemis di Ephesos. Departemen ini juga menyimpan koleksi dari masyarakat Italia Kuno dan peradaban Etruskan dan kelompok material dari Siprus. Koleksi perhiasan dan benda perunggu kuno, vas Yunani dan gelas dan peralatan perak Romawi yang sangat penting.

Departemen Timur Tengah
Departemen ini sebelumnya disebut sebagai Departemen Timur Dekat Kuno, dengan koleksi mendekati jumlah 330.000 benda, British Museum memiliki koleksi terbanyak dan terpenting dari benda kuno Mesopotamia yang terletak diluar Irak. Koleksi yang dimiliki museum ini merepresentasikan peradaban kuno Timur Dekat dan daerah disekitarnya. Daerah ini termasuk Mesopotamia, Persia, Jazirah Arab, Anatolia, Kaukasus, beberapa bagian Asia Tengah, Suriah, Palestina, dan Bangsa Fenisia di bagian barat Laut Tengah dari masa Prasejarah hingga awal kebangkitan Islam pada abad ke-7 Masehi.

Departemen Seni Cetak dan Gambar
Departemen Seni Cetak dan Gambar menyimpan koleksi nasional semua hal yang berhubungan dengan seni cetak dan gambar dari barat. Departemen ini merupakanlokasi penyimpanan terbesar dan terbaik di dunia, bersama dengan Albertina di Wina, koleksi Paris dan Hermitage Museum. Tempat penyimpanan ini dapat diakses oleh masyarakat pada Ruang Belajar, tidak seperti koleksi lainnya. Departemen ini juga memiliki galeri pamerannya sendiri pada Ruang 90, dimana display pameran diubah beberapa kali dalam satu tahun.

Departemen Prasejarah dan Eropa
Departemen Prasejarah dan Eropa bertanggung-jawab terhadap koleksi yang mencakup waktu dan geografis yang sangat panjang. Hal ini mencakup benda pertama yang dibuat oleh manusia 2 juta tahun yang lalu; seni dan arkeologi di Eropa dari awal hingga saat ini, termasuk diantaranya sejarah Britania ketika masa pendudukan Romawi. Koleksi dalam departemen ini juga termasuk diantaranya koleksi horologi, yaitu ilmu yang mempelajari dan mengukur waktu. Secara khusus, British Museum memiliki koleksi yang terbesar dan terlengkap mengenai periode 300 M hingga 1100 M, dari Spanyol ke Laut Hitam dan Afrika Utara hingga Skandinavia.

Koleksi yang terkenal dari departemen ini adalah:
    Harta Sutton Hoo
    Bidak Catur Lewis
    Piala Ringlemere
    Tablet Vindolanda
    Piala Lycurgus
    Piala Royal Gold
    Relik Holy Thorn
    Franks Casket

Departemen Asia
Kajian yang dimiliki Departemen Asia sangat luas, dengan koleksi lebih dari 75.000 benda yang meliputi kebudayaan seluruh Asia (dari Timur, Selatan, Tengah dan Asia Tenggara) dan koleksi tersebut dari masa Neolitik hingga masa kini.

Koleksi utama dari Departemen Asia adalah:
Koleksi pahatan yang lengkap dari anak benua India, termasuk diantaranya relief batu gamping Buddha dari Amaravati
Koleksi luar biasa benda kuno, lukisan dan porselin, benda-benda dari perunggu dan jade, dan benda seni lainnya dari Cina
Koleksi mengenai lukisan Buddha dari Dunhuang dan Admonitions Scroll atau Lembaran Nasihat yang ditulis oleh seniman Cina Gu Kaizhi (344-406 M)
Koleksi yang lengkap mengenai seni Jepang sebelum abad ke-20 di dunia barat.

Departemen Afrika, Oseania dan Amerika
British Museum menyimpan koleksi terlengkap mengenai benda-benda Etnografi dari Afrika, Oseania, dan Amerika, yang merepresentasikan masyarakat pribumi di seluruh dunia. Lebih dari 350.000 benda koleksi yang mencakup sejarah kebudayaan manusia selama 2 juta tahun dan kebudayaan yang beragam dari ketiga benua tersebut.

Departemen Koin dan Medali
British Museum merupakan tempat koleksi Numismatik terbaik di dunia berada, dengan jumlah lebih dari satu juta obyek. Koleksi koin dan medali mencakup seluruh sejarah mata uang dari awal pada abad ke-7 SM hingga sekarang. Terdapat sekitar 9.000 koin, medali dan uang kertas yang dipamerkan di British Museum. Lebih dari setengahnya dapat ditemukan dalam galeri uang HSBC (Galeri 68), sedangkan sisanya dapat ditemukan dalam pameran permanen di seluruh bagian museum. Benda koleksi secara keseluruhan dapat dilihat oleh masyarakat umum pada Ruang Belajar dengan perjanjian.

Departemen Konservasi dan Penelitian Ilmiah
Departemen ini didirikan pada tahun 1920. Konservasi memiliki enam area spesialis: keramik dan kaca; logam; materi organik (termasuk tekstil); batu, lukisan dinding dan mosaik; Seni gambar Timur dan Barat. Departemen Ilmiah memiliki dan terus mengembangkan teknik untuk mengetahui penanggalan artefak, analisis dan identifikasi material yang dipergunakan dalam pembuatan artefak tersebut, untuk mengidentifikasi lokasi artefak tersebut berasal dan teknik yang digunakan dalam pembuatannyaSumber

Thursday, April 2, 2015

MUSEUM SHERLOCK HOLMES LONDON : Baker Street 221B

The Sherlock Holmes Museum, Baker Street 211B
Sherlock Holmes adalah tokoh detektif fiksi rekaan Sir Arthur Conan Doyle, seorang pengarang dan dokter berkebangsaan Skotlandia. Holmes yang menyebut dirinya sebagai seorang "detektif konsultan" ini dikenal akan ketajaman penalaran logis, kemampuan menyamar, dan keterampilannya dalam menggunakan ilmu forensik untuk memecahkan berbagai kasus.

Holmes, yang pertama kali muncul pada tahun 1887, menjadi tokoh dalam empat novel dan 56 cerita pendek. Novel pertama yang menampilkan sosoknya, Penelusuran Benang Merah, dimuat di Beeton's Christmas Annual pada tahun 1887. Sementara itu, novel kedua, Empat Pemburu Harta, dimuat di Lippincott's Monthly Magazine pada tahun 1890. Tokoh ini semakin populer setelah cerita pendeknya dimuat secara berseri di The Strand Magazine, diawali dengan Skandal di Bohemia pada tahun 1891 yang berlanjut sampai tahun 1927 dengan tambahan dua novel. Novel dan cerita pendek tersebut berlatar waktu tahun 1880-an hingga 1914. Sumber

Menurut pengakuan Doyle, karakter tersebut terinspirasi dari Dr. Joseph Bell, dosennya saat kuliah kedokteran. Total kisah Sherlock Holmes ditulis dalam bentuk empat novel yaitu A Study in Scarlet, The Sign of The Four, The Hound os the Baskervilles, dan The Valley of Fear. Tidak hanya itu, Sherlock Holmes juga digambarkan dalam 56 cerita pendek yang diterbitkan dalam lima antologi, yaitu The Adventures of Sherlock Holmes, The Memoirs of Sherlock Holmes, The Return of Sherlock Holmes, His Last Bow, dan The Case-Book of Sherlock Holmes.Sumber

Sherlock Holmes Museum London dibangun atas prakarsa Sherlock Holmes International Society,, sebuah organisasi nirlaba yang menginginkan idola mereka dikenang dalam bentuk museum di jalan Baker, tempat mereka (diceritakan) tinggal dalam sebuah rumah empat lantai.

Museum ini dibuka pada tahun 1990 di Baker Street nomor 221B, persis seperti alamat rumah mereka di dalam novel. Alamat ini sebenarnya adalah milik Abbey National Bank, namun untuk mempertahankan keaslian cerita maka kedua bangunan ini bertukar nomor. Dapat Anda lihat, Sherlock Holmes museum terletak di antara bangunan nomor 237 dan 241.

Rumah empat lantai bergaya Georgian yang ditempati Sherlock Holmes Museum sebenarnya memang pernah digunakan sebagai kontrakan pada tahun 1860 – 1936. Hal ini sejalan dengan cerita bahwa Sherlock Holmes dan John Watson pernah tinggal di sana pada tahun 1881 – 1904 sebagai pengontrak rumah milik Mrs. Hudson. Dari sinilah napak tilas sejarah Sherlock Holmes disampaikan dengan rapi oleh kurator museum.

Jean Conan Doyle, putri dari Sir Arthur Conan Doyle awalnya ditawari untuk membangun sebuah museum yang didedikasikan untuk ayahnya dan juga tokoh rekaannya yang terkenal di seluruh dunia tersebut. Ia yang tidak terlalu suka dengan museum menolak tawaran tersebut dengan alasan bahwa Sherlock Holmes bukanlah tokoh yang benar-benar nyata.

Pada saat kemudian para penggemar karya sang ayah membangun Sherlock Holmes Museum ia kembali ditawari oleh kurator museum untuk membuat sebuah ruangan khusus di museum, didedikasikan untuk Sir Arthur Conan Doyle. Sekali lagi ia menolak, dan malah barang-barang peninggalan sang ayah dilelang untuk umum.

Cerita Anda di Sherlock Holmes Museum berawal dari stasiun metro Baker Street, yang dihiasi oleh siluet yang sudah tak asing lagi: topi pet sang detektif beserta pipa rokoknya. Keluar dari stasiun Baker Street berbeloklah ke arah kanan, menyeberang jalan dan sekali lagi belok kanan. Sherlock Holmes Museum terletak 5 menit berjalan kaki dari situ.

Sherlock Holmes Museum memiliki empat lantai, dengan lantai dasar berupa gift shop. Jika hanya memasuki gift shop, Anda tak harus membeli tiket masuk terlebih dahulu. Barulah jika Anda ingin menjelajah ke lantai atas tersedia sebuah ticket counter di ujung ruangan yang menjual tiket masuk untuk pengunjung.

Kamar-kamar “kontrakan” di dalam Sherlock Holmes Museum ini diatur sedemikian rupa hingga mirip – atau mendekati – tata letak aslinya, seakan-akan mereka masih tinggal di sana. Di lantai satu Anda dapat melihat sebuah ruang kerja di balik jendela yang menghadap langsung ke Baker Street. Sebuah kursi yang biasa diduduki oleh sang detektif lengkap dengan perapiannya jangan sampai dilewatkan sebagai tempat foto-foto yang menarik untuk koleksi Anda. Di lantai ini pula terdapat kamar tidur Sherlock Holmes dan ruang pribadinya. Lantai dua adalah kamar Doctor Watson dan Mrs. Hudson, pemilik kontrakan sedangkan lantai tiga adalah kamar kecil dan gudang tempat para penghuni menitipkan koper-koper mereka yang tak terpakai. Selain itu, di lantai tiga juga terdapat sebuah ruangan berisi patung lilin dari banyak tokoh yang pernah tampil di serial detektif Sherlock Holmes seperti figur serigala di episode The Hound of Baskerville, Jabez Wilson penulis Encyclopedia Britannica di cerita “The Redheaded League” atau musuh besar sang detektif, Professor Moriarty.

Di ruang tamu dapat Anda lihat barang-barang yang tak asing lagi bagi para pecinta serial detektif legendaris ini seperti topi pet Sherlock Holmes, pipa rokok, biola, kaca pembesar, buku catatan, bahan-bahan kimia, serta sandal Persia tempat Holmes terkadang menyimpan tembakaunya dan masih banyak lagi. Di atas meja dan rak buku juga terdapat buku-buku kedokteran klasik milik Doctor Watson.

Rumah di 221B Baker Street ini terasa begitu nyata hingga para pengunjung seakan tak percaya bahwa Sherlock Holmes dan Doctor Watson hanyalah tokoh rekaan Sir Arthur Conan Doyle yang tak pernah ada. Memang rumah ini pernah menjadi kontrakan, namun tak pernah diketahui siapa saja yang menjadi penghuninya. Sumber