Friday, December 30, 2016

SEJARAH SIGKAT ISLAM DI KABUPATEN BANDUNG

sumber : bandungkab.go.id
Penyebaran Islam di Kabupaten Bandung berkembang secara pesat setelah adanya dominasi kekuasaan Kesultanan Banten, Cirebon, dan Mataram menggantikan peran kekuasaan system kerajaan. Runtuhnya kerajaan Pajajaran beserta kerajaan-kerajaan kecil dibaeahnya, diikuti pula dengan perubahan tatanan dalam sister religi, masyatakat Kabupaten Bandung.

Selain menguasai pusat-pusat pemerintahan, puseur dayeuh atau lingkungan keratin, pihak kesultanan Banten, Cirebon dan Maaram pun,  kemudian menguasai tempat-tempat yang dianggap suci yang disebut mandala atau  kabuyutan. Ada juga yang menyebutnya tanah kaintar, artinya tempat yang dideklarasikan atau disucikan dalam ajaran lama masyarakat Sunda pada masa itu.

Penguasaan kabuyutan  sebagai pusat ajaran lama, oleh pihak kesultanan melalui para utusannya yang terdiri dari para juru dakwah, ulama, seniman, atau kaum Muslim lainnya, kemudian dijadikan sebagai titik-titik penyebaran dan perluasan ajaran agama Islam. Tampak sekali, dari beberapa situs cagar budaya, seperti Cijambe, Pasirmiri-miri, Pangudar, Ngabehi, Sumur Bandung, Sukaraja, dan lain-lain, berdasarkan silsilahnya selalu dikait-kaitkan dengan tokoh-tokoh yang berasal antara Kesultanan Mataram, Cirebon, dan Banten.

Penyebaran Isalm di wilayah Kabupaten Bandung pada pertengahan abad ke-16 dan abad ke-17, selain dilakukan oleh tokoh-tokoh yang berasal dari Kesultanan banten, Cirebon, dan Mataram, juga ada yang dilakukan oleh pribumi atau para keturunan Prabu Siliwangi, yaitu:
1.       Kean Santarng yang melakukan Islamisasi di wilayah Rancabali (Patenggang), Ciwidey (Sinapeul), Soreang (Gunung Sadu) hingga daerah Munjul (Baleendah).
2.       Kertamanah yang melakukan Islamisasi di daerah Pasirjambu (Kabuyutan).
3.       Paku Jaya yang melakukan Islamisasi di daerah Ciwangi-Cipaku, Kecamatan Paseh.
4.       Dipati Ukur, yang melakukan Islamisasi di daerah Kertasari (Gunung Wayang), Cikondang (Gunung Tilu), Pacet (Pabuntelan dan Tenjonagara).


Jika pada masa klasik atau jaman kerajaan-kerajaan yang berpola kepercayaan asli bercampur Hindu/Budha, kabuyutan memiliki peran penting yang mendampingi peran keratin dalam bidang pendidikan mental spiritual, dan dianggap sebagai tempat suci, maka sejak adanya perluasan penyebaran agama Islam secara tradisional. Status kabuyutan sebagai tempat suci dan sacral perlahan terkubur. Berbagai sarana/prasarana yang menjadi media ajaran lama, seperti punden berundak, arca, sanggah, lingga, dan yoni, banyak lenyap. Ada kemungkinan dilenyapkan. Dan kemudian mengikuti disesuaikan dengan budaya-budaya pesantren yang bertolak kepada ajaran yang bersumber dari Al Quran dan Hadits. Hal ini bias ditemukan dari adanya jenis-jenis kesenian buhun yang masih tersisa.

Book Review - R.L. Stevenson : The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde

Judul Buku: The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde
Diterjemahkan dari : The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde
Penulis : Robert Louis Stevenson
Terbit Pertama : 1886
Penerjemah : Julanda Tantani
Tebal : 128 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-1, Mei 2011
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-7125-6

Kisah ini berawal dari cerita yang dituturkan oleh Richard Enfield kepada sepupunya Gabriel John Utterson. Saat mereka tengah berjalan-jalan di hari Minggu, mereka melewati sebuah pintu belakang sebuah rumah. Melihat pintu ini, Enfield bercerita tentang seorang pria bertubuh pendek tengah berjalan kaki dan di arah sebaliknya ada seorang anak perempuan yang juga berjalan menuju ke arahnya. Saat sudah berdekatan si pria ini tiba-tiba membuat anak perempuan itu terjatuh, lalu menginjak-injak si anak perempuan yang malang itu, lalu bergegas pergi. Dengan sigap Mr. Enfield menangkapnya sehingga ia tak bisa berkelit dan berjanji akan memberi cek sebagai biaya pengobatan si anak perempuan malang itu. Pria pendek itu bernama Edward Hyde.
Saat keluar ia memberikan cek seperti yang dijanjikannya. Tapi semua orang di sana terlihat tak percaya melihat nama dan tanda tangan di atas cek itu adalah nama seorang yang sangat terkenal dan terpandang Dr. Henry Jekyll yang memiliki reputasi dan dikenal dermawan. Utterson tertarik untuk menyelidiki identitas Hyde yang sebenarnya juga hubungannya dengan Dr. Jekyll. Utterson pun memulai penyelidikannya dengan berbekal pengetahuan tentang ciri-ciri Hyde dari Enfield, juga mempelajari surat wasiat milik Dr. Jekyll terkait dengan pemindahan harta milik Jekyll kepada Hyde. Kasus ini berujung pada terungkapnya siapa Hyde dan apa hubungannya dengan Jekyll. Dalam usaha mencari jati dirinya, Dr. Henry Jekyll yang cemerlang berhasil memisahkan sisi baik dan sisi buruk dirinya yang ia beri nama Edward Hyde, namun ketika sisi buruk itu mulai menguasainya, Dr. Jekyll menyadari bahwa dia tak mungkin terus menjalani kehidupan gandanya.
Hikmah yang dapat diambil dari kisah fiksi ini, bahwa setiap langkah yang kita ambil tentu beresiko. Pikirkan matang-matang dan juga pikirkan resiko yang akan ditanggung pada setiap langkah yang akan diambil.


Book Review - Ibod : Kitab Komik Sufi 3

Judul Buku: Kitab Komik Sufi 3 : Hikayat Nasruddin Hoja
Terbit pertama : 2015
Penulis : Ibod
Tebal : 150 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan pertama, Januari 2015
Penerbit : Muara
ISBN : 978-979-9108-10-4

Buku ini berisikan cerita-cerita singkat, ringan, namun kaya akan makna. Penuh dengan hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dalam menjalani hidup sehari-hari. Bagaimana seseorang dituntut optiis dalam menjalani hidup, befikir sebelum bertindak, hati-hati dalam bersikap, jauhi sifat-sifat tercela, menghindari sebab-sebab penyakit hati, dan masih banyak lagi.
Buku komik ini bukanlah buku sindiran terhadap pembaca, namun jika memang tersindir oleh buku ini, berarti pembaca tersebut perlu introspeksi dan muhasabah diri kembali, tidak terkecuali saya sendiri ketika membaca ini banyak cerita-cerita yang membuat saya tersindir karena memang sikap saya selama ini masih belum maksimal baik dalam hidup sehari-hari.

Secara umum, komik sederhana ini tentunya cocok dibaca oleh siapapun karena memang hanya kumpulan cerita sederhana, 1 halaman 1 cerita, namun untuk memaknai isi kandungan cerita tersebut saya rasa untuk ukuran anak-anak belum mampu menangkap hikmah dari cerita-cerita sufistik yang ada dalam komik ini.

Thursday, December 29, 2016

Book Review - J.K. Rowling : Fantastic Beasts And Where To Find Them

Judul Buku: Hewan-hewan Fantastis & Di Mana Mereka Ditemukan
Diterjemahkan dari : Fantastic Beasts And Where To Find Them
Penulis : J.K. Rowling
Terbit Pertama : 2001
Penerjemah : Komalawati Suhendra
Tebal : 136 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-11, November 2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-1827-2

Buku ini merupakan buku pendukung dari kisah Harry Potter. Buku ini digunakan oleh Harry Potter dan kawan-kawannya sebagai buku pelajaran di sekolah sihir Hogwarts. Isi buku ini tentang nama-nama hewan, klasifikasi hewan, dan tempat di mana mereka bias ditemui, sampai perizinan untuk menjual hewan atau bagian hewan itu sendiri oleh kementerian sihir.
J.K. Rowling menulis buku ini bukan sebagai buku novel seperti Harry Potter, melainkan Rowling membuat seolah buku ini ditulis oleh Newt Scmander dengan pengantar oleh Albus Dumbledore. Membaca buku ini seperti membaca buku-buku referensi kuliah, karena terdapat footnote buku-buku karya para penyihir lain sebagai referensi Newt Smander dalam penyusunan buku ini. Rowling memang cerdas. Membaca buku ini seolah-olah buku ini benar-benar digunakan oleh manusia sebagai buku pelajaran sihi dan membuat seolah-olah Hogwarts itu nyata.

Book Review - Pidi Baiq : Milea, Suara dari Dilan

Judul Buku: Milea, Suara dari Dilan
Penulis : Pidi Baiq
Terbit Pertama : 2016
Tebal : 360 halaman
Cetakan : Ke-3, September 2016
Penerbit : Pastel Books
ISBN : 978-602-0851-56-3

Milea merupakan novel karya Pidi Baiq yang mengisahkan kisah asmara remaja SMA di Bandung tahun 1990. Jika dua novel sebelumnya, Dilan dan Dilan 2 mengambil sudut pandang dari seorang gadis bernama Milea, maka novel Milea sebaliknya. Dilan bercerita tentang kisahnya dari saat belum mengenal Milea hingga berpacaran dan putus dari Milea menurut sudut pandang dia. Tidak jauh berbeda apa yang diungkap oleh Milea dalam novel Dilan dengan apa yang diceritakan Dilan dalam novel Milea. Hanya saja, novel Milea ini terdapat beberapa klarifikasi dari Dilan tentang hal-hal yang ditulis oleh Milea dalam buku Dilan yang menurut Dilan kurang tepat atau berbeda dengan kenyataannya. Seperti saat Dilan yang salah sangka kepada Milea yang dekat dengan Gunar, juga sebaliknya saat ayah Dilan meninggal, Milea juga salah sangka kepada sepupu Dilan yang dianggap pacar baru Dilan oleh Milea.
 Kisah romantis sederhana namun dibuat menarik, itulah kelebihan novel ini. Ditambah dengan beberapa gambar ilustrasi yang dibuat penulis untuk menggambarkan situasi dari ceritanya. Namun bagi saya yang sudah membaca buku pertama dan kedua, ketika awal membaca buku ini saya tidak menemukan sesuatu yang baru, sehingga merasa bosan karena seperti mengulang apa yang diseritakan Milea pada buku Dilannya. Hingga pada bab-bab pertengahan hingga akhir, barulah saya menemukan hal-hal baru yang berupa kisah Dilan setelah putus dengan Milea, juga klarifikasi-klarifikasi dari Dilan yang berkaitan dengan kisah asmaranya dengan Milea baik itu saat masih berstatus pacaran maupun sudah putus dari Milea.


Book Review - Silvarani : Ada Apa Dengan Cinta?

Judul Buku: Ada Apa Dengan Cinta
Penulis : Silvarani
Terbit Pertama : 2016
Tebal : 192 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-2, April 2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-2645-0

Buku ini merupakan adaptasi dari film Ada Apa Dengan Cinta? Yang booming pada masanya di tahun 2002. Cerita yang mengisahkan 5 sahabat yang selalu bersama dan tenar di sekolah; Cinta, Maura, Alya, Karmen, dan Milly. Mereka menjalani hari-hari dengan penuh kebersamaan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Cerita ini diawali dengan perlomban menulis puisi yang ruti dilakukan setiap tahun. Cinta yang sudah langganan memenangkan lomba puisi, mengirimkan puisinya dan optimis memenangkannya lagi. Namun sayang, pada saat-saat mendebarkan pengumuman juara lomba puisi, nama cinta tak disebut melainkan Rangga lah pemenangnya. Siapa Rangga? Cinta pun bertanya-tanya.
Cinta dan kawan-kawan yang merupakan anggota madding sekolah, tentu harus mewawancarai sRangga untuk menulis profilnya sebagai juara loba puisi. Cinta mencari Rangga hingga akhirnya mereka bertemu di perpustakaan sekolah. Di sanalah Cinta mengetahui sosok Rangga, laki-laki dingin, cuek, yang tidak mau diwawancara oleh cinta karena dia merasa tidak pernah mengikuti lomba puisi (pak Wardiman lah yang iseng mengirimkan puisi Rangga kepada panitia). Pertemuan-pertemuan berikutnya tentunya diisi dengan kisah Cinta dan Rangga yang rumit, sebentar-sebentar baikan, sebentar-sebentar musuhan. Hal itu diakibatkan karena Cinta yang selalu mementingkan sahabatnya dan kebersamaan dirinya dengan mereka, juga menyembunyikan kedekatanya denagn Rangga dari teman-temannya, sedangkan Rangga adalah orang yang tidak bergantung kepada siapapun, bahkan di sekolah pun dia hanya berteman dengan buku. Hingga akhirnya Cinta mengakui rasa sayangnya terhadap Rangga kepada teman-temannya. Lega rasanya. Namun hal itu tidak bertahan lama, karena Rangga harus pergi ke New York. Cinta bergegas mengejar Rangga ke bandara untuk mecegah agar Rangga tidak pergi. Cinta berhasil bertemu Rangga di bandara, namun tetap gagal membujuk Rangga untuk membatalkan kepergiannya. Rangga pun pergi namun berjanji akan kembali hanya untuk Cinta dan mempetanyakan cintanya kepada Rangga.


Book Review - Edgar Allan Poe : Auguste Dupin

Judul Buku: Auguste Dupin
Diterjemahkan dari : Auguste Dupin
Penulis : Edgar Allan Poe
Terbit Pertama : 1841
Penerjemah: Istiani Prajoko
Tebal : 326 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-1, Desember 2012
Penerbit : Visimedia
ISBN : 978-979-065-142-2

Kisah tentang seorang detektif yang diciptakan leh seorang Edgar Allan Poe, bapak para detektif yang kemudian juga menginspirasi Conan Doyle dan Agatha Chistie. Auguste Dupin untuk pertama kalinya yang di gambarkan mengedepankan argumentasi, silogisme dan latar belakang suatu hal yang akhirnya bisa menyimpulkan sebuah kasus untuk kemudian di kembangkan menjadi deduksi dan observasi. Dupin juga mempunyai sahabat setia yang selalu menunjukan dialog kepadanya.
Dalam buku berjudul Aguste Dupin ini ada beberapa cerita pendek yang telah di publikasikan di majalah seperti Pembunuhan di Rue Morgue, Dupin menyelesaikan masalah terbunuhnya Madame L'Espanaye dan putrinya Mademoiselle Camille L'Espanaye, dalam sebuah kejadian ruang tertutup. Dengan analisis yang Dupin dapatkan dari berita yang muncul di koran, serta sedikit penyelidikan di lokasi kejadian perkara, dengan gemilang, Dupin berhasil mengetahui siapa pembunuhnya, dan menyelamatkan seorang yang salah tangkap akibat pembunuhan itu.
Ada pula cerita tentang Misteri Pembunuhan Marie Roget yang berdasarkan pada detail sebuah kasus pembunuhan yang terjadi di New York pada tahun 1841, Kisah Surat yang dicuri, Kumbang Emas dan Fakta-fakta dalam Kasus M. Valdemar.
August Dupin adalah karya Poe yang pertama kali say abaca. Setelah membaca buku ini, memang terlihat kenapa Conan Doyle terpengaruh akan karya Peo ini. Mesik pada akhirnya saya lebih menyukai Holmes dalam memecahkan kasus-kasusnya. Entah karena cerita tentang Holmes lebih banyak sehingga menjadi lebih terbiasa dengan gaya Holmes memecahkan kasus. Namun dibalik itu semua, Homles tak akan lahir jika Dupin tak diciptakan. Dan saya tetap tertarik dengan kisah-kisah detektif.

Book Review - Carlo Collodi : The Adventures of Pinocchio

Judul Buku: Petulangan Pinocchio
Diterjemahkan dari : The Adventures of Pinocchio
Penulis : Carlo Collodi
Terbit Pertama : 1871
Penerjemah : Lulu Wijaya
Tebal : 203 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-1, 2014
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-0466-3

Pinocchio awalnya hanyalah sepotong kayu milik Mastro Cherry. Namun, kayu ini bukanlah kayu biasa, melainkan bisa menangis dan tertawa.! Dari Mastro Cherry, akhirnya kayu ini bisa sampai ke tangan Geppetto yang datang ke rumahnya untuk meminta kayu yang akan dibuat menjadi boneka tali sebagai pembawa keeruntugan. Beliau lah yang memahat si kayu menjadi boneka tali, membuatkan baju, topi, dan sepatu, serta menamainya Pinocchio.
Sejak baru selesai dipahat, Pinocchio sangat nakal. Tingkahnya selalu mengecewakan ayahnya. Dia membuat ayahnya di penjara, kemudian ketika pulang ia membunuh Jangkrik Berbicara. Tapi, Pinocchio juga menerima balasannya pada hari itu, ketika ia ingin menggoreng telur ayam dengan air. Seekor anak ayam malah terbang ketika telur itu di pecahkan. Mudah terpengaruh dengan ajakan orang lain yang mengajaknya menikmati kesenangan sesaat dan sesalu menyesali perbuatannya karena pada akhirnya dia mendapat kerugian dari perbuatannya.
Kisah Pinoccio ini hanyalah kisah sederhana, namun dengan kesederhanaannya ituah yang menjadikan novel ini menjadi karya masterpiece karena setiap bab yang disajikan pasti mengandung hikmah yang dapat diambil sebagai pelajaran bahi pembaca khususnya anak-anak. Novel ini mengajak pembaca untuk berbuat baik, melakukan hal-hal yang bermanfaat, selalu bersikap jujur dan memegang amanah yang diberikan sebagai kepercayaan dari orang lain.

Book Review - Lewis Caroll : Alice’s Adventure in Wonderland

Judul Buku: Alice di Negeri Ajaib
Diterjemahkan dari : Alice’s Adventure in Wonderland
Penulis : Lewis Caroll
Terbit Pertama : 1865
Penerjemah : Djokolelono
Tebal : 137 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-1, 2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-2479-1

Gadis cilik bernama Alice sedang menemani kakanya di pinggir sungai, tiba-tiba melihat seekor kelinci yang memakai jas dan memegang sebuah jam. Alice yang penuh rasa ingin tahu tertarik mengikuti kelinci putih dengan mata merah muda dan terus menerus mengatakan “Aku pasti terlambat” itu. Alice berlari terus mengikuti arah ke mana kelinci itu pergi hingga akhirnya Alice terjatuh ke dalam lubang kelinci dan terdampar di negeri ajaib. Di negeri ajaib, Alice bertemu dengan penghuni yang serba ajaib.
Di negeri Ajaib, Alice bertemu dengan hewan-hewan yang bias berbicara dan bias memberi nasihat kepadanya. Terdapat sekelompok hewan yang bermusyawarah mengadakan sayembara untuk mengeringkan tubuh mereka setelah terjatuh di kolam air mata. Ia juga bertemu seekor ulat bulu yang duduk di atas jamur sambil menghisap hookah. Ulat bulu itu menanyakan jati diri Alice dan memberikan beberapa petuah padanya.
Alice melanjutkan perjalanannya dan masuk ke dalam sebuah rumah. Di rumah itu, ia bertemu pelayan berkepala ikan, sang putri dengan bayi berbentuk bintang laut, juga kucing Chessire yang selalu menyeringai. Alice juga menghadiri upacara minum teh yang aneh dengan Pembuat Topi, Terwelu Maret, serta Tikus Muscardinus. Walau meja perjamuan sangat luas, namun ketiga peserta jamuan berdesak-desakan di satu sudut meja.
Selanjutnya Alice mengalami petualangan-petualangan seru dan mendebarkan serta mustahil terjadi di dunia nyata seperti banjir air mata yang menyebabkan Alice hanyut akibat air matanya sendiri. Hingga pada ahirnya Alice terbagun dari mimpinya. Ya, petualangan Alice di negeri ajaib hanyalah mimpi Alice.
Kelebihan dari novel ini, penuh dengan nasihat-nasihat yang diberikan oleh para hewan yang berbicara dan memberikan petuah kepada Alice. Sangat cocok untuk diceritakan kembali oleh orang tua sebagai bed time stories. Juga dibaca oleh anak-anak sebagai cerita yang ringan dan mudah diahami oleh anak-anak.

Book Review - Lewis Caroll : Alice Through the Looking Glass

Judul Buku: Alice di Negeri Cermin
Diterjemahkan dari : Alice Through the Looking Glass
Penulis : Lewis Caroll
Terbit Pertama : 1871
Penerjemah : Djokolelono
Tebal : 164 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-1, 2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-2505-7

Inilah sekuel dari kisah Petualangan Alice di Negeri Ajaib. Kali ini Alice berpetualang di Negeri Cermin. Di Negeri Cermin, Alice bertemu dengan Raja dan Ratu Merah, juga Raja dan Ratu Putih. Kisah yang begitu imajinatif dan penuh dengan humor yang begitu menghibur. Alice harus melewati delapan petak yang ditunjukkan oleh Ratu Merah. Dalam petak-petak itulah Alice bertemu dengan makhluk-makhluk aneh namun lucu yang akan memberikan petunjuk untuk menuju petk berikutnya.
Gambaran negeri di mana Alice berpetualang dalam cerita Lewis Carroll dibawakannya dengan penuh humor melalui permainan kata yang sangat menghibur yang memberikan kesenangan tersendiri ketika membacanya.
Kelebihan dari novel ini, penuh dengan nasihat-nasihat yang diberikan oleh para hewan yang berbicara dan memberikan petuah kepada Alice. Sangat cocok untuk diceritakan kembali oleh orang tua sebagai bed time stories. Juga dibaca oleh anak-anak sebagai cerita yang ringan dan mudah diahami oleh anak-anak.


Book Review - Jules Verne : 20.000 Leagues Under The Sea

Judul Buku: Petualangan Kapten Nemo
Diterjemahkan dari : 20.000 Leagues Under The Sea
Penulis : Jules Verne
Terbit Pertama : 1870
Penerjemah : Viktor H. Damanik
Tebal : 192 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-1, September 2015
Penerbit : Nuansa Cendikia
ISBN : 978-602-350-035-2

Ketika dunia gempar dengan kemuculan makhluk laut aneh yang menyerang kapal-kapal di lautan. Makhluk itu berwarna hitam, panjangnya menyamai panjang ikan paus malahan beberapa orang berpendapat panjang makhluk ini lebih panjang, aromanya aneh, kulitnya dapat memantulkan sinar matahari, bahkan dia bisa memancarkan sinar dari tubuhnya.
Amerika Serikat memutuskan untuk turun ke lapangan dan mengejar Narwhal, sebutan makhluk ajaib dan menggemparkan itu, dengan mengutus sebuah kapal fregat tercepat dan tercanggih di zaman itu. Professor Aronnax, asistennya yang bernama Conseil dan seorang penangkap paus berkebangsaan Kanada, Ned Land. Ketiga orang yang bersama-sama menumpangi kapal Abraham Lincoln. Namun naas, kapal Abraham Lincoln pun jadi sasaran dan karam akibat serangan makhluk itu.
Siapa yang sangka makhluk itu bukanlah makhuk hidup, melainkan kapal selam Nautilus milik Kapten Nemo. Prof. Aronnax dan anak buahnya ditangkap oleh Nautilus, namun bukan sebagai tahanan melainkan sebagai tamu yang kemudian pergi beretualang mengarungi samudera bawah laut dan menemukan hal-hal yang menakjubkan yang belum pernah ia lihat di daratan. Bersama Nautilus, Prof. Aronnax dan teman-temannya mengelilingi dunia, berpindah-pindah dengan kecepatan tinggi dari 1 samudra ke samudra lainnya.  Harta karun yang mereka dapatkan, pulau legendaris yang mereka temukan, mereka juga pernah mengunjungi danau di dalam kawah yang dicapai dari terowongan bawah tanah.
Novel imajinatif dan luar biasa menggambarkan kehidupan di bawah laut. Yang perlu diketahui adalah, Jiles Verne belum pernah berpetualang ke dunia bawah laut semaasa hidupnya, tapi ia mampu menggambarkan laut dengan imajinasinya yang sekarang digambarkan secara nyata oleh teknologi masa kini.



Book Review - Jack London : The Call of The Wild

Judul Buku: Panggilan Alam Liar
Diterjemahkan dari : The Call of The Wild
Penulis : Jack London
Terbit Pertama : 1903
Penerjemah : Eko Indriantanto
Tebal : 160 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-1, 2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-3291-8

Novel ini, ini kisah tentang anjing-anjing yang “kerja paksa” menarik kereta di keliaran alam utara, di hamparan salju Alaska di masa perburuan emas Klondike dengan Buck sebagai tokoh utama dalam kisah ini. Buck yang merupakan seekor anjing peliharaan, harus hidup di alam liar yang buas dan berusaha mempertahankan hidupnya. Novel ini justru menunjukkan, bagaimana seluruh pengalaman yang diperoleh Buck sebagai anjing piaraan, harus menghadapi alam liar. Berawal dari penculikannya untuk dijual sebagai anjing penarik kereta barang, pertemuan dengan kawanan anjing sesama penarik kereta barang, pertarungan dengan Spitz yang merupakan pemimpin kawanan anjing tersebut lalu mengalahkannya dengan susah payah. Spitz merupakan petarung karena dilatih sebagai petarung. Buck petarung karena ia memiliki darah petarung dari nenek-moyangnya.
Beberapa kali Buck mengalami pergantian tuan pemiliknya. Hingga datang masa Buck jatuh cinta kepada John Thornton, yang pada suatu hari menyelamatkan hidupnya. Buck berkali-kali membayar utang nyawa tersebut. John pun menjadi tuan baru bagi Buck dan menjadi tuan yang begitu baik untuk Buck.
Memperoleh tuan yang baik seperti John bisa merupakan anugerah, memperoleh tuan yang buruk tentu saja petaka. Tapi bagaimanapun, dipertuan manusia jelas bukan merupakan hal alami bagi anjing. Buck dipisahkan kembali dengan John Thronton oleh takdir melalui kisah tragis. John Thornton tewas dibunuh Indian, dan Buck untuk pertama kali membunuh manusia sebagai pembalasannya. Pembunuhan ini menguarkan harga diri yang misterius dalam diri Buck hingga pada khirnya Buck benar-benar kembali kea lam liar, sebagai penguasa yang berada di antara para serigala sebagai tentaranya.

Book Review - J.M. Barrie : Peter Pan

Judul Buku: Peter Pan
Diterjemahkan dari : Peter pan
Penulis : J.M. Barrie
Terbit Pertama : 1911
Penerjemah : Julanda Tantani
Tebal : 240 hlm
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-1, 2014
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-0347-5

Kisah yang berlatar di kota London tentang anak-anak Tuan Darling dan Nonya Dalring, yaitu Wendy, George, Michael dan seekor anjing bernama Nana. Kehidupan ketiga anak tuan dan nyonya Darling berubah saat Peterpan datang ke kamar mereka dan membawa mereka terbang ke negeri Neverland. Wendy dan kedua saudaranya tinggal di Neverland. Mereka bertemu dengan anak-anak yang lain, yang juga sama dengan mereka, dibawa oleh Peter.
Di pulau Neverand Wendy dipilih oleh Peter dan disepakati oleh anak-anak yang lain untuk menjadi Ibu mereka, meskipun Wendy juga masih anak-anak. Wendy dibuatkan rumah oleh Peter dan yang lainnya. Wendy dan yang lainnya tidak selalu bahagia di Neverland, karena di sana terdapat tokoh jahat yaitu kapten Hook. Kapten kapal bajak laut dengan tangan kail sebagai sejatanya (tangannya putus akibat pertarungan dengan Peter dahulu). Pada akhirnya Peter, Wendy dan anak-anak yang lainnya perang melawan Kapten Hook dan anak buahnya. Kapten Hook yang licik dan penuh muslihat pun dapat dikalahkan oleh Peter. Seteah Hook dikalahkan, Peter mengantar Wendi, George, dan Michael serta anak-anak yang lainnya pulang ke rumah tuan Darling. Tuan Darling merasa sangat bahagia melihat anak-anaknya pulang kembali ke rumah mereka. Tuan Darling pun mengadopsi semua anak-anak yang dibawa oleh Wendi dari Neverland, kecuali Peter. Peter lebih memilih tinggal di Neverland dan tak mau tumbuh menjadi orang dewasa.
Meski Peter lebih memilih tinggal di Neverland, ia tetap datang untuk menemui Wendy yang terus tumbuh dewasa. Hingga Wendy menikah dan mempunyai anak, Peter masih berkunjung dan malahan mengajak anak Wendy untuk pergi ke Neverland. Tentu Wendy mengizinkan anaknya pergi bersama Peter. Hal it uterus berlangsung dari generasi ke generasi. Wendy semakin tua, namun Peter tetap ingin terus menjadi anak-anak dan tinggal di Neverland.
 Hikmah yang bisa diambil dari Novel ini, setiap manusia, akan mengalami yang namanya kesenangan dan kesulitan. Akan mengalami masa-masa senang dan masa-masa sulit. Untuk menjadi manusia yang kuat, tentu harus keluar dari zona nyaman kita agar mendapat pelajaran baru, pengalaman baru dan nilai-nilai baru tentang kehidupan serta belajar bagaimana menghargai hidup dengan memperjuangkan agar hidup semakin baik dari hari ke hari. Peter adalah salah satu contoh anak yang tak mau beranjak dari dunia nyamannya, sehingga dia tidak bias tumbuh dan berkembang untuk mengenal dunia baru, lingkungan baru, pengalaman baru dari kehidupan yang berjuta warna.

TEKNIK REVIU BUKU

Mereviu buku, bukanlah sesuatu yang mudah untuk orang lakukan. Bukan sulit dalam pengerjaannya, tapi kemalasanlah yang sering mengurungkan niat seseorang untuk membuat sebuah reviu buku yang sudah dibaca. Reviu merupakan kegiatan meninjau kembali buku yang sudah dibaca dan ditulis hal yang kita dapat dari buku tersebut melingkupi garis besar isi buku dan hikmah atau amanah yang didapat dari buku tersebut.

Di Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu muncul GLS (Gerakan Literasi Sekolah) yang mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia untuk giat membaca dan menulis demi menciptakan bangsa yang literat dan meningkatkan minat baca bangsa Indonesia. Di Jawa Barat terdapat program WJLRC (West Java Leader’s Reading Challenge) yang merupakan turunan dari GLS tersebut yang merupakan tantangan bagi masyarakat Jawa Baat untuk banyak membaca dan kegiatannya tentu berhubungan dengan membaca dan menulis.

Berikut ini ada tiga teknik reviu buku yang ditetapkan oleh tim WJLRC untuk para pembaca yang sudah meyelesaikan bacaannya.

1.      Teknik Paragraf AIH
Teknik paragraf AIH adalah teknik reviu yang penyusunannya berbentuk paragraf dengan struktur paragraf sebagai berikut:
Alasan, yaitu alasan mengapa pembaca memiih buku tersebut
Isi, yaitu berisi gagasan tentang isi buku yang menarik
Hikmah, yaitu paragraf yang mengungkapkan pesan moral dari buku yang dibaca

2.      Teknik Y Chart.
Teknik Y Chart adalah teknik reviu dengan melaporkan hal yang telah diindra (dilihat, didengar dam dirasa) dari suatu buku yang telah dibaca. Laporan yang telah disusun tersebut disusun dibagian batas garis huruf Y atau dibagi ke dalam tiga hal yang telah diindra/ meliputi:
Insight: Hal berkesan “terlihat” dalam bacaan
Ideas: Hal berkesan “terdengar” dari bacaan
Learning:  Pembelajaran atau hikmah yang terasa dalam bacaan

3.      Teknik Fishbone
Fishbone secara bahasa artinya tulang ikan. Dalam reviu buku, teknik fishbone merupakan teknik untuk menelaah atau mencari informasi dari suatu buku/informasi yang dibangun oleh kata tanya 5W 1H (what, when, where, why, who, dan how).
What (peristiwa apa yang terjadi?), berhubungan dengan kejadian atau peristiwa yang diliput atau ditulis.
When ( kapan peristiwa tersebut terjadi?), berhubungan dengan waktu kejadian.
Where (di mana peristiwa itu terjadi?), berhubungan dengan tempat kejadian atau peristiwa itu.
Why (mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi?), berkaitan dengan penyebab terjadinya peristiwa.
Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?), digunakan untuk mendeteksi siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu, baik pelaku, korban, saksi mata, dan sebagainya.
How (bagaimana tindak lanjutnya/ bagaimana kejadiannya?), berkaitan dengan kronologi atau proses kejadian itu.
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, ditempelkan hingga menyerupai bentuk ikan. Silahkan perhatikan gambar di bawah ini!


Wednesday, December 28, 2016

EVALUASI KURIKULUM

A.        Pengertian Evaluasi Kurikulum            
Evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program. Sedangkan  pengertian kurikulum adalah :
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional);
Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Dari pengertian evaluasi dan kurikulum di atas maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
Evaluasi kurikulum ini dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau masing-masing komponen kurikulum seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam kurikulum tersebut. Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan penelitian karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian. Perbedaan antara evaluasi dan penelitian terletak pada tujuannya. Evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan penentuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti. Sedangkan penelitian memiliki tujuan yang lebih luas dari evaluasi yaitu menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk menguji teori atau membuat teori baru.
Fokus evaluasi kurikulum dapat dilakukan pada outcome dari kurikulum tersebut (outcomes based evaluation) dan juga dapat pada komponen kurikulum tersebut (intrinsic evaluation). Outcomes based evaluation merupakan fokus evaluasi kurikulum yang paling sering dilakukan. Pertanyaan yang muncul pada jenis evaluasi ini adalah “apakah kurikulum telah mencapai tujuan yang harus dicapainya?” dan “bagaimanakah pengaruh kurikulum terhadap suatu pencapaian yang diinginkan?”. Sedangkan fokus evaluasi intrinsic evaluation seperti evaluasi sarana prasarana penunjang kurikulum, evaluasi sumber daya manusia untuk menunjang kurikulum dan karakteristik mahasiswa yang menjalankan kurikulum tersebut.

B.        Pentingnya Evaluasi Kurikulum
Penulis setuju dengan pentingnya dilakukan evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum dapat menyajikan informasi mengenai kesesuaian, efektifitas dan efisiensi  kurikulum tersebut terhadap tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan sumber daya, yang mana informasi ini sangat berguna sebagai bahan pembuat keputusan  apakah kurikulum tersebut masih dijalankan tetapi perlu revisi atau kurikulum tersebut harus diganti dengan kurikulum yang baru. Evaluasi kurikulum juga penting dilakukan dalam rangka  penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar yang berubah.

C.        Masalah dalam Evaluasi Kurikulum
Ada  beberapa kesulitan dalam penerapan evaluasi kurikulum , yaitu :

  1. Kesulitan dalam pengukuran
  2. Kesulitan dalan penerapan randomisasi dan double blind
  3. Kesulitan dalam menstandarkan  intervensi dalam pendidikan.
  4. Pengaruh intervensi dalam pendidikan mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sehingga pengaruh intervensi tersebut seakan-akan lemah. 

EPISTIOLOGI ILMU PENGETAHUAN

Istilah Epistemologi berasal dari bahasa Yunani (Gree: episte = knowledge + Logos = theory). Jadi Epistemology adalah teori ilmu pengetahuan (theory of knowledge, Erkennisttheorie). Sedangkan Aristoteles mengemukan Epistemologi sebagai suatu kumpulan yang sistematis dari pengetahuan rasional dengan obyeknya sendiri yang tepat. Lebh rinci lagi menurut Hunnex, Epistemologi merupakan suatu cabang filsafat yang membahas tentang sifat dasar, sumber, dan validitas pengetahuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang ilmu pengetahuan disebut dengan epistemology. Dari Pengertian dasar Hunnex di atas maka dapat diambil benang merah fokus pembahasan epistemology adalah:
Dari mana memperoleh Ilmu pengetahuan (Sumber pengetahuan) ?
Bagaimana hubungan antara subyek yang mengetahui dengan obyek yang diketahui ( struktur, situasi pengetahuan)?
Apa kriteria pengetahuan yang disebut benar?
Apa yang menjadi batas (wilayah) ilmu pengetahuan?

A. Cara memperoleh Ilmu.
Dalam konsep filsafat islam, ilmu diperoleh melalui dua jalan yaitu jalan Kasbi atau Khushuli dan jalan Ladunni atau Khuhuri. Jalan kasbi adalah cara berfikir sistematis dan metodik yang dilakukan secara konsisten dan bertahap melalui proses pengamatan , penelitian, percobaan dan penemuan. Ilmu ini biasa diperoleh oleh manusia pada umumnya, sehingga seorang yang menempuh proses itu dengan sendirinya ia akan memperoleh ilmu tersebut. Sedangkan ilmu Ladunni, diperoleh orang-orang tertentu, dengan tidak melalui proses ilmu pada umumnya, tetapi oleh proses pencerahan oleh hadirnya cahaya ilahi dalam qalb, dengan hadirnya cahaya ilahi itu semua pintu ilmu terbuka menerangi kebenaran , terbaca dengan jelas dan terserap dalam kesdaran intelek, seakan-akan orang tersebut memperoleh ilmu dari tuhan secara langsung.
Disini Tuhan bertindak sebagai pengajarnya. Untuk metode memperoleh ilmu pengetahuan dengan metode Kasbi dengan metode yang sitematik dan metodik, metode ini tidak menjadi perdebatan panjang ketika di tawarkan pada forum ilmiah, karena sesungguhnya metode yang dipakai zaman sekarang sebagian besar adalah metode kasbi ini. Namun yang menarik adalah dalam filsafat islam dikenal juga metode laduni yang menjadi kajian, apakah ini mungkin ?. untuk menjawab pertanyaan ini maka kita telusiri beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hal ini sebagai berikut :
“Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian menyodorkannya kepada para malaikat lalu berfirman : baritahukanlah pada-Ku nama-nama semua itu, jika kamu memang benar. Mereka menjawab : Maha suci engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau-lah yang maha tahu dan maha bijak”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menjadi pengajar bagi Adam tentang nama benda-benda, kemudian , bisa dilihat dalam Surat Al-Alaq ayat 3 – 5 berikut ini :
“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, (3),Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (4), Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (:5). Ayat ini memperjelas bahwa Allahpun menjadi pengajar ummat manusia, bukan hanya nabi Adam. Inilah konsep islam tentang sumber ilmu pengetahuan.

B. Obyek Kajian Ilmu
Obyek kajian ilmu adalah ayat-ayat Allah sendiri, yaitu ayat-ayat Allah yang tersurat dalam kitab suci yang berisi firman-firman-Nya, dan ayat-ayat allah yang tekandung dalam Ciptaan-Nya yaitu alam semesta dan diri manusia sendiri. Kajian kitab suci kembali akan melahirkan ilmu agama, sedangkan kajian terhadap alam semesta, dalam dimensi fisik atau materi, melahirkan ilmu alam dan ilmu pasti, termasuk didalamnya kajian terhadap manusia dalam kaitanya dengan dimensi fisik, akan tetapi pada dimensi non fisiknya, yaitu perilaku, watak dan eksistensinya dalam berbagai aspek kehidupan, melahirkan ilmu humaniora, sedangkan kajian terhadap ketiga ayat-ayat Allah itu pada tingkatan makna, yang berusaha untuk mencari hakikatnya, melahirkan filsafat. Landasan syariah pembagian obyek ilmu pengetahuan ini adalah sebagai berikut , dapat dilihat pada Az-Zukhruf ayat 3 dan 4 berikut ini :”Sesungguhnya Kami menjadikan al-Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya). Dan sesungguhnya al-Qur'an itu dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah. (QS. 43:3 - 4).
Ayat ini menjelaskan tentang Al-Qur’an sebagai obyek berfikir dan menjadi pusat pengetahuan. Sementara tu tentang alam sebagai obyek pemikiran untuk kepentingan manusia dapat dilihat pada ayat Al-Jatsiyah ayat 5 berikut ini “dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkanNya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. (QS. 45:5)”. Ayat lain yang juga mengabarkan hal yang sama dapat dilihat pada Surat An-Nahl ayat 11 dan 12 berikut ini “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah-buahan.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu.Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya), (QS. 16:11 - 12). Sedangkan mengenai manusia dapat dilihat dalam Surat Ar-rum ayat 20-21 berikut ini : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. 30:20 - 21)

C. Kebenaran Ilmu
Kebenaran dalam wacana ilmu adalah ketepatan metode dan kesesuaian antara pemikiran dengan hukum-hukum internal dari objeyek kajiannya. Dalam epistemology dan filsafat ilmu pengetahuan dikenal empat macam teori kebenaran yaitu :
1. Teori Kebenaran Korespondensi (the Correspondence of Truth, the accordance theory of truth), menyatakan bahwa suatu teori/proposisi benar bila proposisi atau teori itu sesuai dengan fakta (kenyataan). Kebenaran adalah kesetiaan pada realitas obyektif. Aristoteles menyebut ini dengan teori pengambaran/cermin yang ia rumuskan sebagai “veritas est adaequatio intellectus et rhei”.
2. Teori Kebenaran Konsistensi atau koherensi (the concistence theory of truth, the accordance theory of truth). Kebenaran adalah saling hubungan antar putusan-putusan atau kesesuaian/ketaatasasan dengan kesepakatan atau pengetahuan yang telah dimiliki.
3. Teori kebenaran Pragmatis (the pragmatic theory of truth)
Benar tidaknya suatu teori justru ditentukan oleh bemamfaat atau tidaknya teori itu bagi praksis kehidupan. Bahkan schiller menyatakan apa “yang berguna” (usefull) adalah benar dan yang “tidak berguna” (useless) adalah salah.
4. Teori kebenaran Performatif
Kebenaran dikaitkan dengan pernyataan, maka suatu pernyataan dikatakan benar apabila apa yang dinyatakan dilakukan sesuai dengan tindakan dan kewenangan yang ada padanya. Austin syarat tuturan performatif yang wajar sebagai berikut:
a.       Tuturan itu dituturkan dalam situasi yang tepat sehingga pernyataan mempunyai efek bagi tindakan.
b.      Harus diucapkan orang yang memiliki kempetensi/wewenang untuk itu.
c.       Harus ada tangapan dan keterbukaan dua pihak, sehingga tuturan benar-benar menjadi tindakan.
d.      Ada kesesuaian antara ucapan orang yang menyatakan tuturan dengan tindakannya sendiri.
Dalam filasafat islam, kebenaran sesungguhnya datang dari allah, melalui hukum-hukumnya yang sudah ada dan ditetapkan pada setiap ciptaan-Nya,yaitu dalam alam semesta, manusia dan Al-qur’an. Semua itu merupakan ayat-ayat Allah yang menjadi sumber kebenaran yang terkandung dalam sunnatullah : hukum alam, hukum akal sehat dan juga hukum agama (moralitas). Hal ini ditegaskan Allah dalam surat Ali imran ayat 60 berikut ini : “(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu. (QS. 3:60). Kemudian di jelaskan dalam Surat Sabaa’ ayat 6 : “supaya Allah nenberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh.Mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezki yang mulia. (QS. 34:4). Tentang kebenaran alam semesta dinyatakan dalam surat Yunuus ayat 5 berikut ini : “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 10:5). Dilanjutkan dalam surat Al-hijr ayat 85 berikut ini : “Dan tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar-benar.Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik. (QS. 15:85). Untuk kebenaran Al-qur’an dinyatakan Allah dalam Surat Al-Baqarah : 213 berikut ini “Manusia itu adalah ummat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (QS. 2:213). Untuk manusia dijelaskan dalam surat Fussilat ayat 53 berikut ini : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur'an itu benar.Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu (QS. 41:53).

d. Tujuan Ilmu
Pada prinsipnya tujuan ilmu adalah konseptualisasi fenomena-fenomena alam dan menjelaskan hukum kausalitas serta menemukan asas-asas umum. Tujuan itu sesungguhnya untuk mendukung manusia menemukan tertib kosmos yang berada disekitarnya. Ketika ilmu telah melakukan specialisasi disiplin, tampak bahwa ilmu kehilangan watak kesatuannya guna mendukung kosmos (keteraturan dan kebijaksanaan) manusia. Ia tidak menciptakan kebijaksanaan itu, bahkan malah melawannya.
Dalam konsep filsafat islam, ilmu pada hakikatnya merupakan perpanjangan dan pengembangan ayat-ayat Allah, dan ayat-ayat Allah merupakan eksistensi kebesarnya dan manusia diwajibkan untuk berfikir tentang ayat-ayat Allah. Dan ilmu yang ada bertujuan untuk menciptakan kedamaian dan menjauhkan diri dari kerusakan, dan terjauh dari perangkap hawa nafsu seperti terlihat dalam surat Al-Mukminuun ayat 71 berikut ini : “Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (QS. 23:71).