Friday, February 19, 2016

Trip ke Kawah Gunung Galunggung Tasikmalaya

Minggu pagi, saya dan kawan-kawan remaja masjid berencana untuk mengunjungi Gunung Galunggung di Tasikmalaya Jawa Barat. Sekalian makan-makan di tempat tinggal di kampung salah satu dari pengurus DKM hehe. Berangkat dari Cileunyi pukul setengah 8 pagi dan tiba di lokasi pukul 11 siang karena memang agak macet saat memasuki kawasan Tasikmalaya.


Untuk mencapai kawah Galungggung tdk terlalu sulit, dari tepi jalan Bandung-Tasikmalaya tepatnya di kawasan Indihiang belok kanan kearah selatan, menempuh 15km jalan desa yg agak sempit bercabang-cabang tanpa plang penunjuk jalan yg jelas, cukup membingungkan pada awalnya, jadi harus sering bertanya. Juga akan sering berpapasan dgn truk pasir yg kadangkala salah satu kendaraan harus mundur krn di bbrp bagian jalan dan belokan yg sempit


Saat ini Gunung Galunggung dapat didekati dgn aman. Kepundan Galunggung pun saat ini sudah diberi 620 anak tangga yang terlihat tanpa ujung dengan jarak sekitar 200m menuju kawah utama. Sejauh mata memandang terlihat pepohonan berwarna hijau, dengan batangnya yang nampak masih kecil-kecil. Memandang kearah dalam, dpt disaksikan 40 ha danau baru bentukan letusan 1982 berwarna kehijauan. Dari bibir kawah kita bisa melihat kota Tasik membentang.


Air danau dijaga tidak melebihi 1 juta m3 dgn mengalirkan sisanya melalui terowongan pelimpah ke sungai Cibanjaran dan Cikunir di timur kaldera. Air sungai yang cukup hangat, bisa dinikmati di pemandian bernama Cipanas atau sungainya yg berada 3km sebelum kawah tak jauh dari tempat parkir bawah.

Di area objek wisata kawah tersebut juga banyak terdapat warung-warung makan yang menjajakan, masakan, makanan-makanan ringan dan minuman segar. Di tengah-tengah kawah ada sebuah gugusan pulau kecil yang di atasnya terdapat bendera Indonesia Merah Putih yang berkibar dengan gagahnya.


Kemegahan Curug Malela Bandung Barat

Kali ini saya dan kawan-kawan mendatangi wisata air terjun di Bandung yang katanya disebut-sebut sebagai miniatur Niagara. Wisata tersebut bernama Curug Malela. Berada di Sindangjaya, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat. Kami bertiga berangkat pagi jam 06.30 dari Cileunyi dengan menggunakan sepeda motor saja. Berbekal makanan dan minuman secukupnya, kami tak menyangka jika perjalanan dari Cileunyi menuju lokasi Curug Malela menempuh 95km. wow. 4 jam perjalanan. Lama ya? Ya lama karena kami istirahat beberapa kali. Tapi rasa lelah kami terbayarkan dengan view curug yang begitu luar biasa.

Di lokasi Wisata ini,selain menikmati keindahan curug setinggi 60 meter serta lebar 70 meter ini,para pengunjung pun bisa bermain di sepanjang aliran sungai di bawah air terjun dan berenang. Tak lupa pastinya untuk mengabadikan moment bersama kawan-kawan untuk berfoto di sana. Airnya udah pasti dingin dan sejuk. Sayang kalo datang ke sini tanpa mencoba berenang di kaki air terjunnya.


Untuk sampai ke lokasi wisata ini, jika datang dari arah kota Bandung, terus saja sampai ke Cimahi, lanjut lagi ke arah Padalarang sampai menemukan pertigaan dengan tulisan Curug Malela ke arah kiri. Ikuti terus saja jalan itu karena tidak susah menemukan jalurnya. Banyak petunjuk arah yang akan mengarahkan kita menuju lokasi curug. Meski banyak persimpangan jalan, tapi seperti yang sudah saya bilang tadi, banyak petunjuk arahnya untuk sampai ke curug Malela. Sekitar 15 km menuju lokasi, pengunjung akan menemui jalan yang rusak dan cukup menyiksa. Jadi saya sarankan untuk menggunakan motor trail hehe. Sesampainya di lokasi parkir, pengunjung mau tidak mau harus menempuh jalan kaki sekitar 1 km menuju curug dan menikmati keindahan miniatur Niagara yang Cuma ada di Bandung. Untuk tiket masuk, pengunjung akan dikenakan tiket masuk Rp 10.000 sudah termasuk 2 orang dan 1 motor.

Vandalisme di Gunung Batu Baleendah

Saat tahu bawah di Baleendah ada bukit batu yang tampak asik untuk didatangi, saya langsung tancap gas ke sana. Cuaca sedang terik-teriknya. Panas luar biasa.

Untuk sampai ke tempat ini karena saya datang dari Cileunyi atau yang datang dari arah Bandung, dari Jl. Soekarno Hatta belok kiri di perempatan Buah Batu. Lurus saja ikuti jalan sampai bertemu dengan pertigaan ambil arah dayeuh kolot dan bertemu lagi dengan pertigaan. Ambil belok kiri. Ikuti jalan tersebt dan ambil jalan yang mau ke arah Banjaran. Bertemu lagi dengan pertigaan (banyak ya pertigaannya, tapi sebenarnya tidaklah sulit) menuju Tugu Perjuangan Baleendah, lalu ikuti jalan sebelah kiri. Kurang lebih 500 meter, kamu bisa menemukan Gunung Batu Baleendah ini.

Sampailah kami di gunung ini. ternyata ini tempat penambangan batu. Saat siang hari yang begitu panas, para pekerja tetap saja bekerja membelah batu-batu hingga terpecah menjadi ukuran-ukuran yang diinginkan. Wah, demi sesuap nasi mereka begitu giat membelah batu meski saat terik matahari. Pemandangannya sebetulnya indah, hanya saja waktu itu masih musim kemarau sekitar seminggu setelah Idul Fitri 1436 H, jadi rumput-ruputnya begitu kering.  Hal yang sangat disayangkan juga, adalah coretan-coretan cat semprot yang dilakukan oleh para vandalisme yang tidak bertanggung jawab dan tidak mencintai alamnya.

Meski cuaca panas, kami tidak membuang waktu dengan berteduh. Langsung saja kami ambil spot bagus untuk mengabadikan foto. Masa jauh-jauh datang tapi ga ambil gambar hanya gara-gara cuaca panas. Biar panas tetap eksis. Tempat ini bukan tempat wisata jadi siapapun tidak akan dipungut biaya masuk atau biaya parkir. Meski gratis dan tidak dikelola oleh dinas pariwisata, kita sebagai warga masyarakat yang baik tetap wajib menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan dengan tidak mersak atau menambah coretan di dinding-dinding batu sehingga mengurangi keindahannya.

Book Review : Ippho Santosa - Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rezeki Anda

Judul Buku: Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rezeki Anda
Penulis : Ippho Santosa
Terbit Pertama : 2012
Tebal : 108 Halaman
Cetakan : Ke-2, Maret 2012
Penerbit : Ele Media Komputindo
ISBN : 978-602-00-1990-1

Buku ini saya dapat dari pimpinan saya (kepala sekolah) ketika lomba resensi sesama guru di sekolah tempat saya mengajar. Dalam buku ini berisi tentang pengalaman penulis tentang perjalanannya bertemu dengan orang-orang berpengaruh di beberapa negara. Terdapat pula sugesti-sugesti yang akan membawa kepada jalan menuju kekayaan dan jalan menuju kemiskinan. Diceritakan pula rahasia kekayaan Donald Trump dan Robert Kiyosaki. Bagaimana Chairul Tanjung dan Azim Premjia menjadi salah satu orang terkaya di negaranya. Rahasia kekayaan Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Abdurrahman bin Auf. Membicarakan pula bagaimana prinsip orang-orang jepang hingga mencapai kesuksesan.
Buku ini sangat inspiratif dengan mengedepankan contoh bagaimana orang-orang sukses itu menikmati buah dari usahanya. Penuh dengan nilai-nilai spiritual dan emosional. Buku ini ditujukkan kepada pembaca yang ingin mengetahui potensi rezeki yang ada pada diri sehingga para pembaca dapat mengembangkan potensi rezeki dari tips-tips yang terdapat pada buku ini dan terus semangat untuk membuat suatu karya yangmendatangkan manfaat.


Book Review : Kalau Sudah Rezeki Takkan Ke Mana

Judul Buku: Kalau Sudah Rezeki Takkan Ke Mana
Penulis : Nashiruddin Al Barabbasi
Terbit Pertama : 2009
Tebal : 268 Halaman
Edisi : ke-2
Cetakan : pertama, Agustus 2015
Penerbit : Mizania
ISBN : 978-602-1337-71-4

Buku setebal 268 yang berisi kumpulan kisah yang menggiring pembaca dan mempengaruhi pembaca untuk menjaga diri dari ketidakjujuran, baik jujur dalam bersikap, jujur dalam bertindak, jujur dalam berdagang, jujur dalam bekerja, dan jujur dalam hal lainnya. Terdapat 99 kisah teladan yang sarat dengan hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil di akhir cerita dan membka mata kita akan betapa terpuji orang yang jujur dan betapa beraninya ketika sesorang berbuat jujur.
Kisah-kisah yang diambil dari kisah Rosululloh, para sahabat, dan tabiin tentang amanah dan kejujuran. Misalnya bagaimana seorang pemimpin yang amanah, bagaimana seorang pedagang yang jujur, bagaimana Rosululloh mendoakan orang yang berbuat jujur, bagaimana musuh-musuh Rosululloh kagum terhadap kejujuran beliau, bagaimana Rosululloh jujur dalam ucapan, perbuatan, bahkan jujur meskipun beliau sedang bercanda.

Buku ini sangat cocok untuk menjadi bacaan dan pegangan untuk kita menuju pribadi yang jujur, amanah, dan bersikap hati-hati dalam berkata juga bersikap sehingga menjauhkan kita dari niat-niat berbuat tidak jujur dan tidak amanah seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Book Review : Gigih - Move On Itu Menyengsarakan

Judul Buku: Move On Itu Menyengsarakan
Penulis : Gigih Wahyu Kurniawan
Terbit Pertama : 2015
Tebal : 185 halaman
Cetakan : ke-1, 2015
Penerbit : Elex Media Komputindo
ISBN : 978-602-02-6877-4

Sebuah buku yang mengusung tema Move On. Sebuah istiilah yang kerap digunakan oleh para remaja berkaitan dengan perasaan cinta mereka. Istilah move on yang berarti berpindah, atau hijrah sering kali digunakan untuk remaja yang beralih perasaannya kepada tambatan hati yang lain.
Gigih Wahyu menggunakan istilah move on dengan beralih dari hal-hal yang buruk atau negatif ke arah kehidupan yang lebih baik. Mengenalkan makna move on yang sebenarnya, yang tidak hanya sebatas move on beralihnya perasaan cinta. Berisi kumpulan 20 catatan positif yang menginspirasik kita untuk hidup lebih baik. Bagaimana buku ini mengajarkan kita tulus, ikhlas dan amanah. Bagaimana buku ini mengajarkan kita untuk tetap lapar akan ilmu, tetap merasa bodoh akan ilmu, dan tetap bersukur. Masih banyak lagi catatan penuh manfaat dibalut juga dengan cerita-cerita sebagai bahan renungan.

Book Review : Bulan Terbelah di Langit Amerika

Judul Buku: Bulan Terbelah di Langit Amerika
Penulis : Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra
Terbit Pertama : 2014
Tebal : 344 halaman
Cetakan : ke-9, Agustus 2015
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-0545-5

Tragedi 11 September 2001 meninggalkan luka mendalam bagi yang kehilangan orang-orang tercintanya di tragedi rubuhnya gedung WTC New York Amerika Serikat. Islam menjadi kambing hitam dan dimusuhi oleh orang-orang Amerika. Akibatnya orang menjadi saling curiga, saling tuding, dan menyudutkan berbagai pihak.
Hanum Rais dan Rangga Almahendra, sepasang suami istri asal Indonesia yang tinggal di Wina, Austria memiliki kesibukan masing-masing. Hanum bekerja di sebuah kantor media cetak sebagai seorang jurnalis dan rangga fokus menyelesaikan kuliah S-3 nya. Hanum ditugasi oleh pimpinannya, Gertrud Robinson untuk menulis sebuah artikel tentang “Apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam” dengan menelusuri malapetaka tragedi WTC. Rangga ditugasi oleh dosennya untuk melakukan wawancara untuk mendukung penyelesaian proposal disertasinya. Suatu kebetulan yang memberangkatkan mereka berdua ke Amerika meski dengan tempat yang berbeda. Hanum ke New York dan Rangga ke Washington DC.
. Misi yang berbeda dari keduanya yang ternyata pada akhirnya mempertemukan mereka pada Azima Hussein, seorang wanita muslim yang suaminya menjadi korban Black Tuesday 9/11 yang menyimpan banyak rahasia tentang sejarah Amerika Serikat. Juga mempertemukan mereka dengan seorang Philipus Brown, seorang CEO perusahaan besar dan penderma yang juga merupakan korban tragedi WTC. Semuanya terungkap ketika Philipus Brown bercerita bagaimana situasi dan kenyataan yang ada saat tragedi Black Tuesday 9/11 terjadi. Membawa mereka mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang selama bertahun-tahun dipertanyakan dengan kehadiran Philipus dan Azima Hussein. Menuntaskan tugas Hanum dan Rangga dengan hasil yang memuaskan bagi keduanya. Amerika dan islam adalah dua hal yang tak seharusnya berbenturan.
Selain itu, novel ini juga mengungkap tentang Colombus yang merupakan bukan orang pertama penemu Benua Amerika melainkan ada bangsa yang sudah lebih dulu ada, jauh sebelum kedatangan Christopher Colombus. Mengungkap sejarah benua Amerika, mengungkap misteri dibalik tragedi WTC, dan membuktikan bahwa Islam sangat dibutuhkan keberadaannya di dunia ini. The World will be better with Islam.
Novel dengan alur maju mundur, serta konsep cerita yang serba kebetulan dan penuh kejutan. Pembaca akan terkagum-kagum dengan cara penulis menyajikan cerita. Emosi pembaca akan meluap-luap karena terbawa oleh suasana cerita. Senang, sedih, haru akan dirasakan pembaca ketika mulai membaca novel ini hingga menuntaskannya. Sangat rekomended untuk dibaca oleh siapapun. Bagi pembaca muslim, akan menambah keyakinan kita bahwa Islam itu benar-benar agama “rahmatan lil ‘alamin”. Bagi pembaca non muslim, akan menjadi informasi bahwa “islam is not terorist”.

Kekurangan pada novel ini, adanya istilah-istilah yang cukup asing namun tidak dibuatkan catatan kaki. Selebihnya, novel ini luar biasa.

Book Review : Aya Swords - Reflection

Judul Buku: Reflection
Penulis : Aya Swords, Tita Rosianti, Adeliani Azfar
Terbit Pertama : 2015
Tebal : 232 halaman
Cetakan : ke-1, Juli 2015
Penerbit : Grasindo
ISBN : 978-602-375-109-9

Novel ini mengisahkan dua orang saudara kembar Emily dan Elysa yang baru saja pindah rumah dari bandung ke Jakarta. Kematian ibu mereka dan kepindahan mereka ke rumah yang baru mendapat berbagai kejutan. Berawal dari Jendela kamar Emily yang terbuka dengan sendirinya, lalu Elysa yang melihat sosok lelaki kasat mata bernama Boy. Pengakuan Elysa, Boy yang bertanggung jawab atas teror itu. Boy tidak suka kepada penghuni rumah itu, termasuk Emily. Boy ingin menyingirkan Emily tanpa sebab yang pasti. Emily pun tak tahu mengapa Boy tak suka padanya. Kejutan lain pun muncul ketika suatu malam dapur yang berantakan, lalu ada tulisan salam perkenalan dari Boy kepada Emily. Emily semakin tidak mengerti kenapa Boy melakukan itu. Teror demi teror terus menghantui keluarga itu hingga tragedi yang menimpa Emily hingga tewas.
Novel ini ditulis dengan alur maju mundur dan menggunakan tiga sudut pandang cerita. Bagian awal diceritakan dari sudut pandang Emiy, gadis kuat yang selalu ingin menjadi pelindung Elysa. Bagian kedua oleh sudut pandang Boy, dan bagian ketiga oleh sudut pandang Elysa. Hingga berakhir dengan terungkapnya siapa Boy sebenarnya sebagai pelaku teror yang juga terlibat dalam kematian Ibu Emily dan Elysa.

Novel yang menarik karena mengisahkan kehidupan keluarga dengan nuansa horor dari teror-teror mengejutkan di dalamnya seperti halnya cerita-cerita tentang psikopat. Pembaca akan merasakan sensasi seram ketika cerita memasuki bagian horor dari novel tersebut. Kekurangan dari novel ini, adalah penulis membuat karakter Boy si biang teror dengan karakter yang terkesan lebay. Karena alurnya maju mundur dari tiga sudut pandang, pembaca juga sesekali harus membuka lembaran-lembaran sebelumnya untuk mncocokan cerita antara sudut pandang Emily, Boy, dan Elysa. 

Book Review : Vbi_djenggotten - 99 Pesan Nabi

Judul Buku: 99 Pesan Nabi
Penulis : Vbi_djenggotten
Terbit Pertama : 2014
Tebal :  432 halaman
Cetakan : ke-9, September 2015
Penerbit : Zahira
ISBN : 978-602-1139-24-0
           
            Buku yang sangat bagus. 99 cerita yang dibuat berdasar pada hadits Bukhari dan Muslim. Imam Bukhari dan Imam Muslim adalah kedua periwayat hadits dengan tingkatan keshahihan paling tinggi. Penulis membuat cerita dengan gambar-gambar yang tidak terlihat kaku bahkan mengibur. Banyak hikmah dan pembelajaran yang dapat diambil dari setiap cerita yang disuguhkan buku ini. Pesan moral dan pembelajaran yang disuguhkan dapat difahami dengan cepat dan jelas karena penulis membuat cerita yang sangat sederhana namun sangat realistis dengan keadaan masa kini khususnya di Indonesia. Bisa dianggap sebuah bentuk kritik juga sindiran bagi orang-orang yang jauh dari pengamalan sunnah-sunnah Rosululloh saw. Saya pun merasa kesindir dengan beberapa cerita dalam buku ini yang justru membuat saya malu dan tersadar ternyata banyak pesan Rosululloh yang belum saya amalkan. 

Buku ini bagus untuk semua kalangan. Bagi orang tua, buku ini dapat menjadi referensi bagi pembelajaran pengamalan akhlak rosul kepada anak-anaknya. Terima kasih kepada penulis karena sudah mengingatkan para pembaca lewat buku ini agar tersadar dan hidup dengan akhlak Rosululloh saw.

Book Review : Eko - The Royal Bread

Judul Buku: The Royal Bread
Penulis : Eko
Terbit Pertama : 2014
Tebal : 188 halaman
Cetakan : ke-1, 2014
Penerbit : Ping!!!
ISBN : 978-602-255-638-1

Albert Giselle, seorang anak penjual roti yang hidup di kota New York. Dia menjalani hidupnya layaknya anak-anak normal lainnya. Hari-harinya diisi dengan sekolah, Jack dan tim basketnya. Juga Seth, siswa yang merasa berkuasa di sekolah dan merasa mampu menaklukkan gadis manapun. Hingga suatu hari terdengar kabar bahwa putri kerajaan Inggris Vannesa Carrol akan pindah ke sekolah ke sekolah yang sama dengan Albert. Berita kepindahan putri Vannesa menjadi tranding topic di sekolah. Apalagi Seth, dia sudah berencana untuk mendekati Vannesa. Hanya Albert saja yang tidak tertarik membicarakannya.Saat hari kepindahan Vannesa tiba penyambutan luar biasa dilakukan oleh sekolah Albert dan ia terlibat di dalam penyambutan tersebut.
Albert mendapat masalah. Toko roti milik keluarganya terancam disita karena ayahnya tidak mampu melunasi hutang akibat penggadaian toko tersebut. Siapa sangka, masalah toko roti tersebut yang membawa Albert kenal dan dekat dengan putri Vannesa. Vannesa membantu Albert dalam menyelesaikan permasalahan hutang ayahnya. Memang cinta tak pandang status sosial. Albert menyimpan perasaan kepada Vannesa. Tapi dia juga mesti hati-hati dengan Seth, karena saat itu Seth telah menjadi kekasihnya.
Kesempatan bagi Albert datang ketika terdengar berita Vannesa dan Seth putus. Seth yang kerap membuat masalah pun di skors hingga dikeluarkan dari sekolah. Kejadian-kejadian selanjutnya membuat Albert dan Vannesa semakin dekat dan muncul perasaan lain di antara keduanya.

Ada beberapa catatan bagi saya. Ceritanya terkesan bertele-tele bagi saya di bagian awal dan tengah. Terlalu sederhan dan konflik-konflik yang terlihat mudah diselesaikan untuk ukuran kisah cinta antara dua orang yang berbeda jauh status sosialnya. Sehingga pada ending terkesan dipaksakan atau menukik dan terburu-buru. Namun di luar itu semua, menurut saya ide cerita novel ini cukup menarik dan khas dengan cerita-cerita remaja di SMA pada umumnya. Well, selamat membaca kisah cinta si miskin dan si kaya dalam The Royal Bread ini.

Book Review : The Mysterious Affair at Styles

Judul Buku: Misteri Di Styles
Diterjemahkan dari : The Mysterious Affair at Styles
Penulis : Agatha Christie
Terbit Pertama : 1920
Penerjemah: Lulu Fitri Rahman
Tebal : 276 Halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan pertama 2013
Penerbit : Visimedia
ISBN : 978-979-065-189-0

Berawal dari Arthur Hasting yang bertemu dengan sahabatnya, Hercule Poirot, seorang detektif dari Belgia yang sedang berkunjung ke Inggiris. Hasting juga bertemu dengan John Cavendish dan diajak untuk tinggal dirumah keluarganya di Styles Inggris. Di kkediaman John, Hastings diperkenalkan dengan para penghuni di rumah John. John tinggal bersama ibu tirinya Nyonya Emily Inglethorp yang menikah dengan pria bernama Alfred, yang usianya lebih muda dari Emily. Penghuni lainnya dalam rumah itu di antaranya Evelyn Howard, sekretaris Emily Inglethorp, sekaligus sepupu Alfred, Mary Cavendish  istri John Cavendish, dan Cynthia Murdock.
Suatu malam terjadi kegaduhan dalam rumah itu, karena Nyonya Emily Inglethorp tewas pada malam itu. Kematiannya diduga disebabkan karena racun. Hasil pemeriksaan menunjukan kematian Emily karena racun Stiknin. Atas anjuran Hastings kepada  John Cavendish, Poirot diminta untuk menangani dan memecahkan kasus kematian Emily.
Setelah penyelidikan dan mengumpulkan fakta-fakta yang dibuthkan, disimpulkan bahwa pelaku merupakan orang yang paham betul dengan Emily. Pelaku paham bahwa obat yang diminum Emily mengandung striknin. Striknin yang ada dalam obat Emily diracik dengan tepat sehingga berfungsi sebagai obat. Pelaku menambahkan bromida, yang akan mengakibatkan pengendapan striknin dan menjadi racun bagi peminumnya. Pembunuhan ini telah direncanakan dengan sangat matang sehingga, pada saat terjadi kematian, pelaku mampu membuat alibi karena racun itu bereaksi dan mematikan korban setelah beberapa lama diminum. Dugaan demi dugaan Hasting dilontarkan kepada beberapa orang yang berbeda. Namun Poirot sudah menduga dari awal siapa pelakunya, hanya saja Poirot mengumpulkan mata rantai untuk memperkuat alasan pada saat membuktikan siapa pelaku pembunuhan Emily.

Novel ini menggunakan sudut pandang Hasting sebagai narator. Sama halnya dengan Sherlock Holes karya Sir Arthur Conan Doyle, yang menggunakan sudut pandang Dr.John Watson sebagai naratornya. Agatha Cristie lebih menekankan analisa psikologi dalam karyanya, sehingga pelaku kadang-kadang dapat diketahui lebih awal, namun rumit menemukan cara bagaimana pelaku melakukannya. Agatha Christie sungguh pintar dalam mengemas alur cerita, dengan menghidupkan semua tokoh yang ada memiliki pengaruh bahkan berpotensi menjadi pelaku dari pembunuhan Emily. Untuk pembaca yang menyukai cerita detektif, petualangan memecahkan kasus, novel-novel Agatha Cristie menajdi salah satu rekomendasi.

Book Review : Generasi 90an

Judul Buku: Generasi 90an
Penulis : Marcella FP
Tebal : 216 halaman
Cetakan: ke-2, Maret 2013
Penerbit : POP
ISBN : 978-979-91-2535-6

Generasi 90an. Buku ini menjadi mesin waktu bagi orang yang mengalami masa kecil pada era itu. Media yang membawa ke era akhir abad 20. Bernostalgia dengan hal-hal yang mengingatkan pada hal-hal yang populer pada masa itu. Saya terasuk orang yang mengalami masa kecil pada tahun 90an.
Buku ini berisi gambar-gambar mengenai apa yang kita alami, apa yang kita pakai, apa yang kita saksikan, apa yang populer, apa yang kita dengar dan apa yang kita mainkan pada era 90an. Mulai dari tayangan TV yang popular dimasa itu seperti sinetron Tersanjung, Tersayang, Jin dan Jun, Tuyul dan Mbak Yul, tontonan anak setiap minggu pagi mulai dari Power Ranger dengan berbagai kelompok, Doraemon dengan umur Nobita cs yang gak nambah-nambah, sampai Son Goku yang hidup mati hidup mati dalam Dragon Ball. Tren pakaian yang sedang popular dan gadget yang ada pada era itu juga menjadi salah satu hal yang diulas dalam buku ini, permainan-permainan pada masa itu, jajanan-jajanan pada masa itu juga tak kalah menariknya untuk dibahas.
Buku ini cukup mewakili apa saja yang membuat anak-anak generasi 90an bernostalgia dengan masa kecilnya. Dan buku ini lebih seru jika dibahas dengan teman-teman yang sama-sama generasi 90an. Dengan dibaca bersama, nostalgia kita akan lebih seru karena dari satu ulasan akan meluas pada ulasan yang lain dan tentunya membawa kita kembali ke era 90an saat kita merasakan apa yang sedang kita bahas dengan teman-teman kita. Jika hanya dibaca seroang diri, buku ini akan selesai dibaca dalam 15 menit. Tapi jika dibahas bersama dengan teman seperjuangan 90an, bisa sampai berjam-jam membicarakan memori 90an. Tak ada yang sempurna, buku ini asih memiliki kekurangan bagi saya. Permainan-permainan tradisional yang masih populer dimainkan anak-anak generasi 90an sedikit diulas padahal permainan tradisional ituah yang menjaga eratnya persaudaraan dan jiwa sosial anak-anak masa itu. Selebihnya, buku ini asik dibaca dengan konten yang menarik.

Book Review : Sila ke-6: Kreatif Sampai Mati

Judul Buku: Sila ke-6: Kreatif Sampai Mati
Penulis : Wahyu Aditya
Terbit Pertama : 2013
Tebal : 302 Halaman
Cetakan : Ke-10, November 2014
Penerbit : Bentang
ISBN : 978-602-8811-99-6

Buku ajaib yang memprovokasi pembaca agar mengubah pola pikir menjadi kreatif. Apa yang kita pahami tentang kreatif? Dalam lembar awal buku ini disampaikan bahwa kreatif itu spesies langka. Kreatif itu salah satu sifat Tuhan. Kreatif itu membalikkan cara pandang. Kreatif itu hak semua insan. Kreatif itu tidak bisa dibeli. Kreatif itu bisa dilatih. Kreatif itu cara bertahan hidup. Kreatif itu penting. Kreatif itu baik. Kreatif itu adalah sesuatu yang baru. Kreatif itu adalah salah satu bentuk pertahanan yang dibutuhkan negara ini. Kreatif itu sampai mati. Pernyataan-pernyataan ini menyadarkan pembaca tentang makna dari kreatif.
17 bab dalam buku seteba 302 halaman yang berisi tentang hal-hal yang menunjukan kreatifitas seakan menggiring pembaca untuk kreatif juga. Membahas banyak hal yang bisa dibangun dengan kreatifitas. Penulis mencontohkan suatu kreatifitas dalam kelas. Pengaturan suasana kelas yang biasa, dengan kelas yang dihias dengan hiasan dan tema. Hal semacam itu dilakukan sesuai dengan keinginan wali kelas dan anak-anak penghuni kelasnya. Itu akan membuat suasana belajar semakin fun, layaknya mereka belajar di kamar mereka sendiri. Itu kreatif. Dan saya sudah lakukan itu.
Seorang yang kreatif harus berfikir dan menempatkan dirinya out of the comfort zone, out of safety zone, dan out of the box. Berada di luar zona nyaman. Berada di luar kotak. Berpikir di luar kebiasaan. Berfikir hal-hal yang tak terfikirkan oleh orang lain. Melihat peluang yang tak dilihat orang lain. Mau menempatkan dirinya berbeda daripada lainnya.
Kelebihan buku ini adalah tentu saja dari segi konten yang merupakan kelebihan dari buku ini. mengajak kreatiflah kelebihan buku ini. Masing-masing butir dalam buku ini, bisa dibaca secara random karena setiap butirnya berdiri sendiri dan tidak berkitan cerita seperti halnya bab pada sebuah novel. Merupakan buku yang sangat kreatif dan aplikatif. Semakin dibaca semakin memahamkan pembaca tentang pentingnya menjadi manusia yang kreatif sampai mati.

Book Review : Harry Potter And The Sorcerer Stone

Judul Buku: Harry Potter dan Batu Bertuah
Diterjemahkan dari : Harry Potter And The Sorcerer Stone
Penulis : J.K. Rowling
Terbit Pertama : 1997
Penerjemah: Listiana Srisanti
Tebal : 384 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-22, Desember 2012
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-655-851-3

Harry Potter. Anak yang bertahan hidup saat Lord Voldemort mencoba membunuhnya saat usia 1 tahun setelah orang tuanya, James Potter dan Lily Evants dibunuh terlebih dahulu. Harry gagal terbunuh, dan yang terjadi justru Lord Voldemort yang terkena kekuatannya sediri dan menghilang. Kini ia tinggal di rumah paman Dursley dan bibi Petunia di Privet Drive. Selama ia tinggal di sana ia sering mendapatkan perlakuan yang tidak layak dari paman dan bibinya. Paman dan bibinya punya anak bernama Dudley, yang jahat terhadap Harry seperti kedua orang tuanya.
Suatu hari yang bertepatan di hari ulang tahunnya yang ke-11, Harry didatangi seorang manusia setengah raksasa bernama Rubius Hagrid yang mengatakan semua rahasia yang selama ini disembunyikan bibi Petunia. Ia mengatakan kepad Harry bahwa dirinya adalah keturunan penyihir. Harry mendapat undangan untuk sekolah di Hogwarts, sekolah para penyihir, di mana orang tuanya dulu juga bersekolah. Di Hogwarts terdapat empat asrama yaitu Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherine, dengan karakter siswa yang berbeda setiap asramanya. Topi Seleksi memilih Harry masuk asrama Gryffindor. Harry mulai mengenal beberapa guru di Hogwarts, seperti kepala sekolah Prof. Albus Dumbledore, prof. McGonagall, prof. Severus Snape, dan prof. Quirrel. Harry sudah terkenal sejak kedatangannya ke sekolah itu. Cerita tentang “anak yang bertahan hidup” sangat melegenda di dunia penyihir. Dalam petualangannya, Harry dibantu dua sahabatnya, Hermione Granger seorang wanita cerdas dan Ronld Weasley seorang anak laki-laki yang konyol tapi pandai bermain catur. Tak semua orang menyukai Harry. Draco Malfoy salah satunya. Anak Slytherine yang selalu ingin mencelakai Harry dan tidak senang jika Harry mengunggulinya. Namun setiap rencana jahilnya, selalu saja gagal.
Meski Voldemort kehilangan tubuhnya secara utuh saat hendak membunuh Harry 10 tahun yang lalu, tapi ia tidak kehilangan kekuatannya untuk mengumpulkan kekuatan demi mengembalikan kekuatannya. Ia mencoba mencuri batu bertuah yang tersembunyi di Hogwarts. Ia merasuki tubuh Quirrel dan memanfaatkannya untuk menyelinap ke Hogwarts. Voldemort mengincar kekuatan yang ada dalam batu itu. Harry, Ron, dan Hermione berhasil menggagalkan rencana Voldemort di tahun ajaran pertamanya di Hogwarts. Voldemort memang kalah kali ini, tapi ia akan kembali lagi. Kisah ini diakhiri dengan Griffindor memenangkan pot asrama di akhir tahun ajaran. Harry kembali ke Private Drive selama liburan dan akan kembali ke Hogwarts di tahun ajaran berikutnya.
Novel ini sangat luar biasa, gabungan antara petualangan, misteri, dan persahabatan. Alur cerita yang menarik dengan detail menjelaskan setiap karateristik tokohnya, sehingga nampak jelas bagi pembaca melihat dan membayangkan tokohnya. Bahasa yang digunakan tidak sulit. Sederhana dan mudah dipahami dan tidak membuat pembaca bosan karena diselipkan beberapa kejadian-kejadian lucu yang menghibur pembaca. Yang menjadi kekurangan pada novel ini bagi saya, adalah tokoh sampingan yang banyak sehingga mesti mengingat terlebih dahulu, serta penampakan cover yang kurang menarik.
Pada tahun 2001 novel ini sukses difilmkan dengan judul Harry Potter and The Sorcerer’s Stone, sama dengan bukunya. Film ini menerima 3 nominasi Oscar dan meraup pendapatan sebesar 950 juta dolar di seluruh dunia berada di tempat ketiga film terlaris sepanjang masa setelah Titanic dan The Lord Of The Rings: The Return Of The Kings. Terdapat perbedaan antara novel dan film seperti dalam novel, Hagrid telah menceritakan hal itu kepada Harry di hari ulang tahunnya bahwa orang tuanya dibunuh oleh Voldemort, sementara di film Harry mengetahuinya setelah ia membeli tongkat sihirnya di tempat Olivanders. Lalu saat Harry menemukan Fluffy, dalam film Harry menemukannya saat ia tersesat akibat tangga kastil yang berubah-ubah arah, sedangkan dalam novel ia menemukannya saat keluar malam asrama malam hari karena dibohongi oleh Malfoy. Selanjutnya, saat Nobert, naga milik hagrid akan dibawa ke Rumania. Dalam film, Hagrid hanya mengabarkan ada Harry bahwa Nobert sudah dibawa ke Rumania. Sementara dalam buku diceritakan bahwa Harry dan Hermione bertemu Charlie Weasley (kakak dari Ronald Weasley) dan teman-temannya yang akan membawa Nobert di menara astronomi. Dan masih banyak lagi perbedaan antara filmnya dan novelnya.

Book Review : Harry Potter And The Chamber Of Secret

Judul Buku: Harry Potter dan Kamar Rahasia
Diterjemahkan dari : Harry Potter And The Chamber of Secret
Penulis : J.K. Rowling
Terbit Pertama : 1998
Penerjemah: Listiana Srisanti
Tebal : 432 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-22, Desember 2012
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-655-852-1

Buku kedua dari Harry Potter ini, masih lanjutan dari buku pertama yang diakhiri dengan kepulangan Harry dari Hogwarts untuk liburan musim panas. Kembali ke Private Drive. Kembali ke rumah Paman Dursley dan Bibi Petunia, juga Dudley. Saat berlangsung pesta makan malam yang diselenggarakan oleh paman dan bibinya, Harry dikunjungi oleh Dobby, makhluk aneh setengah manusia yang disebut peri-rumah. Dobby tiba-tiba melarang keras Harry agar tidak kembali lagi ke Hogwarts dengan alasan bahwa keselamatan Harry terancam dan dalam bahaya. Namun, saran Dobby tidak dihiraukan oleh Harry dan tetap memutuskan untuk kembali ke Hogwarts dengan menggunakan mobil terbang Weasley karena dia dan Ron tidak bisa membuka platform 9¾.
Dalam buku kedua ini, Harry bertemu dengan Gilderoy Lockhart, guru pertahanan ilmu hitam yang sebelumnya pernah bertemu di Diagon Alley saat Harry dan keluarga Weasley membeli perlengkapan sekolah sebelum berangkat ke Hogwarts. Namun ternyata semakin hari semakin terlihat bahwa Lokhart bukan guru yang kompeten.
Terlepas dari masalah Lokhart, Harry mengalami hal yang aneh terjadi di Hogwarts. Ada kejadian di mana beberpa siswa-siswi di Hogwarts menjadi batu termasuk Hermione. Dari kejadian pertama yang terjadi, terungkaplah bahwa keturunan dari Salazar Slytherin (salah satu pendiri Hogwarts) telah kembali dan membuka Kamar Rahasia. Hal itu diketahui dari pesan yang dilihat di dekat tempat kucing Mr. Flich digantung. Tulisan itu berisi “KAMAR RAHASIA TELAH DIBUKA”. Ruangan yang sangat tersembunyi yang letaknya tidak diketahui oleh siapa pun. Kecurigaan pun mengarah pada Harry yang ternyata seorang Parselmouth (seseoarang yang bisa berbicara dengan ular). Hal itu diketahui saat ia mampu berkomunikasi dengan ular di klub duel. Salazar Slytherine juga seorang Parselmouth. Itulah sebabnya lambang asrama Slytherine dilambangkan dengan ular.
Suatu ketika Harry menemukan buku harian di kamar mandi. Buku harian itu ternyata bukan buku biasa, tetapi buku itu dapat merespon apa yang Harry tulis. Setelah berkomunikasi dengan buku itu, diketahui bahwa buku itu milik seseorang bernama Tom Marvollo Riddle. Dari beberapa pencarian informasi dan mengumpulkan data-data mengenai Tom Riddle, Harry, Ron, dan Hermione, juga dibantu oleh hantu wanita penunggu toilet Myrtle Merana, letak Kamar Rahasia pun ditemukan.
Lockhart diminta oleh dewan guru Howarts untu memeriksa kamar rahasia itu. Harry dan Ron berhasil membongkar kedok Lokhart sebagai guru sihir gadungan. Lokhart hendak melarikan diri namun Harry dan ron berhasil mencegahnya dan membawanya ke dalam Kamar Rahasia. Kamar Rahasia itu berhasil dibuka oleh Harry menggunakan Parseltongue. Di dalam Kamar Rahasia, Lockhart mencuri tongkat Ron, dan mencoba menghapus ingatan keduanya tentang pengakuan Lokhart agar rahasianya tetap aman. Namun sialnya tongkat Ron yang rusak kecelakaan mobil pada awal tahun, membuat mantra sihinya kembali pada Lokhart dan ingatannya pun hilang. Harry dan Ron tidak ingin membuang waktu dengan mengurus Lokhart dan memilih untuk menolong Ginny terlebih dahulu.
Di dalam Kamar rahasia itu, Harry menemukan Ginny Weasley (adik Ron) dalam kondisi tak sadar dan sosok nyata Tom Riddle. Riddle menjelaskan bahwa ternyata Ginny telah berkomunikasi melalui buku hariannya. Nama “Tom Marvollo Riddle” ternyata sebuah anagram dari “I’m Lord Voldemort”. Ginny lah yang membuka Kamar Rahasia dengan pengaruh dari Riddle dan mengendalikan Basilisk, monster besar berbentuk ular raksasa dengan kemampuan dapat merubah makhluk yang melihat matanya berubah menjadi batu. Harry pun dengan susah payah bertarung melawan Basilisk dengan menggunakan pedang Godric Griffindors yang dibawa oleh Fawkes, seekor burung phoenix milik Dumbledore. Saat Harry menancapkan pedangnya ke arah Basilisk tangan Harry terkena taring Basilisk yang beracun, untungnya ia diselamatkan oleh air mata Fawkes. Harry kemudian menghancurkan buku harian Riddle dan meninggalkan Kamar Rahasia. Kali ini mereka berhasil lagi mencegah kembalinya Voldemort. Dengan hancurnya buku harian riddle dan basilisk, semua yang membatu menjadi normal kembali. Di akhir cerita Harry memerdekakan Dobby dari majikannya Lucius Malfoy, ayah dari Draco Malfoy dan Dobby menjadi peri yang bebas. Tahun ajaran berakhir dan Harry kembali ke Private Drive.
Novel fiksi dengan tema magis ini, menggiring pembaca untuk ikut memasuki dunia khayalan, diajak untuk membangkitkan daya imajinasi. Penyajian alur yang menarik, dimana disetiap tahapan novel akan membuat rasa penasaran pembaca untuk membaca kelanjutan ceritanya. Novel ini mampu dibaca oleh semua kalangan dari mulai anak-anak, remaja, dan dewasa karena J.K.Rowling menggunakan bahasa yang sangat mudah dipahami.

Kekurangan novel ini, bagi saya hanya terletak pada penokohan. Pembaca harus membaca buku pertama sebelum membaca buku kedua ini, karena pembaca akan kebingungan dengan beberapa tokoh dan beberapa tempat jika tidak membaca kisah pada buku sebelumnya.

Book Review : Harry Potter And The Prisoner Of Azkaban

Judul Buku: Harry Potter dan Tawanan dari Azkaban
Diterjemahkan dari : Harry Potter And The Prisoner of Azkaban
Penulis : J.K. Rowling
Terbit Pertama : 1999
Penerjemah: Listiana Srisanti
Tebal : 544 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan ke-7, Mei 2001
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-655-852-1

Usia Harry memasuki 13 tahun dan ini merupakan tahun ketiganya di Hogwarts. Ia selalu mengalami hal yang tidak menyenangkan saat ia berada di kediaman pamannya di Private Drive. Suatu hari dia menerbangkan bibi Merge karena kesal. Harry begitu kesal karena Bibi Marge menjelek-jelekan Ayah dan Ibunya yang sudah meninggal. Kemudian ia memutuskan untuk meninggalkan Private Drive. Setelah meninggalkan rumah Paman Vernon, pada malam hari menuju tempat penginapan di Leaky Cauldron, Harry melihat anjing hitam besar yang membuatnya takut dan bertanya-tanya.
Akhirnya ia tiba di Leaky Couldron setelah melakukan perjalanan dengan bis ksatria dan akhirnya kembali bertemu dengan orang-orang yang disayanginya, Hermione Granger dan keluarga Weasley. Harry juga bertemu dengan menteri sihir Cornelius Fudge yang mengabarkan bahwa Harry bebas dari hukuman karena sihir yang tidak sengaja ia gunakan di dunia muggle. Keterlibatan kementerian ternyata mengabarkan sekaligus mengingatkan agar waspada karena Sirius Black, yang dikabarkan sebagai tangan kanan Voldemort, telah kabur dari penjara Azkaban.
Hal tersebut mengakibatkan seluruh pintu masuk Hogwarts dan Hogwarts Express dikawal oleh penjaga penjara sihir Azkaban, yaitu Dementor dengan super ketat. Dalam perjalanan kembali ke sekolah, Harry melihat Dementor, makhluk penghisap jiwa, berkeliaran di sekitar Hogwarts sebagai perlindungan terhadap Sirius Black. Keberadaan Dementor membuat Harry merasa lemah saat berada di dekat mereka. Harry akan kolaps setiap kali Dementor mendekat. Kehadiran Reamus Lupin guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang baru, memberi semangat dan rasa percaya diri Harry. Profesor Lupin kemudian mengajarinya mantra Patronus, satu-satunya mantra yang dapat digunakan untuk melawan Dementor.
Dalam kegiatan sekolah di tahun ketiga, Hermione mengambil kelas yang sangat banyak. Teman-temannya tentu bingung dan bertanya-tanya, bagaimana Hermione membagi waktu untuk bisa mengikuti semua pelajaran yang diambilnya. Sempat terjadi masalah antara Ron dan Hermione soal peliharaan mereka. Kucing Hermione selalu mengejar tikus milik Ron. Dan suatu ketika Ron sangat marah karena menemukan kucing Hermione sedang memainkan ekor tikus Ron dimulutnya.
Pada pertandingan Quidditch pertama di tahun ajaran, Harry terjatuh dari sapu terbang kesayangannya disebabkan oleh Dementor yang telah memasuki area sekolah. Keadaan ini membuat Harry dilarang pergi ke Hogsmeade bersama teman-teman seangkatannya, terutama Ron dan Hermione. Fred dan George memberikan sebuah peta rahasia kepada Harry yang merupakan peta perampok untuk menjelajahi Hogwarts dan bahkan bergabung ke Hogsmeade tanpa sepengetahuan guru Hogwarts dan mengetahui kenyataan bahwa ternyata Sirius Black dan James Potter(Ayah Harry) bersahabat. Ayah dan Ibunya menunjuk Sirius Black sebagai wali Harry. Tetapi Sirius Black bergabung dengan Lord Voldemort, mengkhianati keluarga Potter dan memberi tahu Lord Voldemort di mana keluarga Potter berada. Dan kini, Sirius Black kabur dari Azkaban, hanya  karena ingin menyerahkan Harry kepada Lord Voldemort.
Kebenaran pun akhirnya terungkap saaat Harry, Ron, dan Hermione mengetahui bahwa Sirius tak bersalah dalam kematian ayah dan ibu Harry. Ternyata Sirius, Luin, Pettigrew, dan James Potter bersahabat, keempatnya adalah Animagus (penyihir yang bisa berubah menjadi binatang), dan justru Pettigrew lah yang menghianati persahabatan mereka dan menjadi pengikut Voldemort. Cerita yang sebenarnya adalah kebalikan dari apa yang orang tahu tentang Sirius Black. Ketika Pettigrew akan dibawa menuju kastil untuk diserahkan pada Dumbledore, ia bertransformasi menjadi tikus dan melarikan diri. Profesor Snape datang disaat yang tidak tepat dan membawa Sirius Black ke Profesor Dumbledre. Sirius Black dikurung di menara kastil dan akan dibawa ke Azkaban.
Secara diam-diam ternyata Hermione menyimpan sebuah alat pemutar waktu. Dengan alat itulah mengapa ia bisa mengambil dan mengikuti begitu banyak pelajaran. Profesor Dumbledore sebenartnya telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tetapi tidak mempunyai bukti ketidak bersalahan Sirius. Maka Dumbledore meminta Hermione untuk memutar waktu ke tiga jam yang lalu tanpa terlihat orang lain dan membebaskan Sirius Black bersama Harry. Dia memutannya tiga kali, dan kembali ke tiga jam yang lalu.  Mereka membebaskan Sirius Black, lalu kembali ke rumah sakit tepat pada waktunya tanpa orang lain mengetahuinya.
Tahun ajaran pun usai. Siswa-siswa menaiki Hogwarts Express untuk menikmati liburan musim panasnya di rumah masing-masing. Harry senang karena tahu ia memiliki bapa baptis, Sirius Black. Meski Harry tidak tahu dimana keberadaan Black, tapi ia tenang karena Black memberi kabar kepada Harry bahwa dirinya baik-baik saja.
Cerita yang luar biasa. Petualangan persahabatan dengan balutan penghianatan dan kisah yang mengharukan. J.K. Rowling begitu pandai daam menyusun alur cerita. Alur yang maju dengan sesekali flash back ke masa generasi sebelumnya dengan maksud mengungkapkan kejadian yang sebenarnya. Hal ini membuat pembaca menjadi begitu terkesan dengan penyajian kisah dari novel ini. Bahasa yang ringan dan mudah dipahami, novel ini masih cocok dan mampu dibaca oleh semua kalangan.

Kekurangan novel ini bagi saya masih sama dengan buku sebelumnya. Pembaca harus membaca terlebih dahulu seri sebelumnya untuk mengetahui asal-usul tokoh dalam novel magis ini. Jika pembaca membaca dari buku awal sampai akhir, maka pembaca akan sulit menemukan kekurangan dalam konten novel ini.

Book Review : Harry Potter And The Goblet Of Fire

Judul Buku: Harry Potter dan Piala Api
Diterjemahkan dari : Harry Potter And The Goblet of Fire
Penulis : J.K. Rowling
Terbit Pertama : 2000
Penerjemah: Listiana Srisanti
Tebal : 896 halaman
Terbit di Indonesia : Cetakan Keempat, Oktober 2001
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 979-655-854-8

Harry Potter and The Gobet of Fire merupakan buku keempat dari seri Harry Potter yang juga merupakan tahun keempat bagi Harry sebagi siswa Hogwarts. Ia sedang menikmati sisa liburan musim panasnya bersama keluarga Weasley. Ini kedua kalinya Harry mengunjungi The Burrow. Kali ini ia bertemu bertemu dengan Bill Weasley dan Charlie Weasley, kakak-kakak Ron yang sudah lulus dari Hogwarts. Menghabiskan sisa masa liburan bersama keluarga Weasley ditambah Hermione merupakan saat-saat yang menyenangkan bagi Harry dari pada berdiam diri di Private Drive bersama orang-orang yang tak sayang padanya dan selalu membuatnya tak nyaman.
Harry dan kawan-kawan berencana melakukan perjalanan untuk menyaksikan piala dunia Quidditch. Mereka harus menggunakan portkey untuk pergi ke lokasi Piala Dunia Quidditch. Di sana, mereka bertemu dengan Mr Diggory dan putranya, Cedric Diggory, kapten dan seeker tim Quidditch dari asrama Hufflepuff di Hogwarts. Piala dunia Quidditch sangat seru untuk dilewatkan. Berbagai penyihir dari penjuru dunia hadir. Namun sayang, Death Eater datang mengacaukan suasana saat piala dunia berakhir. Harry yang terpisah dari teman-temannya akibat suasana yang kacau dan sempat pingsan. Tanda Kegelapan muncul angkasa, tanda yang hanya bisa diciptakan oleh pengikut Pangeran Kegelapan. Harry sempat dicurigai sebagi orang yang melepaskan tanda tersebut ke langit malam saat kekacauan terjadi.
Waktunya kembali ke Hogwarts untuk memulai tahun ajaran baru. Saat kembai ke Hogwarts, ternyata tahun ini Hogwarts mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Turnamen Triwizard. Pertandingan yang sudah tidak diselenggarakan lebih dari seratus tahun akan dilangsungkan di Hogwarts tahun ini. Setiap sekolah akan diwakili oleh satu orang, yang akan dipilih setelah memasukkan nama mereka ke dalam Piala Api. Turnamen itu hanya diikuti oleh 3 sekolah sihir, yaitu Hogwarts (Dumbledore), Durmstrang (Karkaroff), dan Beauxbatons (Maddam Maxime) yang masing-masing diwakili oleh Cedric Diggory, Victor Krum, dan Fleur Delacour. Namun Piala Api mengeluarkan satu nama lagi dan tertulis nama Harry Potter menjadi peserta keempat sehingga Hogwarts memiliki dua delegasi. Harry dituduh memasukan namanya dan merekayasa Piala Api. Namun guru pertahanan terhadap ilmu hitam Hogwarts tahun ini Mad-Eye Moody, menepiskan anggapan mereka, dan mengatakan bahwa untuk merekayasa Piala Api dibutuhkan sihir yang sangat kuat dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Meski memuncukan perdebatan karena hal itu, Harry tetap harus mengikuti tunamen itu hingga tuntas. Sempat terjadi masalah antara Ron yang cemburu kepada Harry karena mengikuti Turnamen, namun pada akhirnya Ron percaya bahwa Harry tidak memasukan namanya ke dalam Piala Api.
Tugas demi tugas dari turnamen itu berhasil dilewati Harry. Sampailah ia pada tugas terakhir, yaitu menemukan piala Triwizard di dalam labirin luas yang di dalamnya sudah disiapkan berbagai halang rintang untuk mempersulit peserta. Krum, Fleur, Cedric, dan Harry mulai mamasuki labirin tersebut. Krum terkena kutukan imperius yang membuatnya kehilangan kesadaran dan menyerang siapapun termasuk Fleur, Cedric, dan Harry. Harry dan Cedric berhasil menghindari kejaran Krum dan telah melihat Piala Triwizard. Harry dan Cedric berlari menuju piala itu dan menyentuhnya secara bersamaan, lalu mereka pun menghilang. Ternyata piala tersebut telah disihir oleh Voldemort enjdai portkey yang menghubungkan dengan tempat di mana Voldemort berada. Di tempat itu nasib malang menimpa Cedric. Ia dibunuh oleh Pettigrew sebelum sempat menyadari di mana ia berada. Ternyata keterlibatan Harry dalam turnamen merupakan rencana Voldemort untuk menggiring Harry ke tempat ia berada. Sebuah ritual dilakukan dengan melibatkan darah Harry, ia menyaksikan Lord Voldemort dibangkitkan. Sempat terjadi pertarungan singkat antara Harry dan Voldemort sebelum ia akhirnya meloloskan diri kembali ke Hogwarts dengan membawa jasad Cedric. Sekembalinya ia ke Hogwarts dengan piala dan jasad Cedric yang dibawanya, Harry menceritakan semua kejadian yang ia alami terkait bangkitnya Voldemort dan kematian Cedric. Pada akhirnya pun ia tahu bahwa Mad-Eye Moody yang selama ini bersamanya adalah palsu, jelemaan dari Barty Crouch Jr, yang ditugasi Voldemort untuk membawa Harry. Sebagian orang percaya pada cerita Harry tentang bangkitnya Voldemort dan bagaimana Cedric tewas, namun sebagian orang juga menuduhnya membunuh Cedric agar dirinya memenangkan kejuaraan Turnamen Triwizard.
Buku keempat ini semakin menarik. Petualangannya semakin menarik dan penuh tantangan sehingga tidak membuat bosan pembaca. Pembaca akan ketagihan dan terus menerus membacanyasampai tuntas dan tak sabar untuk membaca seri berikutnya. Sulit mencari kekurangan dalam novel J.K. Rowling ini dari segi isi. Hal yang saya anggap sebagai kekurangan dari novel ini adalah tentang piala apinya. Judul novel ini melibatkan piala api, namun dalam ceritanya piala api tidak sering dibahas, melainkan lebih fokus pada Piala Triwizard.

Untuk perbedaan antara film dan apa yang ada di buku, sudah menjadi hal yang biasa ditemukan dalam buku yang diangkat ke layar lebar. Dalam buku ini sendiri terdapat beberapa adegan yang berbeda dengan yang ada dalam film, salah satunya adalah saat Harry memenangkan Turnamen Triwizard. Di buku dijelaskan bahwa Harry mendapat hadiah uang 1000 galeon dan memberikannya kepada Fred dan George. Di film tidak disebutkan tentang Hadiah untuk pemenang turnamen.